Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

COMBINASI BAND, PENAJAMAN CITRA DAN INTEPRETASI

Disusun Oleh:
Sabrina Suci Syafitri G101201069
Dosen Pengampu:
Siti Puji Lestariningsih, S.Si, M.Sc
Asisten Dosen:
Dhyar Prayoga Rudianto G1011171022

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


• Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana memperoleh data penginderaan jauh.
• Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana menginterpretasi citra.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penginderaan Jauh Penginderaan jauh didefmisikan sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang suatu objek atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990).
Sistem penginderaan jauh terdiri dari lima komponen dasar, yaitu sumber tenaga, atmosfer, interaksi
antara tenaga dengan benda di muka bumi, sensor, dan sistem pengolahan data dan berbagai
penggunaannya. Kemajuan teknologi penginderaan jauh dalam hal resolusi temporal, resolusi spektral,
dan resolusi spasial, menyebabkan citra satelit dapat digunakan sebagai informasi dasar pada survey dan
pemetaan penggunaan lahan. Penginderaan jauh dapat diterapkan untuk menyediakan mformasi
mengenai liputan lahan melalui interpretasi dari kenampakan objek-objek pada citra. Sutanto (1994)
menyatakan bahwa berdasarkan jenis sensor yang dibawa,satelit penginderaan jauh digolongkan menjadi
dua, yaitu:

1. Satelit pasif, yaitu satelit yang membawa sensor pasif. Satelit ini hanya menangkap gelombang yang
dipancarkan oleh suatu objek dari permukaan bumi. Contoh satelit pasif antara lain: Landsat, NOAA,
Ikonos, SPOT, dan Iain-lain.

2. Satelit aktif, yaitu satelit yang membawa sensor aktif. Sensor yang ada pada satelit memancarkan
gelombang mikro, gelombang mikro tersebut diterima sekaligus dipantulkan kembali oleh objek di
permukaan bumi. Gelombang pantul ini yang kemudian diterima oleh sensor satelit. Contoh satelit aktif
antara lain: JERS, ERS, Radarsat, dan Iain-lain.

• Citra Satelit Landsat

Satelit Landsat TM merupakan satelit multispektral, yaitu dalam sekali perekaman mampu menghasilkan
citra dalam beberapa band sekaligus. Landsat TM memiliki 7 band, setiap band memiliki karakteristik
berbeda-beda dalam memvisualisasikan kenampakan objek di permukaan bumi sesuai dengan Panjang
gelombang yang digunakan. Sensor Landsat TM merupakan sensor pasif yang menggunakan matahari
sebagai sumber energi utama. Energi matahari yang mengenai objek di permukaan bumi akan dipantulkan
kembali dan pantulan tersebut yang direkam oleh sensor satelit.

Satelit landsat merupakan salah satu satelit sumber daya yang menghasilkan citra multispectral. Satelit ini
milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada tahun 1972 dan paling akhir landsat 8, diluncurkan pada 13
Februari 2013. Citra Landsat OLI/TIRS merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Pada Landsat 8, terdapat 11 saluran dimana tiap saluran
menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit
sunsynkron. Mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut
inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Seperti dipublikasikan oleh
USGS, satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian 705 km dan memiliki area 185 km x 185 km dengan
resolusi spasial 30x30 meter. Satelit landsat 8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan
Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal
tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Untuk sensor OLI
yang dibuat oleh Ball Aerospace, terdapat 2 band yang baru terdapat pada satelit Program Landsat yaitu
Deep Blue Coastal/Aerosol Band (0.433–0.453 mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta
Shortwave-InfraRed Cirrus Band (1.360–1.390 mikrometer) untuk deteksi awan cirrus. Sedangkan sisa 7
band lainnya merupakan band yang sebelumnya juga telah terdapat pada sensor satelit Landsat generasi
sebelumnya.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

10 cobinasi band

1. Natural Color (4, 3, 2)

Warna Alami Landsat


Komposit warna natural menggunakan
kombinasi band red (4), green (3), dan
blue (2). Ini mereplikasi dekat dengan
apa yang bisa dilihat mata manusia kita.
Sementara vegetasi yang sehat
berwarna hijau, flora yang tidak sehat
berwarna coklat. Fitur perkotaan
tampak putih dan abu-abu dan air
berwarna biru tua atau hitam.
Digunakan untuk menghasilkan citra
dengan warna sebenarnya.

2. False Color (urban) – 7 6 4


Digunakan untuk menghasilkan citra
dengan perbedaan yang jelas pada
daerah
perkotaan/urban.
3. Color Infrared (vegetation) – 5 4 3
Kombinasi ini digunakan untuk melihat
masa, kerapatan, dan dominasi vegetasi.
Kontras antara dominasi vegetasi akan
terlihat dalam infrared, sehingga efektif
bagi analisis vegetasi kehutanan atau
pertanian skala besar.

4. Agriculture – 6 5 2
Digunakan untuk menghasilkan citra
dengan perbedaan tumbuh-tumbuhan
yang jelas
ditunjukkan dengan warna kehijauan.

5. Atmospheric Penetration – 7 6 5
Berguna untuk memperjelas citra dari
ketebalan awan, memperjelas garis
pantai, dan
tutupan vegetasi. Kombinasi ini dapat
memperjelas citra dari gangguan cuaca.
6. Healthy Vegetation – 5 6 2

Digunakan untuk menghasilkan citra


yang menampakkan tumbuhan yang
sehat.

7. Land/Water – 5 6 4
Digunakan untuk menghasilkan citra
dengan perbedaan yang jelas pad air dan
daratan.

8. Natural With Atmospheric Removal-


753
Digunakan untuk menghasilkan citra
dengan warna natural dan mengurangi
kenampakan awan.
9. Shortwave Infrared – 7 5 4
Digunakan untuk mendapatkan biomass
dengan kontras yang jelas dan citra yang
lebih bersih dari tutupan awan.

10. Vegetation Analysis – 6 5 4


Digunakan untuk menganalisa tumbuh-
tumbuhan.
PENAJAMAN CITRA

Gambar. Com-432 setelah penajaman Gambar. Com-432 sebelum penajaman Kota


singkawang
KHDTK UNTAN

Pansharpening Proses penajaman citra atau


Penajaman citra umumnya adalah suatu
pansharpening dengan memproses nilai pixel
metode untuk mengkombinasikan nilai
(Digital Number) dari band-band yang
spasial resolusi tinggi dari citra
digunakan. Digital Number merupakan suatu
pankromatik dengan citra multispektral
penamaan untuk kotak yang manjadi bagian
dengan resolusi rendah, dimana
terkecil pada ssebuah citra digital. Angka
umumnya dua atau lebih gambar
numerik satu byte dari tiap piksel disebut Digital
integrasikan menjadi satu citra dengan
Number (DN). Digital Number biasanya
mempertahankan fitur penting dari
diwakilkan dalam sebuah warna, yaitu kelabu,
masing-masing gambar kombinasi.
dengan rentang warna antara putih dan hitam,
tergantung tingkatan gelombang yang dideteksi
[7]. Digital Number suatu citra diperbesar maka
akan terlihat beberapa kotak yang merupakan
resolusi spasial dari citra tersebut. Pada gambar com-432 kota Singkawang
merupakan natural collor yang belum di
Perbedaan antara kedua gambar: berikan panajaman citra, sehingga pada
pixel pixel pada gambar tersebut masih
Pada gambar com-432 KHDTK UNTAN yang telah
buram apabila di zoom secara dekat dan
di berikan panajaman citra gambar terlihat lebih
belum memberikan ketampakan yang
jelas, dimana pixel pixel yang terdapat di dalam
jelas terhadap sebaran- sebaran area
peta tersebut meningkatkan kualitas ketajaman
pada peta tersebut sehingga masih
gambar sehingga, memudahkan dalam
terdapat kesulitan dalam menentukan
mengamati setiap pembagian wilayah oadaa
perbedaan pembagian kawasan pada
peta tersebut seperti: pemukiman,hutan, sawah,
Pete tersebut.
sawit dll.
Interpretasi citra

2. Persawahan
1. Hutan
• Bentuk ( persegi atau berpetak)
• Bentuk ( form, bentuk rinci.
• Warna ( hijau kecoklatan)
Berkelok)
• Rona ( carah)
• Warna ( hijau tua)
• Ukuran ( luas dan tapi teratur)
• Rona ( cerah)
• Asosiasi (dekat dengan hutan)
• Ukuran ( luas atau panjang)
• Tekstur ( lebih halus)
• Asosiasi ( dekat dengan
• Pola ( teratur dan tertata)
persawahan)
• Bayangan (tidak ada)
• Tekstur ( lebih kasar)
• Situs ( terletas di area hutan)
• Pola (teratur dan tertata)
• Bayangan (rendah)
• Situs ( terletak di dekat sawah)

Dibatasi garis berwarna orange


1. Hutan 2. Persawahan
• Bentuk ( berkelok) • Bentuk ( persegi atau berpetak)
• Warna ( hijau tua) • Warna ( hijau kecoklatan)
• Rona ( cerah) • Rona ( carah)
• Ukuran ( luas dan panjang • Ukuran ( luas dan tapi teratur)
• Asosiasi (dekat dengan sawah • Asosiasi (dekat dengan hutan)
dan pemukiman) • Tekstur ( lebih halus)
• Tekstur ( kasar) • Pola ( teratur dan tertata)
• Pola (tidak teratur/ • Bayangan (tidak ada)
berkelompok) • Situs ( terletas di area hutan)
• Bayangan (rendah)
• Situs (terletak di dekat sawah )
3. Pemukiman
o Bentuk ( persegi atau berkotak)
Hutan dan persawahan di batasi garis biru o Warna ( putih kecoklatan)
o Rona ( cerah)
Warna hijau menunjukkan jalan o Ukuran (kecil)
Warna orange menunjukkan sungai o Asosiasi ( dekat dengan sawah
dan hutan
o Tekstur ( kasar)
o Pola (teratur dan tertata)
o Bayangan (rendah)
o Situs ( berada di antara hutan
dan sawah)
1. Hutan 3. Lahan terbuka
• Bentuk ( berkelok) • Bentuk ( berkelok)
• Warna ( hijau tua ) • Warna ( hijau kecoklatan)
• Rona ( sedikit gelap) • Rona (sedikit terang)
• Ukuran ( luas dan panjang) • Ukuran ( kecil memanjang)
• Asosiasi (dekat dengan lahan • Asosiasi ( dekat dengan hutan
terbuka dan pertambangan dan tambang)
• Tekstur ( kasar) • Tekstur ( halus )
• Pola ( teratur dan tertata) • Pola ( tidak teratur dan tidak
• Bayangan (rendah) tertata)
• Situs (terletak di dekat lahan • Bayangan ( tidak ada)
terbuka) • Situs ( terletak menyebar
dengan hutan dan tambang)
2. Tambang
• Bentuk ( berkelok)
• Warna ( putih kekuningan)
• Rona ( sangat terang)
• Ukuran ( sedang dan melingkar)
• Asosiasi (dekat dengan lahan
Warna hijau merupakan batas hutan
terbuka dan hutan)
• Tekstur ( halus ) Warna merah merupakan batas
• Pola ( teratur dan tertata) pertambangan
• Bayangan (tidak ada)
• Situs (terletak di dekat hutan Warna biru merupakan batas lahan terbuka
dan lahan terbuka)
3. Pemukiman
1. Hutan
• Bentuk ( persegi dan
• Bentuk ( sedikit berkelok)
memanjang)
• Warna ( hijau tua)
• Warna ( putih kecoklatan)
• Rona ( sedikit gelap )
• Rona ( cerah)
• Ukuran ( luas dan panjang
• Ukuran (sedang dan
• Asosiasi (dekat dengan sawit,
memanjang
pemukiman dan lahan terbuka)
• Asosiasi ( dekat dengan sungai,
• Tekstur ( kasar)
sawit dan tambang )
• Pola (tidak teratur/
• Tekstur ( kasar)
berkelompok)
• Pola (tidak teratur atau
• Bayangan (rendah)
berkelompok
• Situs (terdapat area tambang,
• Bayangan (rendah)
pemukiman dan lahan terbuka )
• Situs ( berada di antara hutan
dan tepian sungai)
2. Sawit
• Bentuk ( berkelok)
4. Tambang
• Warna ( putih kecoklatan) • Bentuk ( berkelok)
• Rona ( cerah) • Warna ( putih kekuningan)
• Ukuran ( luas dan melingkar) • Rona ( sangat terang)
• Asosiasi (dekat dengan lahan • Ukuran ( sedang dan melingkar)
terbuka) • Asosiasi (dekat dengan lahan
• Tekstur ( halus) terbuka dan hutan)
• Pola (tidak teratur/ • Tekstur ( halus )
berkelompok) • Pola ( teratur dan tertata)
• Bayangan (rendah) • Bayangan (tidak ada)
• Situs (terdapat di arae hutan )
• Situs (terletak di dekat hutan.
dan lahan terbuka)

5. Lahan terbuka
• Bentuk ( berkelok)
• Warna ( hijau kecoklatan)
Garis Warna merah
• Rona (sedikit terang)
merupakan batas sawit
• Ukuran ( kecil agak melingkar)
Warna biru merupakan
• Asosiasi ( dekat dengan batas pemukiman
pemukiman dan tambang) Garis Warna hitam
• Tekstur ( halus ) menunjukkan jalan
• Pola ( tidak teratur dan tidak Garis Warna pink
tertata) menunjukkan tambang
• Bayangan ( tidak ada) Garis warna orange
• Situs ( terletak menyambar menunjukkan sungai
diarea hutan ) lGaris warna pink
menunjukkan batas hutan
KESIMPULAN
Dari ke-3 data dibatas dapat di simpulkan yaitu berupa: Terdapat 10 combinasi band yang di
gunakan yaitu:
Natural Color – 4 3 2 Digunakan untuk menghasilkan citra dengan warna sebenarnya.
False Color (urban) – 7 6 4 Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas
pada daerah perkotaan/urban.
Color Infrared (vegetation) – 5 4 3 Kombinasi ini digunakan untuk melihat masa, kerapatan, dan
dominasi vegetasi. Kontras antara dominasi vegetasi akan terlihat dalam infrared, sehingga
efektif bagi analisis vegetasi kehutanan atau pertanian skala besar.
Agriculture – 6 5 2 Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan tumbuh-tumbuhan
yang jelas ditunjukkan dengan warna kehijauan.
Atmospheric Penetration – 7 6 5 Berguna untuk memperjelas citra dari ketebalan awan,
memperjelas garis pantai, dan tutupan vegetasi. Kombinasi ini dapat memperjelas citra dari
gangguan cuaca.
Healthy Vegetation – 5 6 2 Digunakan untuk menghasilkan citra yang menampakkan tumbuhan
yang sehat.
Land/Water – 5 6 4 Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pad air
dan daratan.
Natural With Atmospheric Removal – 7 5 3 Digunakan untuk menghasilkan citra dengan warna
natural dan mengurangi kenampakan awan.
Shortwave Infrared – 7 5 4 Digunakan untuk mendapatkan biomass dengan kontras yang jelas
dan citra yang lebih bersih dari tutupan awan.
Vegetation Analysis – 6 5 4 Digunakan untuk menganalisa tumbuh-tumbuhan.
Pada gambar yang telah di berikan penajaman citra gambar terlihat lebih jelas dibandingkan yang
belum di berikan penajaman. Dari ke- gambar yang telah di amati secara visual terdpat beberapa
pembagian wilayah yaitu: hutan,
Pemukiman, tambang, sungai, jalan, lahan terbuka, persawahan, dan sawit.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Interpretasi Citra Satelit. (http://terra-image.com/interpretasi-citra-satelit/),


diakses 21 Oktober 2014
Badan Informasi Geospasial. (2016). Perkembangan Landsat. Diakses di
https://pgsp.big.go.id/perkembangan-landsat/
Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). Luasan Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bandung.
Dipetik pada tanggal 16 Maret 2019 dari
https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2018/07/11/154/luas-wilayah menurut-kecamatan-di-
kota-bandung-km2-2017.html
Danoedoro, P. (2012). Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Danoedoro, P. (1996). Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam
Bidang Penginderaan Jauh, Modul Kuliah, Fakultas Geografi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai