Jurnal 3 Skripsi
Jurnal 3 Skripsi
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 09/No.02, Agustus 2020
DOI : 10.30868/ei.v9i02.909 E-ISSN: 2614-8846
e-mail: ariefbadrudin@gmail.com
e-mail: m.hidayatginanjar@gmail.com
e-mail: wartono.staia@gmail.com
ABSTRACT
The research is to find out the effectiveness of online distance learning at an elementary
school program in Bogor. This study's approach was descriptive qualitative on survey
research to 621 respondents, including the headmaster, teacher, and other
stakeholders. The results showed that online distance learning at elementary was
active. Therefore, the next evaluation from the headmaster, teacher, and local
government supports increasing quality. Also, for improving students, competence
should have good cooperation from the headmaster, teacher, and parents in service all
the equipment online distance learning.
Keywords: effectiveness, distance education, online-based learning
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penting tentang efektifitas
pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis daring pada berbagai sekolah jenjang
Pendidikan Dasar di Wilayah Kota Bogor. Pendekatan penelitian menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian survey kepada 621 responden terdiri dari
kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Berdasarkan data yang dianalisis, hasil
penelitian menunjukkan bahwa PJJ Berbasis Daring pada Sekolah Dasar dinilai cukup
efektif. Oleh karena itu sangat diperlukan evaluasi peran kepala sekolah, guru dan
dukungan pemerintah Kota Bogor untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring.
Selain itu, kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru dan orang tua dalam
pengadaan sarana pembelajaran daring perlu ditingkatkan untuk mencapai kompetensi
peserta didik.
Kata kunci: efektifitas, pembelajaran jarak jauh, berbasis daring
dari standar mutu pendidikan yang sering tujuan pembelajaran itu sendiri. Maka,
kali diukur dengan tercapainya tujuan. efektivitas dalam pembelajaran dapat
Dapat juga diartikan sebagai ketepatan dilihat dari aktivitas peserta didiknya
dalam mengelola suatu situasi yang biasa selama proses pembelajaran berlangsung,
disebut doing the right things. Sementara respon peserta didik terhadap pembelajaran
itu, (Supardi, 2013) mengatakan bahwa dan penguasaan konsep atau materi ajar.
pembelajaran yang efektif yaitu kombinasi Untuk mencapai suatu konsep
yang meliputi; manusiawi, fasilitas, pembelajaran yang efektif dan efisien perlu
material, perlengkapan yang memadai dan adanya hubungan timbal balik antara
terdapat prosedur yang diarahkan untuk peserta didik dan guru untuk mencapai
mengubah perilaku peserta didik ke arah suatu tujuan secara bersama, selain itu juga
yang lebih baik sesuai dengan potensi dan harus disesuaikan dengan kondisi
perbedaan yang dimiliki peserta didik untuk lingkungan sekolah, sarana dan prasarana,
mencapai tujuan pembelajaran yang telah serta media pembelajaran yang dibutuhkan
ditetapkan. Sementara itu, pendapat yang untuk membantu tercapainya seluruh aspek
lain mengemukakan bahwa pembelajaran perkembangan peserta didik.
efektif yaitu pembelajaran yang Penelitian yang dilakukan oleh
menyediakan kesempatan belajar sendiri (Oktavian & Aldya, 2020), menyimpulkan
untuk melakukan aktivitas seluas-luasnya bahwa kegiatan belajar daring menjadi
kepada peserta didik agar mereka bisa sangat efektif manakala komponen esensial
belajar. Penyediaan kesempatan belajar dalam pembelajaran itu sendiri terpenuhi
sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya yaitu interaktif, adaptif, diskursif, dan
diharapkan dapat membantu peserta didik reflektif dengan elemen-elemen yang baik
dalam memahami konsep atau materi ajar apabila terintegrasikan dengan lingkungan
yang sedang dipelajari (Hamalik, 2001: 27). pembelajar sehingga dapat menjadi
Sejalan dengan pendapat di atas, pembelajaran daring yang terintegrasi
sedikit berbeda dengan pendapat (Mulyasa, dengan lingkungan atau memenuhi
2012), yang mengatakan bahwa efektivitas komponen digital learning eco system
pembelajaran itu yaitu ukuran keberhasilan karena dapat memunculkan perasaan positif
dari suatu proses interaksi antar peserta dengan mengakomodasi gaya belajar,
didik maupun antara peserta didik dengan fleksibilitas dan pengalaman belajar peserta
guru dalam situasi edukatif guna mencapai didik.
berjumlah 621 orang yaitu antara lain: guru, PSBB oleh pemerintah Kota Bogor yang
tenaga kependidikan, dan kepala sekolah dimulai pertengahan Maret hingga Juli
pada jenjang Sekolah Dasar Negeri di 2020.
wilayah Kota Bogor yang tersebar di enam Berdasarkan data di atas, peneliti
kecamatan. Data penelitian ini dianalisis menelaah dan mengkaji secara deskriptif
dengan menggunakan metode deskriptif terkait efektifitas pelaksanaan belajar
kualitatif. Survey dilaksanakan dengan sistem daring pada jenjang sekolah dasar di
teknik multi stage random sampling. kota Bogor sejak diberlakukanya kebijakan
Adapun teknik pengumpulan data PSBB oleh Wali Kota Bogor. Pengkajian
menggunakan instrument kuisioner dengan terhadap data yang diperoleh dari
aplikasi Google Forms, kemudian data responden menggunakan pendekatan
diolah menggunakan google formulir. deskriptif interpretatif. Pembahasan hasil
Pelaksanaan survey dan pengumpulan data penelitian menggunakan siklus interaktif
dilakukan mulai tanggal 14 s.d 19 Mei 2020 didalamnya terdiri dari: display data (sajian
M. data), dan visualisasi dan conclusion
Berdasarkan tanggapan responden data visualitation (kesimpulan).
yang paling tinggi masuk dari Kecataman Dalam penelitian ini, selain mengkaji
Bogor Utara 20%, Bogor Barat 18,1%, secara deskriptif juga dilakukan penilaian
Bogor Tengah, 16,8%, Tanah Sareal 16,6%, sejawat (Peer Reviewer) untuk
Bogor Timur, 14,7%, dan Bogor Selatan, 14 mengkonfirmasi temuan atau hasil
%. Sedangkan Respon berdasarkan jabatan penelitian guna menjaga nilai objektifitas
di sekolah diperoleh data antara lain: (1) dan validitas temuan di lapangan.
Guru Kelas 70 %, (2) kepala sekolah 22%,
(3) Guru Agama 4%, (4) Guru Olahraga D. PEMBAHASAN
3%, dan (5) Tenaga Kependidikan 1%. Pada penelitian ini dihasilkan data dari
Berdasarkan data, responden yang hasil survey ke sejumlah responden, antara
terbanyak mengirim adalah guru kelas 70 % lain: guru kelas 70%, guru agama 4%, guru
dan yang paling sedikit yaitu tenaga olah raga 3%, tenaga kependidikan 1%, dan
kependidikan hanya 1%. Subjek penelitian kepala sekolah 22% mengenai efektifitas
ini terkait pengalaman para responden pembelajaran jarak jauh berbasis daring
tentang efektifitas PJJ daring saat kondisi selama pandemi covid-19 pada beberapa
pandemi dan pemberlakukan kebijakan sekolah dasar di lingkungan Dinas
antara lain:
Grafik 4.2
1. Cara Guru Mengetahui Pembelajaran
Daring Berdasarkan grafik di atas diketahui
bahwa sejumlah Sekolah Dasar Negeri di
Bogor Utara
14% 20% Bogor Barat Kota Bogor sudah memiliki sarana
14.70% Bogor Tengah pembelajaran daring, diantaranya; sebanyak
18.10%
Tanah Sareal 442 sekolah (71,4%) SD di Kota Bogor
16.60%
16.80% Bogor Timur sudah terpasang jaringan Wifi, 49 sekolah
Bogor Selatan
(4,7%) memiliki Blog, 83 sekolah (13,7%)
Kahoot
Gaptek
Mampu
Grafik 4.5
529 Terampil
Berdasarkan tabel diatas, terlihat
bahwa 98,2% guru menguasai media sosial,
Grafik 4.4
seperti; facebook, WatsApp, telegram, dan
Kepala Sekolah yang mampu atau bisa
instagram. Pada jenis lainnya sebanyak
menggunakan teknologi informasi dalam
29,7% menggunakan Google Meet, 10,2%
pembelajaran daring sebanyak 85,5% dan
menggunakan Microsoft team, 25%
yang mahir ada 13,3%. Kepala Sekolah
menggunakan Google Classroom, 7%
pada umumnya sudah mampu dalam
menggunakan E-learning, dan lainnya.
menggunakan IT (Melek IT) antara 61-80
Secara umum, aplikasi yang digunakan oleh
% ada 44,9%. Selain itu, tercatat sejumlah
para guru untuk pembelajaran jarak jauh di
kepala sekolah yang sudah mahir
Sekolah Dasar masih banyak menggunakan
menggunakan IT antara 81-100%, dan
media sosial.
guru-guru yang mahir menggunakan IT ada
6. Model pembelajaran jarak jauh
33,6%. yang dilaksanakan guru
5. Aplikasi yang dikuasai Guru dalam Model pembelajaran daring yang
Pembelajaran Daring digunakan responden selama pandemi
Berdasarkan hasil survey peneliti pada
dinilai kurang variatif. Hal ini sebagaimana
sejumlah responden, diketahui bahwa
dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
aplikasi yang paling dikuasai oleh
mayoritas guru yaitu media sosial.
Sebagaimana digambarkan dalam grafik di
bawah ini:
Grafik 4.6
11
Berdasarkan data grafik di atas, bahwa 90
Antara 0-25%
dari 619 responden, diketahui bahwa 275 Antara 26-50%
metode pembelajaran yang sering dilakukan Antara 51-75%
246
oleh para guru lebih sering dalam bentuk Antara 76-100%
Gheytasi, M.Azizifar, A., & Ghowhary, H. Sofyana, L., & Rozaq, A. (2019).
(2015). The Efect of Smartphone on Pembelajaran Daring Kombinasi
the Reading Comprehension Berbasis WhatsApp Pada Kelas
Proficiency of Iranian EFL Learners. Karyawan Prodi Teknik Informatika
Procedia-Social and Behavioral Universitas PGRI Madiun. Jurnal
Sciences, 119, 225–230. Nasional Pendidikan Teknik
Informatika (JANAPATI), 8(01).
Hamalik, O. (2010). Psikologi Belajar dan https://doi.org/10.23887/janapati.v8i1.
Mengajar (8th ed.). Sinar Baru 17204
Algensindo.
Supardi. (2013). Sekolah Efektif, Konsep
Khusniyah, Nurul Lailatul & Hakim, L. Dasar dan Praktiknya. Rajawali Pers.
(2019). Efektifitas Pembelajaran
Berbasis Daring: Sebuah Bukti Pada
Pembelajaran Bahasa Inggris. Tatsqif:
Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Pendidikan, 17(01).