Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “
Masa Kemerdekaan” dengan baik dan tepat waktu.

            Sholawat serta salam kami tujukan kepada baginda Rasulullah SAW yang
telah menuntun umatnya kearah keselamatan hidup serta membawa petunjuk bagi
semua umat muslim.

            Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak,
dukungan yang telah diberikan pada penulis, dengan terselesaikannya makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih   kepada:

1. Orang tua yang selalu mendoakan.


2. Ibu guru, selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kita
semua dalam kegiatan belajar maupun pembelajaran.

Tak ada gading yang tak retak, kami selaku penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah yang kami buat agar dapat bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan bagi kami. Amin

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1

BAB II ISI......................................................................................................... 2

A. Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan..................................... 2


B. Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan........................................... 3
C. Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan........................................... 4
D. Konsep Ketahanan ekonomi........................................................... 4
E. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia................ 6
F. Perjuangan Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI. 6
G. Kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.................. 7

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8

A. Kesimpulan..................................................................................... 8
B. Kritik Dan Saran............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat.


Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu
ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa
Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda.
Golongan tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang,
lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia
sebagai hasil perjuangan sendiri.

Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja


keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang
lebih berat lagi menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu
sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan
2. Bagaimana Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan
3. Bagaimana Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan
4. Bagaimana Konsep Ketahanan ekonomi
5. Bagaimana Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
6. Bagaimana Perjuangan Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan
RI
7. Bagaimana Kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan

Di awal masa kemerdekaannya, Indonesia harus mengalami masalah baru


di berbagai bidang, dan pemerintah harus menyandarkan diri pada orang-orang
yang berpengalaman, seperti Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Dr. Ong Eng Die,
Ignatius Joseph Kasimo, Ki Hadjar Dewantara, dan lain-lain.

Terlepas dari peran para ahli ternyata Indonesia dapat bertahan juga karena
partisipasi para petani, dapat dibayangkan bahwa pada saat itu kas negara kosong
dan pemasukan yang berjalan saat itu dari hasil pertanian.

Untuk pertama kalinya dalam kehidupan rakyat Indonesia kebanyakan,


segala sesuatu yang serba paksaan dari bangsa asing hilang secara tiba-tiba.

Di pihak Belanda sendiri menganggap Revolusi Indonesia sebagai suatu


zaman yang merupakan kelanjutan dari masa lampau, mereka bertujuan
menghancurkan sebuah negara yang baru saja memproklamirkan kemerdekaan
mulai dengan cara blokade ekonomi salah satunya.

Meskipun telah dibacakan proklamasi, banyak raja-raja luar Jawa yang


telah didukung dan dijadikan kaya oleh Belanda sehingga tidak tertarik kepada
Revolusi.

Mereka tidak menyukai pimpinan di Jakarta sebagai wakil-wakil kekuatan


Revolusi, meskipun tidak semua raja bersikap demikian, seperti Raja Bone di
Sulawesi Selatan menyatakam dukungannya dan mengakui kekuasaan G.S.S.J.
Ratulangi sebagai Gubernur Republik di sana.

Perubahan di masa awal kemerdekaan diantaranya meliputi perubahan di


bidang pendidikan dengan berdirinya Universitas Gadjah Mada yang merupakan
Sekolah Tinggi teknik di Bandung serta lembaga pendidikan lain yang berdiri
pada waktu yang hampir bersamaan di tahun 1946 adalah Perguruan Tinggi
Kedokteran, Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan, Sekolah Tinggi Farmasi, dan

2
Perguruan Tinggi Pertanian yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20
kilometer dari Yogyakarta.

Di bidang sosial dan budaya ditandai dengan lahirnya seniman dan


sastrawan nasional, seperti penyair Chairil Anwar, penulis prosa Pramoedya
Ananta Toer, yang sebagian tulisannya dikerjakan di penjara Belanda pada tahun
1947-1949, Wartawan Mochtar Lubis, dan lain-lain serta terbentuknya PWI dan
PGRI sebagai upaya untuk melakukan perjuangan melalui organisasi.

Kemudian dalam bidang ekonomi yang paling signifikan yakni dicetaknya


Oeang Repoeblik Indonesia, uang adalah lambang utama suatu negara merdeka
serta sebagai alat untuk memperkenalkan diri kepada khalayak umum.

Meskipun tengah menghadapi inflasi dan blokade ekonomi, Indonesia


dapat bertahan dengan segala upayanya melalui para ahli di bidang ekonomi, satu
hal yang menarik adalah ketika tengah mengatasi blokade ekonomi, Indonesia
berhasil mengirimkan bantuan beras ke India, ini berkat dukungan dari para petani
karena penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian.
sehingga pemerintah RI bertahan sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk.

B. Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan

Di awal kemerdekaaan, kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sangat


memprihatinkan hal ini dikarenakan:

 Mewarisi sistem ekonomi dari Jepang

 terjadinya inflasi yang dikrenakan beredarnya uang Jepang yang tidak


terkendali

 Kas negara yang kosong

 Tidak seimbangnya pemasukan serta pengeluaran negara.

 Blokade ekonomi oleh Belanda karena perhitungan Belanda bahwa dengan


senjata ekonomi akan bisa merobohkan RI.

3
C. Menembus Blokade Ekonomi

Untuk menembus blokade ekonomi musuh, Pemerintah RI melakukan berbagai


usaha dalam mematahkan blokade ekonomi tersebut. Usaha yang dilakukan
diantaranya :

1. Memberikan batuan beras kepada pemerintah India yang pada saat itu
sedang dilanda kelaparan dengan berdasarkan kepada segi kemanusiaan.
tetapi, secara politik tindakan tersebut menegaskan kehadiran Republik
Indonesia di dunia.

2. Mengadakan hubungan dagang secara langsung dengan luar negeri,


diantaranya dengan perusahaan swasta Amerika yakni BTC (Banking and
Trading Corporation) suatu badan perdagangan semi pemerintah yang
dipimpin oleh Sumitro Djoyohadikusumo.

3. Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau Sumatera.


Seperti misalnya, hasil karet dari Sumatera di ekspor ke wilayah
Singapura.

4. Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 yang diberi


nama Indonesia Office (indof) yang bertugas memperjuangkan
kepentingan luar negeri Indonesia, menembus blokade Belanda dan juga
perdagangan barter. Badan ini digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam
menembus blokade ekonomi oleh Belanda

D. Konsep Ketahanan ekonomi.

Pemerintah membuat konsep-konsep penanggulangan masalah ekonomi pada


bulan februari 1946 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. konferensi ekonomi diselenggarakan pada bulan Febuari 1946 yang


bertujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat didalam
menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak dan juga
menghasilkan:

4
 Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi lokal warisn Jepang serta
menggantikannya dengan sistem sentralisasi.

 pemerintah menangani Bahan makanan secara sentral oleh organisasi


Pengawas Makanan Rakyat yang kemudian berubah nama menjadi Badan
Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM).

 dalam meningkatkan produksinya semua perkebunan akan diawasi oleh


pemerintah.

2. konferensi ekonomi kedua diadakan pada tanggal 6 Mei 1946 di Solo yang
membahas masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan
negara, pengendali harga, distribusi dan juga alokasi tenaga manusia.

3. Planing Bcard (Badan perancang ekonomi) dibentuk pada tanggal 19


Januari 1947 yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan
ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga tahun. LaluJ Kasimo sebagai menteri
Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun
yang dikenal bernama Kasimo Plan, isinya :

 Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

 Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

 Penanaman kembali tanah kosong

 Pemindahan penduduk (transmigrasi) sebanyak 20 juta jiwa dari Jawa ke


Sumatera dalam jangka waktu 1-15 tahun.

4. Pengusaha swasta didorong pemerintah untuk ikut serta dalam


perkembangan ekonomi nasional. Menggiatkan kembali Persatuan Tenaga
Ekonomi (PTE) sebagai organisasi perusahaan swasta yang telah didirikan
sejak zaman Jepang diantaranya PTE (Persatuan Tenaga Ekonomi), Pusat
Perusahaan Tembakau Indonesia, Gabungan Perusahaan Perindustrian,
Gabungan dan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida).

5
E. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

 Usaha Belanda Untuk Menghancurkan RI

Untuk mendapatkan bantuan dari rakyat di daerah-daerah yang diduduki


musuh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Sumner Welles menyatakan bahwa
apabila Sekutu menang dalam perang, maka semua bangsa yang terjajah akan
merdeka. Pernyataan ini ternyata tidak sama dengan pernyataan Ratu Wilhelmina
pada tanggal 6 Desember 1942 yang hanya berupa janji bahwa sehabis perang
Kerajaan Belanda akan ditata kembali atas dasar kemauan bebas untuk menjadi
peserta dalam kerajaan susunan baru yang terdiri atas Nederland, Indonesia,
Suriname, dan Curacao.

Sesuai dengan politik tersebut, maka setelah Jepang menyerah, Belanda


berkeinginan kembali ke tanah jajahannya. Belanda mengira bahwa dengan
mudah akan dapat kembali ke Indonesia dengan jalan membonceng Sekutu.
Perkiraan Belanda ini pun ternyata meleset karena ternyata tidak mungkin dengan
mudah dapat menjajah Indonesia kembali.

F. Perjuangan Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI

Kabinet pertama Republik Indonesia bersifat Kabinet Presidentil dipimpin


oleh Presiden Soekarno sendiri sebagai Perdana Menteri dan Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden. Pada tanggal 14 November 1945, Presiden membubarkan
Kabinet Pertama dan membentuk kabinet baru yang bersifat parlementer dengan
Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Luar Negeri.

Perundingan pertama penyelesaian perselisihan Indonesia-Belanda


dilakukan antara Van Mook dengan Sutan Syahrir dengan pimpinan Letnan
Jenderal Christison yang terjadi pada tanggal 17 November 1945. Perundingan ini
gagal. Pada tanggal 2 Februari 1946, tiba di Jakarta duta besar Inggris untuk
Amerika Serikat Sir Archibald Clark Kerr yang ditugaskan ke Indonesia untuk
membantu penyelesaian perselisihan Indonesia-Belanda sebelum memangku
jabatannya sebagai duta besar di Amerika.

6
G. Kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara RIS tidak sampai satu tahun umurnya. Sejak Proklamasi bangsa
Indonesia menghendaki negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke. Bentuk
Negara Federal bagi rakyat Indonesia tidak sesuai dengan cita-cita kebangsaan
dan tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi.

Di samping itu, pembentukan RIS dengan 16 negara bagian dipandang oleh


bangsa Indonesia sebagai hasil dari politik devide et impera yang selalu dilakukan
oleh Belanda. Di mana-mana terdengar pernyataan rakyat yang dengan tegas
menuntut pembubaran RIS dan kembali kepada negara kesatuan. Berdasar hasrat
dan desakan rakyat Indonesia maka pada tanggal 17 Agustus

1950 RIS dihapuskan dan dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Pada saat itu juga Konstitusi RIS diganti dengan Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) Republik Indonesia.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil


perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia.

Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya:


peristiwa Rengasdemgklok, pemyusunan teks proklamasi, dan detik-detik
priklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung Karno
dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan Indonesia merdeka.

Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah


BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,
sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun
dasar negara dan rancangan UUD. Dalam sidangnya yang pertama tanggal 18
Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan penting yaitu mengesahkan
dan menetapkan UU RI, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945, mengangkat
presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi adalah Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta, Ahmad subardjo, dan Fatmawati.

            Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis


Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA
yang bersama-sama dengan

Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.

Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI


sudah diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang
penjajahan kembali oleh Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat
bercokol kembali di bumi Indonesia, Belanda melakukan agresi kepada bangsa
Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan perhatian dari dunia internasional
antara lain dari PBB.

8
Sepatutnyalah kita sebagai penerus bangsa Indonesia untuk terus
melanjutkan kehidupan Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa
Indonesia.

B. Kritik Dan Saran

Bertolak dari peranan Para pahlawan yang begitu besar dalam


memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, penyusun memberikan kritik
dan saran sebagai berikut:

Kritik

Kritikan saya tujukan kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa


menghargai perjuangan Pahlawan, itu tercermin dari bagaimana mereka
seenaknya berbuat berbagai kerusuhan, tindak Korupsi, dan pembodohan
bangsa.

Saran

Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan


nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta
melakukan kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar
Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari
nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi luhur.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku pendidikan Pancasila

http://irwanseptiawan90.blogspot.co.id/2015/05/makalah-proklamasi-
kemerdekaan-zona.html

http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.co.id/

10
MAKALAH IPS

INDONESIA PADA MASA


KEMERDEKAAN SAMPAI REFORMASI

( MASA KEMERDEKAAN )

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

MTsN AL-IKLAS UJUNG BONE

11

Anda mungkin juga menyukai