Anda di halaman 1dari 44

41

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah SD Negeri Ketapang

1. Nama sekolah : SD Negeri Ketapang


2. Status : Negeri
3. Alamat : Jl. Raya Pekon Ketapang
Kecamatan Limau Kab. Tanggamus
4. Kode pos : 35383
5. Tahun berdiri : 1984
6. Tahun operasional : 1984
7. Status tanah : milik sendiri
8. Luas tanah : 2350 m2
9. Luas bangunan : 900 m2
10. Akreditasi : C

Tenaga pengajar (guru) yang ada di SD Negeri Ketapang Kabupaten

Tanggamus sudah memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan

standar. Secara lengkap disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Nama/NIP Jenis Guru


1 Ida Bagus Ketut budi Artama, S.Pd.,M.M Kepala Sekolah
Nip. 19791009 201001 1 010
2 Guru Kelas
Dian Resti Utami, S.Pd.Gr
3 Guru PJOK
Dimas Pratama
4 Guru Kelas
Ria Juliani Nadapdap, S.Pd
5 Guru Kelas
Meri Kusumawati, S.Pd
6 Aisyah, S.Pd Guru Kelas Honor
42

7 Guru Kelas Honor


Neti Herawati, Amd.,Kom
8 Guru Kelas Honor
Martina, S.Pd
9 Guru PAI Honor
Zuzannah
10 Kepala Sekolah
Ida Bagus Ketut Budi Artama, S.Pd.,M.M

(Sumber : Data Guru SD Negeri Ketapang)

Berikut daftar nama siswa kelas IV SD Negeri Ketapang Kabupaten

Tanggamus Tahun 2020 / 2021 disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 8. Jumlah Siswa Kelas IV SDN Ketapang Tahun 2020 / 2021

No Nama Siswa Jenis kelamin

1 AREIL SANTANA PUTRA L


2 ASROPI L
3 BERLIAN SANJAYA L
4 DWI DAFI ARDALETA P
5 DANI APRILIANDI L
6 FIKRI ARIZA L
7 HERDELI P
8 MESSY AMELIA P
9 MUHAMMAD ALDO SAPUTRA L
10 NADIA SILA PRATIWI P
11 RIKI RIFALDO L
12 SARI AFRINDA P
13 SISKA ALESKA P
14 SUCI DESTA AULIA P
15 SUKRON AJI L
16 WILDANSYAH L
17 YUDI IRAWAN SYAH L
(Sumber : Data Siswa Kelas IV SD Negeri Ketapang TP 2020 / 2021)

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut dipaparkan hasil penelitian sebanyak 3 siklus yang masing-masing

siklus sebanyak 2 kali pertemuan.

1. Deskripsi Siklus I

Pertemuan Pertama
43

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan mulai tanggal 27 Februari 2021

sampai menjelang pelaksanaan siklus I pertemuan 1 yaitu pada tangal 27

Februari 2021. Tahap ini peneliti dan guru mitra secara kolaboratif

melakukan beberapa persiapan untuk pelaksanaan pembelajaran melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu sebagai berikut.

a. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada Permendiknas Nomor

22 tahun 2006 tentang standar isi.

b. Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (pemetaan,

silabus, RPP, dan instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas

nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses.

c. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

d. Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

e. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

f. Menyiapkan instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Februari 2021 pukul

09.30 – 10.40 WIB. Materi yang diajarkan adalah ”Sistem Pemerintahan


44

Desa, Kelurahan, dan Kecamatan”. Adapun kegiatan pembelajaran secara

garis besar adalah sebagai berikut.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru masuk ke dalam kelas, guru

memberikan salam kepada siswa. Guru memberi salam dan doa

bersama, menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini. Guru

mempersiapkan peserta didik secara fisik dan phsikis untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mendata

kehadiran siswa. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, sehingga

siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dan

menginformasikan model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS.

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran koopertif dengan

model think pair share. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk

mengawali kegiatan pembelajaran, seperti “Pernahkah kamu

mengunjungi suatu desa? Tahukah kamu yang dimaksud dengan desa? Di

manakah letak dan bagaimana suasana desa?”

Kegiatan inti: Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipelajari yaitu tentang sistem pemerintahan desa. Seluruh siswa

memperhatikan penjelasan materi yang dijelaskan guru. Kemudian guru

membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada seluruh siswa

agar dipelajari materinya dan diselesaikan tugas yang ada di dalamnya

secara individu (tahap think). Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok kecil secara berpasangan dengan masing-masing kelompok 2

orang (tahap pair). Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai


45

jawaban tugas yang telah dikerjakan. Guru membimbing dan

mengarahkan jalannya diskusi. Satu pasang siswa dipanggil secara acak

untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu

oleh guru (tahap share) secara bergantian sampai kegiatan diskusi

selesai. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan penutup: Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa

dinilai secara individu dan kelompok. Guru memberi kata-kata pujian

dan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada bagian penutup kegiatan

pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk klarifikasi dan

menyimpulkan seluruh materi yang telah dibahas bersama. Guru

meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang telah

diterimanya. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya. Memberikan pesan moral dan salam penutup.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan selama proses kegiatan penelitian dilakukan

terhadap aktivitas siswa meliputi aspek penilaian aktivitas siswa yang

diamati dalam penelitian ini adalah memperhatikan materi pelajaran,

interaksi antar siswa, bertanya dan menjawab pertanyaan.dan hasil

belajar siswa. Berikut penjelasannya.


46

1) Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan pengamatan aktivitas belajar pada siklus I, diperoleh

data sebagai berikut.

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pert.1

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 1 6 5 5
2. Interaksi antar 17 1 4 10 2
siswa
3. Bertanya 17 1 5 4 7
4. Menjawab 17 1 5 1 10
pertanyaan
Jumlah 68 4 20 20 24
Persentase 100% 5,88% 29,41% 29,41% 35,30%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Aspek ke-1) Memperhatikan diperoleh 1 orang siswa dengan

ketegori “Sangat baik”, 6 orang siswa dalam katagori “Baik”, 5

orang siswa memperoleh kategori “Cukup”, dan 5 orang siswa

memperoleh kategori “Kurang”.

Aspek ke-2) Interaksi antar siswa diperoleh 1 orang siswa dalam

kategori “Sangat Baik”, 4 orang siswa dalam kategori “Baik”, 10

orang siswa dalam kategori “Cukup”, dan 2 orang siswa dalam

kategori “Kurang”.

Aspek ke-3) Bertanya: diperoleh 1 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, 4 orang siswa dalam kategori “Baik”, 10 orang siswa

dalam kategori “Cukup”, dan 2 orang siswa dalam kategori

“Kurang”.
47

Aspek ke-4) Menjawab pertanyaan: diperoleh 1 orang dengan

kategori “Sangat Baik, 5 orang siswa dalam katagori “Baik”, 1 orang

siswa memperoleh kategori “Cukup”, dan 10 orang siswa

memperoleh kategori “Kurang”. Untuk siklus I pertemuan pertama

ini diperoleh persentase masing-masing kategori adalah Sangat Baik

5,88%, Baik 29,41%, Cukup 29,41%, dan Kurang 35,30%.

2) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I diperoleh dari tes evaluasi.

Hasil belajar siswa dinilai belum maksimal, hal ini dikarenakan

masih terdapat beberapa siswa yang dinyatakan belum tuntas,

sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar kognitif siswa pada siklus

I dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 2 11,76%
2 70 – 79 Baik 3 17,65%
3 60 – 69 Cukup 2 11,76%
4 0 – 59 Kurang 10 58,82%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 57,35
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 41,18%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masih banyak

siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Dari

jumlah keseluruhan siswa terdapat 2 orang siswa atau 11,76% yang


48

memperoleh kategori sangat baik, ada 3 orang siswa atau 17,65%

dengan kategori baik, ada 2 orang siswa atau 11,76% dengan

kategori cukup, dan ada 10 orang siswa atau 58,82% dengan kategori

kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I pertemuan pertama

adalah 57,35 dengan persentase ketuntasan sebesar 41,18%. Dari

hasil silkus I pertemuan pertama ini ketuntasan klasikal masih belum

tercapai sehingga perlu dilakukan penelitian ulang kembali pada

pertemuan kedua.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan teman sejawat

terdapat kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai bahan masukan dalam perbaikan pembelajaran pada

siklus selanjutnya, diantaranya sebagai berikut.

a. Berdasarkan aktivitas siswa, diketahui bahwa:

1) Terdapat beberapa siswa yang belum bersedia membantu teman

dalam memecahkan masalah pembelajaran.

2) Kegiatan diskusi belum optimal berjalan dengan baik, karena masih

terdapat beberapa siswa yang tidak mendahulukan kepentingan

kelompok dari pada kepentingan pribadi.

3) Terdapat beberapa siswa yang belum berani dalam menyampaikan

ide atau pendapat.

4) Siswa belum terbiasa melakukan interaksi saat kegiatan berdiskusi.


49

5) Terdapat beberapa siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran

sehingga kurangnya komunikasi yang baik antara guru dan siswa.

6) Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan ini

masih dinilai kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan

aktivias belajar siswa pada sikus I pertemuan pertama diperoleh

persentase masing-masing kategori adalah Sangat Baik 5,88%,

Baik 29,41%, Cukup 29,41%, dan Kurang 35,30%.

b. Hasil belajar siklus I pertemuan pertama persentase ketuntasan belajar

siswa belum maksimal dan masih jauh dari harapan hanya 41,18%

Masih banyak siswa yang nilainya dibawah 65. Rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 57,35 dan belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

Pertemuan Kedua

a. Perencanaan

Tahap ini peneliti dan guru mitra secara kolaboratif melakukan beberapa

persiapan untuk pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu sebagai berikut.

a) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada Permendiknas Nomor

22 tahun 2006 tentang standar isi.

b) Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (RPP, dan

instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.


50

c) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

d) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

e) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

f) Menyiapkan instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

Penelitian siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 6

Maret 2018 pukul 09.30 - 10.40 WIB. Adapun kegiatan pembelajaran

secara garis besar adalah sebagai berikut.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru masuk ke dalam kelas, guru

memberikan salam kepada siswa. Guru menanyakan tentang keadaan

siswa pada hari ini. Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan

phsikis untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan melakukan

apersepsi dan mendata kehadiran siswa. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran, sehingga siswa termotivasi mengikuti kegiatan

pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan

diterapkan yaitu TPS.

Kegiatan inti: Guru memberitahukan secara singkat materi yang akan

dipelajari pada pertemuan ini tentang sistem pemerintahan kelurahan dan

kecamatan. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan materi yang

dijelaskan guru. Kemudian guru membagikan LKPD kepada seluruh


51

siswa agar dipelajari materinya dan menyelesaikan tugas yang ada di

dalamnya secara individu (tahap think). Guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil secara berpasangan dengan masing-masing

kelompok 2 orang (tahap pair). Siswa berdiskusi dengan pasangannya

mengenai jawaban tugas yang telah dikerjakan. Guru membimbing dan

mengarahkan jalannya diskusi. Satu pasang siswa dipanggil secara acak

untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu

oleh guru (tahap share) secara bergantian sampai kegiatan diskusi

selesai. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan penutup: Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa

melaksanakan evaluasi tertulis. Guru memberi kata-kata pujian dan

penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru meminta siswa mempelajari

kembali di rumah materi yang telah diterimanya. Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Memberikan pesan moral dan

salam penutup.

c. Pengamatan

1) Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan pengamatan aktivitas belajar pada siklus I pertemuan

kedua, diperoleh data sebagai berikut.


52

Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I


Pertemuan 2

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 3 4 10 0
2. Interaksi antar 17 2 5 10 0
siswa
3. Bertanya 17 3 5 8 1
4. Menjawab 17 1 5 8 3
pertanyaan
Jumlah 68 9 19 36 4
Persentase 100% 13,24% 27,94% 52,94% 5,88%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus 1 pertemuan

kedua dapat dijelaskan sebagai berikut.

Aspek 1) Memperhatikan: ada 3 orang siswa dalam kategori “Sangat

Baik”, 4 orang siswa dalam katagori “Baik”, dan 10 orang siswa

memperoleh kategori “Cukup”.

Aspek 2) Interaksi antar siswa: diperoleh 2 orang siswa dalam

kategori “Sangat Baik”, 5 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan 10

orang siswa dalam kategori “Cukup”.

Aspek 3) Bertanya, diperoleh sejumlah 3 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, ada 5 orang siswa dalam katagori “Baik”, ada 8 orang

dalam kategori “Cukup”, dan 1 orang siswa memperoleh kategori

“Kurang”.

Aspek 4) Menjawab pertanyaan: diperoleh 1 orang siswa dalam

katagori “Sangat Baik”, 5 orang siswa dalam katagori “Baik”, 8 orang

siswa memperoleh kategori “Cukup”, dan 3 orang siswa memperoleh

kategori “Kurang”.
53

Siklus I pertemuan kedua ini diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 13,24%, Baik 27,94%, Cukup 52,94%,

dan Kurang 5,88%. Dari hasil ini ada peningkatan tetapi belum

memuaskan harapan peneliti.

2) Hasil Belajar Siswa

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar pada siklus I pertemuan

kedua dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 4 23,53%
2 70 – 79 Baik 1 5,88%
3 60 – 69 Cukup 3 17,65%
4 0 – 59 Kurang 9 52,94%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 61,18
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 47,06%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 17 orang siswa

terdapat 4 orang siswa atau 23,53% yang memperoleh kategori sangat

baik, ada 1 orang siswa atau 5,88% dengan kategori baik, ada 3 orang

siswa atau 17,65% dengan kategori cukup, dan ada 9 orang siswa atau

52,94% dengan kategori kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I pertemuan kedua adalah

61,18 dengan persentase ketuntasan sebesar 47,06%. Artinya dari

hasil ini ketuntasan belajar pada silkus I pertemuan kedua juga masih
54

belum mencapai target yang ditentukan yaitu ≥75% siswa mencapai

KKM.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I pertemuan kedua diperoleh beberapa

temuan dan perbaikan berupa:

a) Siswa belum maksimal dalam membagi tugas kepada teman dalam

berdiskusi/tidak mendominasi.

b) Siswa masih kesulitan dalam memberi kepercayaan dalam

memecahkan masalah kelompok

c) Siswa masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang bersifat

definisi.

d) Siswa masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang bersifat

jawaban singkat.

e) Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan ini ada

peningkatan meskipun hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengamatan aktivias belajar siswa pada sikus I pertemuan kedua

diperoleh persentase masing-masing kategori adalah Sangat Baik

13,24%, Baik 27,94%, Cukup 52,94%, dan Kurang 5,88%.

f) Hasil belajar siklus I pertemuan kedua persentase ketuntasan belajar

siswa 47,06%. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 61,18 dan

belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

g) Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru, diketahui bahwa: Guru

belum maksimal dalam memicu dan memelihara keterlibatan siswa,

belum maksimal dalam penguasaan materi pelajaran. Guru belum


55

maksimal dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan. Dan guru belum maksimal dalam menguasai kelas.

h) Perlu dilanjutkan ke siklus II.

2. Siklus II

Pertemuan Pertama

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini merupakan tindakan perbaikan dari hasil

refleksi siklus I. Kegiatan-kegiatan perencanaan tersebut yakni sebagai

berikut.

1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas nomor 22

tahun 2006 tentang standar isi.

2) Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (RPP dan

instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.

3) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

4) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

6) Menyiapkan instrumen penilaian

b. Pelaksanaan
56

Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 20

Maret 2018 pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang diajarkan adalah

”Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan”.

Adapun kegiatan pembelajaran secara garis besar adalah sebagai berikut.

Kegiatan pendahuluan: Guru memberi salam dan doa bersama,

menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini. Guru mempersiapkan

peserta didik secara fisik dan phsikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mendata kehadiran siswa.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa termotivasi

mengikuti kegiatan pembelajaran dan menginformasikan model

pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS. Guru menyampaikan

langkah-langkah pembelajaran koopertif dengan model think pair share.

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengawali kegiatan

pembelajaran, dengan mengaitkan pada materi dipertemuan sebelumnya,

seperti “Siapakah yang memimpin suatu desa, kelurahan, dan

kecamatan?, Siapa saja yang membantu kepala desa, lurah, dan camat?.

Kegiatan inti: Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipelajari yaitu tentang struktur organisasi pemerintahan desa dan

kelurahan. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan materi yang

dijelaskan guru. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) kepada seluruh siswa agar dipelajari materinya dan

diselesaikan tugas yang ada di dalamnya secara individu (tahap think).

Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara


57

berpasangan dengan masing-masing kelompok 2 orang (tahap pair).

Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas yang

telah dikerjakan. Guru membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.

Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada

seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh guru (tahap share) secara

bergantian sampai kegiatan diskusi selesai. Guru bersama siswa

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Kegiatan penutup: Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa

dinilai secara individu dan kelompok. Guru memberi kata-kata pujian

dan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada bagian penutup kegiatan

pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk klarifikasi dan

menyimpulkan seluruh materi yang telah dibahas bersama. Guru

meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang telah

diterimanya. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya. Memberikan pesan moral dan salam penutup.

c. Pengamatan

1. Aktivitas Belajar Sisiwa

Berdasarkan observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan

pertama diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II


Pertemuan 1
58

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 4 8 5 0
2. Interaksi antar 17 4 7 6 0
siswa
3. Bertanya 17 4 5 8 0
4. Menjawab 17 4 4 9 0
pertanyaan
Jumlah 68 16 24 28 0
Persentase 100% 23,53% 35,29% 41,18% 0%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus II pertemuan

pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

Aspek 1) Memperhatikan: diperoleh ada 4 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, 8 orang siswa dalam katagori “Baik”, dan 5 orang

siswa memperoleh kategori “Cukup”.

Aspek 2) Interaksi antar siswa: ada 4 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, 7 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan 6 orang

siswa dalam kategori “Cukup”.

Aspek 3) Bertanya: ada 4 orang siswa dalam kategori “Sangat Baik”,

ada 5 orang siswa delam kategori “Baik”, dan ada 8 orang siswa

dalam katagori “Cukup”.

Aspek 4) Menjawab pertanyaan: ada 4 orang siswa dalam katagori

“Sangat Baik”, ada 4 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan ada 9

orang siswa memperoleh kategori “Cukup”.

Siklus II pertemuan pertama ini diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 23,53%, Baik 35,29%, Cukup 41,18%%,


59

dan Kurang 0%. Dari hasil yang diperoleh ada peningkatan aktivitas

siswa dibandingkan pada siklus I.

2. Hasil Belajar Siswa

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar siswa pada siklus II dapat

ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 1

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 4 23,53%
2 70 – 79 Baik 2 11,76%
3 60 – 69 Cukup 4 23,53%
4 0 – 59 Kurang 7 41,18%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 66,47
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 52,94%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari jumlah

keseluruhan siswa terdapat 4 orang siswa (23,53%) memperoleh

kategori sangat baik, ada 2 orang siswa (11,76%) yang memperoleh

kategori baik, ada 4 orang siswa (23,53%) memperoleh kategori

cukup, dan 7 orang siswa (41,18%) dengan kategori kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh 66,47 dengan persentase ketuntasan

sebesar 52,94%. Dari hasil belajar siklus II pertemuan pertama ini

nilai rata-rata meningkat dan persentase ketuntasan belajar meningkat

tetapi belum mencapai target yang ditentukan yaitu ≥75%.


60

d. Refleksi

Refleksi yang diperoleh pada pembelajaran kooperatif tipe TPS pada

siklus II pertemuan pertama antara lain:

a. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran yang

bersifat kooperatif.

b. Guru belum maksimal dalam memberikan pesan yang menarik.

c. Guru belum maksimal dalam menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar.

d. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh persentase

masing-masing kategori adalah Sangat Baik 23,53%, Baik 35,29%,

Cukup 41,18%%, dan Kurang 0%.

e. Hasil belajar siklus II pertemuan pertama persentase ketuntasan

belajar siswa meningkat menjadi 52,94%. Rata-rata yang diperoleh

siswa adalah 66,47.

f. Hasil ini belum mencapai target penelitian sehingga dilanjutkan pada

pertemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II pertemuan kedua kegiatan-kegiatan

perencanaan tersebut yakni sebagai berikut.

1. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas nomor 22

tahun 2006 tentang standar isi.


61

2. Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (RPP dan

instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

4. Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

5. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

6. Menyiapkan instrumen penilaian..

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Selasa, 3 April 2021 pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang

diajarkan adalah ” Struktur Organisasi Pemerintahan Desa, Kelurahan,

dan Kecamatan”. Adapun kegiatan pembelajaran secara garis besar

adalah sebagai berikut.

Kegiatan pendahuluan: Guru memberi salam dan doa bersama,

menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini. Guru mempersiapkan

peserta didik secara fisik dan phsikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mendata kehadiran siswa.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa termotivasi

mengikuti kegiatan pembelajaran dan menginformasikan model

pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS dan menjelaskan langkah-


62

langkahnya. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengawali

kegiatan pembelajaran, dengan mengaitkan pada materi dipertemuan

sebelumnya.

Kegiatan inti: Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipelajari yaitu tentang kecamatan. Seluruh siswa memperhatikan

penjelasan materi yang dijelaskan guru. Kemudian guru membagikan

LKPD kepada seluruh siswa agar dipelajari materinya dan diselesaikan

tugas yang ada di dalamnya secara individu (tahap think). Guru membagi

siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara berpasangan dengan

masing-masing kelompok 2 orang (tahap pair). Siswa berdiskusi dengan

pasangannya mengenai jawaban tugas yang telah dikerjakan. Guru

membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi. Satu pasang siswa

dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di

kelas dengan dipandu oleh guru (tahap share) secara bergantian sampai

kegiatan diskusi selesai. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan penutup: Guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa

melaksanakan evaluasi tertulis. Guru memberi kata-kata pujian dan

penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada bagian penutup kegiatan

pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk klarifikasi dan

menyimpulkan seluruh materi yang telah dibahas bersama. Guru


63

meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang telah

diterimanya. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya. Memberikan pesan moral dan salam penutup.

c. Pengamatan

1) Aktivitas Belajar Sisiwa

Berdasarkan observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan

kedua diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II


Pertemuan 2

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 7 6 4 0
2. Interaksi antar 17 4 10 3 0
siswa
3. Bertanya 17 4 9 4 0
4. Menjawab 17 4 6 7 0
pertanyaan
Jumlah 68 19 31 18 0
Persentase 100% 27,94% 45,59% 26,47% 0%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus II pertemuan

kedua dapat dijelaskan sebagai berikut.,

Aspek 1) Memperhatikan: ada 7 orang siswa dalam kategori “Sangat

Baik”, 6 orang siswa dalam katagori “Baik”, dan 4 orang siswa

memperoleh kategori “Cukup”.

Aspek 2) Interaksi antar siswa: ada 4 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, 10 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan 3 orang

siswa dalam kategori “Cukup”.


64

Aspek 3) Bertanya: ada 4 orang siswa dalam kategori “Sangat Baik”,

ada 9 orang siswa delam kategori “Baik”, dan ada 4 orang siswa

dalam katagori “Cukup”.

Aspek 4) Menjawab pertanyaan: ada 4 orang siswa dalam katagori

“Sangat Baik”, ada 6 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan ada 7

orang siswa memperoleh kategori “Cukup”.

Siklus II pertemuan kedua ini terlihat ada peningkatan dibandingkan

pada pertemuan pertama dan terlihat juga bahwa untuk setiap aspek

sudah tidak ada lagi siswa yang masuk dalam kategori “Kurang”.

Siklus II pertemuan kedua ini diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 27,94%, Baik 45,59%, Cukup 26,47%,

dan Kurang 0%.

2) Hasil Belajar Siswa

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar siswa pada siklus II

pertemuan kedua dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 6 35,29%
2 70 – 79 Baik 3 17,65%
3 60 – 69 Cukup 3 17,65%
4 0 – 59 Kurang 5 29,41%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 70,59
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 64,72%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)
65

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 6 orang

siswa (35,29%) memperoleh kategori sangat baik, ada 3 orang siswa

(17,65%) yang memperoleh kategori baik, ada 3 orang siswa (17,65%)

memperoleh kategori cukup, dan 5 orang siswa (29,41%) dengan

kategori kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh 70,59 dengan persentase ketuntasan

sebesar 64,72%. Dari hasil ini nilai rata-rata meningkat dan

persentase ketuntasan belajar meningkat tetapi belum mencapai target

penelitian yang ditentukan yaitu ≥75%.

d. Refleksi

Setelah peneliti berdiskusi dengan observer maka diperoleh beberapa

masukan dan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II

pertemuan kedua dan untuk perbaiakn siklus berikutnya, diantara lain

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh persentase

masing-masing kategori adalah Sangat Baik 27,94%, Baik 45,59%,

Cukup 26,47%, dan Kurang 0%.

2. Hasil belajar siklus II pertemuan kedua nilai rata-rata yang diperoleh

70,59 dengan persentase ketuntasan sebesar 64,72%. Dari hasil ini

nilai rata-rata meningkat dan persentase ketuntasan belajar meningkat

tetapi belum mencapai target penelitian yang ditentukan yaitu ≥75%.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti dan observer menentukan

perbaikan untuk pembelajaran siklus berikutnya dengan cara sebagai

berikut:.
66

1) Siswa hendaknya diberikan pengertian tentang pentingnya membantu

teman saat bekerjasama memecahkan masalah pembelajaran.

2) Siswa diberi pengertian terutama pada siswa yang masih bersikap

egois agar dapat menghargai setiap masukan atau mendahulukan

kepentingan kelompok dari kepentingan pribadi.

3) Guru melakukan pendekatan kepada siswa terutama siswa yang pasif

agar berani menyampaikan pendapat atau idenya.

4) Siswa diberi tugas dan tanggung jawab pada setiap kelompok, agar

setiap anggota kelompok dapat berinteraksi dan bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas kelompok secara bersama-sama.

5) Guru melakukan pendekatan kepada siswa terutama siswa yang pasif

untuk memberikan pengarahan yang dapat memotivasi siswa agar

dapat menciptakan interaksi positif bagi guru dan siswa.

6) Siswa diberi bimbingan dalam kegiatan pembelajaran agar indikator

keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai.

3. Siklus III

Pertemuan Pertama

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus III pertemuan pertama ini merupakan tindakan

perbaikan dari hasil refleksi siklus II pertemuan kedua. Kegiatan-

kegiatan perencanaan tersebut yakni sebagai berikut.


67

1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas nomor 22

tahun 2006 tentang standar isi.

2) Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (RPP dan

instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.

3) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

4) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

6) Menyiapkan instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus III pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Selasa, 17 April 2021 pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang

diajarkan adalah ” Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan

pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi”. Adapun kegiatan

pembelajaran secara garis besar adalah sebagai berikut.

Kegiatan pendahuluan: guru memberi salam dan doa bersama,

menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini. Guru mempersiapkan

peserta didik secara fisik dan phsikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mendata kehadiran siswa.


68

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa termotivasi

mengikuti kegiatan pembelajaran dan menginformasikan model

pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS. Guru menyampaikan

langkah-langkah pembelajaran koopertif dengan model think pair share.

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengawali kegiatan

pembelajaran, dengan mengulas materi yang akan dibahas, seperti

“Tahukah kamu, bagaimana sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan

provinsi? Nah, pada bab ini akan dipelajari tentang sistem pemerintahan

kabupaten, kota, dan provinsi”.

Kegiatan inti: guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipelajari yaitu tentang struktur organisasi pemerintahan desa dan

kelurahan. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan materi yang

dijelaskan guru. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) kepada seluruh siswa agar dipelajari materinya tentang

pemerintahan kabupaten/kota, kewenangan pemerintah kabupaten/kota,

dan diselesaikan tugas yang ada di dalamnya secara individu (tahap

think). Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara

berpasangan dengan masing-masing kelompok 2 orang (tahap pair).

Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas yang

telah dikerjakan. Guru membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.

Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada

seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh guru (tahap share) secara

bergantian sampai kegiatan diskusi selesai. Guru bersama siswa


69

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Kegiatan akhir: guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa dinilai secara

individu dan kelompok. Guru memberi kata-kata pujian dan penghargaan

kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Pada bagian penutup kegiatan pembelajaran,

siswa diberi kesempatan untuk klarifikasi dan menyimpulkan seluruh

materi yang telah dibahas bersama, seperti “Kabupaten merupakan

gabungan dari beberapa kecamatan. Kabupaten disebut juga Daerah

Tingkat II. Lembaga-lembaga daerah kabupaten/kota adalah sebagai

berikut: a. Bupati atau wali kota, b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) tingkat II, c. Perangkat daerah. Perangkat daerah kabupaten/kota

terdiri atas sekretaris daerah (sekda), asisten daerah, kepala bagian, dan

kepala subbagian”. Guru meminta siswa mempelajari kembali di rumah

materi yang telah diterimanya. Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya. Memberikan pesan moral dan salam

penutup.

c. Pengamatan

1. Aktivitas Belajar Sisiwa

Berdasarkan observasi aktivitas belajar siswa pada siklus III

pertemuan pertama diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III


Pertemuan 1
70

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 9 6 2 0
2. Interaksi antar 17 7 9 1 0
siswa
3. Bertanya 17 7 9 1 0
4. Menjawab 17 5 10 2 0
pertanyaan
Jumlah 68 28 34 6 0
Persentase 100% 41,18% 50% 8,82% 0%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus III pertemuan

pertama, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Aspek 1) Memperhatikan: ada 9 orang siswa dalam kategori “Sangat

Baik”, 6 orang siswa dalam katagori “Baik”, dan 2 orang siswa

memperoleh kategori “Cukup”.

Aspek 2) Interaksi antar siswa: ada 7 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, 9 orang siswa dalam kategori “Baik”, dan 1 orang

siswa dalam kategori “Cukup”.

Aspek 3) Bertanya: ada 7 orang siswa dalam kategori “Sangat Baik”,

ada 9 orang siswa delam kategori “Baik”, dan ada 1 orang siswa

dalam katagori “Cukup”.

Aspek 4) Menjawab pertanyaan: diperoleh 5 orang siswa dalam

katagori “Sangat Baik”, ada 10 orang siswa dalam kategori “Baik”,

dan ada 2 orang siswa memperoleh kategori “Cukup”.

Siklus III pertemuan pertama diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 41,18%, Baik 50,00%, Cukup 8,82%, dan

Kurang 0%.
71

2. Hasil Belajar Siswa

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar siswa pada siklus III

pertemuan pertama dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 1

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 8 47,06%
2 70 – 79 Baik 2 11,76%
3 60 – 69 Cukup 2 11,76%
4 0 – 59 Kurang 5 29,41%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 74,12
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 70,59%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 8 orang

siswa (47,06%) memperoleh kategori sangat baik, ada 2 orang siswa

(11,76%) yang memperoleh kategori baik, ada 4 orang siswa (11,76%)

memperoleh kategori cukup, dan 5 orang siswa (29,41%) dengan

kategori kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus III pertemuan pertama

adalah 74,12 dengan persentase ketuntasan sebesar 70,59%. Dari

hasil ini nilai rata-rata meningkat dan persentase ketuntasan belajar

meningkat tetapi belum mencapai target yang ditentukan yaitu ≥75%.


72

d. Refleksi

Refleksi siklus III pertama dilakukan antara peneliti dan kolaborator

dengan tindakan yang dilaksanakan. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan

bahwa:

1) Siswa sudah terbiasa melakukan interaksi saat kegiatan berdiskusi.

2) Siswa sudah lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga

tercipta komunikasi yang baik antara guru dan siswa.

3) Guru sudah maksimal dalam penyampaian kompetensi dan rencana

kegiatan.

4) Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa siklus III pertemuan

pertama ada peningkatan dimana diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 41,18%, Baik 50,00%, Cukup 8,82%, dan

Kurang 0%.

5) Berdasarkan hasil belajar ada peningkatan dimana terdapat 8 orang

siswa (47,06%) memperoleh kategori sangat baik, ada 2 orang siswa

(11,76%) yang memperoleh kategori baik, ada 4 orang siswa (11,76%)

memperoleh kategori cukup, dan 5 orang siswa (29,41%) dengan

kategori kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus III

pertemuan pertama adalah 74,12 dengan persentase ketuntasan sebesar

70,59%. Dari hasil ini nilai rata-rata meningkat dan persentase

ketuntasan belajar meningkat tetapi belum mencapai target yang

ditentukan yaitu ≥75%.


73

Pertemuan Kedua

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus III pertemuan kedua ini merupakan tindakan

perbaikan dari hasil refleksi siklus III pertemuan pertama. Kegiatan-

kegiatan perencanaan tersebut yakni sebagai berikut.

1. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas nomor 22

tahun 2006 tentang standar isi.

2. Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan (RPP dan

instrumen tes) yang berpedoman pada permendiknas nomor 41 tahun

2007 tentang standar proses.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

4. Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TPS.

5. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran.

6. Menyiapkan instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus III pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Selasa, 24 April 2018 pukul 09.30-10.40 WIB. Adapun

kegiatan pembelajaran secara garis besar adalah sebagai berikut.

Kegiatan pendahuluan: Guru memberi salam dan doa bersama,

menanyakan tentang keadaan siswa pada hari ini. Guru mempersiapkan


74

peserta didik secara fisik dan phsikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mendata kehadiran siswa.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa termotivasi

mengikuti kegiatan pembelajaran dan menginformasikan model

pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS. Guru menyampaikan

langkah-langkah pembelajaran koopertif dengan model think pair share.

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengawali kegiatan

pembelajaran, dengan mengulas materi yang akan dibahas, seperti

“Tahukah kamu, bagaimana sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan

provinsi? Nah, pada bab ini akan dipelajari tentang sistem pemerintahan

kabupaten, kota, dan provinsi”.

Kegiatan inti: Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipelajari yaitu tentang struktur organisasi pemerintahan desa dan

kelurahan. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan materi yang

dijelaskan guru. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) kepada seluruh siswa agar dipelajari materinya tentang

pemerintahan pemerintahan provinsi, kewenangan pemerintah provinsi,

dan tugas, wewenang, hak, dan kewajiban DPRD diselesaikan tugas yang

ada di dalamnya secara individu (tahap think). Guru membagi siswa

dalam kelompok-kelompok kecil secara berpasangan dengan masing-

masing kelompok 2 orang (tahap pair). Siswa berdiskusi dengan

pasangannya mengenai jawaban tugas yang telah dikerjakan.


75

Guru membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi. Satu pasang siswa

dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di

kelas dengan dipandu oleh guru (tahap share) secara bergantian sampai

kegiatan diskusi selesai. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir: guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Melakukan penilaian akhir, siswa dinilai secara

individu dan kelompok. Guru memberi kata-kata pujian dan penghargaan

kepada siswa yang berprestasi dan atas keikutsertaan secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Pada bagian penutup kegiatan pembelajaran,

siswa diberi kesempatan untuk klarifikasi dan menyimpulkan seluruh

materi yang telah dibahas bersama, seperti “Pemerintahan provinsi terdiri

atas pemerintah provinsi dan DPRD provinsi. Pemerintah provinsi terdiri

atas kepala daerah provinsi yaitu gubernur dan perangkat daerah

provinsi. Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,

sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah”. Guru meminta

siswa mempelajari kembali di rumah materi yang telah diterimanya.

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Memberikan pesan moral dan salam penutup.

c. Pengamatan

1. Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan observasi aktivitas belajar siswa pada siklus III

pertemuan kedua diperoleh data sebagai berikut.


76

Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III


Pertemuan 2

SKOR
No Aktivitas Jml
SB B C K
1. Memperhatikan 17 12 5 0 0
2. Interaksi antar 17 12 5 0 0
siswa
3. Bertanya 17 9 6 2 0
4. Menjawab 17 7 10 0 0
pertanyaan
Jumlah 68 40 26 2 0
Persentase 100% 58,82% 38,24% 2,92% 0%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus III pertemuan

kedua, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Aspek 1) Memperhatikan: ada 12 orang siswa dalam kategori “Sangat

Baik”, dan 5 orang siswa dalam katagori “Baik”.

Aspek 2) Interaksi antar siswa: ada 12 orang siswa dalam kategori

“Sangat Baik”, dan 5 orang siswa dalam kategori “Baik”.

Aspek 3) Bertanya: ada 9 orang siswa dalam kategori “Sangat Baik”,

ada 6 orang siswa delam kategori “Baik”, dan ada 2 orang siswa

dalam katagori “Cukup”.

Aspek 4) Menjawab pertanyaan: ada 7 orang siswa dalam katagori

“Sangat Baik”, dan ada 10 orang siswa dalam kategori “Baik”.

Siklus III pertemuan kedua diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 58,82%, Baik 38,24%, Cukup 2,92%, dan

Kurang 0%.
77

2. Hasil Belajar Siswa

Secara keseluruhan perolehan hasil belajar siswa pada siklus III

pertemuan kedua dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 20. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III Pertemuan 2

No Rentang Kategori Jumlah Persentase


Siswa
1 80 -100 Sangat baik 8 47,06%
2 70 – 79 Baik 3 17,65%
3 60 – 69 Cukup 4 23,53%
4 0 – 59 Kurang 2 11,76%
Jumlah 17 100%
Rata-rata 80,29
KKM 65,00
Persentase Ketuntasan 88,24%
(Sumber: hasil perhitungan data lengkap lihat dilampiran)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 8 orang siswa

(47,06%) memperoleh kategori sangat baik, ada 3 orang siswa

(17,65%) yang memperoleh kategori baik, ada 4 orang siswa (23,53%)

memperoleh kategori cukup, dan 2 orang siswa (11,76%) dengan

kategori kurang.

Nilai rata-rata yang diperoleh 80,29 dengan persentase ketuntasan

sebesar 88,24%. Dari hasil ini nilai rata-rata meningkat dan

persentase ketuntasan belajar meningkat dan telah mencapai target

yang ditentukan yaitu ≥75% siswa mencapai KKM.

Dari hasil yang diperoleh pada siklus III pertemuan kedua ini terlihat

bahwa persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 88,24%. Hasil

ini telah melebihi target yang ditentukan sehingga penelitian

dinyatakan berhasil dan dihentikan.


78

d. Refleksi

Refleksi siklus III pertemuan kedua dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Siswa lebih akrab saling membantu teman dalam memecahkan

masalah pembelajaran.

2. Kegiatan diskusi sudah optimal berjalan dengan baik, karena siswa

yang lebih mendahulukan kepentingan kelompok dari pada

kepentingan pribadi.

3. Siswa lebih berani dalam menyampaikan ide atau pendapat.

4. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa siklus III pertemuan

kedua ada peningkatan dimana diperoleh persentase masing-masing

kategori adalah Sangat Baik 58,82%, Baik 38,24%, Cukup 2,92%, dan

Kurang 0%.

6) Berdasarkan hasil belajar ada peningkatan dimana terdapat ada 8

orang siswa (47,06%) memperoleh kategori sangat baik, ada 3 orang

siswa (17,65%) yang memperoleh kategori baik, ada 4 orang siswa

(23,53%) memperoleh kategori cukup, dan 2 orang siswa (11,76%)

dengan kategori kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh 80,29 dengan

persentase ketuntasan sebesar 88,24%. Dari hasil ini nilai rata-rata

meningkat dan persentase ketuntasan belajar meningkat dan telah

mencapai target yang ditentukan yaitu ≥75% siswa mencapai KKM.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas IV SD Negeri

Ketapang Kecamatan Limau, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dapat
79

meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan motivasi

belajar siswa dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Berikut deskripsi

hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

1. Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa komponen aktivitas siswa

dalam pembelajaran mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal ini

dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 21. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II, dan III

No Siklus Persentase Aktivitas (%)


SB B C K
1 Siklus I Pertemuan 1 5,88% 29,41% 29,41% 35,30%
2 Siklus I Pertemuan 2 13,24% 27,94% 52,94% 5,88%
3 Siklus II Pertemuan 1 23,53% 35,29% 41,18% 0%
4 Siklus II Pertemuan 2 27,94% 45,59% 26,47% 0%
5 Siklus III Pertemuan 1 41,18% 50,00% 8,82% 0%
6 Siklus III Pertemuan 2 58,82% 38,24% 2,94% 0%
(Sumber: Data rekapitulasi hasil perhitungan siklus I, II, dan III)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa

aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan disetiap siklus. Siklus I

pertemuan pertama persentase kategori Sangat Baik 5,88%, Baik 29,41%,

Cukup 29,41%, dan Kurang 35,30%. Siklus I pertemuan kedua persentase

kategori Sangat Baik 13,24%, Baik 27,94%, Cukup 52,94%, dan Kurang

5,88%. Siklus II pertemuan pertama persentase kategori Sangat Baik

23,53%, Baik 35,29%, Cukup 41,18%, dan Kurang 0%. Siklus II

pertemuan kedua persentase kategori Sangat Baik 27,94%, Baik 45,59%,

Cukup 26,47%, dan Kurang 0%. Siklus III pertemuan pertama persentase
80

kategori Sangat Baik 41,18%, Baik 50%, Cukup 8,82%, dan Kurang 0%.

Siklus III pertemuan kedua persentase kategori Sangat Baik 58,82%, Baik

38,24%, Cukup 2,94%, dan Kurang 0%.

Untuk mempermudah dalam melihat peningkatan aktivitas tiap siklus

dapat dilihat pada diagram berikut.

58.82%
60.00%
52.94%
50.00%
50.00% 45.59%
41.18% 41.18%
38.24%
40.00% 35.30% 35.29%
29.41%
29.41% 27.94% 27.94%
30.00% 26.47%
23.53%

20.00%
13.24%
8.82%
10.00% 5.88% 5.88%
2.94%
0% 0% 0% 0%
0.00%
Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II Siklus III Siklus III
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 3. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sesuai

indikator keberhasilan yang diharapkan.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan bukti terjadinya suatu perubahan baik dari

segi kognitif, afektif maupun psikomotor setelah melakukan kegiatan

belajar. Sebagaimana Rusmono (2012: 10) hasil belajar adalah perubahan

perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan


81

program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber

belajar dan lingkungan belajar.

Hasil belajar yang diperoleh pada penelitian ini selama siklus I, II, dan III

antara lain dapat dilihat dari hasil rekapitulasi hasil belajar pada tabel

berikut.

Tabel 22. Rekapitilasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III

No Siklus Persentase Hasil Belajar(%)


SB B C K
1 Siklus I Pertemuan 1 11,76% 17,65% 11,76% 58,82%
2 Siklus I Pertemuan 2 23,53% 5,88% 17,65% 52,94%
3 Siklus II Pertemuan 1 23,53% 11,76% 23,53% 41,18%
4 Siklus II Pertemuan 2 35,29% 17,65% 17,65% 29,41%
5 Siklus III Pertemuan 1 47,06% 11,76% 11,76% 29,41%
6 Siklus III Pertemuan 2 47,06% 17,65% 23,53% 11,76%
(Sumber: Data rekapitulasi hasil perhitungan siklus I, II, dan III)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa hasil

belajar siswa mengalami peningkatan disetiap siklus. Siklus I pertemuan

pertama persentase kategori Sangat Baik 11,76%, Baik 17,65%, Cukup

11,76%, dan Kurang 58,82%. Siklus I pertemuan kedua persentase

kategori Sangat Baik 23,53%, Baik 5,88%, Cukup 17,65%, dan Kurang

52,94%. Siklus II pertemuan pertama persentase kategori Sangat Baik

23,53%, Baik 11,76%, Cukup 23,53%, dan Kurang 41,18%. Siklus II

pertemuan kedua persentase kategori Sangat Baik 35,29%, Baik 17,65%,

Cukup 17,65%, dan Kurang 29,41%. Siklus III pertemuan pertama

persentase kategori Sangat Baik 47,06%, Baik 11,76%, Cukup 11,76%,

dan Kurang 29,41%. Siklus III pertemuan kedua persentase kategori

Sangat Baik 47,06%, Baik 17,65%, Cukup 17,65%, dan Kurang 11,76%.
82

Untuk mempermudah dalam melihat peningkatan hasil belajar siswa pada

setiap siklus, dapat dilihat dari tabel berikut.

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II Siklus III Siklus III
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 4. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Selain dari hasil belajar berdasarkan kategori yang diperoleh, kita juga

dapat melihat peningkatan hasil belajar berdasarkan persentase ketuntasan

atau pencapaian KKM yang dicapai.

Tabel 23. Rekapitulasi Ketuntasan Klasikal Siklus I, II, dan III

No Siklus Persentase Ketuntasan


1 Siklus I Pertemuan 1 41,18%
2 Siklus I Pertemuan 2 47,06%
3 Siklus II Pertemuan 1 52,94%
4 Siklus II Pertemuan 2 64,72%
5 Siklus III Pertemuan 1 70,59%
6 Siklus III Pertemuan 2 88,24%
(Sumber: Data rekapitulasi hasil perhitungan siklus I, II, dan III)
83

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh keterangan bahwa siklus I pertemuan

pertama ketuntasan klasikal hanya 41,18% dan pertemuan kedua 47,06%

berada dalam kategori belum tuntas. Siklus II pertemuan pertama

ketuntasan klasikal 52,94% dan pertemuan kedua 64,72% berada dalam

kategori belum tuntas. Siklus III pertemuan pertama persentase ketuntasan

klasikal 70,59% dan pertemuan kedua 88,24% dengan kategori tuntas.

Dari hasil ini menunjukkan ketercapaian target penelitian ini dimana

ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥75% telah tercapai.

Untuk mempermudah dalam melihat peningkatan hasil belajar siswa pada

setiap siklus, dapat dilihat dari tabel berikut.

Persentase Ketuntasan
88.24%
90.00%
80.00% 70.59%
64.72%
70.00%
60.00% 52.94%
47.06%
50.00% 41.18%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II Siklus III Siklus III
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 5. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa

3. Pembahasan Setiap Siklus

Pelaksanaan pembelajaran disetiap siklus selalu dilaksanakan semaksimal

mungkin agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga kinerja


84

guru dalam mengajar yang dilaksanakan pada siklus I hingga siklus III

dapat meningkat menjadi lebih baik. Hal ini karena guru terus berupaya

memperbaiki pembelajaran berdasarkan hasil refleksi, baik dalam

apersepi, mengelola waktu, mengelola sumber dan media pembelajaran,

memotivasi dan membimbing siswa. Hamalik (2008: 127) mengemukakan

bahwa guru harus membimbing siswa agar mengembangkan berbagai

kemampuan, kebiasaan baik dan menilai kemajuan belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas IV SD

Negeri Ketapang Kecamatan Limau Tanggamus tidak hanya dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa tetapi juga meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini sejalan dengan Depdiknas (Komalasari, 2011: 62)

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model

pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerjasama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Data yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh keterangan bahwa

indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan telah tercapai, yaitu

peningkatan aktivitas minimal pada kategori “baik” dan hasil belajar pada

setiap siklusnya secara klasikal yaitu ≥75% dari jumlah siswa yang

mencapai standar keberhasilan yang ditentukan yaitu 65. Dengan demikian

penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV di SDN Ketapang

Kecamatan Limau Tanggamus tahun pelajaran 2020/2021 ini dinyatakan

berhasil.

Anda mungkin juga menyukai