Kinerja
Kemampuan
Keluaran Organisasi Proses Internal Sebab Akibat Internal
Sumber Daya
Bobot
Finansial Inovasi SDM Eksternal
Keberpengaruhan
Pemasaran SD Organisasi
2. karyawan, hal ini berkenaan dengan bonus, keamanan bekerja di perusahaan, dan kemungkinan kenaikan gaji di
tahun berikutnya,
3. masyarakat,
4. pesaing, yang digunakan sebagai tolok ukur kinerja finansial perusahaan, dan
5. pemerintah, untuk menyusun regulasi dan mengantisipasi berbagaikemungkinan, seperti kebangkrutan, gejolak
karyawan, dan sebagainya.
Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil-hasil finansial perusahaan adalah investor. Investor biasanya
mengharapkan :
1. return, yaitu pengembalian modal yang ditanam dalam bentuk capital gain.
3. figure, data yang dibutuhkan untuk melakukan kajian terhadap prospek masa depan dan risiko unsur yang
dimiliki.
4. faith, keyakinan pada tim manajemen untuk memenuhi janji yang diberikan
(Wibisono, 2006).
Pengukuran kinerja organisasi/perusahaan yang berkaitan dengan investor pada umumnya menggunakan metode
Earning Before Interest Tax (EBIT), Depreciation and Amortization (EBITDA), Economic Value Added (EVA), Free Cash
Flows (FCF), Shareholder Value Added (SVA), Cash Value Added (CVA), dan Cash Flow Return on Investment (CFROI).
Menurut laporan Full Disclosure 2000: An International Study of Disclosure Practices yang diterbitkan Shelley Taylor &
Associates, beberapa kriteria penting bagi sebagian besar investor untuk menanamkan modalnya, antara lain adalah:
8. berita kurang baik yang berkaitan dengan isu-isu tertentu, seperti isu lingkungan, politik, SARA, dan sebagainya,
Menurut basil penelitian Barker dari Cambridge University (Neely dkk, 2002), terdapat berbagai rasio dan evaluasi
yang diterapkan para analisis dan manajer keuangan yang biasanya dijadikan dasar untuk memberikan nasihat kepada
para investor. Para analis dan manajer keuangan memberikan saran investasi memilih metode yang lebih sederhana dan
cepat di antaranya menggunakan:
(Wibisono, 2006).
Dalam aspek praktis, 2 (dua) laporan keuangan yang paling popular untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah
laporan rugi laba dan neraca. Profitabilitas mengidentifikasikan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya.
Variabel kinerja finansial yang umumnya dipakai perusahaan, baik untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,
jasa, pendidikan, maupun di bidang kesehatan.
Sedangkan variabel kinerja non finansial biasanya perhatian atau fokus pada:
1. pelanggan,
2. pemerintah, dan
3. masyarakat.
Dalam menjalankan perusahaan, investor dan pelanggan, keduanya sama pentingnya. Pelanggan pada umumnya
mengharapkan sesuatu yang cepat, bermutu, murah, dan kemudahan dari perusahaan. Untuk memenuhi kepuasan
investor dan pelanggan, maka perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhannya.
Hal pertama dan terpenting dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan adalah pengaduan pelanggan.
Namun, sangat sulit untuk mengetahui secara spesifik kebutuhan pelanggan karena pelanggan jarang mengutarakannya.
Karena pentingnya mutu layanan saat ini maka fokus riset terhadap mutu layanan menjadi sering dilakukan di berbagai
perusahaan. Mutu layanan pelanggan ada 10 (sepuluh) dimensi, yaitu
1. dapat dilihat,
2. keandalan,
3. daya tanggap,
4. kompetensi,
5. kesopanan,
7. keamanan,
8. akses.
9. komunikasi, dan
1. reliability,
2. responsiveness,
3. assurance,
4. empathy, dan
5. tangibles.
1. kepuasan pelanggan,
6. pangsa bisnis.
Value proposition adalah strategi perusahaan dengan cara membuat perpaduan unik antara produk, harga layanan,
hubungan, dan citra yang ditawarkan kepada target pelanggan. Value proposition ini menjelaskan tentang sesuatu yang
harus dilakukan perusahaan. Contoh value proposition adalah:
4. lock-in.
1. pemilihan pelanggan,
2. akuisisi pelanggan,
Beberapa isu penting yang menyangkut kepentingan pemerintah dan masyarakat yang berhubungan dengan
perancangan variabel manajemen kinerja adalah
3. kepedulian sosial,
4. malpraktik,
6. pemasok.
Terdapat 9 (Sembilan) variable kinerja finansial dan non finansial yang penting dalam keputusan investasi:
1. Pendapatan
2. Arus kas
3. Biaya
4. Pengeluaran modal
9. Pangsa pasar