INDUSTRI PERUNGGASAN
KUNJUNGAN FARM AYAM BOILER, FEEDMILL, DAN RUMAH POTONG
AYAM
Oleh;
Andrean Amar Gunawan
D0A014002
Kelompok 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
I
PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.1
1.1.1
1.1.2
Feedmill.............................................................................................4
1.1.3
1.2
1.2.2
Feedmill.............................................................................................5
1.2.3
Manfaat......................................................................................................5
1.3.1
1.3.2
Feedmill.............................................................................................6
1.3.3
Hasil...........................................................................................................6
2.1.1
1.1.1.
2.1.2
2.1.3
2.2
III
Tujuan........................................................................................................5
1.2.1
1.3
II
Latar belakang...........................................................................................3
Pembahasan.............................................................................................15
2.2.1
2.2.2
Andhika feedmill..............................................................................16
2.2.3
Kesimpulan..............................................................................................32
3.2
Saran........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................33
LAMPIRAN...........................................................................................................34
I
I.1
PENDAHULUAN
Latar belakang
I.1.1
kondisi
suhu
yang
semakin
meningkat
disebabkan
efek global
Feedmill
Pakan ternak merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha
budidaya ternak. Kebutuhan pakan ternak meliputi jenis, jumlah dan kualitas
bahan pakan yang diberikan kepada ternak secara langsung akan dapat
mempengaruhi tingkat produksi dan produktifitas ternak yang dipelihara.
Tingkat keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya ternak sangat
dipengaruhi oleh total biaya pakan yang dikeluarkan, dimana biaya pakan dapat
mencapai 60 - 70 % dari seluruh biaya produksi yang diperlukan untuk usaha
budidaya ternak.
Ketergantungan peternak pada penggunaan pakan jadi yang diproduksi oleh
perusahaan pakan masih tinggi, dimana sebagian besar bahan pakan tersebut
masih diimpor. Apabila terjadi fluktuasi kenaikan harga bahan pakan, akan
mengakibatkan tingginya harga pakan jadi.
Penyediaan pakan yang murah, dari bahan pakan lokal yang tersedia secara
terus menerus di sekitar tempat usaha budidaya serta dapat memenuhi kebutuhan
gizi ternak, perlu diupayakan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal
dalam menunjang keberhasilan usaha budidaya yang dilakukan.
Pembangunan pabrik pakan ternak skala kecil pada tingkat kelompok sangat
diperlukan karena akan sangat menunjang usaha budidaya peternakannya. Hal
penting yang perlu diperhatikan dalam memproduksi pakan bukan hanya pada
aspek kualitas saja, tetapi perlu diperhatikan juga aspek ekonomis, dimana pakan
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh kemampuan peternak. Agar pakan dapat
tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau, maka pemerintah maupun
swasta terus melakukan upaya-upaya pembangunan pabrik pakan skala kecil.
I.1.3
gizi seseorang dipengaruhi oleh makanan yang dimakan, tersedinya bahan pangan
yang berkualitas sehingga menghasilkan olahan makanan yang berkualitas pula.
Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan strategis,
implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan, dengan jumlah,
keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar-benar terjamin.
Bahan pangan seperti ayam merupakan bahan pangan yang behubungan
dengan zat gizi protein. Ayam boiler banyak dimanfaatkan sebagai lauk dalam
penghidangan makanan. Mutu ayam sangat diperhatikan sehingga tidak
menimbulkan efek samping bagi pengonsumsi.
Untuk
pengidentifikasian
penanganan
ayam
dilakukan
kunjungan
Tujuan
Peternakan Ayam Boiler
Tujuan mengikuti praktikum Industri Perunggasan berkunjung ke peterna-
Feedmill
Tujuan mengikuti praktikum Industri Perunggasan berkunjung ke pabrik
I.2.3
Manfaat
Peternakan Ayam Boiler
Diharapkan dengan adanya praktikum Industri Perunggasan berkunjung ke
Feedmill
Diharapkan dengan adanya praktikum Industri Perunggasan berkunjung ke
II
II.1 Hasil
II.1.1 Peternakan Gunung Jati
I.1.1.Industri Ayam Niaga Pedaging PT. Gunung Jati Farm
Ukuran kandang
: 120 x 12 m2
Jenis kandang
: Close House
Jumlah Kandang
: 2 buah
Populasi ayam
: 40.000 ekor
: Ayam Broiler
Kemitraan
Bibit
No
Pertanyaan
Kondisi fisik:
Ya
V
Sehat
Kaki normal
Tidak dehidrasi
Tidak
Keterangan
40 42 Gram (Grade A)
Putih (Cobb)
V
Mortalitas rendah
Bebas Pullorum
Seragam BB
Seleksi
Rata-rata BB akhir
Umur Panen
( 33 - 35 Hari)
10
Mortalitas panen
Rendah 2,5%
11
IP
420
2,2 Kg
b System pemeliharaan
Intensif
V
c
Semi intensif
Ekstensif (umbaran)
periode adalah 80.000 kg/40.000 ekor ayam, menghasilkan bobot rata-rata akhir
ternak 2,2 kg.
d Manajemen Pemberian air minum
No
1
2
Pertanyaan
Adlibitum atau Terbatas
Feed aditif yg ditambahkan dalam air
Jawaban
Terbatas
Vitamin dan dicampur di air minum
minum
Sumber air
Kualitas fisik air (warna, bau, rasa)
3
4
e
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumur
Jernih , Normal dan tidak ada rasa
Manajemen Perkandangan
Pertanyaan
Tipe Kandang
Bahan kandang (kayu, bamboo, kawat dll)
Lokasi kandang
Jarak kadang dengan pemukiman
Ukuran kandang
Kapasitas kandang
Lantai kandang
Jawaban
Close house
Tembok beton dan kawat
Wilayah warga
100 m2
120 x 12 m2
20.000/kandang
Plaster dengan Litter
Tempat minum otomatis, Tempat
Peralatan kandang
f
No
1
2
Penanganan Kesehatan
Pertanyaan
Vaksinasi di kadang
Jawaban
Tidak
Menggunakan diper yang
dicelupkan ke alas kaki serta
penyemprotan desinfekan ke
tangan
Iya bila terkena suatu penyakit
Sesuai jadwal diberikan pagi atau
Biosekuriti kadang
2
3
Pemberian obat-obatan
Pemberian Vitamin
sore hati
II.1.2 Industri Pabrik Pakan Andika Feed mill
Nama
: Andika Feedmill
Pemilik
: Herry
Tahun berdiri
: 1990
Modal awal
: 15 juta, 3 orang
Sejarah
: 1 ha
Kapasitas
Bahan
Ada
V
2.
3.
Terdapat Pallet
Tidak
Keterangan
Terdapat area parkir dengan luas
500 m2
Terdapat gudang pakan 5 buah
(Jagung, Driyer, Kosentrat, Mixer
dan penyimpanan bahan pakan
sudah jadi
Pallet hanya untuk agar pakan tidak
10
5.
6.
7.
serta pengawet
Terdapat mixer
Terdapat pos satpam
Terdapat gardu listrik
Terdapat proses pembuatan
V
V
V
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
pellet
Terdapat jenis pakan unggas
Terdapat transportasi
pengangkut pakan
Terdapat timbangan
Terdapat tempat perbaikan
alat
Terdapat alat tester kualitas
pakan
Terdapat Laboratorium
Terdapat bentuk kerjasama
dengan peternak
Terdapat sumber air
Terdapat tempat
penyimpanan pakan
Terdapat ventilasi udara
Bahan gudang terbuat dari
(atap,seng dan semen )
Terdapat alat pengangkut
pakan
Terdapat truk
Terdaapat kantor
Terdapat pembangkit listrik
cadangan (Diesel)
Terdapat sistem penyimpanan
pakan
Terdapat sistem pengambilan
pakan
Terdapat standar mutu pakan
V
Pakan ayam broiler starter dan
finisher
V
V
V
V
V
Ya dengan cara membeli tiap bobot
V
Terdapat tempat penyimpanan
V
V
V
V
V
V
V
11
27.
28.
29.
30.
dipasarkan
4 Jam/hari
Pagi jam 7-11, sore jam 5- 22.00,
malam 02.00-05.00
7 buah
V
tercecer
II.1.3 Rumah Potong Unggas Suka Hati
Nama RPA
: Sukahati
Pemilik
: Zainal Abidin
Pemeriksaan ayam
Ditimbang
12
Digantung berjalan
Berjalan terus
13
22 Proses packing
23 Labeling, nama produk, tanggal kadaluarsa
BB ayam yg akan dipotong : > 2 kg, sedangkan jika ada orderan BB ayam
yang dipotong 1,2-1,6 kg
Pemotongan untuk menyetok ke pasar tradisional dilakukan pada malam
hari
Pengiriman : batam, medan, jebodetabek
Suplayer ayam : kandang sendiri, garut, tasik, ciamis, sleman
Produk : industri olahan bakso, sosis, nugget
Pengiriman ke luar daerah : menggunakan Box Freezer
No
1
2
3
Ya
Tidak
pegawai
Ya
V
V
V
pakaian/locker
14
Tidak
cukup untuk
WC
pengembangan RPA
Jalan menuju RPA
6
limmbah
Tersedia insenator
parker
panas minimum 82 C
Sumber air cukup,
minimum 25-35
9
Lt/ekor/hari-memenuhi
11
12
Tersedia menara
air/penampungan air
14
Terrsedia tempat
V
karkas
13
freezer)
Tersedia tempat
V
penyimpanan beku
(colastorage)
Tersedia tempat pengolahan
daging
Tersedia laboratorium
15
V
V
II.2 Pembahasan
II.2.1 Peternakan gunung jati
a. Lokasi kandang
Peternakan gunung jati berada di desa kecamatan kabupaten kandang di
peternakan gunung jati terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk,
mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air yang berasal dari sumur,
dan arahnya membujur dari timur ke barat.
b.
yang beralaskan sekam, Dalam satu kandang berisi 20 ribu ekor ayam. Peralatan
lainnya yang digunakan adalah lampu (penerang dan pemanas) 15 watt, wing
band, tempat pakan dan tempat air minum, timbangan (untuk mengetahui berat
ayam per ekor
Atap kandang close house memiliki spoiler yang berguna untuk
mengalirkan udara dingin yang di keluarkan cooling pada kearah bawah kandang,
agar suhu dalam kandang turun sehingga ternak tidak kepanasan yang akan
menyebabkan ternak melakukan panting. Selain itu di peternakan gunung jati
memiliki alat berbentuk pipa yang berada di atap kandang jadi jika sewaktu-waktu
diperlukan maka pipa tersebut akan mengeluarkan air dan akan membasahi atap
kandang hal ini sangat efektif untuk mengatasi suhu dan kelembapan yang tinggi.
blower (exhaust fan) selain sebagai pendingin juga untuk mengeluarkan amoniak
yang timbul akibat feses yang dikeluarkan ternak. Menurut Murni, M. C. (2009).
Keunggulan memakai tipe kandang ini adalah density lebih banyak, lebih hemat
walaupun awalnya harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk peralatan, ayam
16
padat, amoniak sedikit sehingga penyakit pernapasan minim, dan suhu dapat
diatur. Mekanisme display panel Ada 4 blower di dalam kandang, dan akan
menyala sesuai dengan keinginan sesuai mekanisme. Misalkan suhu di dalam
kandang adalah 26,8C. Menyalakan saklar Blower 1 : 28C Blower 2 : 27C
Blower 3 : 29C Blower 4 : 31C Karena suhu di dalamkandang 26,8C maka
blower 1 dan 2 akan menyala blower 3 dan 4 mati. Tetapi ketika suhu di dalam
kandang mencapai 32C, semua blower akanmenyaladan air akanmengaliri
cooling pad. Saat itu tirai akan dibuka agar angin masuk ke dalam kandang
melalui cooling pad sehingga uap air akan mendinginkan kandang Cooling pad
tersusun dari banyak bagian. Satu bagian cooling pad disebut cellpad.
II.2.2 Andhika feedmill
Andhika feedmill didirikan pada tahun 2005 yang bertempat di Cikoneng
Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Pabrik ini merupakan pabrik pakan skala sedang
karena hanya mampu memproduksi 800 ton pakan per bulan. Pakan yang
dihasilkan Andhika feedmill digunakan untuk kalangan pribadi yaitu untuk
memasok kebutuhan pakan peternak di sekitar Ciamis dan Tasikmalaya yang
notabene bergabung dengan kemitraan Andhika Poultry Shop. Adapun luas lahan
pabrik seluas 520 m2. Total dari seluruh tenaga kerja sebanyak 150 orang terdiri
dari staf, satpam, dan karyawan gudang. Selanjutnya kapasitas listrik 150.000 watt
sampai 200.000 watt.
A. Gambaran Perusahaan
Pakan yang diproduksi di Andhika feedmill dibagi menjadi 3 jenis pakan
yaitu pakan pre-starter, starter dan finisher. Menurut Hanfiasti (2006) Pakan prestarter diberikan untuk ayam broiler yang berumur 1-14 hari yang notabene
membutuhkan protein yang tinggi yaitu 23 % dan energi sebesar 3.000 kal. Pakan
starter diberikan untuk ayam broiler berumur 15-24 hari dengan kandunga protein
sebesar 21-22 % dan energi sebesar 3.100 kal. Sedangkan pakan finisher diberikan
untuk ayam broiler berumur diatas 24 hari sampai panen dengan kandungan
protein sebesar 19 % dan energi sebesar 3.200 - 3.300 kalori.
17
dan bagian tersebut sudah kosong, maka akan dilakukan fumigasi untuk
menghindari timbulnya mikroba dan jamur. Pemasaran pakan hasil produksi
Andhika feedmill baru menjangkau daerah barat Tasikmalaya, Ciamis dan
Majenang Cilacap.
B. Proses Produksi Pakan
Alur pembuatan pakan meliputi beberapa proses seperti dalam bagan alur di
bawah ini :
hancur. Dalam tahap penerimaan bahan pakan yang perlu diperhatikan adalah
pengamatan fisik bahan dan konsistensi mutu bahan. Namun, di Pabrik Pakan
Andhika Feedmill hanya melakukan uji bahan pakan secara fisik yakni bulk
density.
2. Sortasi
Sortasi bahan pakan bertujuan untuk memisahkan bahan mana yang layak
diolah atau yang tidak layak di olah. Pabrik pakan ini melakukan sortasi pada
bahan baku pakan yaitu jagung.
3. Pembersihan/ Penyaringan (Screening)
Pembersihan bahan pakan terdiri dari pembersihan secara fisik dengan cara
pengayakan.
4. Grinding dan Sheiving
Sebelum
dilakukan
proses
pencampuran
dilakukan
penggilingan
menggunakan hammer mill. Bahan yang melalui proses grinding adalah jagung.
Pengecilan
ukuran
bertujuan
untuk
menghancurkan,
menggiling
atau
20
pendinginan
atau
penganginan
(cooling)
bertujuan
untuk
menghilangkan uap air yang terdapat pada permukaan luar pellet hasil pelletizing.
Proses cooling ini hanya berlangsung selama 5- 15 menit.
11. Pengemasan (Packaging)
Proses pengemasan bertujuan untuk memudahkan pengangkutan hasil
produk, dan untuk menjaga agar pakan tidak cepat mengalami penurunan mutu.
Pengemasan menggunakan karung dan dilakukan sewing agar produk pakan
21
22
23
24
sumber air pun cukup berasal dari sumur dan disimpan ditorent. sumber air yang
cukup dan memenuhi persyaratan baku mutu air minum sesuai dengan SNI 010220-1987, yang mana persediaan air yang minimum harus disediakan yaitu 2535 liter/ekor/hari (Candra, M. 2014)
Dalam komplek RPU Sukahati, memiliki Bangunan utama, tempat
penurunan unggas hidup, kantor tempat istirahat pegawai, ruang ganti pakaian dan
locker, kamar mandi dan WC, sarana penanganan limbah, insenerator, tempat
parkir, rumah jaga, menara air, dan gardu listrik. Kompleks RPU Sukahati juga
25
System) dan alat penggantung karkas yang didesain khusus dan disesuaikan
dengan alur proses. Sarana untuk mencuci tangan juga ada di RPU Sukahati
dengan desain tidak memegang keran, untuk menjaga keseterillan, Sarana untuk
mencuci tangan tersebut disediakan di setiap tahap proses pemotongan dan
diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, di tempat penurunan unggas hidup,
kantor dan ruangan lainnya. Pada pintu masuk bangunan utama juga dilengkapi
sarana untuk mencuci sepatu boat.
Peralatan yang digunakan untuk menangani pekerjaan bersih berbeda
dengan yang digunakan untuk pekerjaan kotor. Di setiap ruang bersih dan kotor
disediakan sarana untuk membersihkan dan mengdesinfeksi ruang dan peralatan.
26
Permukaan meja tempat penanganan atau pemrosesan produk tidak terbuat dari
kayu, tidak toksik, tidak mudah rusak, mudah dibersihkan, mudah mengering dan
dikeringkan. Mesin pencabut bulu dan alat semprot pencuci karkas ditempatkan
dan didesain sedemikian rupa sehingga percikan air, bulu- bulu atau bahan- bahan
yang
dapat
berperan
sebagai
kontaminan
karkas
dapat
dihindarkan
pemisahan
daging
dari
tulang,
pengemasan,
27
darah (>45%). Kriteria ayam tersebut pingsan adalah leher dan sayap terkulai,
mata terbuka lebar dan kaki kaku.
Selanjutnya adalah penyembelihan dan pengeluaran darah. Penyembelihan
di RPA Sukahati ini dilakukan secara syariat Agama Islam (halal) dengan
memotong trakhea, oesophagus, vena dan arteri. Penirisan darah dilakukan selama
3-5 menit. Menurut Soeparno (1994). jika pengeluaran darah ini tidak sempurna
maka akan terlihat kemerahan di leher, bahu, sayap, kehitaman pada folikel bulu
dan jantung berisi darah.
Setelah darah dikeluarkan dilakukan pencelupan ke air panas. Pencelupan
ini dilakukan dengan air bersuhu 52-55 oC selama 2,5 menit. Setelah itu
dilakukan pencabutan bulu yang dapat dilakukan secara mekanik dan dibantu
dengan tangan, selanjutnya segera dilakukan pencucian.
Pengeluaran jeroan dilakuakan dengan membuat irisan dari kloaka ke
postal dada, yang dapat dilakukan secara mekanik dan manual, dengan catatan
bahwa usus tidak terpotong. Kemudian dilakukan pemeriksaan post mortem yang
meliputi pemeriksaan karkas dan jeroan. Setelah itu dilakukan penanganan
terhadap jeroan. Jeroan yang sudah dikeluarkan dan karkas diproses di ruang
terpisah dan tidak boleh disatukan kembali dengan karkas.
Penanganan karkas diawali dengan pencucian karkas, kemudian
pendinginan karkas. Pendinginan pertama dilakukan pada suhu 10-15 oC dan
pendinginan kedua pada suhu 0-4 oC, setelah itu dilakukan seleksi, yaitu memilih
kualitas karkas Grade A atau Grade B, kemudian dilakukan penimbangan dan
pengelompokan karkas berdasarkan berat karkas. Setelah itu dilakukan
pemotongan bagian-bagian karkas (paha atas, paha bawah, dada, punggung,
sayap, fillet). Dapat juga dilakukan pemisahan daging dan tulang. Setelah semua
disiapkan, maka dilakukan pengemasan.
Pendinginan segar dilakukan pada suhu 0-4 oC, sedangkan untuk
pembekuan dilakukan pada suhu -35 oC dengan aliran udara 2 meter/detik di
28
dalam Blast Freezer. Untuk penyimpanan beku dilakukan di dalam cold storage
pada suhu -20 0C . Untuk pengiriman segar dilakukan pada suhu 4 0C dan
pengiriman beku pada suhu -18 0C.
Komposisi karkas ayam sesuai dengan persentasi bagian tubuh adalah
karkas 60%. Hati 1,5%, ampela 1,5%, leher 2,6%, kepala 3,6%, kaki 5,1%, usus
6,7%, paru-ginjal 1,2%, darah 3,9%, bulu 5,7% dan air-lemak 8,2%. Dirjen, P.
(2015).
A. Kegiatan di Daerah Kotor
1. Unloading
Unloading merupakan tempat penurunan unggas hidup. Sebelum masuk
RPU, unggas harus melalui proses seleksi terlebih dahulu terutama kondisi
fisiknya. Unggas sakit akan langsung ditolak pihak RPU. Pengambilan sampel
sebanyak 40 ekor dari 1000 ekor ayam yang masuk. Menurut Abubakar. (2003)
Pemeriksaan sampel meliputi penimbangan berat badan /ekor (harus memenuhi
standar berat badan yang ditetapkan), uniformity (60%), dan seleksi kondisi fisik
yang meliputi patah sayap, keropeng paha, memar dada, kapalan dan kelainan
lainnya.
Ayam
yang
sudah
ditimbang
disiapkan
kemudian
dilakukan
penggantungan.
2. Pemingsanan
Setelah penggantungan ayam hidup maka proses selanjutnya adalah
pemingsanan/stunning, dengan menggunakan elektrik shock 65-70 Volt selama 2
detik.
3. Penyembelihan
29
NaClO2 dengan HCl yang menghasilkan gas khlorin diokside (ClO2), gas khlorin
tersbut dicampur dengan air lalu dimasukkan ke dalam chilling tank. Untuk
pemerataan kadar khlorin dan suhu air maka dilakukan aerosi udara dengan
menggunakan pompa udara.
Setelah 45 menit dalam chilling tank, karkas dikeluarkan ke konveyor
berjalan untuk dilakukan proses grading, yaitu memisahkan karkas grade A dan
karkas grade B. Karkas grade A selanjutnya digantung kembali, kemudian
ditimbang secara otomatis di mesin timbang, sedangkan karkas grade B masuk ke
ruang Cut Up melalui konveyor
2. Parting Boneless dan packaging
Setelah
pengelompokan
ukuran
(penimbangan),
karkas
grade A
dimasukkan ke ruang Cut Up atau parting untuk diolah menjadi produk parting,
produk, karkas utuh. Karkas grade B selanjutnya digantung pada shackle untuk
dilakukan boneless. Dari proses boneless didapatkan produk paha utuh, BLP,
BNP, dada utuh, BLD, BND, Fillet, sayap utuh, kerongkong, kulit dan tunggir.
Produk turunan dari paha utuh adalah paha atas (drum stick), paha bawah,BLP,
BNP, Chicken strip BNP. Produk turunan dari dada utuh adalah BLD, BND,
Chicken Strip BND. Produk turunan dari sayap adalah sayap utuh, Wing Stick,
middle wing, tulip, middle wing Stick. Sedangkan kerongkong selanjutnya
digiling untuk dipisahkan antara daging (MDM) dan tulangnya.
Proses parting dilakukan dengan mesin parting. Parting yang dilakukan di
RPA Sukahati adalah parting 8 (2 sayap, 2 drum stick, 2 thigh dan 2 breast),
parting 9 (2 sayap, 2 drum stick, 2 thigh, 2 breast atas dan 1 dada bawah), parting
16 (2 sayap, 2 drum sick, 6 thigh,6 breast). Proses packaging langsung dilakukan
di ruang Cut Up. Untuk penyimpanan produk yang akan dibekukan dilakukan
pembungkusan dengan plastik, sedangkan untuk produk yang dijual segar packing
dengan steroform dan plastik.
3. Pembekuan dan Penyimpanan
31
32
membersihkan tangan setiap 30 menit sekali dengan alkohol 70%, air hangat dan
air berkhlorin 50ppm.
5. Sanitasi lingkungan dan peralatan
Sanitasi peralatan dilakukan terhadap seluruh eralatan yang digunakan
untuk produksi. Peralatan tersebut seperti mesin, pisau, keranjang, meja,
conveyor. Pembersihan ini dilakukan menggunakan air panas 800C kemudian
dibersihkan dengan air berkhlorin 100ppm.
6. Pest Control
Kontrol terhadap hama dilakukan secara rutin. Hama yang umum dan
menganggu adalah lalat dan tikus. Pengendalian tikus dilakukan dengan
pemasangan perangkap tikus dan racun tikus disekeliling bangunan RPU.
Sedangkan untuk pengendalian lalat dilakukan pemasangan lem lalat pada setiap
ruangan, baik di dalam ruang produksi maupun diluar bangunan. Selain itu juga
dilakukan penyemprotan insektisida di setiap saluran air di luar gedung maupun
ditempat- tempat yang diperkirakan menjadi tempat perkembangan larva lalat.
Untuk mencegah masuknya serangga di ruang produksi, maka di dalam ruang
gelap di pasang Insect trap di dekat neon ultraviolet.
III KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum industri perunggasan adalah sebagai berikut ;
1. Kesimpulan pada kunjungan farm Gunung jati yaitu kandang yang digunakan
tipe kandang close house yaitu kandang tertutup dengan sistem sirkulasi
udara yang baik, keuntungan dalam kandang clouse house yaitu tidak
33
33
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar. (2003). Karkas Ayam Hasil Pemotongan Tradisional dan Penerapan Sistem
Hazard Analysis Critical Control Point. Jurnal Litbang Pertanian, 33-39 vol
22 (1).
Agus, A. (2007). Panduan Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Badian Nutrisi dan
Makanan Ternak. Yogyakarta: Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.
Candra, M. (2014). Produksi Daging Nasional. Poultry Indonesia.
Dirjen, P. (2015). Produksi daging ayam. Retrieved from Badan Pusat Statistik.
Hanifiasti, W., Shanti, L. Sutarno. (2006). Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein
Daging, dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler setelah Pemberian Pakan
yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (EM-4). Bioteknologi 3
(1): 17-18.
34
LAMPIRAN
A. Andhika feedmill
35
C. RPA Sukahati
36
37