Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa kehamilan adalah masa yang sangat penting, keadaan ibu dan janin

terkait satu dengan yang lain. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat

menentukan sumber daya manusia di masa depan, karena tumbuh kembang anak

sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Keadaan

kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan terhadap kesehatan

ibu hamil, ibu memerlukan kebutuhan gizi khusus agar kehamilannya sehat. Gizi

seimbang dalam masa kehamilan adalah tercukupinya kebutuhan akan zat-zat gizi

semasa kehamilan dan sesuai dengan kebutuhan pada tiap trimesternya (Mitayani

dan Wiwi Sartika, 2013).

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang

tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh didalam rahimnya. Kebutuhan

makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus di tentukan pada mutu zat-

zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk pertumbuhan

maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang di salurkan melalui plasenta.

Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya maupun

janinnya salah satu masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil adalah Kekurangan

Energi Kronik (KEK) (Chomaria, 2012).


Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana

status gizi seseorang buruk yang disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan

sumber energi yang mengandung zat gizi yakni yang diperlukan banyak oleh

tubuh dan mikronutrien yang diperlukan sedikit oleh tubuh. Kebutuhan wanita

hamil meningkat dari biasanya dan peningkatan jumlah konsumsi makan perlu

ditambah terutama konsumsi pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan

ibu dan janin (Aminin, 2014).

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah yang

terjadi pada masa kehamilan dimana tidak seimbangnya antara asupan dengan

kebutuhan gizi Kekurangan energi kronik (KEK) diketehui melalui pengukuran

lingkar lengan atas (LILA) ibu yang kurang dari 23,5 cm atau dibagian pita merah

LILA. Akibat yang paling khas dari kejadian KEK adalah bayi berat lahir rendah

(BBLR) dibawah 2500 gram (Hamzah, 2017).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevelensi KEK

pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada

trimester ketiga dibandingkan pada trimester pertama dan kedua kehamilan.

WHO juga mencatat 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan

kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi kurang seperti

kekurangan energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar oleh

karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil

merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian khusus (Manik,

2017).
Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2017 jumlah ibu hamil resiko

Kekurangan Energi Kronik sebanyak 37,36%, pada tahun 2018 ibu hamil resiko

kekurangan energi kronik di Indonesia pada perempuan usia subur yang hamil

sebanyak 17,3%. Sedangkan pada tahun 2017 ibu hamil resiko Kekurangan

Energi Kronik di Sulawesi Selatan sebanyak 40,9% (Riskesdas, 2018).

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone menunjukkan bahwa pada

tahun 2017 dari 14.911 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan terdapat 873

(5,85%) ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik. Pada tahun 2018

dari 14.914 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan terdapat 743 (4,98%) ibu

hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik, dan pada tahun 2019 dari

14.752 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan terdapat 1280 (8,68%) ibu hamil

yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (Profil Dinkes Kab.Bone tahun

2017,2018 & 2019).

Berdasarkan data yang diambil di UPT Puskesmas Paccing pada tahun

2017 sebanyak 296 ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 12 (4,0%), pada

tahun 2018 sebanyak 289 ibu hamil yang mengalami KEK 19 (6,5%) sedangkan

di tahun 2019 sebanyak 240 ibu hamil yang mengalami KEK 51 (21,2%). (Data

Sekunder UPT Puskesmas Paccing 2019).

Berdasarkan data di atas kasus kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK)

pada ibu hamil dari tahun ketahun masih ada sehingga jika tidak ditangani dengan

baik akan membahayakan ibu dan janin. Maka penulis bermaksud untuk

mengambil kasus dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Antepartum pada


Ny”….” Gestasi minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik di UPT

Puskesmas Paccing Kabupaten Bone tahun 2020.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas maka penulis dapat merumuskan dalam karya

tulis ilmiah ini adalah bagaimana asuhan kebidanan pada Ny”….” Gestasi minggu

hari dengan Kekurangan Energi Kronik di UPT Puskesmas Paccing Kabupaten

Bone tahun 2020.

C. Tujuan Penulis

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antepartum pada

Ny”….” Gestasi minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik di UPT

Puskesmas Paccing Kabupaten Bone tahun 2020 Tanggal dengan penerapan

asuhan kebidanan sesuai wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengidentifikasi dan mengumpulkan data dasar pada Ny”….”

Gestasi minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT

Puskesmas Paccing Kabupaten Bone.

b. Mampu mengidentifikasi diagnosis/masalah aktual pada Ny”….” Gestasi

minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas

Paccing Kabupaten Bone.


c. Mampu mengidentifikasi diagnosis/masalah potensial pada Ny”….”

Gestasi minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT

Puskesmas Paccing Kabupaten Bone.

d. Mampu melakukan tindakan segera/kolaborasi pada Ny”….” Gestasi

minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas

Paccing Kabupaten Bone.

e. Mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny”….” Gestasi

minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas

Paccing Kabupaten Bone.

f. Mengimplementasi asuhan kebidanan pada Ny”….” Gestasi minggu hari

dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas Paccing

Kabupaten Bone.

g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada Ny”….” Gestasi

minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas

Paccing Kabupaten Bone.

h. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada Ny”….”

Gestasi minggu hari dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT

Puskesmas Paccing Kabupaten Bone.


D. Ruang Lingkup

1. Sasaran penelitian

Sasaran asuhan kebidanan pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronik (KEK) di UPT Puskesmas Paccing Kabupaten

Bone.

2. Tempat penelitian

Pemilihan tempat penelitian yaitu UPT Puskesmas Paccing Kabupaten Bone.

3. Waktu penelitian

Waktu penelitian dimulai pada saat pengambilan data awal sampai selesainya

penelitian yaitu pada tanggal.

E. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Sebagai salah satu persyaratan utama dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan diploma III Kebidanan Batari Toja Watampone dan

sebagai acuan atau panduan bagi institusi jurusan kebidanan untuk penulisan

KTI selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi Institusi

Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tujuan akhir jenjang

pendidikan Diploma III Kebidanan Batari Toja Watampone dan sebagai


bahan acuan atau pedoman bagi institusi jurusan kebidanan untuk

penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) selanjutnya.

b. Manfaat bagi Bidan

Agar bidan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan khususnya antepartum dengan masalah

Kekurangan Energi Kronik.

c. Manfaat bagi tempat pengambilan Kasus

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu dalam penerapan

manajemen asuhan kebidanan dengan khususnya ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronik dan sebagai bahan masukan dan informasi

bagi bidan di UPT Puskesmas Paccing.

d. Manfaat bagi Masyarakat

Agar masyarakat bisa menambah pengetahuan khususnya pada ibu hamil

tentang Kekurangan Energi Kronik.

F. Metode Memperoleh Data

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan teori ilmiah yang

dipadukan dengan praktik dan pengalaman penulisan memerlukan data yang

objektif dan relevan dengan teori-teori yang dijadikan dasar analisis dalam

memecahkan masalah. Untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :


1. Studi Pustaka

Penulis membaca dan mempelajari buku-buku/literatur-literatur dari internet

yang berkaitan dengan masalah kekurangan energi kronik sebagai dasar

teoritis dan data yang relevan dalam pembahasan karya tulis ini.

2. Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan metode pendekatan

pemecahan masalah dalam kebidanan yang meliputi pengkajian, merumuskan

diagnosis/masalah actual dan potensial, melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi, perencanaan, implementasi serta melaksanakan evaluasi terhadap

Asuhan Kebidanan pada Ny”….” dengan data yang akurat penulis

menggunakan tekhnik :

a. Anamnesis

Penulis melakukan Tanya jawab dengan pasien atau keluarga pasien yang

dapat membantu memberikan keterangan informasi yang dibutuhkan.

b. Observasi

Penulis memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung

keadaan pasien.

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis untuk menjamin

kelengkapan data yang diperoleh mulai dari kepala sampai kaki (head to

toe) meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan

penunjang seperti pemeriksaan Laboratorium.


3. Diskusi

Penulis mengadakan Tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan dosen pembimbing

karya tulis ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

Studi kasus ini terdiri dari 5 BAB dan disusun dengan sistematika sebagai

berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulis

D. Ruang Lingkup

E. Manfaar

F. Metode Memperoleh Data

G. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Kehamilan

B. Tinjauan Umum Kekurangan Energi Kronik

C. Tinjauan Umum ANC

D. Tinjauan Umum Manajemen Kebidanan

E. Landasan Hukum
BAB III STUDI KASUS

A. Langkah I : Identifikasi Data Dasar

B. Langkah II : Identifikasi Diagnosis/Masalah Aktual

C. Langkah III : Identifikasi Diagnosis,Masalah Potensial

D. Langkah IV : Tindakan Segera/Kolaborasi

E. Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan

F. Langkah VI : Implementasi

G. Langkah VII : Mengevaluasi Hasil Asuhan

BAB IV PEMBAHASAN

A. Langkah I : Identifikasi Data Dasar

B. Langkah II : Identifikasi Diagnosis/Masalah Aktual

C. Langkah III : Identifikasi Diagnosis,Masalah Potensial

D. Langkah IV : Tindakan Segera/Kolaborasi

E. Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan

F. Langkah VI : Implementasi

G. Langkah VII : Mengevaluasi Hasil Asuhan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai