Anda di halaman 1dari 7

Nama : Henrica Damaria Harlisaputri

NIM : 18/429890/KU/20867

Kode Kelas : PPS – 01

Resume Studium Generale

“Membangun Karakter Pancasila di Era Pandemi Covid-19”

Stadium Generale dihadiri oleh :

1. Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., IPU,

ASEAN Eng.

2. Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr

3. Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M. Hum., Ph.D. of Arts. selaku Moderator

4. Dua narasumber, yakni:

a. Prof. Ir. Nizam, M. Sc., DIC., Ph. D

b. Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., Ph. D., SpOG(K)

5. Para Dosen MKWK Universitas Gadjah Mada

6. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dari 15 Fakultas

Acara diawali dengan kata sambutan oleh Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Arqom Kuswanjono.

Bapak Arqom Kuswanjono dalam kata sambutannya menyatakan bahwa Studium Generale

merupakan rangkaian kegiatan rutin yang diadakan oleh MKWK Universitas Gadjah Mada.

Tema yang diusung adalah “Membangun Karakter Pancasila di Era Pandemi Covid-19”, tema

tersebut diusung untuk mengetahui bagaimana masa pandemi ini membentuk atau membangun

karakter Pancasila Bangsa Indonesia. Akan ada 2 kemungkinan yakni peningkatan karakter

Pancasila dan penurunan karakter Pancasila. Tentunya yang diharapkan adalah dengan

pandemi ini kita menjadi lebih sadar lingkungan, sosial, budaya, agama dan sadar secara

keseluruhan. Masih ditemukannya bom bunuh diri ataupun tindakan radikalisme lainnya,
tindakan korupsi, dan masalah-masalah lain yang memprihatinkan keadaan Bangsa Indonesia

di era pandemi ini. Melalui stadium generale ini diharapkan memberi pembekalan, penanaman

karakter Pancasila oleh para narasumber sehingga dapat digunakan sebagai bekal para

mahasiswa selaku generasi selanjutnya yang akan membangun Bangsa Indonesia kedepannya.

Kata sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.

Eng., IPU, ASEAN Eng., Pancasila merupakan sistem filsafat terbaik yang dimiliki oleh

Indonesia sebagai dasar dan acuan bagi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan

semangat bhineka tunggal ika. Pancasila sebagai dasar negara oleh sebab itu harus dijadikan

sumber nilai utama dan sekaligus tolok ukur moral dan pembentukan moral per UU an. Maka

dari itu apancasila harus diketahui dan dipahami, dijunjung tinggi dan diamalkan serta

dibudayakan dan diaktualisasi aar generasi milenial tahu Pancasila tersebut. Hubungkan

kondisi-kondisi faktual di negara ini dengan nilai-nilai Pancasila. Demokrasi kita belum

sepenuhnya membawa pemberdayaan dan kedaulatan rakyat, ekonomi masih menyisakan

kesenjangan, globalisasi bisa dimanfaatkan untuk mengimport ideologi-ideologi asing. Ini

semua harus kita atasi dengan Pancasila. Kemajemukan Indonesia harus memperkuat toleransi

bangsa Indonesia. Saat ini kita masih menghadapi banyak tantangan, seperti intoleransi anti

Pnacasila, radikalisme, kesenjangan, korupsi dan tantangan lain, harus kita luruskan dan

galakkan Kembali Pancasila kita. Jika kita semua berpegang pada 4 konsesus dasar (Pancasila,

UUD 1945, NKRI, Bhineka Tuggal Ika) kita akan menjadi bangsa yang Tangguh dan besar.

Pendidikan terkait pemahaman Pancasila tertera dalam Peraturan Rektor no.14 tahun 2020

tentang kerangka dasar kurikulum UGM pasal 13 ayat 2 memuat Kurikulum pada program

Sarjana dan Sarjana Terapan wajib memuat materi Agama Konseptual, Nilai – nilai Pancasila

dan wawasan kebangsaan, Kewarganegaraan, bahsa Indonesia, ke-UGM an. Rektor UGM

membuka acara Studium Generale.


Narasumber 1 : Prof. Ir. Nizam, M. Sc., DIC., Ph. D

Materi : MKWK sebagai dasar penguatan karakter SDM unggul

Indonesia menjadi negara demokrasi ke-3 terbesar di dunia. Pendidikan masyrakat masih

rendah, rata-rata Pendidikan Indonesia 5,8-5,9 tahun (tamat SD/akan tamat SD). “PR” besar

bagi perguruan tinggi untuk membawa demokrasi yang sudah luar biasa ke dalam demokrasi

modern yang lebih matang, lebih dewasa, dan mensejahterkana masyarakat. Memilih informasi

yang benar dan mencari kebenaran dengan cara-cara akademik. Potensi pengembangan

teknologi yang ada di Indonesia harus dijaga dan dipertahankan (go-jek, Tokopedia, Traveloka,

OVO, Bukalapak dan sebagainya) menjadi peluang untuk mengangkat Indonesia sebagai

kekuatan ekonomi besar dunia. Kunci utama membangun Indonesia lebih baik ada di perguruan

tinggi yang terletak pada Tri Dharma. Perguruan tinggi dengan perannya yang penting dapat

memajukan bangsa dan negara, namun masih banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap

masuk ke jenjang profesinya atau terjadi missing link/mata rantai putus. Missing link harus

segera diperbaiki dengan salah satu solusinya adalah kampus merdeka yang dicanangkan oleh

Kemendikbud. Kampus merdeka memberikan ruang yang luas kepada mahasiswa untuk

mengembangankan ciri, potensi, bakat, cita-cita, dan aspirasi secara lebih holistik melalui 1

semester di luar program studi dan 2 semester di luar kampus. Sembilan kegiatan dari kampus

merdeka seperti, pertukaran pelajar, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun

desa, kewirausahaan mahasiswa, studi proyek-proyek mandiri, proyek kemanusiaan, bela

negara/komp cadangan. Melalui semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun karakter

Pancasila pada setiap individu sehingga perlahan namun pasti semua tantangan bangsa

Indonesia dapat dilalui. Enam karakter yang diharapkan melalui semangat merdeka belajar

yakni, 1.) beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia 2.) Mandiri

3.) Bernalar Kritis 4.) Kreatif 5.) Bergotong-royong 6.) Berkebhinekaan Global. Karakter

tersebut diandalkan melalui 4 mata kuliah wajib kurikulum yang termuat dalam pasal 35 (3),
UU No. 12 Th 2012 yang meliputi: Agama, Kewarganegaraan, Pancasila, Bahasa Indonesia.

Mata kuliah yang telah dirancang menjadi bagian dari bentuk kesadaran kebhinekaan setiap

mahasiswa. MKWK bukan sekedar pengetahuan namun menjadi pengintegrasi dan pembentuk

karakter. Delapan indikator kinerja utama, 1.) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak 2.)

Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus 3.) Dosen berkegiatan di luar kampus 4.)

Praktisi mengajar di dalam kampus 5.) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat

rekognisi internasional 6.) Program studi bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia 7.) Kelas

yang kolaboratif dan partisipatif 8.) Program studi berstandar internasional. Kampus Sehat

adalah kampus yang memiliki suasana penuh argumen saling berdiskusi namun dalam suasana

kekeluargaan, sehat secara fisik, sehat secara sosial, sehat secara emosional, sehata secara

spiritual, sehat di lingkungan kerja, sehat di lingkungan kampus, sehat secara finansial.

Kampus adalah tempat lahirnya pemimpin bangsa, kritis tapi santun, membangun komunikasi

yang sehat. Hapus 3 dosa besar di kampus, intoleransi, narkoba dan miras, erundungan dan

kekerasan seksual. Pembelajaran MKWK yang kontekstual, aktual dan milenial.

Bela negara dan Covid-19

Bentuk-bentuk konkrit MKWK selama pandemi :

- Relawan-relawan pembuat alat kesehatan

- Karya anak bangsa

- Penelitian dari kampus

- Inovasi dari kampus

- Adaptasi yang cepat dengan teknologi-teknologi untuk keberlansungan pendidikan

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif, kreatifitas bisa dibangun melalui proses

pembelajaran MKWK dengan berpikir kritis. Berpikir kritis tetap menjaga sikap yang
santun dan sopan. Kesantunan harus kita bangun di atas dasar negara kita Pancasila melalui

nilai-nilainya.

Narasumber 2 : Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., Ph.D., SpOG(K)

Materi : Berjuang di Era Pandemi Covid-19

Sembilan pilar digariskan oleh WHO ynag dapat menjadi patokan dari level luas sampai level

provinsi / level terkecil :

1. Country-level coordination, planning and monitoring

Adanya tindakan khusus, seperti pembentukan satgas covid, peran institusi Pendidikan

sangat penting untuk mengawal langkah-langkah pengambilan keputusan. UGM

menjadi pengawal keputusan di level provinsi untuk menanggapi adanya covid-19,

melalui keputusan rektor.

2. Risk communication and community engagement

Komunikasi risiko dan keterlibatan dari masyrakat sangat penting, pembuatan platform

khusus oleh pemerintah untuk menghalau hoax masih belum cukup. UGM mengklaim

memiliki Kampus Sehat yang diangkat oleh Kemendikbud adalah kepanjangan dari

(HPU) Health Promoting University Universitas Gadjah Mada, sehingga UGM menjadi

tim inti untuk membangun Kampus Sehat di seluruh kampus di Indonesia. Pembuatan

media buku saku desa Tangguh Covid-19 yang dijadikan buku saku desa Tangguh

secara nasional dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Program CFHC dari

FKKMK menghubungkan keluarga mitra di daerah Sleman dengan para mahasiswa

FKKMK UGM, tindakan nyata mengedukasi masyarakat mengenai pandemi dan topik-

topik lain mengenai kesehatan. Melalui penerjunan KKN, UGM berupaya untuk

meningkatkan literasi publik juga untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa

dalam melihat dan berkontribusi secara langsung dalam era pandemi. Layanan
psikologi secara online yang diinisiasi semasa pandemi, membantu para mahasiswa

ataupun tenaga pendidik dan staff yang memiliki gangguan psikologis semasa pandemi.

3. Surveillance, rapid-response team, and case investigation

Mulai dibentuk adanya sinkronisasi informasi Kesehatan, pembentukan tim satgas

Covid-19 di level UGM, pelaksanaan screening online yang baik. Pembuatan isolasi

mandiri untuk para mahasiswa level profesi dan spesialis, UGM mengembangkan call

center khusus Covid-19 untuk umum. Para peneliti memberikan kurang lebih 100 karya

yang bersifat multidisiplin untuk mengatasi Covid-19. Salah satu karyanya adalah

GeNose.

4. Points of entry, international travel and transport

Regulasi yang muncul seperti PSBB sehingga semua kegiatan diharuskan online¸

penundaan perjalanan dan isolasi mandiri selama 14 hari setelah cek Kesehatan dan

dirasa memiliki gejala Covid-19. Kuota internet dan bantuan logistik untuk para

mahasiswa.

5. National laboratories

Indonesia memiliki 205 laboratorium, UGM mengelola adanya laboratorium untuk

mendiagnosa Covid-19.

6. Infection prevention and control

Kesadaran komunitas untuk pencegahan di ruang public seperti physical distancing,

frekuensi mencuci tangan, dan etika batuk/bersin. Fasilitas Kesehatan/rumah sakit

diantaranya APD untuk para mahasiswa profesi.

7. Case management

UGM memiliki peran yang luar biasa, UGM menjadi pusat studi manajemen kesehatan

dan mempunyai produk yang di adopsi oleh Kementrian Kesehatan. Protokol yang ketat

dan disiplin menjadikan kasus Covid-19 semakin menurun.


8. Operational support and logistics

Kontribusi dari semua bidang diperlukan. Kerjasama dengan masyarakat, UMKM,

dengan para mahasiswa menghasilkan solusi untuk masalah di lapangan, seperti

pembuatan Handsanitizer, Sonjo, Charity for Covid, Covid-19 supply chain system

(CSS) dan UGM menjadi pendonasi dan memproduksi PPE.

9. Maintaining essential health services and systems

Tetap menjaga pelayanan dan sistem Kesehatan yang sempat goyang selama pandemi.

Mulai ada peningkatan kunjungan ke Rumah Sakit dan UGM berkontribusi aktif untuk

memberikan pedoman-pedoman untuk Kementrian Kesehatan.

Terkait vaksin, adanya vaksin membuat imun kita memiliki fatalitas yang lebih ringan

dibandingkan tanpa vaksin. Vaksin diadakan gratis, diprioritaskan pada organisasi-organisasi,

Presiden RI menjadi volunteer utama pada penyuntikkan vaksin.

Nilai – nilai Pancasila :

Pasrah, usaha, kolaborasi, gotong royong, tolong menolong secara natural, pengorbanan, saling

menghormati, dan peduli sesama.

Sangat penting persoalan atau masalah diselesaikan secara lintas disiplin atau interdisipliner.

Pertanyaan : Mengapa vaksin tidak diberikan oleh mahasiswa ?

Terbatasnya kesediaan vaksin sehingga tidak dapat diberikan ke semua kalangan, sehingga di

berikan kepada kalangan-kalangan prioritas. Mahasiswa tidak diberikan karena masih muda

dan low risk.

Anda mungkin juga menyukai