DISUSUN OLEH :
21903037
ABSTRAK
Di era JKN tahun 2015 ini, sektor kesehatan di Indonesia membutuhkan dukungan penelitian
kebijakan, khususnya dalam rangka monitoring dan evaluasi independen dalam pelaksanaan
berbagai kebijakan kesehatan. Sebagai gambaran BPJS mengelola dana sekitar 40 Triliun setiap
tahun.
Dana ini diserahkan ke pelayanan primer melalui pembayaran kapitasi dan pelayanan rujukan
melalui pembayaran klaim INA-CBGs. Saat ini diamati pelaksanaan dana sebesar Rp 40 Triliun
ini dilakukan tanpa ada system monitoring dan evaluasi oleh pihak independen. Sementara itu
potensi penyimpangan dana sangat besar, seperti yang ditemukan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi. Hal ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan monitoring dan evaluasi secara
independen.
Kementerian Kesehatan juga mempunyai berbagai program antara lain di pencegahan penyakit
menular dan tidak menular, KIA, pelayanan rumah sakit. Saat ini di Kementerian Kesehatan juga
tidak ada tradisi melakukan monitoring dan evaluasi secara independen. Akibatnya, kinerja
kegiatan pelaksanaan kebijakan dan program Kementerian Kesehatan belum dapat dinilai dan
berbagai program seperti usaha penurunan kematian ibu dapat dikatakan belum berhasil
ditangani. Akhir-akhir ini dilaporkan juga bahwa pelaksanaan kebijakan TB juga bermasalah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. Pengertian monitoring
Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi
dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan
pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan
informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang
diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk
tujuan tertentu. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab
permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar
dapat digunakan dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah
mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang
harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak
dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk dilakukan analisis, dan
dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan
Evaluasi harus berjalan seiring
2. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk menentukan
nilai atau jumlah. Kata - kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun
menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati - hati,
bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya
proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada
penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang
merupakan bagian dari lingkup tersebut.
Suchman dalam Arikunto dan Jabar memandang, “evaluasi sebagai sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya tujuan”. Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam
dalam Arikunto dan Jabar mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses
penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatife keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan
Mudjiono, “ dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ”. Lebih lanjut Arifin
mengatakan, “evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil ( produk ). Hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut
tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan
arti itu adalah evaluasi”. Hal yang senada juga disampaikan oleh Purwanto,
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas ( validity ) yang dapat diartikan sebagai
ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk
memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan insturmen yang memiliki /
memenuhi syarat - syarat kesahihan suatu instrumental evaluasi. Kesahihan
instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil pengalaman.
2. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat
kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang
tepat. Gronlund dalam Dimyati dan Mudjiono mengemukakan bahwa,
“keterandalan menunjukkan kepada konsistensi ( keajegan ) pengukuran yakni
bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran
yang satu ke pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita
artikan sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari
suatu instrument evaluasi.
3. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada
pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan,
menginterpretasi/ memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpanya.
Sementara menurut Arikunto dan Jabar evaluasi memiliki cirri - ciri dan
persyaratan sebagai berikut :
1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku
bagi penelitian pada umumnya.
Kesimpulan
Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi
dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan
pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu
Evaluasi artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata - kata yang
terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi
harus dilakukan secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan
dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi Progaram
Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi
Aksara, Jakarta.
Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja
Rosdakarya, Bandung
Sumber : http://makalahmeza2.blogspot.co.id/2012/12/monitoring-dan-
evaluasi.html