Anda di halaman 1dari 5

Format Tugas Review Jurnal

1. Judul : ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET


EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) DI SEKITAR LAPTOP

2. Sumber Jurnal : Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September


2018, hal 286-292 atau https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/issue/view/679

3. Lokasi Penelitian : di Desa Karangrejo Kecamatan Sumbersar


4. Latar Belakang Penelitian : Energi Listrik sudah tidak asing lagi dikehidupan
manusia, karena manusia menggunakan energi listrik dalam memenuhi kegiatan
keseharian mereka. Penggunaan energi listrik yang semakin meningkat akan
meningkatkan juga pancaran radiasi elektromagnetik, karena salah satu sumber radiasi
dapat berupa barang elektronik.

Badan kesehatan WHO merekomendasikan paparan medan listrik dan medan magnet
50/60 Hz adalah 5 kV/M dan100 μT untuk kelompok umum, 10 kV/M dan500 μT untuk
kelompok kerja. Peralatan elektronik rumah tangga menghasilkan medan magnet 0,5-
2000 μT pada jarak pengukuran 3 cm (Sukar, 2008). Pengukuran medan magnet di
sekitar peralatan elektronik menghasilkan nilai bervariasi pada kisaran 0,01 μT pada
keadaan mati, 0,03-8 μT pada keadaan stan by, dan 0,03-12,3 μT pada keadaan alat
bekerja (Suhatin, 2017).

Salah satu alat elektronik yang banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari adalah
laptop, karena laptop banyak digunakan disemua kalangan.Monitor merupakan salah
satu bagian penting dari laptop dan komputer. Bagian ini yang sering dipandang oleh
mata, selain menampilkan gambar dan teks, monitor juga memancarkan radiasi dan
gelombang tertentu yang tidak dapat dideteksi panca indera. Salah satu gelombang yang
dipancarkan adalah gelombang elektromagnetik frekuensi amat sangat rendah atau
Extremaly Low Frequency (ELF) (Humaidi, 2004). Perubahan medan listrik dapat
menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya perubahan medan magnet dapat
menghasilkan medan listrik (Tipler, 2001).

Pada hasil penelitian Kumarsela (2013) responden memakai laptop rata=rata 2-3 jam
dan mulai mengalami Computer Vision Syndrome (CVS) mata tegang dan kering.
Septiansyah(2014) efek dari CVS atau sindroma penglihatan pada pemakaian computer
adalah mata lelah (tegang), sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, sakit pada
leher punggung, peka terhadap cahaya dan penglihatan

5. Tujuan Penelitian : Mengetahui nilai intensitas magnet pada laptop


berdasarkan daya, kondisi, dan posisi.
6. Tinjauan Mutakhir :
Humaidi, S. 2014. Radiasi Layar Monitor Komputer Pribadi. Skripsi. Medan: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sumatera Utara.

Juraida. 2016. Survey Perilaku Mahasiswa dalam Menggunakan Komputer Portabel.


Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. 3(1): 37-45.

Kurmasela. 2013. Hubungan Waktu Penggunaan Laptop dengan Keluhan Penglihatan


pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-Biomedik
(eBM). 1 (1): 291-299.

7. Metode :
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
Alat yang digunakan adalah EMR tester GM 3120.
Sampel penelitian yang digunakan adalah 13 laptop dengan ukuran 14 inc yang semerk
dengan daya yang berbeda dan sistem operasi 64 bit. Jarak antara laptop dengan
manusia adalah 30cm dan menggunakan meja dengan desain khusus yang bolong di
tengah dan tingginya 0.75cm. Data diambil pada 2 keadaan yaitu On dan Standby
menuju off. Pengukuran pertama laptop digunakan selama 30 menit secara normal
dengan melakukan pekerjaan Office, mendengarkan lagu dan menonton video lalu
diukur intensitas medan magnet pada 6 posisi yaitu AT (atas keyboard), BW(bawah
keyboard), KN (kanan keyboard), KR (kiri keyboard), DP (depan layar) dan BL
(belakang layar). Pengambilan data dilakuakn sebanyak 5 kali setiap posisi.
Pengukuran yang kedua adalah kondisi Stanby menuju Off (setelah digunakan selama
30 menit) laptop dimatikan dan diukur intensitas medan magnet bagian atas (AT) saja
dengan 5 kali pengambilan data. Hasil pengukuran intensitas medan magnet pada
bagian atas (AT) kondisi Stanby menuju Off akan dibandingkan dengan hasil
pengukuran bagian atas (AT) pada kondisi On.

8. Hasil dan Pembahasan :


engambilan data dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing posisi. Beikut grafik
hasil pengukuran rata-rata intensitas medan magnet kondisi on pada semua posisi
berdasarkan daya tipe processor masing-masing laptop.
Gambar 5 menunjukkan grafik intensitas medan magnet kondisi On pada posisi atas
dengan 5 kali pengambilan data, pada grafik menunjukkan nilai yang cukup stabil mulai
dari pengukuran pertama hingga pengukuran ke 5, sedangkan Gambar 6 menunjukkan
grafik intensitas medan magnet kondisi Stanby menuju Off pada posisi atas pada 5 kali
pengukuran kondisi On yang menunjukkan penurunan, hal ini karena laptop sedang
dalam proses shut down atau dalam proses menuju mati (menghentikan segala
pekerjaan yang ada dalam laptop. Berikut gambar 7 yang menunjukkan nilai intensitas
medan magnet pada 6 posisi masing-masing laptop.

Pada gambar 7 menunjukkan grafik nilai rata-rata intensitas medan magnet pada setiap
posisi kondisi On masing-masing Laptop. Setiap laptop memiliki nilai tertinggi pada
posisi yang berbeda. Nilai intensitas tertinggi posisi atas keyboard hanya terdapat pada
laptop 13 (L13), pada posisi bawah keyboard berjumlah 2 laptop yaitu L2 dan L4, pada
posisi kanan keyboard hanya pada L6, pada posisi kiri keyboard berjumlah 4 yaitu L1,
L7, L10 dan L12, pada posisi depan layar berjumlah 5 laptop yaitu L3, L5, L8, L9 dan
L11, sedangkan intenitas rata-rata tertinggi pada posisi bagian belakang layar tidak ada,
hal ini karena medan magnet dilemahkan oleh penutup laptop. Menurut Almadjikpe
(2009) Penutup laptop terbuat dari bahan material yang berbeda, ketebalan berbeda,
karakteristik dan sifat dielektrik yang berbeda pada setiap laptop. Perbedaan nilai
intensitas medan megnet pada setiap posisi masing-masing laptop ini bergantung pada
bentuk motherboard masing-masing laptop

Berdasarkan nilai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO, secara keseluruhan hasil
pengukuran intensitas medan magnet di sekitar laptop pada ke 13 sampel menunjukkan
hasil rata-rata intensitas medan magnet yang berada jauh dibawah nilai batas radiasi.
Sehingga masih dikategorikan aman. Namun meskipun demikian hal ini tidak dapat
diabaikan begitu saja untuk selalu terpapar medan magnet pada laptop dengan terus
menerus yang akan membahayakan kesehatan.

9. Kesimpulan :
Menurut analisis yang ada Setelah selesai, Anda bisa menarik kesimpulan Nilai
kekuatan medan magnet didasarkan pada Kekuatan menunjukkan hasil yang signifikan
Atau terbukti proporsional. lagi Prosesor laptop berdaya tinggi saat itu Semakin besar
kekuatan medan Magnet, dan sebaliknya, semakin kecil Nyalakan daya jenis prosesor
laptop, lalu Semakin kecil nilai kekuatan medan Magnet Nilai kekuatan medan magnet
Hidup bersyarat dan siaga mati Memiliki nilai yang berbeda saat kondisi Nilai medan
magnet cenderung stabil, Ini akan mati dalam keadaan siaga Terus mengalami nilai
medan magnet menolak. Kekuatan medan rata-rata Di setiap lokasi di setiap laptop Ada
nilai yang berbeda. masalah ini Karena lokasi motherboard Masing-masing memiliki
frekuensi yang berbeda Komponen dan mempengaruhi tata letak Peralatan komputer
lainnya

Menurut hasil analisis data dan Pembahasan, saran untuk peneliti selanjutnya Perlu
melakukan lebih banyak penelitian dan penelitian Informasi lebih lanjut tentang nilai
kekuatan medan Magnet tidak didasarkan pada daya, kondisi, Status dan kebutuhan
pengembangan Hasil penelitian adalah sumbernya Buku Radiasi Lapangan Pelajari
magnet dalam fisika Sekolah. Saran untuk pengguna laptop Anda tidak harus
menggunakan laptop Jarak terlalu jauh Dan lokasi laptop, peralatan yang digunakan
Portabel seperti keyboard dan mouse Portabilitas mengurangi kekuatan Paparan
langsung ke medan magnet. Lebih baik saat mematikan laptop Luangkan beberapa
menit untuk patuh Medan magnet (jangan langsung Masukkan ke dalam tas) karena
semua Lokasi laptop memancarkan medan magnet Bahkan pada jarak 30 cm dalam
keadaan siaga penutupan

10. Lampiran :
Almadjikpe, L. A., G. E. Pounchak., dan J. Papapolymerou. 2009. Proximity Effects of
Plastic Laptop Covers on Radiation Characteristics of 60- GHz Antennas. Jurnal
Electrical and Computer Engineering. USA: Georgia Institute of Technology. (8). 763-
766.

Brodic, D. 2017. The Influence of The Extremely Low Frequency Magnetic Field
Emission to The Enviromental Neighborhood of The Laptop Users. Jurnal Technical.
Serbia: University of Belgrade. 5: 21-28.

Darwis, A. 2004. Pedoman Pertolongan Pertama. Palang Merah Indonesia. Jakarta.

Humaidi, S. 2014. Radiasi Layar Monitor Komputer Pribadi. Skripsi. Medan: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sumatera Utara.
Juraida. 2016. Survey Perilaku Mahasiswa dalam Menggunakan Komputer Portabel.
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. 3(1): 37-45.

Kurmasela. 2013. Hubungan Waktu Penggunaan Laptop dengan Keluhan Penglihatan


pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-Biomedik
(eBM). 1 (1): 291-299.
Permana, M. A., Koesyanto, H., Mardiana. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan
Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pekerja Rantal Komputer di Wilayah
UNNES. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.(3). 48-57.

Septiansyah, Randy. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata


pada Pengguna Komputer di PT Duta Astakona. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Suhatin. D., Sudarti, dan T. Prihandono. 2017. Analisis Intensitas Medan Magnet ELF
(Extremely Low Frequency) di Sekitar Peralatan Elektronik dengan Daya ≥1000 W.
Jurnal Pembelajaran Fisika. 6 (2) : 203-209.

ukar., W. Riyadina. 2008. Radiasi Medan Listrik dan Medan Magnet dalam Kaitannya
dengan Kejadian Hipertensi dan Distres di Lingkungan Kerja. Jurnal Ekologi
Kesehatan. E-ISSN. 7 (3) : 2354- 8754.

Tipler, P. A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Alih Bahasa
oleh Bambang Soegijono. Jakarta: Erlangga.

WHO. 2007. Elektromagnetic Field and Public Health.

Anda mungkin juga menyukai