Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ZAKY MUBARAQ

NIM : 140510267
MATA KULIAH : FILSAFAT HUKUM
JURUSAN : ILMU HUKUM

SOAL
Jelaskan dengan baik dan rinci tahapan pemahaman filsafat hukum!

JAWABAN :

 Ontologi hukum yaitu ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep demokrasi, hubungan hukum
dan kekuasaan, hubungan hukum dan moral). Disini disebut juga sebagai hasil penerapan
ciri berfikir filosofis radikal.
Hal yang dibahas didalamnya adalah :
– Objek kajian ilmu hukum, termasuk objek kajian sesungguhnya
– Asumsi dasar ilmu hukum
Objek yang dikaji ilmu hukum : produk-produk hukum, asas hukum,sumber
hukum,sistem hukum,subjek hukum.

 Dalam objek hukum tersebut tidak akan ada berbagai masalah apabila di dlmnya
sudah ada kesadaran hukum. Jadi objek sesungguhnya ilmu hukum adalah
kesadaran hukum masyarakat.

 Berbagai objek ilmu hukum tersebut agar berkembang perlu kajian, kajian
tersebut biasanya diawali dengan meragukan kebenaran asumsi dasarnya . Asumsi
dasar dapat dipahami sebagai asas-asas hukum. Misal : Asas praduga tak bersalah.
Pengertian dr asas ini adl jika seseorang belum terbukti bersalah tidak dapat
diperlakukan sbg tersangka. Tingkat pemahaman dan perwujudan asas ini masih
membutuhkan kajian, tidak boleh diterima begitu saja. Kajian yg dilakukan akan
mengembangkan ilmu kita.

 Aksiologi hukum  yaitu ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang termuat
dalam hukum seperti kelayakan, persamaan, keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)
Disini disebut juga aksiologi diakibatkan dari penerapan ciri berfikir komprehensif
dan sistematik.
 Apabila telah dihasilkan produk-produk hukum yang sudah terukur tingkat
kebenarannya, maka dapat diterapkan dan dikembangkan dengan tetap
mempertimbangkan berbagai nilai yg melingkupinya, yaitu nilai
yuridis,etis,estetis, religius.
 Konsekuensinya, setiap produk hukum akan dapat mengangkat harkat
martabat manusia dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat (sesuai dengan visi
dan misi diciptakan dan dikembangkannya ilmu)

 Ideologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang mengangkut cita manusia
(Merefleksi wawasan manusia dan masyarakat yang melandasi dan melegitimasi kaidah
hukum, pranata hukum, sistem hukum dan bagian-bagian dari sistem hukum).

 Epistemologi yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana


pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam filsafat
hukum mungkin dijalankan akal budi manusia)

epistemologi juga disini sebagai konsekuensi penerapan ciri berfikir filosofis


,integral.Setelah ditemukan berbagai faktor / sebab dr suatu persoalan, maka kemudian
dpt ditentukan sumber persoalan,metode mengatasinya, ukuran kebenaran hasil
pemikirannya / solusinya.

Jd dimensi epistemologi ilmu hukum membahas ttg sumber hukum, metodenya ilmu
hukum, baik metode menemukan maupun metode analisisnya,dan ukuran kebenaran
produk-produk hukum.
1. Sumber hukum is sst yg dpt menimbulkan hukum. Terdapat bbrp pendapat ttg sumber
hukum, sbb:
– Glastra Van Loon : s.h is keputusan-keputusan pemerintah,jurisprudensi,kebiasaan.
– Utrecht, s.h ditentukan dr aspek sejarah, sosiologi, antropologi, dan filsafat.
– Muchsan : s.h material dan s.h formal, yg pertama menentukan isi kaidah hukum,yg
kedua menentukan bentuk kaidah hukum
– scr substansial : s.h ideal dan s.h faktual.yg pertama berupa cita-cita,nilai, yang dpt
berasal dr masyarakat dan penguasa. Yg kedua berupa ketentuan-ketentuan konkrit untuk
mewujudkan cita-cita tadi.

2. Metode perumusan hukum

Metode yang diambil biasanya disesuaikan dg sumber kajian / objeknya. Sumber materi
hukum yang ideal adl hasil konfirmasi/ dialog antara rakyat dengan penguasa.

Metode yang sesuai dengan sumber / objek kajian spt tsb menurut Mudzakkir adalah
metode interpretasi. Dalam pelaksanaannya metode ini akan mempertimbangkan empat
aspek, yaitu aspek ideal (ke atas), aspek kontekstual (ke bawah), aspek historis ( ke
belakang), dan aspek teleologis (ke depan). Konsekuensinya setiap produk apapun pada
saat perumusannya harus dipertimbangkan dengan cita-cita negara, cita-cita rakyat, latar
belakang sejarah, dan tujuan bersama yg bersifat progresif. Proses perumusan hukum
tidak boleh tergesa-gesa, gegabah.

 Metode Pengumpulan data : Studi pustaka,wawancara,angket,observasi,angket,studi


dokumen,interview
 Metode Analisis data :Analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Yang banyak dipakai
adalah analisis kualitatif. Jenis analisis kualitatif, a.l : deskriptif yuridis,
sosiologis,filosofis,historis, dan kualitatif komparatif
 Metode penemuan hukum : Interpretasi (interpretasi gramatikal, sistematis,historis,
teleologis / sosiologis, komparatif, futuristis), Analogi, a contrario, penyempitan hukum,
eksposisi.

3. Ukuran kebenaran produk hukum

Ada empat teori kebenaran (dlm filsafat) :

a. Teori kebenaran koherensi à tdk boleh ada contradictio interminis


b. Teori kebenaran korespondensi à sesuai fakta dlm masy.
c. Teori kebenaran pragmatis à manfaat bg masy
d. Teori kebenaran perfomatis à merubah masy (cara berfikir, sikap,perilaku,motivasi)

 Teleologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang menyangkut cita hukum itu
sendiri (Merefleksi makna dan tujuan hukum) Atau disini disebut juga sebagai kajian
tentang makna & tujuan hukum.

 Logika hukum yaitu ilmu tentang berpikir benar atau kebenaran berpikir
(Merefleksi atran-aturan berpikir yuridik dan argumentasi yuridik, bangunan logical
serta struktur sistem hukum)

 Ajaran hukum umum : ajaran ilmu dari hukum ,meta-teori dari ilmu hukum.

Anda mungkin juga menyukai