Anda di halaman 1dari 27

LAB.

PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB I
PENGAMBILAN SEMPEL TANAH
(TEST PIT)

A. JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin/8 November 2021


Waktu : 07.30-selesai
Lokasi : Samping Kanan Bengkel Sipil

B. TUJUAN
Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk :
1. Melakukan pengamatan sampel tanah pada kedalaman tertentu,yakni
tanah terganggu (disturbed sample) dan tanah yang tidak terganggu atau
asli (undisturbed sample) untuk penelitian lanjutan di laboratorium.
2. Mengetahui keadaan lapisan tanah pada kedalaman tertentu.
3. Mengetahui layak atau tidaknya untuk dijadikan timbunan.

C. DASAR TEORI
Test pit adalah lubang-lubang hasil galian dengan diameter 1-1,5 meter
hingga mencapai kedalaman tertentu selama kohesi tanah yang digali masih
memungkinkan dan permukaan air tanah di tempat tersebut lebih.
Test pit paling sesuai dilakukan di tempat sumber material pembangunan
karena contoh sampel tanah tidak terganggu diambil dengan rapi dan teliti dan
pengujian lapangan yang biasanya dilakukan uji pembebanan secara berangsur-
angsur untuk dapat mensimulasi suatu pondasi.
Tanah yang dihasilkan pada Test pit ini juga akan digunakan sebagai
sampel untuk melakukan penelitian di dalam laboratorium.Seperti pengujian
kadar air tanah,berat isi,berat jenis,dan pengujian lainnya setelah melalui
beberapa tahap yang sesuai dengan prosedur dan langkah kerja pada masing-
masing job yang dikerjakan.
Test pit juga banyak di pakai dilapangan,biasanya uji pembebanan
dengan menggunakan pelat logam dasar.Pada pekerjaan penimbunan tanah,Tes
pit juga sangat berguna untuk mengetahui angka pori dan kondisi lapisan tanah.

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1) Linggis
2) Sekop
3) Karung
b. Bahan
Tanah lapangan dalam kondisi alot

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pengerjaan test pit
2. Membersihkan tempat atau titik yang akan digunakan dalam pengujian
test pit ini dari berbagai material yang dapat menghambat proses
pengujian.
3. Menggali permukaan tanah yang keras menggunakan linggis.
4. Menggali tanah dengan menggunakan sekop pada titik yang telah
dibetuk dengan kedalaman ±1m dan ±1m
5. Mengangkut tanah hasil galian dan memasukkanya kedalam karung
untuk di bawa ke laboratoriun untuk diuji.
6. Mengamati kondisi tanah pada lubang hasil galian yaitu jenis
tanah,warna,serta tebal lapisan tanah tersebut.Kemudian menggambar
analisa lapisan berdasarkan lubang galian.

F. GAMBAR ANALISA LAPISAN TANAH DAN GALIAN


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan di lapangan maka diperoleh
Data berikut :
- Tanah top soil (kehitaman) pada kedalaman ± 0-40cm
- Tanah lempung (coklat) pada kedalaman ± 40-60cm
- Tanah lempung (coklat kekuningan) pada kedalaman ±60-100cm

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

A B

D C
Gambar 1.1
Gambar sisi tanah galian 1m x 1m

Lapisan Top Soil

Lapisan Tanah
lempung berbatu

Gambar 1.2
Gambar lapisan tanah Dalam galian

G. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap percobaan di


lapangan,dengan membentuk sumur uji/test pit yang berukuran 1m x
1m,diperoleh jenis tanah sebagai berikut :
- Tanah top soil (kehitaman) pada kedalaman 0-40cm
- Tanah lempung (coklat) pada kedalaman 40-60cm
- Tanah lempung (coklat kekuningan) pada kedalaman 60-100cm.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji adalah tanah jenis
lempung.

2. Saran

Sebaiknya dalam pelaksanaan test pit,harus memperhatikan faktor keamanan


atau keselamatan kerja,peralatan,lokasi dan cuaca saat pengambilan sampel.

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT DAN BAHAN

a) Alat

Linggis Sekop Karung

b) Bahan

Tanah

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

I. DOKUMENTASI

Membersihkan lokasi untuk Menggali lokasi untuk mengambil


Pengambilan sampel sampel tanah

Mengambil sampel tanah dan


memasukkannya kedalam karung

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB II
KADAR AIR

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Senin, 8 November 2021
Waktu : 7:30 – selesai
Lokasi : Samping Kanan Bengkel Sipil

B. TUJUAN
Untuk menentukan kadar air tanah yaitu perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah, yang dinyatakan dalam
prosen.

C. DASAR TEORI

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mineral-


mineral padat yang tidak bersementasi satu sama lainnya serta terletak diatas
batuan dasar. Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan karena adanya ruang
(rongga) diantara partikel-partikel butiran tanah.Ruang tersebut dapat berisi
air,udara atau pun keduanya.
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering.Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah
air yang ada dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan
dengan nyata,biasanya dinyatakan dengan persentase berat.Kadar air pada titik
layu permanen adalah yang dinyatakan dengan presentase berat kering.
(buckman dan brady,1982)
Kadar air dinyatakan dalam % volume,yaitu presentase volume tanah.
Cara penentuan kadar air dapat digolongkan dalam cara gravimetrik,tegangan
dan hisapan,tumbuhan,listrik serta pembaruan neuron.Cara gravimetrik
merupakan cara yang paling umum dipakai dimana dengan cara ini tanah basah
dikeringkan dalam oven pada suhu 100˚C-150˚C dalam waktu kurang lebih 24
jam.Air yang hilang karena proses pengeringan tersebut merupakan sejumlah air
yang terdapat dalam tanah basah (Hakim,dkk,1986)

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Kadar air adalah angka perbandingan antara berat air yang terkandung
dalam tanah (Ww) dengan berat butiran/tanah kering (Ws) yang dinyatakan
dalam persen (%).
Berat air
x 100%
Kadar air = Berat tanah kering

W4
ω = x 100 %
W5
Dimana : ω = Kadar air (%)
W1 = Berat cawan + tanah basah (gr)
W2 = Berat cawan + tanah kering(gr)
W3 = Berat cawan kosong (gr)
W4 = Berat air (gr)
W5 = Berat tanah kering (gr)
ω = Kadar air rata-rata

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Timbangan dengan ketelititian 0,01 gram
2. Cawan kedap air
3. Desikator (Pendingin)
4. Oven pemanas dengan suhu sampai 115˚C
b. Bahan
1. Tanah dari lapangan

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat bahan yang akan digunakan pada saat pengujian.
2. Menimbang cawan kosong dengan menggunakan timbangan digital dan
perhatikan nomor label dari cawan lalu catat beratnya (W1).
3. Menimbang cawan + tanah, lalu catat beratnya (W2).
4. Memasukkan cawan + tanah dalam oven (T = 110 ± 5 °C) sampai berat
contoh tanah konstan (selama 24 jam).
5. Mengeluarkan contoh tanah dari oven lalu dinginkan dalam desikator.

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

6. Setelah dingin,menimbang dan mencatat beratnya.

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT & BAHAN


a. Alat

b. Bahan

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

I. DOKUMENTASI

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB XV

PEMADATAN PROCTOR

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Kamis, 11 November 2021
Waktu : 7:30 – selesai
Lokasi : Lab. Pengujian Tanah

B. TUJUAN
1. Untuk menentukan antara kadar air dan kepadatan kering sehingga dapat
dimengetahui kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum.
2. Untuk mengetahui prosedur kerja dalam menentukan nilai kepadatan kering
maksimu (γd) dan kadar air optimum dari contoh tanah.

C. DASAR TEORI

Pemadatan tanah adalah suatu proses memadatkan partikel tanah sehingga


terjadi pengurangan volume udara dan volume air dengan memakai cara mekanis
(digilas atau ditumbuk). Pemadatan dilakukan bila tanah dilapangan membutuhkan
perbaikan untuk mendukung konstruksi diatasnya, atau tanah akan digunakan
sebagai bahan timbunan. Maksud dari pemadatan tanah adalah sebagai berikut:

1. Menambahkan nilai kuat geser tanah


2. Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas)
3. Mengurangi sifat permeabilitas
4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air dan lain
lainnya

Hubungan grafis dari kepadatan kering untuk kadar air kemudian di plot untuk
membentuk kurva pemadatan. Kepadatan kering maksimum diperoleh dari titik
puncak kurva pemadatan dan kadar air yang sesuai atau kadar air yang optimal. Tes
ini dijelaskan secara umum sesuai dengan standar American Society for Testing

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

And Materials (ASTM), dan serupa dengan standar American Associationof State
Highway and Transportation Officials (AASHTO)

D. ALAT DAN BAHAN


a. alat
1. Cetakan dengan ∅102 mm dan tinggi 115 mm
2. Alat tumbuk tangan dengan ∅ 50,8 mm dan berat 2,5 kg serta tinggi jatuh 30
cm
3. Timbangan kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram
4. Oven pengering
5. Alat Perata dari besi dengan Panjang 25 cm
6. Saringan No. 4 dan palu karet
7. Talam, alat pengaduk, sendok dan cawan untuk kadar air
8. Gelas ukur
9. Kantong plastik/ karet gelang

b. Bahan
1. Tanah
2. Aquades
3. Kertas vilter
4. vaseline

E. LANGKAH KERJA
1. Mengeringkan sampel tanah yang telah disiapkan di dalam oven.
2. Setelah dikeringkan,memisahkan butiran tanah dengan cara menumbuk
tanah menggunakan palu karet.
3. Menyaring tanah dengan saringan No.4
4. Menyiapkan tanah sebanyak 5 kantong dengan berat masing-masing 2kg
5. Menambahkan air sesuai dengan jumlah yang ditentukan.Diatur sehingga
didapat benda uji sebagai berikut:
 2 contoh dengan kadar air kurang lebih dibawah w optimum
 2 contoh dengan kadar air kurang lebih diatas optimum
 Perbedaan kadar air benda uji masing-masing 1-3%

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

6. Memasukkan benda uji atau sampel ke dalam kantong plastik dan disimpan
minimal selama 12 jam atau sampai 24 jam
7. Menimbang cetakan (mold) dan alasnya dengan ketelitian 5 gram
8. Menyatukan Cetakan leher dan keping dan menemtempatkannya pada alas
yang kokoh
9. Mengambil salah satu dari contoh tanah di padatkan dengan cara:
 Melakukan Pemadatan dengan alat penumbuk standar 2,5 kg dengan
tinggi jatuh 30 cm
 Memadatkan tanah dalam 3 lapisan dan tiap lapisan dipadatkan
dengan 25 kali tumbukan
10. Melepaskan leher sambung dan meratakan kelebihan tanah sehingga betul-
betul rata dengan permukaan cetakan.
11. Menimbang cetakan berisi benda uji dengan ketelitian 5 gram
12. Mengeluarkan benda uji tersebut dan mengambil sebagian kecil untuk
pemeriksaan kadar air

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT DAN BAHAN


a. alat

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

b. Bahan

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

I. DOKUMENTASI

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB XVI

CBR LABORATORIUM

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Jumat, 11 November 2021
Waktu : 13:20 – selesai
Lokasi : Lab. Pengujian Tanah

B. TUJUAN
1. Untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam keadaan padat
maksimum.
2. Menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campuran
tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.

C. DASAR TEORI

Pengujian menggunakan CBR di ciptakan oleh O.J.Porter pada tahun


1938 yang kemudian dikembangkan oleh California State Highway Departement
da dimodifikasi oleh Corp insinyur tentara Amerika serikat.Metodi ini
mengkombinasi percobaan pembebenan penetrasi di laboratorium atau lapangan
dengan rencana untuk menentukan tebal tipis perkerasan .
CBR atau california bearing Ratio merupakan perbandingan antara
kekuatan bahan yang bersangkutan dengan kekuatan bahan yang dianggap
standar.Harga CBR dinyatakan dalam persen (%) dan cara yang digunakan untuk

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

menilai kekuatan tanah dasar adalah suatu percobaan penetrasi yang disebut
percobaan CBR.Dimana hasil percobaan tersebut dapat digambarkan pada suatu
grafik untuk mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR tersebut.

Rumus:
Harga CBR (%) = beban 0.1 } over {3 x 1000} x 100 ¿

Harga CBR (%) = beban 0.2 } over {3 x 1500} x 100 ¿

D. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Satu set alat CBR (mesin penetrasi)


2. Cetakan (Mold) dengan Ø 15 cm dan tinggi 11,5 cm
3. Alat tumbuk dengan Ø 5,08 cm dan berat 2,5 kg serta tinggi jatuh 30
cm.
4. Alat pengeluar contoh
5. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram
6. Timbangan kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram.
7. Oven pengering dengan suhu sampai 115° C
8. Alat perata dari besi dengan panjang 25 cm.
9. Saringan No. 4 dan palu karet.
10. Talam, alat pengaduk, sendok dan cawan untuk kadar air.
11. Gelas ukur
12. Kantong plastik

b. Bahan
1. Contoh tanah
2. Air suling / aquades
3. Kertas filter
4. Vaseline

E. LANGKAH KERJA

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1. Menyiapkan Sampel tanah yang lolos ayakan no. 4 dengan berat kira-kira

5 kg

2. Mencampur Tanah dengan air suling sampai kadar air optimum yang
dikehendaki.
3. Memasang Mold pada keping alas dan beratnya ditimbang dengan
menggunakan timbangan yang ketelitiannya 1 gram.
4. Mengolesi Mold dan leher sambungannya dengan vaseline.
5. Memasang Mold dan leher sambungannya serta diberi kertas filter.
6. Memadatkan Tanah dengan cara modified yaitu dengan 5 lapisan. Untuk
tiap lapisan jumlah pukulan 56 kali tumbukan.
7. Melepaskan Leher mold dan tanah yang ada pada mold diratakan dengan
menggunakan alat perata.
8. Menimbang Berat mold + tanah basah dengan menggunakan timbangan
dengan ketelitian 1 gram.
9. Mengatur Torak penetras diatur pada permukaan benda uji. Pembebanan
permukaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna
antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk
beban dan arloji penetrasi dinolkan. Kecepatan penetrasi yang diinginkan
yaitu 0,0125”, 0,025”, 0.05”, 0,075”, 0,010”, 0,15”, 0,20”, 0,30”, 0,40”,
dan 0,50”.
10. Mencatatn Beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan
maksimum terjadi sebelum 0,50”.
11. Mengeluarkan Benda uji dari cetakan dan mengambil sebagian untuk
diperiksa kadar airnya.

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT DAN BAHAN


a. Alat

b. Bahan

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

I. DOKUMENTASI

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

b. Bahan

I. DOKUMENTASI

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. ALAT DAN BAHAN


a. Alat

b. Bahan

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

I. DOKUMENTASI

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

KELOMPOK V
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

Anda mungkin juga menyukai