Henrica Damaria H 429890 PPS01
Henrica Damaria H 429890 PPS01
NIM : 18/429890/KU/20867
1. Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., IPU,
ASEAN Eng.
2. Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr
Acara diawali dengan kata sambutan oleh Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Arqom Kuswanjono.
Bapak Arqom Kuswanjono dalam kata sambutannya menyatakan bahwa Studium Generale
merupakan rangkaian kegiatan rutin yang diadakan oleh MKWK Universitas Gadjah Mada.
Tema yang diusung adalah “Membangun Karakter Pancasila di Era Pandemi Covid-19”, tema
tersebut diusung untuk mengetahui bagaimana masa pandemi ini membentuk atau membangun
karakter Pancasila Bangsa Indonesia. Akan ada 2 kemungkinan yakni peningkatan karakter
Pancasila dan penurunan karakter Pancasila. Tentunya yang diharapkan adalah dengan
pandemi ini kita menjadi lebih sadar lingkungan, sosial, budaya, agama dan sadar secara
keseluruhan. Masih ditemukannya bom bunuh diri ataupun tindakan radikalisme lainnya,
tindakan korupsi, dan masalah-masalah lain yang memprihatinkan keadaan Bangsa Indonesia
di era pandemi ini. Melalui stadium generale ini diharapkan memberi pembekalan, penanaman
karakter Pancasila oleh para narasumber sehingga dapat digunakan sebagai bekal para
mahasiswa selaku generasi selanjutnya yang akan membangun Bangsa Indonesia kedepannya.
Kata sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.
Eng., IPU, ASEAN Eng., Pancasila merupakan sistem filsafat terbaik yang dimiliki oleh
Indonesia sebagai dasar dan acuan bagi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan
semangat bhineka tunggal ika. Pancasila sebagai dasar negara oleh sebab itu harus dijadikan
sumber nilai utama dan sekaligus tolok ukur moral dan pembentukan moral per UU an. Maka
dari itu apancasila harus diketahui dan dipahami, dijunjung tinggi dan diamalkan serta
dibudayakan dan diaktualisasi aar generasi milenial tahu Pancasila tersebut. Hubungkan
kondisi-kondisi faktual di negara ini dengan nilai-nilai Pancasila. Demokrasi kita belum
semua harus kita atasi dengan Pancasila. Kemajemukan Indonesia harus memperkuat toleransi
bangsa Indonesia. Saat ini kita masih menghadapi banyak tantangan, seperti intoleransi anti
Pnacasila, radikalisme, kesenjangan, korupsi dan tantangan lain, harus kita luruskan dan
galakkan Kembali Pancasila kita. Jika kita semua berpegang pada 4 konsesus dasar (Pancasila,
UUD 1945, NKRI, Bhineka Tuggal Ika) kita akan menjadi bangsa yang Tangguh dan besar.
Pendidikan terkait pemahaman Pancasila tertera dalam Peraturan Rektor no.14 tahun 2020
tentang kerangka dasar kurikulum UGM pasal 13 ayat 2 memuat Kurikulum pada program
Sarjana dan Sarjana Terapan wajib memuat materi Agama Konseptual, Nilai – nilai Pancasila
dan wawasan kebangsaan, Kewarganegaraan, bahsa Indonesia, ke-UGM an. Rektor UGM
Indonesia menjadi negara demokrasi ke-3 terbesar di dunia. Pendidikan masyrakat masih
rendah, rata-rata Pendidikan Indonesia 5,8-5,9 tahun (tamat SD/akan tamat SD). “PR” besar
bagi perguruan tinggi untuk membawa demokrasi yang sudah luar biasa ke dalam demokrasi
modern yang lebih matang, lebih dewasa, dan mensejahterkana masyarakat. Memilih informasi
yang benar dan mencari kebenaran dengan cara-cara akademik. Potensi pengembangan
teknologi yang ada di Indonesia harus dijaga dan dipertahankan (go-jek, Tokopedia, Traveloka,
OVO, Bukalapak dan sebagainya) menjadi peluang untuk mengangkat Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi besar dunia. Kunci utama membangun Indonesia lebih baik ada di perguruan
tinggi yang terletak pada Tri Dharma. Perguruan tinggi dengan perannya yang penting dapat
memajukan bangsa dan negara, namun masih banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap
masuk ke jenjang profesinya atau terjadi missing link/mata rantai putus. Missing link harus
segera diperbaiki dengan salah satu solusinya adalah kampus merdeka yang dicanangkan oleh
Kemendikbud. Kampus merdeka memberikan ruang yang luas kepada mahasiswa untuk
mengembangankan ciri, potensi, bakat, cita-cita, dan aspirasi secara lebih holistik melalui 1
semester di luar program studi dan 2 semester di luar kampus. Sembilan kegiatan dari kampus
negara/komp cadangan. Melalui semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun karakter
Pancasila pada setiap individu sehingga perlahan namun pasti semua tantangan bangsa
Indonesia dapat dilalui. Enam karakter yang diharapkan melalui semangat merdeka belajar
yakni, 1.) beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia 2.) Mandiri
3.) Bernalar Kritis 4.) Kreatif 5.) Bergotong-royong 6.) Berkebhinekaan Global. Karakter
tersebut diandalkan melalui 4 mata kuliah wajib kurikulum yang termuat dalam pasal 35 (3),
UU No. 12 Th 2012 yang meliputi: Agama, Kewarganegaraan, Pancasila, Bahasa Indonesia.
Mata kuliah yang telah dirancang menjadi bagian dari bentuk kesadaran kebhinekaan setiap
mahasiswa. MKWK bukan sekedar pengetahuan namun menjadi pengintegrasi dan pembentuk
karakter. Delapan indikator kinerja utama, 1.) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak 2.)
Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus 3.) Dosen berkegiatan di luar kampus 4.)
Praktisi mengajar di dalam kampus 5.) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat
rekognisi internasional 6.) Program studi bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia 7.) Kelas
yang kolaboratif dan partisipatif 8.) Program studi berstandar internasional. Kampus Sehat
adalah kampus yang memiliki suasana penuh argumen saling berdiskusi namun dalam suasana
kekeluargaan, sehat secara fisik, sehat secara sosial, sehat secara emosional, sehata secara
spiritual, sehat di lingkungan kerja, sehat di lingkungan kampus, sehat secara finansial.
Kampus adalah tempat lahirnya pemimpin bangsa, kritis tapi santun, membangun komunikasi
yang sehat. Hapus 3 dosa besar di kampus, intoleransi, narkoba dan miras, erundungan dan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif, kreatifitas bisa dibangun melalui proses
pembelajaran MKWK dengan berpikir kritis. Berpikir kritis tetap menjaga sikap yang
santun dan sopan. Kesantunan harus kita bangun di atas dasar negara kita Pancasila melalui
nilai-nilainya.
Sembilan pilar digariskan oleh WHO ynag dapat menjadi patokan dari level luas sampai level
Adanya tindakan khusus, seperti pembentukan satgas covid, peran institusi Pendidikan
Komunikasi risiko dan keterlibatan dari masyrakat sangat penting, pembuatan platform
khusus oleh pemerintah untuk menghalau hoax masih belum cukup. UGM mengklaim
memiliki Kampus Sehat yang diangkat oleh Kemendikbud adalah kepanjangan dari
(HPU) Health Promoting University Universitas Gadjah Mada, sehingga UGM menjadi
tim inti untuk membangun Kampus Sehat di seluruh kampus di Indonesia. Pembuatan
media buku saku desa Tangguh Covid-19 yang dijadikan buku saku desa Tangguh
secara nasional dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Program CFHC dari
FKKMK UGM, tindakan nyata mengedukasi masyarakat mengenai pandemi dan topik-
topik lain mengenai kesehatan. Melalui penerjunan KKN, UGM berupaya untuk
meningkatkan literasi publik juga untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa
dalam melihat dan berkontribusi secara langsung dalam era pandemi. Layanan
psikologi secara online yang diinisiasi semasa pandemi, membantu para mahasiswa
ataupun tenaga pendidik dan staff yang memiliki gangguan psikologis semasa pandemi.
Covid-19 di level UGM, pelaksanaan screening online yang baik. Pembuatan isolasi
mandiri untuk para mahasiswa level profesi dan spesialis, UGM mengembangkan call
center khusus Covid-19 untuk umum. Para peneliti memberikan kurang lebih 100 karya
yang bersifat multidisiplin untuk mengatasi Covid-19. Salah satu karyanya adalah
GeNose.
Regulasi yang muncul seperti PSBB sehingga semua kegiatan diharuskan online¸
penundaan perjalanan dan isolasi mandiri selama 14 hari setelah cek Kesehatan dan
dirasa memiliki gejala Covid-19. Kuota internet dan bantuan logistik untuk para
mahasiswa.
5. National laboratories
mendiagnosa Covid-19.
7. Case management
UGM memiliki peran yang luar biasa, UGM menjadi pusat studi manajemen kesehatan
dan mempunyai produk yang di adopsi oleh Kementrian Kesehatan. Protokol yang ketat
pembuatan Handsanitizer, Sonjo, Charity for Covid, Covid-19 supply chain system
Tetap menjaga pelayanan dan sistem Kesehatan yang sempat goyang selama pandemi.
Mulai ada peningkatan kunjungan ke Rumah Sakit dan UGM berkontribusi aktif untuk
Terkait vaksin, adanya vaksin membuat imun kita memiliki fatalitas yang lebih ringan
Pasrah, usaha, kolaborasi, gotong royong, tolong menolong secara natural, pengorbanan, saling
Sangat penting persoalan atau masalah diselesaikan secara lintas disiplin atau interdisipliner.
Terbatasnya kesediaan vaksin sehingga tidak dapat diberikan ke semua kalangan, sehingga di
berikan kepada kalangan-kalangan prioritas. Mahasiswa tidak diberikan karena masih muda