Anda di halaman 1dari 28

MODUL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Teori dan Konsep Desain SIA

Oleh :

Pindy Widiya Pratiwi, S.Tr.Ak


BAB I

RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Ada beberapa pengertian dari sistem informasi akuntansi, sistem dan prosedur,
sistem akuntansi, sistem informasi manajemen.

Menurut W. Gerald Cole: Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur


yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh,
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Prosedur adalah
suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical) yang biasanya melibatkan beberapa orang
dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

Menurut Steven A. Moscov: Sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri
dari bagian-bagian (disebut sub-sistem) yang saling berkaitan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Menurut Howard F. Stettler: Sistem akuntansi adalah kumpulan formulir, catatan,


prosedur, alat dan manusia yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu
kesatuan ekonomis dengan Tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak
lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga pemerintah
untuk menilai hasil usahanya.

Menurut Steven A. Moscov: Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen


organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan
mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
pihak luar (seperti kantor pajak, kreditur, pemerintah) dan pihak dalam (manajer dan
karyawan).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi


hanya berhubungan dengan informasi finansial saja.

B. DATA DAN INFORMASI


Dari pengertian diatas timbul perbedaan antara data dengan informasi. Data
adalah masukan/input yang akan diproses menjadi informasi/keluaran/output. Data atau
bukti transaksi dapat berupa faktur penjualan, memo, kuitansi, bukti kas masuk, bukti
kas keluar, order pembelian, permintaan pembelian, laporan penerimaan barang, daftar
gaji/ upah, bukti permintaan dan pengeluaran barang dsb.

Yang merupakan input/data adalah transaksi-transaksi keuangan yang terjadi


dalam suatu perusahaan setiap hari. Data akan dicatat dalam suatu bukti transaksi yang
kemudian diproses dengan alat komputer atau manual dalam suatu buku jurnal dan
buku besar kemudian akan keluar menjadi suatu informasi/keluaran/output yang disebut
dengan laporan keuangan atau laporan lainnya. Seperti tertera dalam gambar berikut ini

C. Siklus Pengolahan (proses) data


Untuk merubah data menjadi informasi, maka dilakukan proses pengolahan data.
Dalam pengolahan data secara manual (tanpa mesin), maka proses pengolahan data
dapat dilakukan dalam suatu siklus sebagai berikut:

Siklus Pengolahan Data Secara Manual

Dengan menggunakan mesin komputer dalam proses pengolahan data, siklus


pengolahan data dapat dipisahkan menjadi 3 bagian yaitu masukan/input, pengolahan
(proses), dan keluaran (output). Siklus pengolahan data akuntansi yang dilakukan
dengan komputer dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus Pengolahan Data dengan Komputer

Pengolahan data dengan komputer dapat menggunakan berbagai program


komputer seperti general ledger, myob, visual basic, fox pro, dac easy dan lain-lain.
Dalam proses pengolahan data dapat dikerjakan secara batch maupun real
time. Secara batch yaitu bukti-bukti transaksi dikumpulkan dulu misalnya selama satu
minggu baru dilakukan pemrosesan ke dalam buku jurnal maupun buku besar,
sedangkan secara real time yaitu begitu terjadi transaksi keuangan bukti-bukti
transaksi langsung diproses ke dalam buku jurnal maupun buku besar pada saat itu
juga. Disamping itu kita juga harus mempunyai manajemen basis data untuk
mengarsip data-data yang ada di perusahaan.
Model Sistem informasi akuntansi yang dapat diterapkan dalam suatu
perusahaan dapat menggunakan model ERP (enterprise resources planning) yaitu
suatu model aplikasi sistem informasi dimana masing-masing bagian yang ada di
perusahaan saling mengotomatiskan dan mengintegrasikan komputer sehingga
masing-masing bagian dapat saling menghasilkan informasi atau laporan-laporan
yang dibutuhkan oleh pengguna sistem dan juga dapat melakukan transaksi secara on
line, menggunakan internet, intranet baik dalam suatu perusahaan tersebut atau
dengan pihak luar seperti pemasok maupun pelanggan atau dengan menggunakan EDI
(electronic data interchange), e-commerce dan e-business.
Sedangkan informasi adalah hasil dari pemprosesan data dengan menggunakan
komputer atau diolah secara manual yang dapat berupa laporan-laporan yaitu laporan
untuk pihak eksternal dan pihak internal perusahaan. Laporan untuk pihak eksternal
contohnya adalah laporan harga pokok penjualan, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, Neraca, Arus kas. Sedangkan laporan untuk pihak internal
adalah laporan anggaran dan realisasi anggaran, laporan hasil penjualan, laporan
biaya-biaya baik biaya administrasi maupun biaya penjualan.
BAB II
PENGENDALIAN INTERN

A. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN


Menurut Zaki Baridwan (1990:13) Pengendalian intern dapat mempunyai arti
sempit atau luas. Dalam arti sempit, pengendalian intern merupakan pengecekan
penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan
menurun (footing). Dalam arti luas, pengendalian intern meliputi pengecekan dan
meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan
yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan
efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Tanggung jawab untuk menyusun
pengendalian intern adalah terletak pada manajemen begitu juga untuk
mengawasinya.
B. MANFAAT PENGENDALIAN INTERN
1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
3. Memajukan efisiensi dalam operasi
4. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

C. CIRI-CIRI POKOK DARI SISTEM PENGENDALIAN INTERN


1. Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tepat.
2. Adanya suatu sistem wewenang/otorisasi terjadinya transaksi dan prosedur
pembukuan yang baik, yang berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang
cukup terhadap harta milik, utang-utang, modal, pendapatan, dan biaya.
3. Adanya praktek yang sehat harus dijalankan di dalam melakukan tugas-tugas dan
fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
4. Adanya tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
Contoh Sistem pengendalian intern dalam sistem pembelian adalah adanya
pemisahan fungsi antara bagian gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan
barang, bagian akuntansi dan bagian keuangan. Adanya otorisasi penandatangan
terhadap formulir order pembelian oleh kabag. pembelian, permintaan pembelian oleh
kabag. Gudang, laporan penerimaan barang oleh kabag. Penerimaan barang, faktur
oleh kabag. Keuangan. Adanya formulir-formulir permintaan pembelian, order
pembelian, laporan penerimaan barang, faktur yang bernomor urut tercetak.
D. DOKUMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1. Narrative
Narrative adalah uraian tertulis akan sistem dan prosedur serta pengendalian intern
yang telah dijalankan oleh perusahaan.
2. Internal control questionaire
ICQ adalah daftar pertanyaan pengendalian intern dan sistem serta prosedur yang
telah dijalankan oleh perusahaan.
3. Flowchart
Flowchart adalah gambar alir akan sistem dan prosedur serta pengendalian intern
yang telah dijalankan oleh perusahaan.
E. SIMBOL-SIMBOL BAGAN ALIR
BAB III

SISTEM PENJUALAN KREDIT

A. PROSEDUR PENJUALAN

Menurut Mulyadi (2010:209) prosedur penjualan adalah urutan kegiatan mulai


diterima pesanan penjualan dari pembeli, persetujuan kredit, pengiriman barang,
pembuatan faktur (penagihan) sampai pencatatan transaksi penjualan, distribusi
penjualan dan pencatatan harga pokok penjualan.

B. UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT


1. Bagian pesanan penjualan
2. Bagian kredit
3. Bagian gudang
4. Bagian pengiriman
5. Bagian penagihan
6. Bagian akuntansi

Bagian Pesanan Penjualan


Fungsinya adalah:
1. Mengawasi semua pesanan penjualan yang diterima
2. Memeriksa surat pesanan penjualan yang diterima dari langganan dan melengkapi
informasi yang kurang yang berhubungan dengan spesifikasi produk dan tanggal
pengiriman.
3. Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit.
4. Menentukan tanggal pengiriman. Apabila gudangnya lebih dari satu menentukan
dari gudang mana barang akan dikirim.
5. Membuat surat perintah pengiriman (shipping order) dan back order beserta
tembusannya.
6. Membuat catatan mengenai pesanan yang diterima dan mengikuti pengirimannya
sehingga dapat diketahui pesanan mana yang belum dipenuhi.
7. Mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang yang dikembalikan oleh
pembeli, membuat catatan dan mengeluarkan bukti memorial untuk bagian piutang.
8. Mengawasi pengiriman barang untuk contoh (sample).

Bagian Kredit
1. Fungsinya adalah: Menyetujui penjualan kredit dari pelanggan dengan
menggunakan catatan yang dibuat bagian piutang mengenai sejarah kreditnya,
jumlah maksimum dan ketepatan waktu pembayaran. Persetujuan kredit
ditunjukkan dengan formulir surat perintah pengiriman yang diterima bagian
pesanan penjualan.
2. Untuk pelanggan baru semua lembar surat perintah pengiriman dari bagian pesanan
penjualan diserahkan ke bagian kredit sesudah disetujui baru didistribusikan ke
masing-masing bagian.
Bagian Gudang
Fungsinya adalah:
1. Menyiapkan barang sesuai dengan surat perintah pengiriman, barang diserahkan
ke bag pengiriman untuk dibungkus dan dikirimkan ke pembeli. Bagian
Pengiriman Fungsinya adalah: 1. Mengirimkan barang-barang kepada pembeli,
sesuai dengan surat perintah pengiriman yang sah.

Bagian Penagihan
Fungsinya adalah:
1. Membuat faktur penjualan dan tembusannya atau kadang melengkapi data harga
dan perkalian dalam faktur.
2. Menghitung biaya kirim penjualan dan pajak pertambahan nilai.
3. Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan dalam faktur.

Bagian akuntansi
Fungsinya adalah:
1. Melakukan pencatatan terjadinya transaksi penjualan baik secara kredit maupun
tunai ke dalam jurnal penjualan (Piutang D, Penjualan K, HPP D, Persediaan K).
SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN KREDIT

A. Prosedur Pembelian
Menurut Mulyadi (2010:301) prosedur pembelian dimulai dari adanya kebutuhan
barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima. Meliputi prosedur-
prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur permintaan pembelian.
2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
3. Prosedur order pembelian.
4. Prosedur penerimaan barang.
5. Prosedur pencatatan utang.
6. Prosedur distribusi pembelian.

Prosedur permintaan pembelian


Dilakukan oleh bagian gudang dengan mengajukan surat permintaan pembelian
kepada bagian pembelian.
Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
Dilakukan oleh bagian pembelian untuk menentukan harga barang yang sesuai
dengan kualitas yang dibutuhkan.
Prosedur order pembelian.
Dilakukan oleh bagian pembelian dengan mengisai surat order pembelian kepada
pemasok yang dipilih.
Prosedur penerimaan barang.
Dilakukan oleh bagian penerimaan barang dengan melakukan pemeriksaan atas
jenis, kuantitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok kemudian membuat
laporan penerimaan barang dari pemasok.
Prosedur pencatatan utang.
Dilakukan oleh bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan utang dengan
membandingkan formulir order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur
dari pemasok.
Prosedur distribusi pembelian.
Adalah distribusi dari rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk
pembuatan laporan.

Berikut prosedur dalam sistem pembelian:


Flowchart Sistem Pembelian
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG

A. PROSEDUR PIUTANG

Prosedur Piutang adalah prosedur untuk mencatat timbulnya piutang yang dimulai
dengan diterimanya tembusan faktur penjualan sampai dengan dibuatnya surat
pernyataan piutang dan daftar analisa umur piutang.

B. FUNGSI BAGIAN PIUTANG


a. Membuat catatan piutang yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah piutang
kepada tiap-tiap langganan.
b. Menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang.
c. Membuat daftar analisa umur piutang setiap periode.

Flowchart
SISTEM AKUNTANSI BIAYA

Sistem akuntansi biaya erat hubungannya dengan sistem pengawasan produksi


SISTEM PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN

BAGIAN YANG TERLIBAT

Bagian yang terkait dalam sistem penggajihan dan pengupahan adalah:

1. Bagian kepegawaian
Fungsinya adalah mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,
memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji
dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan
pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu
Tugasnya adalah menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan
perusahaan, tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi dan pembuat daftar
gaji dan upah.
3. Bagian gaji dan upah
Tugasnya adalah menghitung penghasilan tiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran gaji dan upah.
4. Bagian utang
Tugasnya adalah menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada
fungsi pembayar gaji dan upah untuk membayarkan gaji dan upah kepada
karyawan
5. Bagian kasa
Tugasnya adalah mengisi cek guna membayar gaji dan upah memasukkan cek
ke dalam amplop gaji dan upah dan membayarkannya kepada karyawan.
6. Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
Tugasnya adalah mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk
dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja.
7. Bagian jurnal, buku besar dan laporan
Tugasnya adalah mencatat biaya gaji dan upah ke dalam jurnal umum.
Flowchart

Anda mungkin juga menyukai