Anda di halaman 1dari 1

Kejang demam didefinisikan sebagai

bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan


Definisi
suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang
disebabkan oleh proses ekstrakranium

belum diketahui secara pasti

kemungkinan karena ketidakseimbangan


Etiologi elektrolit

Infeksi
kejang timbul akibat demam
Vaksinasi

Gangguan Pertumbuhan (Retardasi)

Usia

Jenis Kelamin
Faktor Resiko
Riwayat Kejang Keluarga

Gangguan Neurologis

Durasi < 15 Menit

Kejang General/umum --> tonik dan/ klonik


tanpa gerakan fokal

kejang demam sederhana


Tidak berulang dalam waktu 24 jam

Tanda defisit neurologis

Umumnya berhenti sendiri


Klasifikasi

Durasi > 15 Menit

kejang fokal/ parsial satu sisi atau bisa juga


kejang umum di dahului kejang parsial
kejang demam kompleks

kejang berulang dalam waktu 24 jam

Tanda defisit neurologis

kejang berlangsung singkat dan berhenti


sendiri

manifestasi klinis kejang timbul dalam 24 jam setelah suhu


badan naik

takikardi

Terjadi pada umur 6 bulan-5 tahun

Sering menyerang pada usia 17-23 bulan

Laki-laki > perempuan


Epidemiologi
Kejang demam sederhana > Kejang demam
kompleks

30% Kejang demam mengalami kejang


berulang

Pirogen eksogen interleukin 1ß meningkatkan eksitabilitas


Produksi sitokin-sitokin inflamasi dan Menstimulasi COX-2 yang mengkatalis
Pathogenesis Lipopolisakarida menstimulus magrofag Menstimulasi pusat termoregulasi hipotalamus Kenaikan suhu Tubuh (DEMAM) neuronal (glutamatergic) dan menghambat peningkatan ini menyebabkan kejang
prostaglandin E2 konversi asam arakidonat menjadi PGE 2
Pirogen Endogen GABA-ergic

kebutuhan metabolisme basal dan oksigen perubahan keseimbangan membran sel difusi ion Ca dan Na pada membran yang
Patofisiologi Meningkatnya termoregulasi hipotalamus Kenaikan suhu tubuh terjadi pelepasan muatan listrik yang meluas kejang
meningkat neuron terganggu

kejang berlangsung singkat dan berhenti


sendiri

kejang timbul dalam 24 jam setelah suhu


Anamnesis badan naik

Keluarga memiliki gejala yang sama

Takikardi

Kesadaran compos mentis

Pemeriksaan Fisik Suhu > 38 C


Penegakan Diagnosis
Rangsang Meningeal (-)

Pemeriksaan darah perifer

Mengevaluasi sumber infeksi penyebab


Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Elektrolit
demam

Pemeriksaan GDS

kontraksi otot yang berlebihan di luar KEJANG DEMAM


Definisi Pungsi Lumbal Menyingkirkan Kemungkinan Meningitis
kehendak Pemeriksaan Penunjang

Hanya dapat dilakukam pada kejang demam


pelepasan hantaran listrik yang abnormal di EEG (Elektroensefalografi)
Etiologi kompleks usia > 6 tahun
satu atau seluruh area otak
Pencitraan CT Scan
epilepsi
epilepsi
kejang demam
Diagnosis Banding encephalitis
hipoglikemia
meningitis
hipoksia
kerusakan neurotransmitter
hipotensi Faktor Resiko
epilepsi
tumor otak
Komplikasi
kelainan anatomi di otak
meningitis
kecacatan neurologis
ketidakseimbangan elektrolit

Epilepsi 0,3-0,5 mg/kg


overdosis obat
Dosis
Kejang demam Kecepatan 1-2 mg/menit
tanpa gangguan kesadaran Diazepam Intravena
fokal bilateral klonik motorik dan non-motorik fokal
Tumor otak Mekanisme Diberikan selama 3-5 Menit
dengan gangguan kesadaran KEJANG
Meningitis Dosis 0,5-0,75 mg/kgBB
Tonik-Klonik
DD Diazepam rectal
motorik Encephalitis Jenis obat Dilakukan 2x apabila kejang belum berhenti
Atonik Mekanisme
Klasifikasi dengan dosis sama interval 5 menit
Motorik llainnya
kejang umum (ILAE 2017) Tetanus
Mioklonik
10-20 mg/kgBB
Trauma Kepala Dosis
non-motorik (Absans)
Kecepatan 1 mg/kg/menit
Kejang Fenitoin Intravena
Gastroenteritis
motorik
4-8 mg/kg/hari
idiopatik
KEJANG UMUM --> TONIK &/KLONIK Mekanisme Bila kejang berhenti diberikan dosis kedua
non-motorik
Dimulai 12 jam setelah selesai
Kejang terjadi pagi sebelum ke IRD hanya
Otak
sekali Mekanisme pemberian obat
Sistem Saraf Pusat (SSP)
Medula Spinalis
Bentuk kejang kelojotan tangan dan kaki Paracetamol Dosis : 10-15 mg/kgBB 4x sehari
kanan kiri Antipiretik
Saraf Kranial Sistem Saraf Anatomi yang terlibat
ibu profen Dosis 5-10 mg/kgBB 3-4x sehari
Sistem Saraf Somatik Lama kejang berkisar 5 menit dan setelahnya
Saraf Spinal Demam Jenis obat
Sistem Saraf Tepi (SST) berhenti sendiri dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat
Diazepam oral
Medikamentosa demam
Sistem Saraf Otonom RPS Antikonvulsan
Demam tinggi sejak 1 hari sebelum kejang
Kejang Demam dosis 0,5 mg/ kg setiap 8 jam pada suhu >
misal pada keadaan demam hipoksia --> Diazepam rectal
hiperpolarisasi Penurunan neurotransmitter inhibisi (GABA) 38,5 C
terjadi kerusakan GABA-ergik Masih mau makan dan minum sedikit-sedikit
Epilepsi
ketidakseimbangan neurotransmitter otak patofisiologi Valproic acid 15-40 mg/kgBB selama 2-3 dosis
BAK masih cukup, anak masih mau bermain DD
aksi potensial listrik berlebih tidak teratur dan arus masuk akibat peningkatan NMDA peningkatan neurotransmitter eksitasi ( Jenis obat
KEJANG peningkatan ion kalsium dan natrium depolarisasi meningkat Encephalitis
tidak terkendali cepat --> gelombang Ca2+ glutamat)
Phenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari selama 1-2 dosis
Diare cair, sehari 5x, @3 sendok makan Diare akut Pemberian obat rumat
Gastroenteritis
Diberikan pada pasien kejang demam
Trauma Kepala (-), OMP (-) Mekanisme pemberian obat
kompleks
Anamnesis
Riwayat kejang sebelumnya terjadi pada usia Tatalaksana
diberikan Oralit 75ml x Kg BB anak
7 bulan dengan bentuk yang sama
Diare Akut + Dehidrasi ringan
Anak usia 1 tahun KEJANG RPD Riwayat kehamilan, kelahiran dalam batas
normal
beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut

Longgarkan pakaian yang ketat terutama


didaerah leher
Riwayat pengobatan : paracetamol dan oralit

Bila anak tidak sadar,posisikan terlentang


ayah pernah kejang pada saat kecil tetapi
RPK Riwayat kejang dalam keluarga (+) dengan kepala miring
usia kejang tidak ingat

Ukur suhu,observasi,catat lama dan bentuk


HR 98x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 39 oC, TD 110/ Non Medikamentosa Hal yang dilakukan saat kejang
Pemeriksaan Vital Sign Febris kejang
70 mmHg

Berikan diazepam rektal --> jangan diberikan


Berat badan 11 kg
bila kejang telah berhenti
Pemeriksaan GCS 4, 5, 6 Compos Mentis
Membawa ke rumah sakit bila berlangsung 5
menit atau lebih
Pemeriksaan kepala leher ubun-ubun datar, mata cowong Dehidrasi ringan
Kejang Demam
upaya penyuluhan pada masyarakat agar
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan thorax suara nafas vesikuler kanan kiri , ronki (-) DD
dapat mendeteksi penyakit ini secara dini
Gastroenteritis
Pemeriksaan Jantung suara jantung S1/S2 tunggal, murmur (-)
meyakinkan bahwa kejang demam umumnya
mempunyai prognosis baik
bising usus meningkat, turgor kulit cukup, Edukasi
Pemeriksaan abdomen Diare akut
meteorismus (+)
memberi informasi mengenai kemungkinan
kejang berulang
Pemeriksaan ekstremitas akral hangat, oedema (-)
efek samping obat
Status Neurologis dalam batas normal
Vaksinasi untuk balita
Hb 10,6 gr/dl Anemia
Pencegahan Medis
Sering mengecek suhu tubuh ketika anak kejang
Pemeriksaan laboratorium Leukosit 4.900/m3 Normal
terdapat serangan demam

Terdapat Limfositosis DD
5-15 menit pastikan jalan napas, pernapasan dan
Pemeriksaan Penunjang
sirkulasi baik
Pemeriksaan FI/UL dalam batas normal
Diazepam 0,3-0,5 mg/kg IV atau diazepam
rektal 5mg untuk BB 5-10KG
Pemeriksaan radiologi : tidak dilakukan

kejang (-) Kejang (+)

ulangi dengan dosis dan cara yang sama

kejang (-) kejang (+)

15-35 menit
fenitoin 20mg/kgBB max 1 gram, iv drip 20
menit dalam 50 ml NaCl 0,9% (infus 1 mg/
KgBB/menit)

kejang (-) Kejang (+)

fenitoin IV rumatan 5-7 mg/kgBB/hari fenobarbital 10-20 mg/kgBB IV/IM


terbagi 2 dosis diberikan 12 jam kemudian

kejang (-) Kejang (+)

fenobarbital IV/IM rumatan 5-7 mg/kgBB/ midazolam IV infus bolus 0,2 mg/kg
45-60 menit status epileptikus hari terbagi 2 dosis, diberikan 12 jam dilanjutkan drip 0,02-0,4 mg/kg/jam
kemudian pertimbangkan tambahan fenobarbital 10-15
mg/kg, bila tidak kejang selama 24 jam
turunkan midazolam 1 ug/kg/menit setiap 15
menit
konsul divisi neurologi

Anda mungkin juga menyukai