Kimia dasar

PENILAIAN
KIMIA DASAR 3 SKS
2 SKS = TEORI
1 SKS = PRAKTEK

PRAKTIKUM DI LABORATORIUM
TEKNOLOGI HASIL HUTAN
TERLETAK DI FAKULTAS PERTANIAN
PRAKTIKUM MEMAKAI JAS LAB
 TATA TERTIB
1. TIDAK DIPERKENANKAN MEMAKAI KAOS OBLONG, KAOS
OBLONG YANG DITUTUPI DENGAN JAKET DAN SENDAL
SELAMA MENGIKUTI KULIAH
2. MAHASISWA YANG MELAKUKAN POINT 1 BOLEH
MENGIKUTI KULIAH TETAPI TIDAK DIAKUI
KEHADIRANNYA
3. ABSEN MENGGUNAKAN ABSEN KOLEKTIF, YANG
DIPEGANG OLEH DOSEN PENGAJAR
4. TERLAMBAT SEPULUH MENIT SETELAH DOSEN MULAI
MENGAJAR, BOLEH MENGIKUTI KULIAH TETAPI TIDAK
DIAKUI KEHADIRANNYA KECUALI DENGAN ALASAN YANG
DIPERKENANKAN
 TATA TERTIB
5. KEHADIRAN KURANG DARI 75% TIDAK DAPAT
MENGIKUTI UJIAN AKHIR
6. MENYONTEK PADA SAAT UJIAN TENGAH SEMESTER DAN
UJIAN AKHIR SEMESTER , DIBERI SANKSI : TIDAK LULUS
MATA KULIAH KIMIA DASAR
7. MAHASISWA WAJIB MENGIKUTI PRAKTIKUM KIMIA DASAR
8. MAHASISWA TIDAK BOLEH MENERIMA TELPON PADA
SAAT KULIAH
 PENILAIAN
TEORI

ABSEN TUGAS UJIAN UJIAN AKHIR

TERSTRUKTUR TENGAH SEMESTER
SEMESTER
10% 20% 30% 40%
PRAKTEK

ABSEN KUIS LAPORAN UJIAN PRAKTEK

10% 20% 30% 40%

NILAI AKHIR : 60% TEORI + 40% PRAKTEK

 PENILAIAN
TEORI 16 X PERTEMUAN

ABSEN TUGAS UJIAN UJIAN AKHIR

TERSTRUKTUR TENGAH SEMESTER
SEMESTER

12 = 7,5 70 = 14 60 = 18 65 = 26
PRAKTEK 6 X PERTEMUAN
ABSEN KUIS LAPORAN UJIAN PRAKTEK

6 = 10 60 = 12 70 = 21 60 = 24
NILAI AKHIR : 60% TEORI + 40% PRAKTEK
TOTAL NILAI TEORI = (7,5+14+18+26) = 66
TOTAL NILAI PRAKTEK = (10+12+21+24) = 67
NILAI AKHIR = (66 x 0,6) + ( 67 x 0,4) = 39,6 + 26,8 = 66,4
 NILAI AKHIR
• A = 80 KE ATAS
• B + = 75 – 79,9
• B = 70 – 74,9
• C + = 65 – 69,9
• C = 60 – 64,9
• D + = 55 – 59,9
• D = 50 – 54,9
• E = DI BAWAH 49,9
• T = TIDAK LENGKAP
MATERI KULIAH KIMIA DASAR
• KIMIA ANORGANIK
– Materi dan perubahannya
– Stoikiometri
– Larutan dan konsentrasi
– Asam dan Basa
• UJIAN TENGAH SEMESTER
MATERI KULIAH KIMIA DASAR
• KIMIA ORGANIK (Gugus fungsional,
isomer, tata nama, reaksi-reaksi)
– Alkana, Alkena dan Alkuna
– Alkohol dan Eter
– Aldehide dan Keton
– Biomolekul (Karbohidrat, Lemak dan
Protein)

• UJIAN AKHIR SEMESTER

 APAKAH ILMU KIMIA
Ilmu Kimia adalah suatu
ilmu yang mempelajari
gejala alam dalam hal
perubahan materi beserta
energi yang menyertai
perubahan materi
MATERI DAN PERUBAHANNYA

MATERI :
SESUATU YANG MEMILIKI MASSA
DAN MENEMPATI RUANG

MATERI TERBAGI DUA :

A. ZAT
B. CAMPURAN
 UNSUR : tak dapat diurai
secara kimia
ZAT
SENYAWA : dapat diurai
secara kimia
MATERI
HOMOGEN : unsur sama
CAMPURAN
HETEROGEN : unsur beda
 UNSUR
• Semua zat di alam ini tersusun atas
unsur-unsur.
• Unsur hidrogen dan helium dihasilkan
pertama sekali sesaat setelah Big Bang,
kira-kira 15 juta tahun lalu.
• Selanjutnya, unsur-unsur lain terbentuk
sampai berjumlah 103 unsur.
• Contoh unsur: Natrium (Na), Hidrogen (H),
Helium (He), Emas (Au).
 SENYAWA
• Senyawa tersusun atas dua atau lebih
unsur-unsur.
• Senyawa non logam misalnya
karbondioksida (CO2), asam sulfat (H2SO4).
• Senyawa padat misalnya garam dapur
(NaCl), silikon dioksida (SiO2).
 CAMPURAN
• HOMOGEN : Campuran dari unsur
unsur kimia yang sama, contohnya
oksigen (O2), N2, F2, Cl2

• HETEROGEN : Campuran dari unsur

unsur kimia yang tidak sama,
contohnya air (H2O), CH3COOH
 Perbedaan Campuran dan Senyawa

No Yang Dibandingkan Campuran Senyawa

1 Cara Pembuatan Secara fisika Secara kimia
2 Perbandingan Massa Zat Sembarang Tertentu
Pembentuknya
3 Sifat Komponen-komponen Masih ada Tidak tampak lagi
Pembentuknya
4 Pemisahan Secara fisika Secara kimia
Komponen-komponen
Pembentuknya
 Yang dibandingkan Logam Non Logam
1.Wujud pada suhu kamar Umumnya padat Padat, cair, gas

2. Daya hantar panas Baik Tidak menghantarkan panas

3. Daya hantar listrik Baik Tidak menghantar listrik

4. Permukaan Mengkilap, dapat Rapuh, tidak dapat ditempa

ditempa
 Perubahan Materi
• Fisika : Perubahan bersifat sementara,
tidak terbentuk zat baru

• Kimia : Perubahan bersifat kekal,

terbentuk zat baru
 Perubahan Materi

• Perubahan Fisika :
• Contohnya : pembekuan air, pelarutan garam,
gula larut dalam air

• Perubahan Kimia :
• Contohnya : pembakaran kayu, besi berkarat,
makanan membusuk, proses peragian
 Pemisahan Komponen Campuran
Komponen pembentuk campuran dapat dipisahkan secara fisik. Ada beberapa cara
pemisahan campuran yaitu :

(a). Dekantasi, digunakan untuk memisahkan campuran dari zat padat yang tidak larut
dalam cairan. Contoh : Pasir dalam air.

(b). Penyaringan / Filtrasi, digunakan untuk memisahkan campuran zat padat dan zat
cair. Contoh : Daun teh dari air teh.

(c). Kristalisasi, digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan cara
penguapan. Contoh : Pembuatan garam.
(d). Destilasi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik didih
masing-masing komponen. Contoh : memisahkan alkohol dari air.

(e). Kromatografi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan

kecepatan rambatan suatu zat dalam medium tertentu. Contoh : Kromatografi kertas (untuk
memisahkan zat warna dalam tinta).

(f). Sublimasi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perubahan

wujud zat dari padat menjadi gas, kemudian kembali ke wujud padatnya tanpa
melalui wujud cairnya. Contoh : pemurnian kapur barus (naftalena).
TERIMA KASIH