Anda di halaman 1dari 8

PENYESUAIAN DIRI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DI SMA LABORATORIUM

UNSYIAH PADA MASA PANDEMI COVID-19

Fajriani
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala,
fajriani@unsyiah.ac.id

Yulizar
SMA Laboratorium Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, yulizar.abd@gmail.com

Syaiful Bahri
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala,
saifulnani@yahoo.com

Abu Bakar
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala,
abubakar@unsyiah.ac.id

Abstrak
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan seluruh dunia memberikan efek pada seluruh
aspek kehidupan termasuk pendidikan. Siswa dituntut untuk mengikuti pola baru dalam sistem
pembelajarannya di sekolah. Dalam hal ini, siswa membutuhkan kemampuan penyesuaian diri sebab
sistem pembelajaran yang diberlakukan pada masa pandemi ini berbeda dengan sebelumnya yang
berupa tatap muka di kelas antara guru dengan siswa. Ini merupakan tantangan besar yang harus
dihadapi siswa di sekolah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah lebih lanjut
bagaimana penyesuaian diri siswa SMA Laboratorium Unsyiah terhadap pembelajaran daring dan
kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring tersebut. Sebanyak 200 orang dari 400 siswa
SMA Laboratorium Unsyiah diambil untuk dijadikan sampel penelitian dengan teknik random
sampling. Instrumen penelitian berupa skala penyesuaian diri dan angket disebarkan dengan
menggunakan fasilitas google form. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan mean hipotetik
untuk mengkategorisasikan penyesuaian diri siswa, dan analisis deskriptif untuk menggambarkan
kendala yang dihadapi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri siswa berada
pada kategori sedang, dan terdapat tiga kendala utama yang dirasakan oleh siswa selama
pembelajaran daring yakni berkaitan dengan diri sendiri, guru dan tugas yang diberikan. Disarankan
kepada peneliti selanjutnya untuk menelaah variabel lain yang berkaitan dengan penyesuaian diri
pada sampel yang lebih luas dan karakteristik yang lebih bervariasi.
Kata Kunci: pandemi covid-19, penyesuaian diri, pembelajaran daring, analisis deskriptif.

PENDAHULUAN Namun, tidak semua pihak mampu menjangkau


Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan kebijakan pemerintah untuk menggunakan teknologi
seluruh dunia memberikan efek pada seluruh aspek dalam proses pembelajaran. Ada banyak kendala yang
kehidupan, termasuk pendidikan. Individu dituntut dirasakan oleh pendidik dan peserta didik di daerah-
untuk mampu menyesuaikan diri dengan pola daerah, diantaranya adalah terbatasnya ketersediaan
kehidupan yang baru dengan tatanan yang berbeda dari sarana teknologi, kemampuan pengoperasian yang
sebelumnya. Di dunia pendidikan, pendidik dan peserta terbatas, dan keterbatasan jaringan internet di beberapa
didik harus menyiapkan diri untuk memasuki sistem daerah (Arifa, 2020).
pembelajaran yang baru di tengah pandemi yang masih Bukan hanya kendala sarana, tatanan kehidupan
belum reda. baru di era new normal ini pun memberikan banyak
Menyikapi tantangan pola kehidupan baru di tengah efek pada diri peserta didik. Siswa dituntut untuk
pandemi Covid-19, pemerintah melalui Menteri mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang
Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan baru yaitu sistem pembelajaran daring (online).
belajar dari rumah (Saleh, 2020). Kebijakan tersebut Berbeda dengan pembelajaran di kelas, pembelajaran
tentu menimbulkan efek positif dan negatif, dimana daring tentu membutuhkan kesiapan belajar yang lebih
pendidik dan peserta didik dituntut untuk berinteraksi matang pada diri siswa sehingga mereka bisa benar-
dengan menggunakan teknologi. Berbagai media benar mengikuti proses pembelajaran.
pembelajaran berbasis online pun mulai diterapkan.

271
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

Perubahan sistem belajar ini tentu berdampak pada bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan-
emosional yang tidak stabil, misalnya siswa merasa kebijakan sekolah berkaitan dengan siswa. Bagi guru
bahwa pandemi ini sebagai suatu tantangan besar yang BK, hasil penelitian ini menjadi bahan rujukan dalam
mengkhawatirkan, siswa merasa bahwa proses menyusun program layanan BK yang sesuai dengan
pembelajaran yang dialami saat ini tidak masuk akal keadaan psikologis siswa di masa pandemi seperti
dan membebankan. Pemikiran-pemikiran seperti itu sekarang ini.
menunjukkan bahwa siswa mengalami masalah Berkaitan dengan penyesuaian diri, beberapa kajian
penyesuaian diri. terdahulu telah dilakukan, diantaranya adalah siswa
Menurut Schneider (Hasan & Handayani, 2014) akan mampu menyesuaikan diri dengan baik jika
Penyesuaian diri adalah suatu proses dimana individu dukungan dari lingkungan sosialnya pun baik (Hasan
berusaha untuk mengatasi atau menguasai kebutuhan & Handayani, 2014). Penelitian lain tentang
dalam diri, ketegangan, frustasi, dan konflik, dengan penyesuaian diri menunjukkan bahwa kondisi
tujuan untuk mendapatkan keharmonisan dan penyesuaian diri yang baik di sekolah berkaitan dengan
keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana ia peran teman sebaya (Kusdiyati, Halimah, &
tinggal dengan tuntutan di dalam diri sendiri. Selama Faisaluddin, 2012). Dari dua penelitian yang
masa pandemi ini, banyak siswa yang akan mengalami dikemukakan di atas, tampak bahwa penyesuaian diri
kendala dalam penyesuaian diri dengan berbagai hal siswa terkait dengan lingkungan sosial teman sebaya.
baru yang harus diikuti dalam kehidupan new normal Jika ditelaah dalam masa pandemi ini, siswa
yang mulai diterapkan. mendapatkan lingkungan baru yang membutuhkan
Studi pendahuluan di beberapa SMA di kota Banda adaptasi, namun dukungan dari teman-teman
Aceh menunjukkan bahwa siswa mengalami kendala sebayanya tidak begitu optimal sebab masing-masing
dalam menyelesaikan semua tugas-tugas yang siswa melakukan semua hal dari rumah.
diberikan oleh guru selama pembelajaran daring Schneider (Indrawati & Fauziah, 2012)
berlangsung. Disini tampak bahwa tidak adanya mengemukakan karakteristik peyesuaian diri yang baik
keselarasan antara diri dan lingkungan, sehingga yaitu ketiadaan emosi yang berlebihan, ketiadaan
berefek pada penyesuaian dirinya. SMA Laboratorium mekanisme psikologis, ketiadaan perasaan frutasi
Unsyiah merupakan salah satu SMA favorit di Banda pribadi, pertimbangan rasional dan kemampuan
Aceh. SMA ini menjadi pilihan banyak siswa mengarahkan diri, kemampuan untuk belajar,
dikarenakan proses pembelajarannya yang menarik, kemampuan menggunakan pengalaman masa lalu, dan
kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, dan organisasi sikap realistik & objektif. Berdasarkan pendapat
siswa yang aktif di setiap kegiatan yang tersebutlah penelitian ini dijalankan.
diselenggarakan, ditambah lagi siswa-siswanya Karakteristik penyesuaian diri yang baik sesuai
mempunyai ikatan yang luar biasa di setiap angkatan. dengan pendapat Schneider dapat dijabarkan sebagai
Banyak kegiatan yang dilaksanakan siswa di luar berikut :
jam pelajaran di sekolah. Namun, pandemi covid-19 a. Ketiadaan emosi yang berlebihan
memberikan dampak yang sangat signifikan dalam Individu yang mempu menyesuaiakan dir dengan
kehidupan pembelajaran siswa di SMA Laboratorium baik akan mampu merespon masalah dengan tenang
Unsyiah ini. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin dan dengan emosi yang terkontrol, sehingga ia
menelaah lebih lanjut tentang bagaimana penyesuaian mampu menggunakan logikanya untuk mencari
diri siswa terhadap pembelajaran daring di SMA penyelesaian terhadap masalah yang sedang
Laboratorium Unsyiah selama pandemi covid-19 dan dihadapinya. Emosi yang dimaksud disini bukanlah
apa saja kendala yang dirasakan oleh siswa selama suatu keabnormalan, namun menunjukkan adanya
berlangsungnya pembelajaran daring tersebut. kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik.
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat b. Ketiadaan mekanisme psikologis
memberikan manfaat bagi banyak pihak, diantaranya Mekanisme psikologis merupakan upaya untuk
adalah pihak sekolah yakni guru dan kepala sekolah. mempertahankan ego yang dimiliki seperti
Bagi guru, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan kompensasi, proyeksi dan rasionalisasi. Individu
pertimbangan dalam menjalankan pembelajaran online yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik
dengan segala tugas-tugasnya, sehingga guru bisa akan merasionalisasikan suatu masalah dengan
mempertimbangkan bagaimana penyesuaian diri siswa menimpakan kesalahan kepada orang lain.
terhadap pembelajaran yang diberikan. Bagi kepala Sebaliknya, individu yang mempunyai kemampuan
sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menjadi menyesuaikan diri dengan baik akan mengakui

272
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

kesalahan dan memperbaikinya jika ia gagal dalam METODE


suatu hal. Penelitian ini termasuk penelitian Ex-Post Facto
c. Ketiadaan perasaan frustasi pribadi dimana variabel penyesuaian diri ditelaah setelah
Individu yang merasa frustasi akan mengganti terjadinya fenomena pembelajaran daring selama
reaksinya terhadap suatu masalah dengan perilaku pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan
yang tidak normal sehingga menjadi sulit pendekatan kuantitatif. Penyesuaian diri siswa diukur
menyesuaikan diri. Misalnya siswa yang merasa dengan skala penyesuaian diri yang dirancang
frustasi dengan hasil belajarnya, akan menunjukkan berdasarkan pada teori penyesuaian diri oleh
perilaku yang tidak terorganisir seperti marah pada Schneider. Sedangkan tentang kendala-kendala yang
orang yang tidak bersalah. dihadapi siswa selama pembelajaran daring akan
d. Pertimbangan rasional dan kemampuan diukur menggunakan angket.
mengarahkan diri Instrumen penelitian dibuat dalam google form
Karakteristik yang paling tampak dari individu untuk memudahkan siswa mengisinya dari rumah.
yang mempunyai kemampuan penyesuaian diri Instrumen penelitian yang dirancang diujicobakan
yang baik adalah mampu berpikir dan kepada 30 siswa, dan hasilnya adalah 5 item pernyataan
mempertimbangkan suatu hal dengan rasional dan harus dibuang karena tidak valid, sehingga tersisa 30
mengarahkan dirinya untuk menuju pada item yang valid. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa
penyelesaian masalah. Kemampuan ini dipakai instrumen layak digunakan dengan cronbach’s alpha
pada semua masalah yang dihadapinya tanpa 0.89.
terkecuali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
e. Kemampuan untuk belajar SMA Laboratorium Unsyiah yang berjumlah 400
Individu yang mempu belajar dari berbagai orang, maka yang diambil menjadi sampel adalah 200
kejadian yang dialami dalam hidupnya akan orang dengan rumus Slovin pada taraf signifikansi
mampu menyesuaikan diri dengan baik ketika 0.05. Sampel diambil dari kelas X-XII dengan teknik
masalah datang padanya. Ia belajar untuk simple random sampling. Pengumpulan data
mengenali masalah yang terjadi agar mampu menggunakan skala penyesuaian diri dan angket,
mencari solusi terhadap masalah tersebut. sehingga teknik analisis data yang digunakan pun
f. Kemampuan menggunakan pengalaman masa lalu dibagi menjadi dua cara. Pertama, data dari hasil skala
Pengalaman masa lalu adalah guru yang paling penyesuaian diri dianalisis dengan analisis deskriptif
berharga. Kalimat ini berlaku pada mereka yang menggunakan pengkategorian data dengan mean
mampu mengambil hikmah/pelajaran dari setiap hipotetik menjadi 5 kategori tingkat penyesuaian diri
kejadian yang terjadi di masa lalu. Mampu yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat
menggunakan pengalaman masa lalu untuk menjadi tinggi. Data hasil angket akan dianalisis dengan
pelajaran di masa kini dan masa yang akan datang menggunakan analisis deskriptif.
merupakan salah satu karakteristik dari HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan penyesuaian diri individu. Artinya, Hasil
ketika suatu masalah yang pernah terjadi dahulu, itu Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri
tidak akan terulang kembali pada individu yang siswa bervariasi dengan rata-rata berada pada kategori
mampu menyesuaikan diri dengan baik. sedang (43%). Sebanyak 20% siswa memiliki
g. Sikap realistik dan objektif penyesuaian diri yang rendah dan sangat rendah, dan
Sikap realistik dan objektif dimiliki oleh individu 37% siswa memiliki penyesuaian diri yang tinggi dan
yang mempunyai penyesuaian diri yang baik. sangat tinggi. Kategorisasi penyesuaian diri siswa
Individu ini akan melihat kenyataan secara realistik ditunjukkan dalam grafik 1 di bawah ini :
dan mampu menerima dengan objektif apapun
keadaan yang dialaminya saat ini. Sikap ini penting
dimiliki oleh individu agar ia mampu bangkit dari
keterburukan yang dialami. Dengan kata lain, ia
mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap
masalah apapun yang dialaminya karena ia mampu
melihat masalah tersebut dari perspektif yang
realistik dan objektif.

273
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

Persentase Persentase

43
28.5 38 53.5
17 8.5
3 0 0.5 8

Grafik 1. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa Grafik 3. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa
terhadap Pembelajaran Daring terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium
di SMA Laboratorium Unsyiah Unsyiah pada Aspek Ketiadaan Mekanisme
Psikologis
Grafik 1 menunjukkan bahwa secara umum,
penyesuaian diri siswa SMA Laboratorium Unsyiah Pada aspek ketiadaan mekanisme psikologis, siswa
terhadap pembelajaran daring mengarah ke positif, SMA Laboratorium Unsyiah mempunyai penyesuaian
artinya hanya sebagian kecil saja yang mengalami diri yang sangat baik (53.5% pada kategori sangat
penyesuaian diri yang rendah. Untuk mendapatkan tinggi dan 38% pada kategori tinggi). Hal ini
gambaran yang lebih jelas, maka variabel penyesuaian menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran
diri ditelaah lagi kepada aspek-aspeknya. Hasilnya daring ini, siswa SMA Laboratorium Unsyiah tidak
sebagai berikut : menyalahkan pihak lain atas sistem belajar yang
a. Ketiadaan emosi yang berlebihan berbeda yang harus dijalani. Siswa mampu menerima
Pada aspek ini, sebagian siswa cenderung dengan baik sistem belajar baru yang diterapkan
mempunyai penyesuaian diri yang tinggi dan sangat sekolah. Persentase untuk setiap kategori dapat dilihat
tinggi (43% dan 9%), pada kategori sedang (42%), dan dalam grafik 3.
kategori rendag dan sangat rendah (5.5% dan 0.5%). c. Ketiadaan perasaan frustasi pribadi
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa siswa SMA Aspek ketiga yang menunjukkan bahwa individu
Laboratorium Unsyiah mempunyai penyesuaian diri mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah
yang baik dan tidak merasakan emosi yang berlebihan ketiadaan perasaan frutasi pribadi. Hasil penelitian
dalam mengikuti proses pembelajaran daring yang menunjukkan bahwa siswa SMA Laboratorium
diterapkan mulai akhir semester genap 2019/2020 lalu. Unsyiah sebanyak 40% dan 29.5% tidak merasa
Adapun paparan lebih jelas tentang hasil penelitian frustasi atas pelaksanaan pembelajaran daring yang
pada indikator ketiadaan emosi yang berlebihan telah dijalani selama 3 bulan di semester genap
ditampilkan dalam grafik 2 di bawah ini : 2019/2020 dan 1 bulan di semester ganjil 2020/2021
ini. Pada kategori sedang, terdapat 28.5% siswa yang
sedikit mengalami perasaan frustasi pribadi, dan
Persentase terdapat 2% siswa yang mengalami perasaan frustasi
pribadi menghadapi pembelajaran daring, sehingga
42 43 penyesuaian dirinya masuk ke dalam kategori rendah
(1.5%) dan sangat rendah (0.5%). Hasil selengkapnya
5.5 9
0.5 disajikan dalam grafik 4 berikut ini.

Persentase

28.5 40 29.5
Grafik 2. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa 0.5 1.5
terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium
Unsyiah pada Aspek Ketiadaan Emosi yang
Berlebihan
Grafik 4. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa
terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium
b. Ketiadaan mekanisme psikologis
Unsyiah pada Aspek Ketiadaan Perasaan Frustasi
Pribadi

274
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

d. Pertimbangan rasional dan kemampuan Persentase


mengarahkan diri
47
Persentase 33
16
0.5 3.5
44
32
19
1.5 3.5

Grafik 6. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa


terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium
Unsyiah pada Aspek Kemampuan untuk Belajar
Grafik 5. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa
terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium f. Kemampuan menggunakan pengalaman masa lalu
Unsyiah pada Aspek Pertimbangan Rasional dan
Kemampuan Mengarahkan Diri Persentase

51
Aspek keempat pada penyesuaian diri adalah
36.5
pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan
diri. Pada aspek ini, siswa menunjukkan penyesuaian 7 4.5
1
diri yang baik. Sebagian besar siswa (44% di kategori
tinggi dan 19% di kategori sangat tinggi) sudah mampu
mempertimbangkan secara rasional dan mampu
mengarahkan diri untuk mengikuti pembelajaran
daring yang berlaku. Selebihnya, terdapat 32% siswa
yang berada pada kategori penyesuaian diri sedang. Grafik 7. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa
Namun begitu, masih ada 5% siswa yang belum terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium
mempunyai pertimbangan rasional dan belum mampu Unsyiah pada Aspek Kemampuan Menggunakan
mengarahkan diri dengan baik untuk mampu Pengalaman Masa Lalu
menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran daring
yang sedang dilaksanakan seperti ditampilkan dalam Pada aspek kemampuan menggunakan masa lalu,
grafik 5. siswa seperti masih ragu-ragu dalam menjawab. Hal ini
e. Kemampuan untuk belajar bisa disebabkan oleh tidak semua siswa sudah pernah
Pada aspek kemampuan untuk belajar, hasil menjalankan proses pembelajaran daring secara penuh
penelitian menunjukkan sebanyak 47% dan 16% siswa seperti yang berjalan saat ini. Grafik 7 menunjukkan
yang sudah mempunyai kemampuan tersebut sehingga bahwa sebagian siswa mempunyai penyesuaian diri
penyesuaian dirinya terhadap pembelajaran daring pada kategori sedang (51%), sebagian kecil pada
sudah baik. Selain itu, 33% siswa sudah mempunyai kategori tinggi (36.5% dan 4.5%), dan pada kategori
kemampuan penyesuaian diri pada kategori sedang, rendah juga hanya sebagian kecil (7% rendah dan 1%
dan 4% siswa yang belum mampu belajar dengan baik sangat rendah).
sehingga dikategorikan pada penyesuaian diri yang g. Sikap realistik dan objektif
rendah dan sangat rendah seperti ditampilkan dalam Penyesuaian diri terhadap keadaan yang sedang
grafik 6 di bawah ini. terjadi, siswa SMA Laboratorium Unsyiah telah
mampu bersikap realistik dan objektif dalam
menyikapi keadaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar (60%) siswa telah mampu
bersikap realistik dan objektif (38.5% pada kategori
tinggi dan 21.5% pada kategori sangat tinggi). Terdapat
36.5% siswa yang agak mampu bersikap realistik dan
objektif. Hanya 3.5% yang belum mampu bersikap
realistik dan objektif seperti pada grafik 8.

275
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

c. Kendala berkaitan dengan tugas


Persentase Kendala ketiga yang dihadapi oleh siswa SMA
36.5 38.5 Laboratorium Unsyiah selama pembelajaran daring
21.5 adalah tugas yang jauh lebih banyak daripada biasanya
ketika masuk kelas. Tugas yang diberikan guru juga
0 3.5
lebih sulit dari biasanya, dan cara mengumpulkan yang
lebih sulit dari sebelumnya. Kendala yang dihadapi
oleh siswa-siswa ini kebanyakan berasal dari mata
pelajaran eksak seperti matematika, kimia, dan fisika.

Grafik 8. Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswa Pembahasan


terhadap Pembelajaran Daring di SMA Laboratorium Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan
Unsyiah pada Aspek Sikap Realistik dan Objektif bahwa siswa SMA Laboratorium Unsyiah mampu
menyesuaikan diri terhadap pembelajaran daring
Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan ada dengan cukup baik sekalipun terdapat beberapa
10 kendala yang dominan dihadapi oleh siswa SMA kendala yang dihadapi oleh siswa. Penelitian terdahulu
Laboratorium Unsyiah selama berlangsungnya yang mengungkapkan tentang gambaran penyesuaian
pembelajaran daring. Kendala-kendala tersebut diri (Iflah & Listyasari, 2013) pada mahasiswa
disajikan dalam 3 kategori utama yaitu berkaitan mendapatkan hasil bahwa penyesuaian diri dipengaruhi
dengan diri sendiri, guru, dan tugas. Berikut penjelasan oleh empat faktor utama yaitu lingkungan teman
lebih lanjut. sebaya, proses belajar, kemauan belajar, dan kegiatan
a. Kendala dari diri sendiri di luar aktivitas akademik. Jika dikaitkan dengan
Beberapa kendala yang dihadapi siswa SMA penelitian ini, siswa SMA Laboratorium Unsyiah
Laboratorium Unsyiah selama pembelajaran daring mempunyai penyesuaian diri yang tergolong baik
yang berkaitan dengan diri siswa sendiri adalah tidak secara tidak langsung bisa dipengaruhi oleh hal yang
bisa fokus mengikuti proses pembelajaran yang sama dengan pendapat Iflah & Listyasari (2013) di atas.
berlangsung via grup WA atau web SPADA Aceh. Sebelum pandemi, siswa SMA Laboratorium
Sebagian siswa juga mengakui bahwa mereka tidak Unsyiah memiliki hubungan yang intens sesama teman
bisa memahami pelajaran sebab tidak dijelaskan sebaya dan kegiata di luar aktivitas akademik juga
langsung secara tatap muka oleh gurunya, dan ada juga banyak. Hal ini tentu akan mendukung proses belajar
siswa yang mengatakan bahwa ia tidak mengerti cara dan kemauan belajarnya, sehingga mereka mampu
mengakses materi pada web belajar online. beradaptasi dengan cukup baik dalam sistem
Selain itu, ada juga siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran baru yang dilakukan secara online saat
sistem belajar daring yang diterapkan menjadikan ini.
mereka tidak disiplin, sebab tidak harus berseragam Kemampuan penyesuaian diri yang baik sangat
dan pergi ke sekolah. Bahkan ada yang bangun pagi diperlukan dalam proses belajar. Individu yang
hanya untuk absen, kemudian tidur kembali. Siswa mempunyai penyesuaian diri yang baik akan
mengeluh bahwa pembelajaran daring yang diterapkan mendapatkan prestasi yang baik pula. Seperti pendapat
tidak efektif, namun mereka harus tetap menyesuaikan Syahril & Ahmad (Suryadi & Usman, 2018) bahwa
diri dengan baik agar bisa belajar. Untuk kendala kuota, penyesuaian diri remaja dengan lingkungannya
siswa SMA Laboratorium Unsyiah tidak terlalu merupakan salah satu sumber masalah dimana masalah
merasakan kendala itu sekalipun ada satu-dua orang itu akan menjadi penghambat remaja untuk mencapai
yang mengeluhkan hal itu. tujuan. Pendapat ini sesuai dengan hasil penelitian,
b. Kendala yang bersumber dari guru dimana penyesuaian diri yang cukup baik dari siswa
Berkaitan dengan guru, siswa menyebutkan bahwa SMA Laboratorium Unsyiah akan meminimalisir
kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring kendala-kendala yang dialami ketika proses
adalah guru memberikan tugas lebih banyak dari pembelajaran daring berlangsung sehingga siswa akan
biasanya dan tidak menjelaskan langkah-langkah mendapatkan hasil belajar yang baik juga seperti pada
pengerjaan tugasnya. Selain itu, siswa menyebutkan pembelajaran tatap muka biasanya.
bahwa guru kurang berkomunikasi dengan siswa Penelitian lain juga menyebutkan bahwa
bahkan ketika siswa menanyakan kendalanya tentang kemampuan penyesuaian diri juga dipengaruhi oleh
suatu materi pelajaran, guru tidak merespon dengan tingkat religiusitas (Nadzir & Wulandari, 2013).
baik.

276
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

Penelitian tersebut dilakukan pada santri pondok meliputi tiga hal yaitu berkaitan dengan diri sendiri,
pesantren. Artinya, penyesuaian diri diperlukan di guru dan tugas yang diberikan.
semua lingkungan dan di semua kondisi. Penelitian lain
yang menelaah tentang penyesuaian diri siswa Saran
menunjukkan bahwa penyesuaian diri yang baik pada Berdasarkan hasil penelitian ini, saran bagi Guru BK
siswa akan membawa pada penyesuaian sosialnya di adalah agar guru BK dapat memberikan layanan yang
lingkungan sekolah sehingga bisa membawa kepada sesuai denga kondisi psikologis siswa yang tergambar
pencapaian akademiknya yang baik pula (Suryadi & melalui penelitian ini. Layanan yang diberikan
Usman, 2018). hendaklah sesuai untuk mengatasi kendala-kendala
Kembali ke teori penyesuaian diri yang yang dirasakan oleh siswa. Bagi pihak sekolah
dikemukakan oleh Schneider (Windaniati, 2015) khususnya guru dan kepala sekolah, hendaknya
bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut melakukan evaluasi tentang sistem pembelajaran
pandang yaitu (1) penyesuaian diri sebagai adaptasi, (2) daring yang berlangsung dengan mempertimbangkan
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas dan (3) pendapat siswa berdasarkan hasil penelitian ini. Untuk
penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan. Penelitian peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengambil
ini tidak mencoba untuk mengungkapkan penyesuaian sampel yang lebih luas untuk mendapatkan gambaran
diri siswa terhadap pembelajaran daring ini tergolong yang lebih bervariasi antara satu sekolah dengan
kepada bentuk penyesuaian diri yang mana. Ini menjadi sekolah yang lain, dan dapat menelaah tentang
salah satu kelemahan penelitian ini yang harus ditelaah penyesuaian diri berdasarkan tiga sudut pandang yang
lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya, baik dengan telah dibahas pada bagian pembahasan.
sampel yang sama atau berbeda.
Sekalipun hasil penelitian menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
penyesuaian diri siswa SMA Laboratorium Unsyiah
cukup baik, namun kendala-kendala yang dihadapi Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan Kebijakan
oleh siswa tetap harus ditangani oleh guru BK sehingga Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Covid-
kendala-kendala tersebut tidak menjadi penghambat 19. Info Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu
dalam pencapaian prestasi belajar yang baik sekalipun Aktual Dan Strategis, XII(7/I), 6. Retrieved from
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Inf
pembelajaran yang ditempuh dengan daring, tanpa
o Singkat-XII-7-I-P3DI-April-2020-1953.pdf
tatap muka.
Kelemahan lain penelitian ini adalah insturmen Hasan, S. A., & Handayani, M. M. (2014). Hubungan
antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
yang digunakan memiliki jumlah item yang tergolong
Penyesuaian Diri Siswa Tunarungu di Sekolah
sedikit sehingga hasil yang didapatkan pun tidak begitu Inklusi. Psikologi Perkembangan Dan Pendidikan,
akurat, dan hal ini mungkin akan menjadi bias 3(2), 128–135.
penelitian. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk
Iflah, I., & Listyasari, W. D. (2013). Gambaran
merivisi instrumen penelitian dan menelaah pada
Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru. JPPP - Jurnal
sampel yang lebih luas, tidak hanya pada satu sekolah Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 2(1), 33–36.
saja, agar gambaran yang didapatkan lebih akurat https://doi.org/10.21009/jppp.021.05
tentang kondisi penyesuaian diri siswa terhadap
Indrawati, E. S., & Fauziah, N. (2012). Attachment
pembelajaran daring ini. Pelaksanaan penelitian di dan Penyesuaian Diri dalam Perkawinan. Jurnal
banyak sekolah juga akan memberikan gambaran yang Psikologi Undip, 1(4), 40–49.
berbeda sebab karakteristik sampel pun akan lebih https://doi.org/10.14710/JPU.11.1.10
bervariasi.
Kusdiyati, S., Halimah, L., & Faisaluddin. (2012).
Penyesuaian Diri Di Lingkungan Sekolah Pada
PENUTUP Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung.
Simpulan Humanitas, 8(2), 171–194.
Penyesuaian diri siswa SMA Laboratorium Unsyiah https://doi.org/10.26555/humanitas.v8i2.463
terhadap pembelajaran daring berada pada kategori Nadzir, A. I., & Wulandari, N. W. (2013). Hubungan
sedang, artinya siswa mempunyai kemampuan Religiusitas dengan Penyesuaian Diri Siswa
penyesuaian diri yang cuku baik untuk menerima Pondok Pesantren. Jurnal Psikologi Tabularasa,
situasi dan cara belajar yang baru yang jauh berbeda 8(2), 698–707.
dengan biasanya. Kendala yang dirasakan oleh siswa https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
SMA Laboratorium Unsyiah berdasarkan hasil angket Saleh, M. (2020). Merdeka Belajar di Tengah Pandemi
Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Hardiknas,

277
Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Pembelajaran Daring di Sma Laboratorium Unsyiah pada Masa Pandemi Covid-19
Fajriani, Yulizar, Syaiful Bahri, Abu Bakar

51–56. Retrieved from


http://proceedings.ideaspublishing.co.id
Suryadi, & Usman, C. I. (2018). Profil Peneyesuaian
Diri Sisiwa di SMP Pembangunan Laboratorium
Unp. Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan
Konseling, 4(1), 89–101.
Windaniati, W. (2015). Meningkatkan Kemampuan
Penyesuaian Diri Siswa Melalui Teknik Cognitive
Restructuring Pada Kelas X Tkr 1 Smk Negeri 7
Semarang Tahun 2012/2013. Jurnal Penelitian
PendidikanA & A (Semarang), 32(1), 1–9.
https://doi.org/10.15294/jpp.v32i1.5701

278

Anda mungkin juga menyukai