Oleh :
NIM : D41191360
Golongan : C/22
2021
JENIS USAHA BERDASARKAN TEKNIK PEMELIHARAAN
BENTUK USAHA
Sistem mandiri
Sistem mandiri merupakan sistem beternak broiler yang semua modal,
proses produksi, dan pemasaran dilakukan oleh peternak itu sendiri. Modal
dalam sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu modal investasi dan modal kerja.
Sistem semi-mandiri
Sistem semi-mandiri merupakan sistem beternak broiler yang semua modal,
proses produksi dan pemasaran tidak sepenuhnya dilakukan oleh peternak.
Ada beberapa unsur yang dibantu pihak lain sesuai dengan keinginan dan
kemampuan peternak dengan perjanjian tertentu.
Misalnya, peternak membeli DOC, OVK (obat dan vaksin), serta sebagian
pakan dengan modal sendiri. Sementara itu, kekurangan pakan akan dibantu
pihak kedua. Pemasaran dapat dilakukan sendiri atau dibantu oleh pihak
kedua dan utang dibayar setelah panen.
Sistem kemitraan
Sistem kemitraan adalah sistem yang dilakukan secara kerja sama antara
peternak sebagai plasma dan pihak kedua sebagai inti. Peternak
menyediakan kandang dan peralatanannya serta biaya operasional
pemeliharaan. Sementara, inti menyediakan sapronak dan berkewajiban
melakukan pembinaan selama proses pemeliharaan berlangsung.
Aturan main dari sistem kemitraan adalah harga DOC, sapronak, dan
ayam hidup sudah ditetapkan dan disebut dengan “harga garansi”. Namun
ada satu pengecualian, misalnya kondisi sakit maka ada potongan antara
Rp200—Rp500 dari harga garansi.
Pihak mitra tidak boleh membeli sapronak dari luar dan menual hasil
panen sendiri tanpa persetujuan kedua belah pihak. Pelanggaran terhadap
aturan yang sudah ditetapkan bisa dikenakan sanksi sesuai perjanjian
Karakteristik Broiler
Pertumbuhan cepat
Sistem pemeliharaan intensif
Kemampuan mengubah pakan menjadi daging bagus
FCR (Feed Convertion Ratio) rendah = 1,6- 1,7
Pola Feeding
Pola pemberian pakan yang baik akan membantu meningkatkan
konsumsi pakan pada minggu pertama sesering mungkin
Pola pemberian pakan yang di anjurkan : sedikit demi sedikit
Pemeliharaan ayam broiler dapat dijalankan peternak mulai dari skala kecil
hingga skala besar dimana untuk usaha kecil jumlah ayam broiler antara 15.000 -
30.000 ekor/siklus. Pada usaha menengah jumlah ayam broiler antara >30.000 –
50.000 ekor/siklus. Pada usha besar jumlah ayam broiler antara 50.000 ekor.
Sedangkan untuk pemeliharaan ayam layer dapat dijalankan peternak mulai dari skala
kecil hingga skala besar dimana untuk usaha kecil jumlah ayam layer antara 10.000 -
25.000 ekor. Pada usaha menengah jumlah ayam layer antara >25.000 – 50.000 ekor.
Pada usaha besar jumlah ayam layer antara >50.000 ekor.
1. Skala kecil
Usaha ini biasanya dimiliki oleh perorangan dan bisa juga disebut dengan
peternakan rakyat. Jumlah ayam yang biasanya dipelihara berkisar antara 500
hingga 1000 ekor. Sektor pasar yang dituju juga belum terlalu luas, begitu
pula dengan sarana produksi yang digunakan masih cukup sederhana. Besaran
modal yang digunakan juga masih cukup rendah dibanding dengan skala
usaha yang lebih besar.
2. Skala menengah
Pada skala menengah jumlah ayam yang dipelihara berkisar antar 1000 ekor
hingga 5000 ekor, usaha ini bisa dimiliki oleh perorangan ataupun yang
bersifat kemitraan dengan perusahaan, sehingga peternak biasanya hanya
berperan dalam budidaya ayam tanpa harus menyediakan sarana produksi
seperti DOC, pakan, vitamin dan obat-obatan telah disediakan oleh
perusahaan, begitu pula dengan pasar yang digunakan untuk menjual hasil
panen juga menjadi tanggung jawab perusahaan.
3. Skala besar
Usaha skala besar biasanya dilakukan oleh perusahaan besar dengan jumlah
ayam yang diternak lebih dari 5000 ekor, sarana produksi yang digunakan
sudah sangat lengkap dan modal yang digunakan paling besar dibanding dua
skala uasaha seblumnya. Pasar yang dituju jangkauannya sudah cukup luas
dan omset yang dihasilkanpun juga sangat besar.
Link : https://youtu.be/A7DeQMH70b8