Prodi : Manajemen Agroindustri Golongan / Semester : C / 4 Mata Kuliah : Kewirausahaan
Praktikum Paradigma Bisnis
• Ambil salah satu birokrasi • Evaluasi birokrasi bisnis ditinjau dari aspek-aspek David Osborne Jawab Profil Birokrasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan pelayanan transportasi publik dan satu-satunya perusahaan yang mengelola jasa transportasi bidang perkeretaapian. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri memiliki tiga buah layanan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang, layanan angkutan barang, dan asset. Dengan beberapa layanan bisnis utama yang diberikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut, maka PT Kereta Api (Persero) memilki peran yang begitu penting dalam mengembangkan perekonomian Indonesia karena kegiatan ekonomi tidak lah bisa dilepaskan dari proses pemindahan ataupun pengangkutan orang maupun barang. Kereta api sebagai moda transportasi alternatif sektor darat dan menjadi suatu pilihan tepat bagi masyarakat untuk dapat menempuh perjalanan tanpa hambatan. Padatnya kendaraan bermotor di perkotaaan yang kian menciptakan kemacatan dimana-mana, menjadikan suatu alasan utama bagi masyarakat untuk beralih transportasi dengan kereta. Kereta api memiliki karakteristik dan keunggulan yang lebih baik dibanding saingannya yaitu bus, pesawat dan angkutan umum dimana kereta memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik orang maupun barang secara masal, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, dan yang terpenting adalah kecepatannya yang dapat menghemat waktu perjalanan. Kereta api menjadi trasnportasi darat yang sangat diminati para penumpang untuk dapat dengan cepat sampai tujuan. Sebagai satu satunya perusahaan yang mengelola jasa transportasi perkeretaapian dengan total volume angkutan penumpang yang selalu bertambah setiap tahunnya seperti pada tahun 2013 memiliki total volume penumpang sebesar 221,7 juta naik 9,2% dari 202,8 juta penumpang ditahun 2012 (Annual Report KAI,2013) serta berperan penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan komitmennya dalam menerapkan prinsip prinsip Good Corporate Governance sebagaimana tercantum dalam peraturan menteri Negara BUMN Nomor 1 Tahun 2011 (PER- 01/MBU/2011) yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung tawab, kemandirian, dan keadilan yang nantinya akan mengarah kepada peningkatan layanan TI terhadap konsumen dan penerapan tata kelola TI yang efektif. Evaluasi Birokrasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ditinjau dari Aspek- Aspek David Osborne Evaluasi terhadap birokrasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) menurut gagasan- gagasan David Osborn dan Gaebler (1996) mengungkapkan bahwa terdapat 10 prinsip pemerintahan wirausaha. Adapun 10 prinsip tersebut yaitu : 1. Pemerintah katalis yaitu mengarahkan ketimbang mengayuh Dalam prinsip ini pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan peraturan harus menjadi pengarah daripada menjadi pelaksana. Misalnya, PT Kerta Api Indonesia dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang dapat membantunya untuk meningkatkan dari segi pelayanan dan keamanan. 2. Pemerintah milik masyarakat yaitu memberi wewenang ketimbang melayani Pemerintah sebagai milik masyarakat harus lebih memberdayakan masyarakat ketimbang terus menerus menjadi melayani masyarakat. Misalnya, calon penumpang dapat membeli tiket melalui website yang telah disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia atau dapat memesan online melalui aplikasi-aplikasi di smartphone, jadi calon penumpang tidak perlu mengantri lama di stasiun untuk pembelian tiket. 3. Pemerintahan yang kompetitif menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan Pemerintah sebagai institusi yang berada di dalam kompetisi haruslah memberikan dorongan dan semangat persaingan ke dalam organisasi dan pelaku pelayanan. Seperti saat ini terjadinya persaingan di antara transportasi kereta api dengan transportasi lainnya. Contohnya, maskapai penerbangan yang membuka rute baru semakin meningkat, adanya penawaran harga lebih murah dari maskapai penerbangan maupun armada bis, semakin banyaknya jasa travel yang menawarkan penumpang sampai ke tempat tujuan, dan lain-lainnya. 4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi yaitu mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan Pemerintahan sebagai lembaga yang bertugas mewujudkan misi harus lebih diberi kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh karena itu, petunjuk pelaksanaan yang kaku dan mengikat harus dihindarkan, baik dari segi pendanaan maupun pelayanan. 5. Pemerintah yang berorientasi hasil bukan masukan Pemerintah harus lebih mementingkan hasil yang akan dicapai daripada terlalu berfokus pada faktor masukan (input). Dengan harga tiket kereta api yang relatif terjangkau, pelayanan yang diberikan PT Kereta Api (Persero) sudah dapat memberikan kenyaman dan kepuasan bagi para penumpangnya. Sehingga penumpang kereta api setiap tahunnya meningkat dan mendaptkan kesan yang baik di hati penumpang. 6. Pemerintah yang berorientasi pelanggan yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi Pada prinsip ini PT Kereta Api (Persero) telah memenuhi kebutuhan penumpang yaitu memberikan kenyamanan kepada penumpang saat berada di kereta api seperti adanya Prama Prami yang menawarkan makanan dan minuman, menyediakan bantal, selimut, charger Hp dan lain-lain. Selain itu, kedatangan kereta api yang tepat waktu sesuai jadwal tentu akan menguntungkan penumpang dalam segi waktu. 7. Pemerintahan wirausaha yaitu menghasilkan ketimbang membelanjakan Pemerintah wirausaha menfokuskan energinya bukan sekadar untuk menghabiskan anggaran, tetapi juga menghasilkan uang. PT Kereta Api Indonesia sendiri memiliki tiga buah layanan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang, layanan angkutan barang, dan asset. Jadi pemerintah bisa mendapatkan profit dari layanan tersebut. 8. Pemerintahan antisipatif yaitu mencegah dari pada mengobati Pemerintahan yang antisipatif adalah pemerintahan yang berpikir kedepan, mencoba mencegah timbulnya masalah daripada memberikan jalan untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, pada saat musim mudik tiba selalu terjadi kelonjakan penumpang dan tiket yang tersedia tidak dapat memenuhi kelonjakan penumpang tersebut serta tiket habis laku terjual beberapa bulan sebelum musim mudik tiba. Oleh karena itu, sebaiknya pihak kereta api dapat menambahkan gerbong kereta atau menambah jadwal keberangkatan. 9. Pemerintahan desentralisasi yaitu dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja Pemerintah harus menggeser pola kerja yang hierarki yang dianut ke model kerja partisipasi dan kerja sama. Seperti saat ini, PT Kereta Api Indonesia memiliki sebuah program yaitu program sapa pelanggan. Dengan adanya program ini diharapkan dapat terjadinya interaksi antar penumpang dan pegawai dan melalui program ini, para penumpang diharapkan bisa mengutarakan masukan atau kritik yang membangun untuk peningkatan layanan PT Kereta Api Indonesia ke depannya. 10. Pemerintahan berorientasi pasar yaitu mendongkrak perubahan melalui pasar Pemerintah sebagai pihak yang berorientasi pada pasar harus berusaha mengatrol perubahan lewat penguasaannya terhadap mekanisme pasar. Misalnya, PT Kereta Api Indonesia mengajak pihak swasta untuk ikut berperan dalam pembangunan perekonomian nasional.