Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

1
APLIKASI TEORI BELAJAR
DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“ Teknologi Pembelajaran “
Dosen Pengampu :
Dr. Indah Komsiyah, S.Ag., M.Pd.

Oleh Kelompok 1 :
1. Umi Nur Atni Setyaningsih (126209201027)
2. Fitrotul Maulidah Prayogo (126209202072)
3. Nofi Fatmawati (126209202084)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR
2
Assalamu’alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan ridho dan karunia pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula penulis haturkan sholawat serta salam kepada
junjungan nabi agung Rosulullah Muhammad SAW. Atas rahmat serta hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Aplikasi Teori Belajar dalam Teknologi
Pembelajaran ” secara tepat waktu.
Sehubungan dengan selesai nya makalah ini maka kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung
2. Dr. Dwi Astuti Wahyu Nur Hayati,S.S.,M.Pd. selaku ketua jurusan Tdris Ilmu
Pengetahuan Sosial
3. Ibu Dr. Indah Komsiyah, S.Ag., M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Teknologi
Pembelajaran di IAIN Tulungagung yang telah memberikan pengarahan sehingga
penulisan makalah ini bisa diselesaikan.
4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan nya penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan saran dan kritikan pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik
kedepan nya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis dan
pembaca, sekian yang dapat saya sampaikan.
Wassalamualaikum wb.wb

Tulungagung, 17 November 2020

Penulis

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 3
BAB I.......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................ 4
C. TUJUAN MASALAH .................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN BELAJAR ............................................................................................................ 5
B. CIRI – CIRI BELAJAR ................................................................................................................. 5
C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN .............................................................................................. 6
D. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN ................................................................................................... 7
E. PRINSIP – PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ........................................................ 7
F. TEORI – TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ..............................................................10
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP .................................................................................................................................................15
B. SARAN ..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................18

3
BAB I
4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Belajar
bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu. Hasil belajar suatu penguasaan hasil
latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami) oleh orang
sedang belajar dan juga juga dapat diamati oleh orang lain.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar siswa.
Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang berprestatif
dan menyenangkan, maka perlu diketahui berbagai landasan berupa prinsip – prinsip belajar dan
pembelajaran maupun teori – teorinya. Dalam kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru,
belajar dan pembelajaran harus dilakukakn dengan seimbang dan sebaik mungkin.
Dalam meningkatkan potensi siswa secara optimal dan proses pembelajaran terarah, maka
pembelajaran harus dikembangkan sesuai prinsip – prinsip belajar yang benar dan didasari pada
kebutuhan peserta didik untuk belajar.
Dari hal diatas maka dalam proses belajar dan mengajar diperlukan prinsip – prinsip belajar
dan pembelajaran agar guru dapat mengoptimalkan seluruh potensi siswa sesuai dengan
kebutuhannya sehingga para peserta dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat
mencapai hasil yang diharapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian belajar ?
2. Bagaimana ciri - ciri belajar ?
3. Apa pengertian pembelajaran ?
4. Bagaimana ciri – ciri pembelajaran ?
5. Bagaimana prinsip – prinsip belajar dan pembelajaran ?
6. Bagaimana teori - teori belajar dan pembelajaran ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian belajar ?
2. Untuk mengetahui ciri - ciri belajar ?
3. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran ?
4. Untuk mengetahui ciri – ciri pembelajaran ?
5. Untuk mengetahui prinsip – prinsip belajar dan pembelajaran ?
6. Untuk mengetahui teori - teori belajar dan pembelajaran ?

4
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses
pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan
nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang
telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di
tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely (dalam Arsyad, 2012: 3) belajar adalah
perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata
lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh
tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati. 20 Slameto (2013: 5) menyatakan belajar
adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Lebih lanjut Abdillah dalam Aunurrahman (2014: 35)
menyimpulkan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihans dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada
individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri,
minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya

B. CIRI – CIRI BELAJAR


Hakikat belajar itu adalah perubahan tingkah laku sehingga ada beberapa perubahan
tertentu yang dimasukkan dalam ciri-ciri belajar antara lain :
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
5
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
6
atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam
dirinya.
b. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
Dalam arti, perubahan ini berlangsung terus-menerus sampai kecakapan
individu itu menjadi lebih baik dan sempurna.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju
untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.Dengan demikian, semakin
banyak usaha belajar itu dilaksanakan, makin banyak dan makin baik perubahan yang
diperoleh untuk menjadi lebih baik.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan dalam belajar itu bersifat permanen, hal ini bisa kita terima ketika telah
menyelesaikan proses belajar.
e. Perubahan dalam belajar bersifat terarah
Ini berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
DIkutip dari KBBI Kemendikbud pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan untuk
menjadikan orang atau makluk hidup belajar. Sementara dikutip dari wikipedia dijelaskan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Kedua penjelasan di atas menjelasakan bahwa pembelajaran
adalah sebuah proses menjadikan seseorang belajar. Hanya saja pada penjelasan yang dikutip
dari wikipedia di jelaskan detail bahwa belajar merupakan prose interaksi antara siswa, guri,
sumber belajar pada suatau lingkungan belajar. Hal tersebut berati pembelajaran adalah proses
guru memberikan/membantu siswa untuk menemukan pengetahuannya atau belajar.
UU No.20 Tahun 2003 trntang sisdiknas pasal 1 Ayat 20 menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan. Warsita (2008:85) dalam Rusman menjelaskan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan
peserta didik.Rusman (2015 – 22) menyampaikan bahwa pembelajaran merupakan proses dasar
dari pendidikan. Pendapat dari Rusman tersebut menekankan bahwa pembelajaran adalah hal
yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal itu karena pembelajaran merupakan dasar kualitas
sistem pendidikan suatu negara, ibarat bangunan. Maka pembelajaran adalah pondasinya jika
6
bangunan di bangun dengan pondasi yang kurang berkualitas maka tidaklah mungkin
7
mempunyai bangunan berkualitas.Oleh sebab itu perlu peningkatan kualitas pembelajaran.

D. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN


Ciri-ciri pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Merupakan upaya sadar dan disengaja.
2) Pembelajaran harus membuat siswa belajar.
3) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
4) Pelaksanaan terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil.
Dalam krisna1blogs.uns.ac.id yang menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang
efektif, yaitu:
1) Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi,
membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta
membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.
2) Guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran.
3) Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.
4) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa
dalam menganalisis informasi.
5) Orientasi pembelajaran, penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir.
6) Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
mengajar guru.

E. PRINSIP – PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Banyak prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang
lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar dan
pembelajaran tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita
pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, Menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono (2012:
42) prinsip belajar dan pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses belajar,
diantaranya:
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tanpa
adanyaperhatian tidak mungkin terjadi belajar karena perhatian merupakan faktor yang
besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa
yang dipelajari, maka peserta didik dapat mengarahkan diri pada tugas yang akan
7
diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan
8
focus pada masalah yang harus diselesaikan.
Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Peserta didik yang
memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya
dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Misalnya, Peserta didik
yang merasa senang belajar Bahasa Inggris akan lebih senang dan giat dalam belajaran
bahasa inggris. Karenanya Guru harus mampu menjadi seorang motivator yang handal.

2. Keaktifan
Menurut pandangan psikologi, anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempuanyai
dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar
tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain.
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak mengalami sendiri. Oleh sebab itu, banyak
sekali peserta didik yang aktif dalam melakukan proses belajar, kektifan tersebut tidak
hanya berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit
diamati. Kegiatan fisik misalnya membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-
keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnyamembandingkan suatu konsep
yang satu dengan yang lainnya, menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.

3. Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman


Belajar harus dilakukan oleh peserta didik itu sendiri dan tidak bisa diwakilkan oleh
siapa pun. Oleh sebab itu, pembelajaran harus diciptakan secara unik dan menarik
sehingga peserta didik dapat mengikuti proses belajarnya dan dapat melihat, serta
mencobanya langsung bukan hanya sekedar mendengarkan, sehingga menjadikannya
sebagai pengalaman yang tidak bisa dilupakannya, dan akan menjadi suatu ilmu dalam
jangka waktu yang panjang.
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh seorang filsof China Confocius,
bahwa: Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Dan apa yang
saya lakukan saya paham. Dari kata-kata bijak ini kita dapat mengatahui betapa
pentingnya keterlibatan langsung dalam pembelajaran.
4. Pengulangan
Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan
"bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap tertanam dalam
otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan
8
lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari
9
misalnya dengan membuat ringkasan.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme-nya
Thordike. Dalam teori koneksionisme, ia mengemukakan bahwa belajar ialah
pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap
pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar.
5. Tantangan
Bahan belajar yang baru, inovatif, kreatif dan menantang akan membuat peserta
didik tertantang dan dengan sendirinya mereka akan lebih giat dan sungguh-sungguh
dalam belajar. Sehingga penggunaan metode eksperimen, inquiri, discovery sangatlah
penting untuk diterapkan dalam pembelajarannya. Untuk itu ciptakan pembelajaran
yang unik, kretif, inovatif dan menantang.
6. Balikan dan Penguatan
Balikan dan Penguatan sangatlah penting untuk dilakukan terhadap peserta didik.
Karena ketika mereka melakukan suatu perbuatan yang berefek baik maka mereka akan
dengan sendirinya mengulanginya lagi, dan apabila mereka melakukan perbuatan yang
berefek jelek, mereka akan dengan sendirinya meninggalkannya. Misalnya peserta didik
mendapatkan hasil ulangan yang baik, maka ketika mengetahuai hasil ulangannya baik,
mereka akan dengan sendirinya belajar dengan semangat dan lebih giat lagi.
Namun, kadangkala dorongan belajar itu tidak saja dari penguatan yang
menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan, atau dengan kata lain adanya
penguatan positif maupun negatif dalam memperkuat belajar. Misalnya peserta didik
mendapatkan hasil ulangan yang jelek, maka ketika mengetahuai hasil ulangannya jelek,
mereka akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas mereka akan
terdorong untuk belajar yang lebih giat. Disini nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga
bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif.
7. Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama
persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat
pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu
diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

Dari beberapa prinsip yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
belajar tidak bisa dilakukan dengan sembarang atau tanpa tujuan dan arah yang baik, agar
9
aktivitas belajar yang dilakukan dalam proses belajar pada upaya perubahan dapat dilakukan
10
dan berjalan dengan baik, diperlukan prinsip- prinsip yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam belajar.

F. TEORI – TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah.
a) Teori Belajar :
1. Teori Behavioristik
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya
dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek - aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu
dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian
rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori belajar behavioristik
adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Menurut teori behavioristik,
belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang
terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang
berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak
penting diperhatikan karena tidak bisa diamati. Faktor lain yang juga dianggap penting
oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement) penguatan adalah apa
saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi
(negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.

10
2. Teori Belajar Kognitif
11
Psikologi kognitif dianggap sebagai perpaduan antara Psikologi Gestalt dan
psikologi behaviorisme. Menurut teori kognitif belajar adalah suatu proses perubahan
persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah lakuyang dapat diukur
dan diamati. Dalam teori ini lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan aspek rasionalyang dimiliki oleh orang lain. Teori ini
tentunya sangat berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek
kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap
stimulus yang datang kepada dirinya. Teori kognitif memandang bahwa proses belajar
akan dapat nerjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru dapat
beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh seseorang. Dengan kata
lain teori belajar kognitif mengemukakan bahwa belajar merupakan proses dimana
seorang manusia yang memiliki otak dengan dilengkapi akal pikirannya dapat
memproses suatu pemahaman dan persepsi tentang suatu informasi. Secara umun teori
belajar kognitif adalah suatu proses yang lebih menitikberatkan proses membangun
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek intelektual lainnya. Oleh
sebab itu belajar dapat dikatakan suatu proses berpikir yang kompleks dan
komprehensisif. Sehingga sebagai seorang pendidik dalam menciptakan suatu
pembelajaran harus memperhatikan aspek-aspek kognitif yang dimiliki oleh siswanya.
Sehingga pembelajaran yang telah diterima oleh siswa dapat dicerna oleh alat-alat
kognisi mereka. Informasipun diharapkan dapat tersimpan dengan baik di dalam memori
anak dan dapat digunakan sebagai modal untuk menerima informasi selanjutnya.
3. Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial atau sering juga disebut teori observational learning adalah suatu
teori belajar yang masih relative baru jika dibandingkan dengan teori-teori belajar yang
lainnya. Pelopor atau tokoh dari pengembangan teori belajar ini adalah Albert Bandura.
Berbeda dengan penganut behaviorisme lainnya, Bandura memandang perilaku individu
tidak semata-mata reflex otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat
reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif
individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori, bahwa yang dipelajari individu
terutama dalam belajar social dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan
penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya
conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu diharapkan
akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang akan dilakukannya. Jadi dalam
kaitannya dengan pembelajaran seorang guru harus mampu mengadakan pendekatan
11
"permodelan dan juga peniruan (imitation) agar pembelajaran yang disampaikannya
12
lebih berkesan dan menarik untuk dipelajari oleh siswa. Sehingga seorang siswa dapat
dengan mudah memahami materi yang disampaikan gurunya dengan baik. Dalam
kegiatan pembelajaran seorang guru harus memberikan contoh-contoh yang baik kepada
siswannya, sehingga mereka bisa meiru hal yang positif dari gurunya. Interaksi antar
siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru harus selalu terjadi dan selalu meningkat
karena dengan interaksi tersebut siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
berkolaborasi (bersosial) dan untuk memutuska mana yang terbaik dan sesuai untuk
dirinya sendiri.
4. Teori Belajar Humanisme
Teori belajar humanisme menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia (proses humanisasi). Oleh sebab
itu teori humanisme lebih menekankan pada bagimana memahami persoalan manusia
dari berbagai dimensi yang dimilikinya, baik dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Teori ini lebih banyak membahas mengenai konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya
yang paling ideal. Dengan kata lain, teori lebih tertarik kepada pengertian belajar dalam
bentuknya paling ideal daripada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa
adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. Teori humanistik
berpendapat bahwa teori belajar apapun sarana dan prasarana apapun dapat
dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manuasia yaitu mencapai
kesempurnaan hidup bagi manusia dengan indikas kemampuan aktualisasi diri,ckualitas
pemahaman diri dan kemampuan merealisasikan diri dalam kehidupan yang nyata.

b) Teori Pembelajaran :
1. TEORI HUMANISTIK
Abraham Maslow dan Carl Rogers termasuk kedalam tokoh kunci humanisme.
Tujuan utama dari humanisme dapat dijabarkan sebagai perkembangan dari aktualisasi
diri manusia automomous. Dalam humanisme, belajar adalah proses yang berpusat pada
pelajar dan dipersonalisasikan, dan peran pendidik adalah sebagai seorang fasilitator.
Afeksi dan kebutuhan kognitif adalah kuncinya, dan goalnya adalah untuk membangun
manusia yang dapat mengaktualisasikan diri dalam lingkungan yang kooperatif dan
suportif. Dijelaskan juga bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki
potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan

12
perilakunya. Kerana itu dalam kaitannya maka setiap diri manusia adalah bebas dan
13
memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri.
2. TEOR BEHAVIORISTIK
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain,
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon.
3. TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL

Teori Perilaku (Bandura) konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip
bahwa perilaku yang memperoleh penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih memiliki
kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan
atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada
membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada
seberapa jauh siswatelah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka
mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).

4. TEORI BELAJAR KOGNITIF


AUSUBEL : TEORI BELAJAR BERMAKNA.Ausubel berpendapat bahwa guru
harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang
bermakna. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel beranggapan bahwa aktivitas
belajar siswa, terutama mereka yang berada di tingkat pendidikan dasar- akan
bermanfaat kalau mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan langsung. Namun untuk
siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi, maka kegiatan langsung akan menyita
banyak waktu. Untuk mereka, menurut Ausubel, lebih efektif kalau guru menggunakan
penjelasan, peta konsep, demonstrasi, diagram, dan ilustrasi.

Perbedaan Teori Belajar Dan Pembelajaran :

Teori pembelajaran tidak menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi, tetapi lebih
merupakan implementasi prinsip-prinsip teori belajar dan berfungsi untuk memecahkan
masalah praktis dalam pembelajaran. Oleh karena itu, teori pembelajaran selalu akan
mempersoalkan bagaimana prosedur pembelajaran yang efektif, maka bersifat preskriptif
dan normatif.

13
Teori pembelajaran akan menjelaskan bagaimana menimbulkan pengalaman belajar
14
dan bagaimana pula menilai dan memperbaiki metode dan teknik yang tepat. Teori
pembelajaran yang demikian itu memungkinkan guru untuk :

1. Mengusahakan lingkungan yang optimal untuk belajar.


2. Menyusun bahan ajar dan mengurutkannya.
3. Memilih strategi mengajar yang optimal dan apa alasannya.
4. Membedakan antara jenis alat AVA (Audio Visual Aids) yang sifatnya pilihan dan
AVA lain yang sifatnya esensial untuk membelajarkan para siswa.

14
BAB III
15
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu
tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan
bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia
seutuhnya.
belajar mempunyai ciri-ciri antara lain :
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bersifat terarah

Pembelajaran adalah sebuah proses menjadikan seseorang belajar. Hanya saja pada
penjelasan yang dikutip dari wikipedia di jelaskan detail bahwa belajar merupakan prose interaksi
antara siswa, guri, sumber belajar pada suatau lingkungan belajar. Hal tersebut berati pembelajaran
adalah proses guru memberikan/membantu siswa untuk menemukan pengetahuannya atau belajar.
Ciri-ciri pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
5) Merupakan upaya sadar dan disengaja.
6) Pembelajaran harus membuat siswa belajar.
7) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
8) Pelaksanaan terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil.

Prinsip belajar dan pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses belajar,
diantaranya:
8. Perhatian dan motivasi
9. Keaktifan
10. Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
11. Pengulangan
12. Tantangan
13. Balikan dan Penguatan
14. Perbedaan Individual

15
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
16
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah.
Teori Belajar :
5. Teori Behavioristik
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek - aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa
belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang
dikuasai individu.
6. Teori Belajar Kognitif
Psikologi kognitif dianggap sebagai perpaduan antara Psikologi Gestalt dan psikologi behaviorisme.
Menurut teori kognitif belajar adalah suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak
selalu berbentuk tingkah lakuyang dapat diukur dan diamati.
7. Teori Belajar Sosial
Prinsip dasar belajar menurut teori, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar social
dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini
juga masih memandang pentingnya conditioning.
8. Teori Belajar Humanisme
teori humanisme lebih menekankan pada bagimana memahami persoalan manusia dari berbagai
dimensi yang dimilikinya, baik dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik

Teori Pembelajaran :
TEORI HUMANISTIK
Dalam humanisme, belajar adalah proses yang berpusat pada pelajar dan dipersonalisasikan, dan
peran pendidik adalah sebagai seorang fasilitator.
TEOR BEHAVIORISTIK
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku.
TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL
Penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah belajar untuk
mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan
TEORI BELAJAR KOGNITIF
16
Ausubel berpendapat bahwa guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui
17
proses belajar yang bermakna.

Perbedaan Teori Belajar dan Teori Pembelajaran :


Teori pembelajaran tidak menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi, tetapi lebih
merupakan implementasi prinsip-prinsip teori belajar dan berfungsi untuk memecahkan masalah
praktis dalam pembelajaran. Oleh karena itu, teori pembelajaran selalu akan mempersoalkan
bagaimana prosedur pembelajaran yang efektif, maka bersifat preskriptif dan normatif.
Teori pembelajaran akan menjelaskan bagaimana menimbulkan pengalaman belajar dan
bagaimana pula menilai dan memperbaiki metode dan teknik yang tepat.

B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami sebagai penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/dewi_js/550040dba33311307251023e/teori-belajar-dan-
pembelajaran?page=12

https://www.asikbelajar.com/teori-belajar-dan-
pembelajaran/#:~:text=Teori%20belajar%20adalah%20deskriptif%2C%20karena,menetapkan%20
metode%20pembelajaran%20yang%20optimal

https://tiestrysna.wordpress.com/2014/04/12/teori-teori-pembelajaran/

https://karyatulisku.com/pengertian-pembelajaran-prinsip-pembelajaran-komponen-pembelajaran/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/8740/5/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwi8naCr4s7sAhWi_XMBHRcpAWMQFjAMegQIAR
AB&usg=AOvVaw3GOODBnQVmxOnXJfj0Dz2i&cshid=1603595481598

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/344488904/M
akalah-Prinsip-prinsip-Belajar-Dan-Pembelajaran-Kel-
2&ved=2ahUKEwiy0v7h487sAhU97XMBHXBBBkoQFjABegQIAhAB&usg=AOvVaw1hZjK9Uq_es3ELVGSjSolU
&cshid=1603595999934

18

Anda mungkin juga menyukai