Anda di halaman 1dari 11

Volume 9 Nomor 1, Februari 2019

P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

PEMANFAATAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN


BAHASA INDONESIA

Ni Kd Mega Ratnawati1, IDG Budi Utama2, I Pt Mas Dewantara3

Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah,


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

kadek.mega.ratnawati@undiksha.ac.id 1 budi.utama@undiksha.ac.id 2
e-mail: , ,
mas.dewantara@undiksha.ac.id 3

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan e-learning pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Singaraja. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini
adalah guru bahasa Indonesia kelas XI dan siswa kelas XI IBB 2 sedangkan objek
penelitian ini adalah pemanfaatan e-learning. Data pemanfaatan e-learning pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Singaraja dilihat dari aplikasi yang
digunakan, penerapan e-learning dalam pembelajaran dan manfaat e-learning bagi guru.
Data dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan angket.
Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Adapun hasil penelitian, yaitu pembelajaran bahasa Indonesia di SMA
Negeri 3 Singaraja menerapkan e-learning jenis blended learning dengan memanfaatkan
aplikasi schoology, dan manfaat e-learning bagi guru, yaitu e-learning berfungsi sebagai
supplement, e-learning berfungsi sebagai complement, e-learning dapat melengkapi
pembelajaran konvensional, e-learning merupakan cara belajar yang sehat, e-learning
dapat melatih kemandirian belajar peserta didik, dan e-learning menjadi sumber informasi
belajar bagi peserta didik.

Kata Kunci : e-learning, pemanfaatan, schoology

ABSTRACT
This study aims at described the using of e-learning in Indonesian at SMA Negeri 3
Singaraja. This research used qualitative descriptive and quantitative descriptive
research designs. In this study, the research subjects used were Indonesian teacher in
class XI and class XI students of IBB 2 while the object of this study was the utilization
of e- learning. The utilization data on e-learning in Indonesian subjects at SMA
Negeri 3
Singaraja seen from the applications that is used from, the application of e-learning in
learning and the benefits of e-learning for the teacher's. The data were collected through
observation, documentation, interviews, and questionnaires. Data analysis is done by
reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of the research,
namely, the learning of e-learning in SMA Negeri 3 Singaraja applied blended learning
with utilize schoology application, and the benefits of e-learning for teacher is e-learning
can be function as supplement, e-learning as complement, e-learning can complete
conventional learning, e-learning is healthy learning method, e-learning could train the
independence of student’s learning, and e-learning as a source of learning informations
for student.

Keywords: e-learning, utilization, schoology

JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 46


Volume 9 Nomor 1, Februari 2019
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

PENDAHULUAN konvensional di dalam kelas, tetapi


Abad 21 ini, dunia lebih dikuasai oleh memperkuat jenis tersebut melalui
perkembangan ilmu dan teknologi yang pengayaan konten dan pengembangan
makin canggih dan berpadu pula dengan teknologi pendidikan.
ilmu sosial dan humaniora (Purwatiningsih, Pemanfaatan teknologi informasi
2017:155). Banyak hal diciptakan dengan pada proses pembelajaran merupakan
menggunakan teknologi untuk bentuk adaptasi perkembangan ilmu
mempermudah kehidupan manusia, salah pengetahuan dan teknologi yang
satunya adalah teknologi informasi. Media berkembang saat ini. Teknologi informasi
teknologi informasi seolah menjadi hal wajib (TI) dalam pembelajaran dapat
yang digunakan dalam kehidupan sehari- dimanfaatkan sebagai media persentasi
hari, penggunaan internet salah satunya. seperti power point dan media
Perkembangan teknologi internet pembelajaran mandiri bagi peserta didik
memunculkan berbagai aplikasi baru di seperti membaca atau mencari bahan
bidang pendidikan. Dalam bidang pelajaran melalui internet dan
pembelajaran, teknologi ini dikenal dengan mengumpulkan tugas melalui aplikasi e-
sebutan e-learning sama seperti yang learning. Salah satu aplikasi e-learning
dikemukakan oleh Edy, 2011 (dalam yang dimanfaatkan guru dalam
Surahyonto dan Adele B.L Mailangkay, pembelajaran adalah aplikasi schoology.
2016:17) menyatakan bahwa dalam dunia Menurut Heinich dalam Bambang
bisnis terdapat istilah e-business atau e- Warsita (2008:137-144) bahwa manfaat TI
commerce, sama /halnya dengan di dunia dalam pembelajaran adalah (1) sebagai
pemerintahan dikenal dengan istilah e- sumber informasi, yakni untuk mencari
goverment dan bagi dunia pendidikan informasi-informasi yang sedang
dikenal dengan istilah e-learning. dibutuhkan. (2) sebagai media dalam
Di abad 21 ini, guru dan peserta didik pembelajaran, yakni sebagai alat bantu
setidaknya memiliki sembilan keterampilan dalam memfasilitasi penyampaian informasi
yang harus dimiliki, seperti yang agar dapat diterima dan dimengerti dengan
dikemukakan oleh Triling and Fadel (dalam mudah. (3) sebagai pengembang
Maftuh, 2010) bahwa untuk dapat keterampilan dalam pembelajaran, yakni
menghadapi tantangan abad 21 seseorang pengembangan keterampilan-keterampilan
harus memiliki keterampilan; 1) critical berbasis teknologi informasi dengan
thinking and problem solving, 2)
aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.
communicating and collaboration, 3)
Guna meningkatkan kualitas dalam
creativity and innovation, 4) information
pembelajaran, berdasarkan Permendikbud
literacy, 5) media literacy, 6) ICT literacy, 7)
Nomor 68 Tahun 2014 tentang peran guru
flexibility and adaptability, 8) initiative and
teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
accountability, 9) leadership and
dan guru keterampilan komputer dan
responsibility. Sembilan keterampilan itu
pengelolaan informasi (KKPI) dalam
yang harus dimiliki oleh guru dan peserta
implementasi kurikulum 2013
didik untuk bersaing di abad 21 ini.
memanfaatkan e-learning. Pemanfaatan e-
E-learning di sekolah digunakan
learning dalam kurikulum 2013 ini dilakukan
sebagai alat bantu dalam pembelajaran agar bisa mengikuti perkembangan
yang menggunakan beberapa aplikasi e- teknologi di abad 21 ini.
learning atau memanfaatkan penggunaan Pemanfaatan e-learning memberikan
teknologi internet untuk mempermudah banyak kemudahan, salah satunya dalam
pembelajaran di zaman milenial. Hal ini pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut
berarti pembelajaran e-learning tidak Pannen (dalam Setyawan Pujiono, 2008)
menggantikan pembelajaran konvensional beragam kemudahan disajikan dalam e-
seperti yang dikemukakan oleh Kamarga learning untuk meningkatkan kualitas
(dalam Prasojo dan Riyanto, 2011: 209) pembelajaran bahasa Indonesia,
yang menyatakan bahwa e-learning tidak diantaranya adalah (1) e-learning untuk
menggantikan jenis pengajaran peningkatan dan pengembangan

JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 47


kemampuan profesional tenaga pengajar nilai maupun membagikan materi pelajaran.
bahasa Indonesia, (2) e-learning sebagai Kegiatan tersebut, membuat proses
sumber belajar dalam pembelajaran bahasa pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Indonesia, (3) e-learning sebagai alat bantu Berdasarkan hasil wawancara dan
interaksi dalam pembelajaran bahasa observasi awal peneliti di SMA Negeri 3
Indonesia, dan (4) e-learning sebagai Singaraja dapat dianalisis bahwa
wadah pengajaran, termasuk juga pemanfaatan e-learning memberikan
perubahan paradigma pembelajaran banyak manfaat. Salah satu manfaat e-
bahasa Indonesia yang diakibatkan oleh learning adalah membuat proses
pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran menjadi lebih efektif dan
pembelajaran. efisien. Dengan demikian, peneliti tertarik
Peneliti memilih SMA Negeri 3 untuk mendeskripsikan penelitian yang
berjudul “Pemanfaatan E-learning pada
Singaraja karena beberapa alasan (1) SMA
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Negeri 3 Singaraja sudah menerapkan dan
Negeri 3 Singaraja”.
memanfaatkan e-learning khususnya dalam
Berdasarkan latar belakang yang
pelajaran bahasa Indonesia (2) merupakan
telah diuraikan di atas, maka penelitian ini
sekolah yang memiliki tujuan yaitu
bertujuan (1) mendeskripsikan
mengembangkan pembelajaran berbasis
pemanfaatan e-learning pada mata
teknologi informasi sehingga peneliti ingin
pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri
mengetahui seberapa jauh guru mampu
3 Singaraja. (2) mendeskripsikan
memanfaatkan e-learning dalam
keefektifan e-learning pada mata pelajaran
pembelajaran khususnya pelajaran bahasa
bahasa Indonesia di SMA Negeri 3
Indonesia, (3) belum pernah dilakukan Singaraja.
penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan
e-leaning tersebut. METODE PENELITIAN
Terkait dengan pemanfaatan e- Metode penelitian yang digunakan
learning pada mata pelajaran bahasa adalah metode penelitian deskriptif
Indonesia, salah satu Sekolah Menengah kualitatif-kuantitatif. Adapun bagian-bagian
Atas yang sudah memanfaatkan e-learning dari metode penelitian ini, yaitu (1)
adalah SMA Negeri 3 Singaraja. Menurut rancangan penelitian, (2) lokasi penelitian,
Ketut Darmayasa (Waka Kurikulum SMAN (3) jenis dan sumber data, (4) metode
3 Singaraja) bahwa pemanfaatan e-
pengumpulan data, (5) instrumen
learning pada pembelajaran masih
pengumpulan data, (6) metode analisis
menggunakan schoology. Pemerintah
meminta sekolah menerapkan “Rumah data.
Belajar” tetapi sosialisasi mengenai cara Rancangan penelitian deskriptif ini
penggunan “Rumah Belajar” baru satu kali dipilih karena rancangan penelitian ini
dilaksanakan di sekolah tersebut, fasilitas mampu menggambarkan secara
yang diberikan juga belum optimal sehingga keseluruhan deskripsi mengenai
dialihkan untuk menggunakan aplikasi lain pemanfaatan e-learning. Penelitian ini
seperti schoology atau edmodo untuk dilakukan di SMA Negeri 3 Singaraja.
menunjang pembelajaran. Subjek penelitian adalah guru bahasa
Berdasarkan hasil wawancara peneliti Indonesia kelas XI dan siswa kelas XI IBB 2
dengan salah satu guru bahasa Indonesia, sedangkan objek penelitian adalah
Ibu Rika menyatakan bahwa dalam pemanfaatan e-learning pada mata
pembelajaran bahasa Indonesia hanya pelajaran bahasa Indonesia.
Metode observasi, dokumentasi,
menggunakan aplikasi schoology dalam
wawancara dan angket untuk
pembelajaran e-learning. Guru memilih
mengumpulkan data penelitian. Metode
menggunakan schoology karena fitur yang
observasi, dokumentasi, dan wawancara
disajikan untuk pembelajaran lebih lengkap
digunakan untuk mendapatkan data
daripada edmodo. Aplikasi schoology
mengenai pemanfaatan e-learning dan
digunakan oleh guru untuk melakukan
metode angket digunakan untuk
diskusi, pengumpulan tugas, pengunduhan
mendapatkan data keefektifan e-learning bahasa Indonesia adalah aplikasi
mengenai respons peserta didik. schoology. Aplikasi ini memiliki delapan fitur
Adanya penggunaan metode pasti tetapi guru bahasa Indonesia tidak
memerlukan instrumen untuk mendapatkan memanfaatkan semua fitur. Fitur-fitur
data di lapangan. Instrumen yang tersebut adalah courses, groups, recourses,
digunakan, yaitu pedoman observasi, alat recent activity, calendar, messages, profil,
dokumentasi, pedoman wawancara, dan notifications dan request. Dari kedelapan
angket.
fitur tersebut, hanya enam fitur yang
Pada rumusan masalah mengenai
dimanfaatkan oleh guru, yaitu fitur courses,
pemanfaatan e-learning pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri recourses, recent activity, calendar, profil,
3 Singaraja mengunakan teknik analisis notifications dan request.
kualitatif sedangkan rumusan masalah Dalam fitur courses, terdapat tujuh
kedua mengenai keefektifan e-learning sub fitur, yaitu materials, updates,
pada mata pelajaran bahasa Indonesia di gradebook, grade setup, badges,
SMA Negeri 3 Singaraja menggunakan attendance, dan members. Dari tujuh sub
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. fitur tersebut, guru hanya memenfaatkan
empat yang dimanfaatkan oleh guru, yaitu
HASIL PENELITIAN materials, updates, gradebook dan
Hasil penelitian meliputi tiga aspek members. Aktifitas yang dilakukan dalam
antara lain, aplikasi yang digunakan oleh aplikasi schoology adalah pemberian materi
guru, penerapan e-learning dalam oleh guru, pengumpulan tugas,
pembelajaran, dan manfaat e-learning bagi pengumuman nilai ulangan peserta didik,
guru. diskusi maupun ulangan harian.
Aplikasi yang digunakan oleh SMA
Negeri 3 Singaraja pada mata pelajaran

Tabel 1. Fitur-fitur Schoology


NO FITUR-FITUR SUB PILIHAN KEGUNAANNYA
SCHOOLOGY FITUR JAWABAN
YA TIDAK
1 Courses Materials √ Untuk menambahkan materi
pelajaran atau link tertentu, kuis
atau test, dan melakukan
diskusi
Updates √ Untuk membagikan informasi
atau pengumuman terkait
pembelajaran
Gradebook √ Untuk menampilkan nilai-nilai
peserta didik
Grade √ Untuk mengatur jenis penilaian
Setup yang digunkan dalam schoology
Badges √ Untuk memberikan
penghargaan kepada peserta
didik
Attendance √ Untuk melakukan presensi
terhadap peserta didik
Members √ Untuk mengetahui
anggota atau peserta didik
yang mengikuti kelas schoology
2 Groups √ Membuat grup untuk berdiskusi

3 Recourses √ Untuk mengakses materi atau


bahan ajar yang telah disimpan
atau diunggah pada schoology
4 Recen Activity √ Untuk menampilkan berita
terbaru yang terdapat pada
akun schoology.
5 Calendar √ Untuk menampilkan halaman
kalender yang telah diunggah
sebelumnya di Recent Activity
6 Messages √ Untuk mengirimkan pesan atau
melihat pesan antara sesama
pengguna schoology
7 Profil √ Untuk mengedit profil pengguna
schoology
8 Notifications √ Untuk mengetahui adanya
and Request pemberitahuan yang masuk ke
akun schoology

Hasil mengenai penerapan e-learning Dari enam belas kegiatan


di SMA Negeri 3 Singaraja adalah guru pembelajaran terdapat enam kegiatan
menerapkan e-learning pada mata pembelajaran telah dilakukan oleh guru
pelajaran bahasa Indonesia dengan melalui e-learning dan sepuluh kegiatan
menggunakan model blended learning. pembelajaran yang tidak dilakukan oleh
Model pembelajaran ini adalah guru saat melakukan pembelajaran. Enam
penggabungan pembelajaran konvensional kegiatan pembelajaran tersebut antara lain:
(luring) dan pembelajaran e-learning (1) Guru melakukan apersepsi, (2) Guru
(daring). Penerapan pembelajaran model ini mencari materi pembelajaran, (3) Guru
di SMA Negeri 3 Singaraja, guru lebih membagikan materi ajar, (4) Guru dan
banyak melakukan pembelajaran peserta didik melakukan diskusi, (5)
konvensional (luring). Guru melakukan Peserta didik mengumpulkan tugas melalui
sembilan kegiatan pembelajaran secara schoology, (6) Peserta didik dapat melihat
luring dan lima kegiatan secara daring. nilai belajar melalui schoology.
Pembelajaran yang dilakukan secara Selain itu, terdapat sepuluh kegiatan
daring yaitu apersepsi, membaca materi pembelajaran yang tidak dilakukan oleh
yang telah di unggah oleh guru, guru melalui e-learning, yaitu: (1) Melalukan
memberikan komentar, melakukan diskusi, presensi melalui aplikasi e-learning, (2)
mengumpulkan tugas dan melihat nilai yang Menyampaikan tujuan pembelajaran
di unggah oleh guru. Kegiatan melalui e-learning, (3) Melakukan
pembelajaran tersebut dilakukan melalui pemodelan dengan memanfaatkan e-
aplikasi schoology. Kegiatan pembelajaran learning, (4) Peserta didik mencari
yang dilakukan secara konvensional tambahan materi di internet dan
(luring), yaitu melakukan salam, presensi, menyampaikannya melalui e-learning, (5)
menyampaikan tujuan pembelajaran, Guru menanggapi materi yang didapatkan
melakukan pemodelan, melakukan analisis oleh peserta didik supaya sumber belajar
teks, penugasan, evaluasi, pemberitahuan yang di gunakan valid, (6) Guru
jadwal ulangan harian dan menyimpulkan menyampaikan video sebagi media
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. pembelajaran melalui e-learning, (7) Guru
Kegiatan pembelajaran di dalam kelas tidak memberikan tugas kepada peserta didik
sepenuhnya menggunakan e-learning secara online, (8) Guru melakukan
sehingga terdapat kegiatan pembelajaran penilaian dan tanggapan melalui aplikasi e-
yang dilakukan guru tidak melalui e- learning, (9) Guru menyampaikan simpulan
learning. melalui aplikasi e-learning, (10) Guru
melakukan evaluasi melalui e-learning.
Tabel 2. Data Nilai Peserta Didik
No Nama L/P
1 Dsk. Kadek Mery Sukmawati P
2 Gede Sugiartama L
3 Gede Wira Saputra L
4 I Gede Dedek Suryawan L
5 I Nym. Alit Mahardika L
6 Kd. Andhini Grace Yunita P
7 Kadek Dodi Widiawan L
8 Kadek Indah Diantini P
9 Kadek Siva Juliani P
10 Ketut Budi Ariani P
11 Ketut Gede Suparmawan L
12 Ketut Nopen Catur Premarta L
13 Ketut Puja Darma Wiguna L
14 Komang Dian Novita Dewi P
15 Komang Fendy Saputra L
16 Komang Seva Sukresna Adiyasa L
17 Luh Putu Nopita Purnama Dewi P
18 Luh Sri Antari P
19 Luh Fany Eka Putri P
20 Ni Luh Putu Nopi Emayanti P
21 Ni Made Devi Julianti P
22 Made Tiara Natalya P
23 Putu Bayu Wiria Suadnyana L
24 Putu Intan Marlina P
25 Putu Irma Cahayanti P
26 Putu Sutami P
27 Wayan Ayu Anggayani P
28 Dewa Made Widiartana L
29 Putu Ratih Antari P
30 Dewa Made Dwik Rismawan L
KKM
Dilihat dari nilai peserta didik, nilai saat masuk ke aplikasinya, sehingga
yang diberikan oleh guru merupakan nilai peserta didik tidak semua bisa
yang sudah diakumulasikan menggunakan mengunggah jawaban yang telah dibuat.
penilaian manual. Kriteria Ketuntasan Guru pun menyiasatinya dengan peserta
Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh didik menjawab soal menggunakan kertas
peserta didik adalah 75. Dari 30 peserta dan nilai ulangan peserta didik diunggah di
didik, 5 peserta didik mendapatkan nilai schoology oleh guru.
standar KKM sedangkan 25 peserta didik Hasil penelitian mengenai manfaat e-
nilainya di atas KKM. Hal ini membuktian learning bagi guru dalam pembelajaran
bahwa pemanfaatan e-learning pada mata bahasa Indonesia yaitu, (1) e-learning
pelajaran bahasa Indonesia sudah berfungsi sebagai supplement, (2) e-
dimanfaatkan dengan baik. learning berfungsi sebagai complement, (3)
Kegiatan ulangan harian oleh guru dapat melengkapi pembelajaran
mengenai materi proposal dilakukan konvensional, (4) cara belajar yang sehat,
dengan mengunggah soal di schoology dan (5) dapat melatih kemandirian belajar
peserta didik menjawab soal menggunakan peserta didik, (6) menjadi sumber informasi
kertas. Hal ini dilaksankan karena peserta belajar peserta didik.
didik belum siap melakukan ulangan secara
online, selain itu ada beberapa kendala lain PEMBAHASAN
seperti kuota internet dan terjadinya error
Hasil yang didapat oleh peneliti di Belajar (Jejak Bali) dalam menerapkan e-
SMA Negeri 3 Singaraja bahwa learning tetapi di sekolah SMA Negeri 3
pembelajaran bahasa Indonesia Singaraja program tersebut belum bisa
menggunakan aplikasi schoology. Hal ini dijalankan karena adanya beberapa
berbeda dengan penelitian sejenis yang kendala dari pusat sendiri. Kendala tersebut
dilakukan oleh Suharyanto dan Mailangkay adalah sosialisasi penggunan e-learning
(2016) yang menggunakan aplikasi moodle belum selesai diberikan, terjadi error saast
dalam memanfaatkan e-learning. guru-guru mencoba masuk ke akun rumah
Penggunaan aplikasi schology karena belajar dan infratruktur yang kurang
terdapat kelebihan yang dimiliki oleh memadai seperti wifi. Adanya kendala
schoology yang tidak dimiliki oleh moodle. tersebut, solusi yang ditawarkan adalah
Fitur-fitur schoology yang menggunakan aplikasi schoology atau
dimanfaatkan oleh guru adalah tersebut, edmodo. Aplikasi schoology juga memiliki
yaitu fitur courses, recourses, recent fitur lengkap yang mencakup semua
activity, calendar, profil, notifications dan komponen pembelajaran. Komponen
request. Dalam fitur courses, terdapat tujuh tersebut adalah tujuan pembelajaran dapat
sub fitur, yaitu materials, updates, disampaikan melalui schoology dan bahan
gradebook, grade setup, badges, ajar dapat diakses melalui schoology.
attendance, dan members. Dari tujuh sub Interaksi yang diciptakan oleh guru dan
fitur tersebut, guru hanya memenfaatkan peserta didik di dalam aplikais schoology
empat yang dimanfaatkan oleh guru, yaitu juga membuat proses pembelajaran
materials, updates, gradebook dan menjadi efektif. Sama seperti yang
members. Aktifitas yang dilakukan dalam dikemukakan oleh Prasojo dan Riyanto
aplikasi schoology adalah pemberian materi (2010:217) bahwa komponen pembelajaran
oleh guru, pengumpulan tugas, harus terdiri dari tujuan, bahan, peralatan,
pengumuman nilai ulangan peserta didik, suasana tempat pengajar dan peserta didik
diskusi maupun ulangan harian. bertemu, serta berinteraksi dalam proses
Aplikasi schoology termasuk dalam belajar tersebut.
sistem pembelajaran berbasis web centric Keterbatasan pengetahuan guru
course karena pembelajaran ini tentang pemanfaatan fitur-fitur yang dimiliki
menggunakan internet yang memadukan schoology yang menyebabkan guru tidak
antara belajar tanpa tatap muka (jarak jauh) dapat memanfaatkan schoology dengan
dan tatap muka (konvensional). Aplikasi optimal. Hal ini yang terjadi di lapangan,
schoology merupakan aplikasi berbasis guru kurang optimal dalam memanfaatkan
web. Hal ini berkaitan dengan pendapat e-learning. Bisa dilihat dari kurangnya
Rusman (2013:335) yang menyatakan pemanfaatan fitur-fitur yang ada di
bahwa e-learning merupakan suatu aplikasi schoology, mulai dari memanfaatkan fitur
teknologi web dalam dunia pembelajaran courses untuk melakukan presensi, kuis,
untuk sebuah proses pendidikan. Dipilihnya dan pemilihan jenis penilaian.
aplikasi ini tentunya untuk membantu Selain itu, masih terdapat kekurangan
proses pendidikan supaya menjadi lebih pada tampilan yang diunggah oleh guru
baik dan bisa mengikuti perkembangan pada akun kelas XI IBB 2 yang masih
zaman. kurang efisien dan salah tempat
Pemerintah juga mendukung adanya pengunggahan nilai oleh guru. Tampilan
yang dimaksud adalah file yang diunggah
e-learning dengan mengeluarkan Peraturan
oleh guru seharusnya bisa dijadikan satu
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
folder supaya lebih efisen
Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014
Tentang Peran Guru TIK dan Guru pengunggahannya. Kesalahan tempat
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan pengunggahan nilai peserta didik
seharusnya tidak terjadi. Nilai diunggah
Informasi dalam Implementasi Kurikulum
pada sub fitur materials bagian result yang
2013. Pemerintah provinsi Bali
seharusnya pada guru menggunggahnya
bekerjasama dengan Kemendikbud untuk
pada sub fitur gradebook.
mewajibkan sekolah menggunakan Rumah
Kekurangan tersebut menjadi kendala dinyatakan menerapkan model blended
bagi peserta didik. Jika guru mengunggah learning bukan adjuct ataupun full onlie.
file tanpa dijadikan satu folder maka Hasil lembar observasi menunjukkan
tampilan kurang menarik untuk dilihat dan bahwa kegiatan pembelajaran di dalam
menyulitkan peserta didik. Peserta didik kelas tidak sepenuhnya menggunakan e-
salah penempatan dalam mengunggah learning sehingga terdapat kegiatan
tugas dan bingung dalam melihat nilai yang pembelajaran yang dilakukan guru tidak
diunggah oleh guru. Jika guru dapat melalui e-learning. Dari enam belas
mengefisenkan tampilan pada schoology kegiatan pembelajaran terdapat enam
dan benar dalam mengunggah nilai, maka kegiatan pembelajaran telah dilakukan oleh
peserta didik pun tidak kebingungan dalam guru melalui e-learning dan sepuluh
mengumpulkan tugas atupun melihat nilai kegiatan pembelajaran yang tidak
yang diunggah oleh guru. dilakukan oleh guru saat melakukan
E-learning dapat dinyatakan efektif pembelajaran. Enam kegiatan
karena dari delapan fitur, dua fitur yang pembelajaran tersebut antara lain: (1) Guru
tidak dimanfaatkan oleh guru. Dari enam melakukan apersepsi, (2) Guru mencari
fitur yang dimanfaatkan tersebut materi pembelajaran, (3) Guru membagikan
memudahkan guru dan peserta didik dalam materi ajar, (4) Guru dan peserta didik
pembelajaran. Enam fitur tersebut adalah melakukan diskusi, (5) Peserta didik
courses, recourses, recent activity, mengumpulkan tugas melalui schoology,
calendar, profil, dan notification and (6) Peserta didik dapat melihat nilai belajar
request. Oleh sebab itu, pada mata melalui schoology.
pelajaran bahasa Indonesa di SMA Negeri
Selain itu, terdapat sepuluh kegiatan
3 Singaraja menggunakan schoology dalam
pembelajarannya. pembelajaran yang tidak dilakukan oleh
Selain itu masih terdapat kekurangan guru melalui e-learning, yaitu: (1) Melalukan
pada tampilan yang di unggah oleh guru presensi melalui aplikasi e-learning, (2)
pada akun kelas XI IBB 2 yang masih Menyampaikan tujuan pembelajaran
kurang efisien dan salah tempat melalui e-learning, (3) Melakukan
pengunggahan nilai oleh guru. Tampilan pemodelan dengan memanfaatkan e-
yang dimaksud adalah file yang di unggah learning, (4) Peserta didik mencari
oleh guru seharusnya bisa dijadikan satu tambahan materi di internet dan
folder supaya lebih efisen menyampaikannya melalui e-learning, (5)
pengunggahannya. Kesalahan tempat Guru menanggapi materi yang didapatkan
pengunggahan nilai peserta didik oleh peserta didik supaya sumber belajar
seharusnya tidak terjadi. Nilai diunggah yang di gunakan valid, (6) Guru
pada sub fitur materials bagian result yang menyampaikan video sebagi media
seharusnya guru menggunggahnya pada pembelajaran melalui e-learning, (7) Guru
sub fitur gradebook. memberikan tugas kepada peserta didik
Dilihat dari hasil penelitian yang secara online, (8) Guru melakukan
kedua, yaitu pembelajaran bahasa penilaian dan tanggapan melalui aplikasi e-
Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan e- learning, (9) Guru menyampaikan simpulan
learning tetapi juga melakukan melalui aplikasi e-learning, (10) Guru
pembelajaran konvensional (luring). Hal ini
melakukan evaluasi melalui e-learning.
bertolak belakang dengan pernyataan
Dilihat dari nilai yang sudah
Prasetya (20015:322) yang menyatakan
diakumulasikan oleh guru menggunakan
bahwa e-learning adalah pembelajaran
penilaian manual. KKM yang harus dicapai
jarak jauh yang menggunkan rangkaian
oleh peserta didik adalah 75. Dari 30
elektronik yang dilakukan melalui media
peserta didik, 5 peserta didik mendapatkan
internet untuk menyampaikan isi
nilai standar KKM sedangkan 25 peserta
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan
yang memperoleh bahan ajar sesuai didik nilainya diatas KKM. Hal ini
dengan kebutuhannya. Maka dari itu guru membuktian bahwa pemanfaatan e-learning
pada mata pelajaran bahasa Indonesia
sudah dimanfaatkan dengan baik. SMA

JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 53


Negeri 3 Singaraja bisa dikatakan Dapat menghemat biaya pendidikan,
menerapkan pembelajaran e-learning bagi guru ini relatif karena kendala pada
karena sudah memenuhi komponen- peserta didik adalah tidak tersedianya kuota
komponen yang merujuk pada e-learning internet. Dalam pembelajaran penggunaan
seperti peralatan pembelajarannya berupa spidol, kertas, buku juga masih digunakan
smartphone, power point, laptop, LCD setiap hari. Hal ini bertolak belakang
Projector. Selain itu, SMA Negeri 3 dengan hasil penelitian Silahuddin
Singaraja khususnya mata pelajaran (2015:53) yang menyatakan bahwa
bahasa Indonesia telah memanfaatkan e- kelebihan e-learning dapat menghemat
learning dengan menggunakan aplikasi biaya pendidikan secara keseluruhan
schoology. (infrastruktur, peralatan, dan buku-buku).
Dari kegiatan pembelajaran tersebut, Dapat melengkapi pembelajaran
terlihat bahwa pembelajaran tidak konvensional yaitu ketika peserta didik
sepenuhnya menerapkan pembelajaran e- diminta mencari informasi di internet. Hal ini
learning karena dalam pembelajaran sesuai dengan hasil penelitian Prasetya
khususnya pembelajaran bahasa Indonesia (2015:334) yang menyatakan bahwa
masih melakukan pembelajaran tatap muka informasi dapat diakses dimanapun dan
(luring). Terjadinya kombinasi antara kapapun waktunya, sehingga waktu lebih
pembelajaran luring dan daring tersebut, fleksibel.
sehingga disebut dengan pembelajaran E-learning dapat menjadi cara belajar
model blended learning. Hal tersebut sama yang sehat bagi penggunanya karena bagi
seperti yang dikemukakan oleh guru tidak terdapat hal negatif yang
Purwaningsih, dkk (2017) bahwa proses dirasakan oleh guru dan peserta didik saat
pembelajaran yang menempatkan sistem melakukan pembelajaran e-learning.
penyampaian secara daring sebagai bagian Kendala pasti ada tetapi masih aman untuk
yang tidak terpisahkan dari proses diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini
pembelajaran secara keseluruhan. Maka sesuai dengan hasil penelitian Prasetya
dari itu, pada pembelajaran bahasa (2015:334) yang menyatakan bahwa e-
Indonesia di SMA Negeri 3 Singaraja, learning merupakan cara belajar yang
pembelajaran e-learning dilakukan dengan aman dan sehat.
model blanded learning bukan full online. E-learning dapat melatih kemandirian
Dilihat dari hasil penelitian ketiga belajar peserta didik untuk menambah ilmu
mengenai manfaat e-learning bagi guru pengetahuan melalui internet. Kemandirian
bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 ini tidak bisa dikatakan seratus pesen
Singaraja, yaitu e-learning berfungsi karena guru harus tetap mengawasi
sebagai supplement dan complement. Hal
peserta didik sewaktu-waktu kalau tidak
ini sejalan dengan pernyataan
peserta didik akan membuka situs lain
Wahyuningsih dan Makmur (2017:12),
seperti whatsapp. Hal ini berkaitan dengan
bahwa terdapat fungsi e-learning dalam
hasil penelitian Prasetya (2015:334) yang
pembalajaran, yaitu e-learning berfungsi
menyatakan bahwa pembelajaran e-
sebagai supplement dan complement.
learning dapat melatih peserta didik lebih
Manfaat e-learning yang termasuk ke
dalam kelebihan e-learning, yaitu (1) dapat mandiri dan berkembang dalam ilmu dan
menghemat biaya pendidikan, (2) dapat pengetahuan.
melengkapi pembelajaran konvensional, (3) E-learning dapat mendorong budaya
kritis peserta didik, bagi guru tergantung
cara belajar yang sehat, (4) dapat melatih
dari peserta didik itu sendiri karena setiap
kemandirian belajar peserta didik, (5)
peserta didik memiliki cara berpikir yang
menjadi sumber informasi belajar peserta berbeda-beda. Hal ini bertolak belakang
didik, (6) dapat mendorong budaya berpikir dengan hasil penelitian Prasetya
kritis peserta didik, dan Hal ini sesuai (2015:334) yang menyatakan bahwa e-
dengan hasil penelitian kajian teori peneliti learning dapat menciptakan hal-hal positif
mengenai kelebihan e-learning. pada kondisi tertentu, salah satunya adalah
mendorong peserta didik berpikir kritis.
wawasan terkait pemanfaatan e-learning
SIMPULAN DAN SARAN dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan
Pemanfaatan e-learning pada mata menjadi pedoman untuk melaksanakan
pelajaran bahasa indonesia di SMA Negeri pembelajaran e-learning. (2) Bagi Peserta
3 Singaraja menggunakan aplikasi Didik, diharapkan mampu memberdayakan
schoology dalam pembelajaran. Fitur-fitur dan menggunakanaplikasi e-learning
yang dimanfaatkan oleh guru adalah dengan penuh tanggung jawab dan disiplin
course, recourses, recent activity, calendar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
profil, notification dan requests. Dalam fitur peserta didik. (3) Bagi Sekolah , hasil
courses terdapat tujuh sub fitur, yaitu penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
materials, updates, gradebook, grade bahan kajian dalam menyediakan
setup, badges, attendance, dan members. ketersediaan fasilitas wifi dan meningkatkan
Dari tujuh sub fitur tersebut, guru hanya kualitas guru yang melek IT dengan
memanfaatkan empat yang dimanfaatkan melakukan program pelatihan penggunaan
oleh guru, yaitu materials, updates, e-learning. (4) Bagi Peneliti Lain, fokus
gradebook dan members. Aktifitas yang kajian dalam penelitian ini baru sebatas
dilakukan dalam aplikasi ini adalah pemanfaatan dan keefektifan e-learning.
pemberian materi oleh guru, pengumpulan Penelitian lain diharapkan mengkaji
tugas, pengumuman nilai ulangan peserta kepraktisan dan keefektifan e-learning
didik, diskusi maupun ulangan harian. melalui kajian pengembangan.
Penerapan e-learning pada mata
pelajaran bahasa Indoensia di SMA Negeri
3 Singaraja menggunakan model blended DAFTAR PUSTAKA
learning. Pembelajaran ini merupakan
pembelajaran yang dilakukan dengan Budi Purwatiningsih, Erina, 2017. Seminar
pengajaran e-learning (daring) dan Nasional Pendidikan: Strategi
sebagaian konvensional (luring). Model Pendidikan dalam Menghadapi
pembelajaran ini diterapkan oleh SMA Transmisi Waktu. Universitas Negeri
Negeri 3 Singaraja khususnya pada mata
Malang. (http://ap.fip.um.ac.id/wp-
pelajaran bahasa Indonesia. Dilihat dari
nilai yang sudah diakumulasikan oleh guru, content/uploads/2017/12/Erina-Budi-
dari 30 peserta didik, 5 peserta didik Purwantiningsih.pdf). Diakses pada
mendapatkan nilai standar KKM sedangkan tanggal 22 Januari 2019.
25 peserta didik nilainya diatas KKM. Hal ini Riyana, Cepi. 2017. Atikel: Peranan
membuktian bahwa pemanfaatan e-learning Teknologi dalam Pembelajaran
pada mata pelajaran bahasa Indonesia (https://www.researchgate.net).
sudah dimanfaatkan dengan baik. Diakses pada 11 Desember 2018.
Manfaat yang diperoleh dalam Mukiminan, 2014. Tantangan Pendidikan di
pembelajaran e-learning, yaitu (1) Abad 21. Seminar Nasional:
pemanfaatan e-learning berfungsi sebagai Peningkatan Kualitas Pembelajaran
supplement, (2) pemanfaatan e-learning Pendayagunaan Teknologi
berfungsi sebagai complement, (3) dapat Pendidikan. Universitas Negeri
menghemat biaya pendidikan, (4) dapat Surabaya.
melengkapi pembelajaran konvensional, (5) (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
cara belajar yang sehat, (6) dapat melatih penelitian/dr-mukminan/ba-28-mkltp-
kemandirian belajar peserta didik, (7) unnesatantangan-pddk-di-abad-
menjadi sumber informasi belajar peserta 21.pdf). Diakses pada 12 Desember
didik, dan (8) dapat mendorong budaya 2018.
berpikir kritis peserta didik. Prasetya, Marzuqi Agung. 2015. E-learning
Dari simpulan yang didapatkan oleh Sebagai Sebuah Inovasi Metode
peneliti, peneliti memberikan saran sebagai Active Learning. Edukasia: Jurnal
berikut: (1) Bagi Guru, penelitian ini
Penelitian Pendidikan Islam. Volume
diharapkan dapat memberikan tambahan
10 Nomor 2
(file:///D:/A.%20SKRIPSI/Kumpulan%
20Jurnal/E- Learning%20Sebagai 20Jurnal/Penerapan%20E-
%20Sebuah%20 LEARNING%20dalam%20Inovasi%20
Inovasi%20Metode%20Active%20Lea Pendidikan.pdf). Diakses pada 11
rning.pdf). Diakses pada 11 Desember 2018.
Desember 2018. Suandi, I Nengah. 2008. Buku Ajar
Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto, Lantip. Penelitian Pendidikan Bahasa dan
2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Sastra Indonesia. Singaraja:Undiksha.
Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Purwaningsih, dkk. 2017. “Pengaruh Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Penggunaan E-learing Dengan Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Schoology Terhadap Hasil Belajar Alfabeta.
Peserta Didik”. FKIP Universitas Suryanto dan Adele, 2016. Penerapan E-
Lampung. Volume 5 nomor 4 learning Sebagai Alat Bantu Mengajar
(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Ilmiah
JPF/article/view/13624). Diakses pada Widya. Volume 3 Nomor 4
tanggal 30 April 2019. (file:///D:/A.%20SKRIPSI/Kumpulan%
20Jurnal/PENERAPAN%20E-
Silahuddin. 2015. Penerapan E-learning LEARNING%20SEBAGAI%20ALAT%
dalam Inovasi Pendidikan. Jurnal 20BANTU%20MENGAJAR.pdf).
Ilmiah CIRCUIT. Volume 1 Nomor 1 Diakses pada 11 Desember 2018.
(file:///D:/A.%20SKRIPSI/Kumpulan%

Anda mungkin juga menyukai