PENDAHULUAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari bahasa Sanskerta, panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan dasar Negara Indonesia dan Pandangan Hidup bangsa dari budaya masyarakat
yang menganut nilai-nilai luhur bahkan sebelum Pancasila tercipta. Sebab, Pancasila
terlahir dari hasil pemikiran-pemikian maupun gagasan dari budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia sejak jaman dahulu. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka
menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Ideologi memainkan peranan yang
penting dalam proses dan memeliara integrasi nasional, terutama di Negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional mengatasi faham perseorangan, golongan, suku
bangsa, dan agama. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia,
tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang haus dilaksanakan secara berkesinambungan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tidak hanaya mengenal ideologi Negara saja namun
dibutuhkan Negara sebagai wadah berjalannya kehidupan.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kedudukan dan fungsi pancasila bilamana kita kaji secara ilmiah memiliki pengertian
yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, sebagai kepribadian bangsa
bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai macam penggunaannya yang harus kita
deskripsikan secara rinci.
1
Kaelan, 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta : 11
2
Kaelan, 2014,: 12
2
2. Pengertian Pancasila Secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
3
Kaelan, 2014 : 14
3
3. Pengertian Pancasila Secara Termonologis
Dari bermacam-macam rumusan pancasila tersebut diatas yang sah dan benar secara
konstitusional adalah rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945. Hal ini diperkuaat dengan ketetapan NO.XX/MPRS/1966, dan Inpres No. 12 tanggal
13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan rumusan Pancasila Dasar
Negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.4
Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas
terutama berkaitan dengan kedudukan kan fungsi pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi
pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing-masing yang
konsekuensinya dan aktualisasinya pun juga memiliki aspek yang berbeda-beda, walaupun
hakikat dan sumbernya sama. Pancasila sebagai dasar Negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan fungsi pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia, demikian pula
berkaitan dengan kedudukan dan fungsi pancasila yang lainnya.
4
Kaelan, 2014 : 16
4
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai titik sentral
pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia, hal ini sesuai dengan kausa finalis pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk
Negara pada hakikatnya adalah sebagai dasar Negara Republik Indonesia, digali dari unsur-
unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa indonesia sendiri yang berupa
pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu dari berbagai kedudukan macam dan
fungsi pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam kedudukan dan fungsi
pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia.5
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan untuk
mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang
dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolak
ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang besifat mendasar dan abadi dalam hidup
manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah
suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi
sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi
antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial manusia tidaklah mungkin memenuhi
segala kebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya, ia senantiasa memerlukan orang lain. Dalam pengertian inilah maka
manusia senantiasa hidup sebagai bagian dari lingkungan sosial yang lenih luas, secara
berturut-turut lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan bangsa dan
lingkungan Negara yang merupakan lembaga-lembaga masyarakat utama yang diharapkan
dapat menyalurkan dan mewujudkan pandangan hidupnya. Dengan demikian dalam
kehidupan bersama dalam suatau Negara membutuhkan suatu tekad kebersamaan, cita-cita
yang diinginkannya yang bersumber pada pandangan hidupnya tersebut.
5
Kaelan, 2014 : 102
5
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup
masyarakat dan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik.
Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta
tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan demikian dalam Negara pancasila
pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan Negara yaitu terikat oleh kewajiban
konstitusional, yaitu kewajiban pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat
yang luhur.6
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup
bersama suatu yang bersumber pada akar budayanya dan nilai-nilai religiusnya. Dengan
pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia akan mengetahui kearah mana tujuan
yang ingin dicapainya. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia
akan mampu memandang dan memecahkan segala persoalan yang dihadapinya secara tepat
sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi persoalan tersebut dengan suatu
pandangan hidup yang jelas maka bangsa indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi,
hukum, hankam dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju.
6
Kaelan, 2014 : 102-103
6
Dengan demikian pandangan hidup pancasila bagi bangsa indonesia, sebagai inti maka
pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan
rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.7
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan pandangan hidup bangsa
adalah cerminan dari budaya masyarakat yang menganut nilai-nilai luhur bahkan sebelum
Pancasila tercipta. Sebab, Pancasila terlahir dari hasil pemikiran-pemikian maupun gagasan
dari budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. Nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi terbuka menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia sendiri, yaitu terbuka terhadap
segala perubahan.8
1) Kepribadian Bangsa
7
Kaelan, 2014 : 103-104
8
https://www.ayoksinau.com/pengertian-pancasila/ diakses 19 Desember 2019
7
2) Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
8
Pendidikan karakter bangsa dalam era globalisasi saat ini begitu penting demi
menunjukkan karakter bangsa didalam kehidupan global. Sekarang ini,
pertumbuhan teknologi yang terjadi sangatlah cepat. sehingga semua
informasi dengan mudah dan juga dalam berbagai bentuk dan kepentingan
dapat begitu cepat tersebar luaskan ke seluruh penjuru dunia. Oleh sebab
itulah tidak ada yang dapat terhindar dari keberadaan sebuah globalisasi.
Dari segi ekonomi, pasar internasional yang makin hari makin terbuka
lebar dapat meningkatkan peluang serta kesempatan kerja yang dapat
membantu meningkatkan pendapatan devisa di dalam negara. Dengan begitu,
akan dapat merubah serta meningkatkan taraf ekonomi bangsa yang turut serta
mendukung kehidupan nasional dalam berbangsa dan bernegara.
9
Jurnal Dewantara, A. (2018, September 18). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
9
Kata idea sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada
kata ‘idein’ yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah ideologi berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-
ita yang bersifat tetap itu yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang sebagaimana idelogi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsur-
unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal
bahan) Pancasila.
Ideologi berkaitan dengan tertib sosial, dan tertib politik yang ada, berupaya untuk secara
sadar sisteatis mengubah, mempertahankan tertib masyarakat. Suatu pemikiran mendalam,
menyeluruh, menjadi ideologi apabila pemikiran, gagasan-gagasan tersebut secara praktis
difungsikan ke dalam lembagalembaga politik suatu masyarakat, suatu bangsa, suatu
Negara (Suparlan, 2012).
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia, tercantum di dalam
pembukaan UUD 1945 sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
haus dilaksanakan secara berkesinambungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
10
Jurnal Dewantara, A. (2018, September 18). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
10
Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus
diimplementasikandalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
11
Jurnal Dewantara, A. (2018, September 18). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
11
Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan UUD memuat isi yang mewajibkan
pemerintah, penyelenggara Negara termasuk juga pengurus partai dan golongan fungsional
untuk menjaga budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat
yang luhur.
Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat tersebut juga telah
disebutkan mengenai dasar dan landasan Negara Indonesia yakni Pancasila. Melalui
Pembukaan Undang-Undang tahun 1945 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
Negara Indonesia adalah melindungi seluruh Warga Negara Indonesia, mengusahakan
kesejahteraan bagi masyarakat, mengutamakan pendidikan bagi generasi penerus bangsa,
serta ikut serta dalam nilai-nilai luhur yang selalu ditanamkan tidak hanya di Indonesia
melainkan juga di beberapa negara lain yaitu mengupayakan perdamaian dunia, dan keadilan
sosial bagi seluruh warga negara.
Tujuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini secara yuridis terdapat dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (1) yang berbunyi, “Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sebagai negara republik, Indonesia memiliki
banyak kewajiban kepada rakyatnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
yang berbunyi, “(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, (2) Setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, (3)
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang, (4) Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional, (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
12
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia”. Dari UUD 1945 pasal 31 tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu hak dan kewajiban pemerintah dan
rakyat mengenai pendidikan serta kebudayaan.12
Tujuan Negara Republik Indonesia sendiri jelas dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia
empat. Tujuan Negara Republik Indonesia tersebut berbunyi “Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kesejahteraan sosial”. Dapat disangkal tujuan Negara
Republik Indonesia adalah tujuan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan pedamaian.
Berikut penjabaran tujuan Negara Republik Indonesia sesuai yang tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 pada alenia empat.13
1. Tujuan Perlindungan
UUD 1945 bertujuan untuk melindungi seluruh bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia ”merupakan Tujuan dari Hal-hal yang termasuk harus dilindungi semua
komponen yang membentuk bangsa Indonesia, mulai dari negara, kekayaan alam, serta
nilai- nilai bangsa yang diganti Parameter atau ukuran subyek hukum negara sudah
terlindungi jika hak-haknya sudah terpenuhi, berdasarkan hukum negara. Hak warga
negara Indonesia sendiri telah menyetujui dalam UUD 1945. Hak-hak ini di antara yang
lain adalah hak asasi manusia, hak mendapatkan pekerjaan, hak perlindungan hukum yang
sama, hak dapatkan pendidikan, dan sebagainya. Kewajiban Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia bukan hanya tugas Negara atau pemerintah.
Peran warga Negara juga dibutuhkan dalam melindungi bangsa. Negara dapat melakukan
berbagai cara sesuai dengan kemampuan warga negara itu sendiri. Salah satu wujud
sederhana dalam mempertahankan bangsa adalah dengan memiliki rasa cinta tanah air dan
bela Negara.
2. Tujuan kesejahteraan
UUD 1945 adalah “untuk memajukan kesejahteraan umum” Parameter kesejahteraan di
Indonesia memiliki 3 unsur dan merupakan unsur yang paling minimal dan subyektif. Jika
ketiganya terpenuhi, maka masyarakat dapat memperoleh sejahtera. Unsur-unsur tersebut
adalah sandang, pakaian, dan papan. Kesejahteraan umum juga tidak hanya membahas
tentang kesejahteraan ekonomi dan materi, namun kesejahteraan lahir dan batin.
12
Jurnal Tujuan Negara, maret 17 2016
13
Jurnal Tujuan Negara, maret 17 2016
13
Kemewahan lahir dan batin antara lain adalah terciptanya rasa aman, gotong royong,
saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing individu,
masyarakat yang makmur, adil dan setara. Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah
selalu bersaing di dalam kompetisi Nasional dan Internasional. Indonesia yang saat ini
telah memenangkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka dari itu, Indonesia harus
siap bersaing.
3. Tujuan Pencerdasan
Tujuan UUD 1945 alinea empat yang berbunyi: “… mencerdaskan kehidupan bangsa ...”
tujuan dari pencerdasan ini menyediakan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh
kesempatan mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas. Sejak Kemerdekaan
pemerintah telah mengupayakan agar Indonesia bebas dari huruf besar dan meningkatkan
kualitas pendidikan. Mencerdaskan bangsa merupakan tugas negara, pemerintah, dan
masing-masing individu demi meraih jenjang pendidikan yang terbaik. Karena dengan
adanya masyarakat yang cerdas, pembangunan dan kemajuan negara akan semakin mudah
dicapai. Yang dapat dilakukan oleh warga Negara Indonesia untuk menca [pai tujuan
penverdasan adalah tujuan pendidikan hingga jenjang yang setinggi-pencapaian. Menjadi
masyarakat yang pandai dan cerdas pasti mampu memajukan dan menyejahterakan taraf
hidup sebuah bangsa.
14
4. Tujuan Perdamaian
Tujuan UUD 1945: UUD 1945 alinea empat yang berbunyi: “dan ikut mengatur ketertiban
dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”
Perdamaian menjadi tujuan-tujuan semua negara. Istilah “damai” dalam ilmu politik ada 2
macam, yaitu perdamaian di dalam negeri dan damai dan perdamaian di luar negeri.
Tujuan negara yang disetujui dalam UUD 1945 dapat diterapkan dalam pelaksanaan
pemerintahan Indonesia. Pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
Dasar politik luar negeri Indonesia sendiri adalah politik bebas-aktif. Perdamaian yang
tercipta di masing-masing negara di dunia akan melahirkan politik luar negeri yang bebas
dan aktif. Tujuan negara ini merupakan landasan bagi bangsa Indonesia untuk pelaksanaan
kerja sama dengan negara lain yang dilandasi oleh nilai-nilai perdamaian dan keadilan
sosial. Perdamaian juga dapat diwujudkan oleh setiap warga negara Indonesia dengan
mempertahankan perdamaian antar suku, antar umat beragama, saling mendukung, dan
menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
14
Listyarti, Retno. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : esis. Hal : 21-22.
14
Ada juga beberapa teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli hukum mengenai tujuan
negara. Macam-macam teori tersebut antara lain sebagai berikut :15
1) Mencapai Kekuasaan. Teori yang dikemukakan oleh Shang Yang dari Tiongkok dan
Machiavelli dari Italia. Kedua ahli tersebut memiliki pandangan berbeda mengenai
cara mencapai kekuasaan, namun tetap saja menjadikan kekuasaan sebagai tujuan
negara. Menurut Shang Yang, Tujuan Negara adalah memperoleh kekuasaan yang
sebesar-besarnya dengan menjadikan rakyatnya miskin, lemah, dan bodoh. Rakyat
harus dijauhkan dengan hal yang dapat melembutkan dan melemahkan hati.
Sedangkan Menurut Machiavelli, Tujuan Negara adalah kekuasaan yang digunakan
untuk mencapai kebesaran dan kehormatan negara, walaupun dengan harus bertindak
kejam dan licik dalam mencapai kekuasaan tersebut. Jika dibandingkan pendapat
mereka mengenai tujuan negara adalah Shang Yang mengemukakan tujuan negara
hanya sekedar mencapai kekuasaan negara, sedangkan Machiavelli adalah tujuan
negara untuk mencapai kemakmuran bersama.
2) Perdamaian Dunia. Teori yang dikemukakan oleh Dante Alighieri yang menurutnya,
tujuan negara adalah untuk menciptakan perdamaian dunia, yang dapat dicapai
apabila seluruh negara berada dalam suatu kerajaan dunia (imperium) dengan undang-
undang yang beragam bagi semua negara.
3) Jaminan Atas Hak dan Kebebasan. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kan dan
Kranenburg. Keduanya berpendapat bahwa agar hak dan kebebasan warga negara
terjamin, di dalam negara harus dibentuk peraturan atau undang-undang. Namun
keduanya juga memiliki perbedaan fokus perhatian. Immanuel Kan menganjurkan
bahwa negara hukum dibentuk adalah negara hukum dalam arti sempit (negara hukum
klasik/negara hukum dalam arti formal/nachatwakerstaats) artinya negara berfungsi
sebagai penjaga malam yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, serta negara
tidak diwajibkan mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan menurut
Kranenburg. bahwa tujua negara adalah negara hukum modern (negara hukum dalam
arti luas/negara hukum welfare state) artinya, selain menjaga keamanan dan ktertiban
masyarakat, negara berkewajiban untuk mewujudkan dan memperjuangkan
kesejahteraan rakyatnya.
15
Listyarti, Retno. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : esis. Hal : 21-22.
15
Penjabaran diatas tentang tujuan Negara Republik Indonesia. Produk hukum yang dibuat oleh
pemerintah harus sesuai dengan tujuan Negara Republik Indonesia seperti yang ditentukan
pada pembukaan UUD 1945 alinea yang diatas, yaitu tujuan perlindungan, kesejahteraan,
pencerdasan, dan ketertiban atau pemeliharaan dan menurut para ahli hukum mengenai tujuan
negara. Tujuan Negara Republik Indonesia adalah tanggung jawab Negara baik pemerintah
maupun warga negaranya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam hidup berbangsa dan bernegara ini terutama dalam masa reformasi, Bangsa
Indonesia harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing
di tengah-tengah masyarakat internasional. Dengan kata lain bangsa Indonesia harus
memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan
melalui suatu kekuasaan ideology melainkan suatu kesadaran berbangsa dan bernegara yang
berakar pada sejarah bangsa. Setelah memalui suatu proses yang cukup panjang dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang didalamnya terdapat ciri
khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri
Negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang
meliputi lima prinsip (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila. Pancasila
dipergunakan untuk petunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan atau aktivitas
dalam semua kegiatan kehidupan, tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia
merupakan pancaran dari semua sila Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Indonesia juga memiliki tujuan sebagai Negara, Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan
bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan kesejahteraan sosial, lalu cara mewujudkan tujuan Negara adalah dengan berlandaskan
Pancasila sebagai dasar hidup bermasyarakat yang berbangsa dan bernegara.
17
DAFTAR PUSTAKA
18