Anda di halaman 1dari 5

Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI tentang

Mawaris di SMA 1 N Syamtalira Bayu

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran adalah masih rendahnya daya

serap peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari rerata hasil belajar yang masih

rendah. Hal ini dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri.

Disamping itu, proses pembelajaran selama ini masih berpusat pada guru, dan

kurang memberi akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

penemuan dan proses berpikir.1

Keberhasilan belajar ditentukan oleh beberapa faktor yang salah satunya

adalah minat belajar. Purwanto mengatakan bahwa minat merupakan landasan

penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik yaitu dorongan

seseorang untuk berbuat.2 Begitu juga Djamarah mengatakan minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa ketrikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh.3 Sedangkan Slameto mengatakan minat adalah penerimaan akan

sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.4

Berdasarkan pengertian minat sebagaimana tersebut dapat disimpulkan bahwa

minat adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu

1
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientsi Konstruktivisme, Jakarta,
Prestasi Pustaka, 2007, hlm. 1
2
Poerwanto, N. Psikologi Pendidikan. Bandung, Remaja Rosdakarya. 2010, hlm 66
3
Djamarah, S. B. Psikologi Belajar. Jakarta, Rineka Cipta, 2008, hlm 191
4
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rineka Cipta.
2010, hlm 182.
kegiatan atau dorongan yang melatar belakangi seseorang melakukan sesuatu.

Oleh karena itu disimpulkan bahwa minat belajar adalah dorongan yang dimiliki

seseorang untuk melakukan kegiatan belajar.

Keberhasilan pembelajaran pada seorang siswa dapat dilihat dan diukur dari

prestasi belajar yang dicapainya. Pencapaian prestasi belajar tidak terlepas dari

minat belajar. Untuk itu seorang pendidik harus berupaya menimbulkan minat

belajar siswa, sebab apabila minat belajar siswa telah dibangkitkan maka perhatian

dan kegiatan akan timbul untuk mengikuti pelajaran yang disajikan

Mata pelajaran Ilmu Mawaris merupakan salah satu bagian dari rumpun

Pendidikan Agama Islam. Ilmu Mawaris adalah suatu cabang ilmu pengetahuan

yang mempelajari caracara pembagian harta waris. Mawarisi juga disebut dengan

Ilmu Faraid, karena mempelajari bagian-bagian penerimaan yang sudah

ditentukan, sehingga ahli waris tidak boleh mengambil harta waris melebihi

ketentuan.

Adapun hukum mempelajarinya adalah Fardhu Kifayah. Selain itu, anak didik

yang dihasilkan PAI bukanlah hanya anak yang mengetahui sesuatu secara benar

(to know) melainkan juga harus disertai dengan mengamalkannya secara benar (to

do), memperingati dirinya (to be) dan membangun kebersamaan hidup dengan

orang lain (to live together).5

Ilmu Faraid sebagai salah satu ilmu pengetahuan Islam, yang bersumber dari

al-Qur’an dan Hadist. Tujuan diturunkannya Ilmu Faraidh adalah agar pembagian

warisan dilakukan secara adil, tidak ada ahli waris yang merasa dirugikan,

5
Pendidikan Agama Islam dalam Prespektif Multikulturisme, cet. I (Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama, Jakarta 2006, hlm, 54.
sehingga tidak akan terjadi perselisihan atau perpecahan diantara ahli waris karena

pembagian harta warisan

Ilmu tentang hukum kewarisan (ilmu faraiḍ) termasuk salah satu aspek yang

di atur secara jelas dalam al-Qur‟an dan sunnah Rasul. Hal ini membuktikan

bahwa masalah kewarisan cukup penting dalam agama Islam. Apalagi Islam pada

awal pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan

yang berlaku pada masyarakat Arab jahiliyah.6

Keberadaan orang-orang yang mempelajari dan mengajarkan agama Islam

dan segala macam detail bagian-bagiannya, merupakan suatu keniscayaan.

Selanjutnya masyarakat diharapkan dapat merealisasikannya dalam pembagian

waris, karena semua orang akan menjalani kematian itu.7

Para Ulama menetapkan bahwa hukum mempelajari ilmu faraiḍ adalah

fardhu kifayah, artinya kalau dalam suatu masyarakat atau perkampungan tidak

ada yang mempelajari ilmu faraiḍ maka berdosalah orang-orang di kampung itu.

Akan tetapi jika ada yang mempelajari, walau hanya satu atau dua orang maka

terlepaslah semuanya dari dosa.8

Di dalam kehidupan satu keluarga, sering kita jumpai masalah yang

menyangkut dengan harta warisan, apabila kelak salah seorang dari ahli waris itu

meninggal dunia. Syariat Islam menetapkan aturan waris dengan bentuk yang

sangat teratur dan adil. Di dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi setiap

manusia, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang legal. Syariat Islam

6
Abdul Ghofur Anshori, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Ekonisia,
2002), hlm. 14
7
Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 6
8
Moh. Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaruan
Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 10
juga menetapkan hak pemindahan kepemilikan seseorang sesudah meninggal

dunia kepada ahli warisnya, dari seluruh kerabat dan nasabnya, baik dari jenis

laki-laki dan perempuan.

Begitu pentingnya mempelajari pelajaran Ilmu Mawaris, maka sudah

seharusnya pelajaran Ilmu Mawaris menjadi salah satu pelajaran yang diminati

oleh siswa untuk dipelajari. Pentingnya pelajaran Ilmu Mawaris ini harus disertai

dengan minat siswa yang tinggi untuk mempalajarinya. Karena pelajaran ilmu

mawaris ini memikul tanggung jawab untuk dapat memberi motivasi manusia

untuk mampu memahami, melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam. Minat

belajar ilmu mawaris mempunyai arti yang sangat penting untuk pencapaian itu

semua, karena dengan adanya minat belajar ilmu mawaris apa yang diharapkan

dalam pembelajaran Ilmu mawaris dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu sekolah yang didalamnya di

ajarkan mengenai Ilmu Mawaris adalah sekolah SMAN1 Syamtalira Bayu,

Kabupaten Aceh Utara. Sekolah SMAN 1 Syamtalira Bayu ini adalah Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri yang berlokasi di Propinsi Nanggroe Aceh

Darussalam Kabupaten Kab. Aceh Utara dengan alamat Jl. Banda Aceh Medan

Km 284 Bayu Aceh.9

Maka berdasarkan hal tersebut di atas pula, penulis tertarik untuk meneliti

mengenai minat belajar ilmu Mawaris oleh para siswa dengan judul “Minat

Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI tentang Mawaris di SMA 1 N

Syamtalira Bayu”

9
www.sman1syamtalirabayu-acehutara.sch.id
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat kita rumuskan

permasalahan yang diteliti yaitu:

1. Adakah Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI tentang

Mawaris di SMA 1 N Syamtalira Bayu?

2. Apa Kendala apa yang dihadapi dalam mengajarkan pelajaran PAI tentang

Mawaris di SMA 1 N Syamtalira Bayu?

3. Apa upaya yang dilakukan agar para siswa memiliki minat untuk belajar

pelajaran PAI tentang Mawaris di SMA 1 N Syamtalira Bayu?

Anda mungkin juga menyukai