Anda di halaman 1dari 13

PENCEMARAN TANAH

- Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan
anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Tanah juga
merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia.

Sumber-sumber pencemaran tanah :


1. Pencemaran secara langsung,
- Pembuangan kotoran dan pemupukan yang berlebih dapat menambah
pencemaran tanah.
- Limbah-limbah dari rembesan penumpukan sampah (landfill), kolam lumpur
(lagoon), dll.
- Penggunaan pestisida secara berlebihan pada pemberantasan hama. Degradasi
sejumlah besar pestisida dalam tanah sangat memberikan pengaruh terhadap
lingkungan.
- Pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastic.
- Dalam beberapa kasus, lahan pertanian dari bahan-bahan organik
berbahaya yang dapat mengurai juga merupakan tempat
pembuangan yang menyebabkan pencemaran tanah terjadi. Hal ini
disebabkan karena bahan organic tersebut di dalam tanah diuraikan
oleh mikroba-mikroba tanah.

- Senyawa-senyawa organik yang menguap (VOC), seperti benzene,


toluene, xylen, diklorometan, trikloroetan, dan trikloetena
merupakan bahan pencemar tanah yang umum dikeluarkan industri
atau daerah perdagangan bahan-bahan tersebut.
2. Pencemaran melalui air
- Berasal dari air yang mengandung bahan polutan yang akan
mengubah susunan kimia tanah, seperti
• limbah logam berat
• polutan hidrokarbon
• Pestisida dan pupuk berlebih yang terbawa air
• Limbah-limbah dari rumah tangga
Erosi dan Pelumpuran

Kualitas tanah dapat menurun selain disebabkan oleh terjadinya


pencemaran, juga disebabkan oleh erosi.

Erosi dapat menyebabkan merosotnya produktifitas lahan, rusaknya


lingkungan, terganggunya keseimbangan estetika dan bila keadaan yang
lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis.
Erosi berpengaruh terhadap penurunan produksi tanah akibat :
• pemisahan tanah atau hilangnya tanah lapisan atas
• Memburuknya sifat fisik dan kimia tanah
• Berkurangnya aktifitas biologi tanah
• Tertutupnya tanah lapisan atas

Erosi mengakibatkan tersingkpanya lapisan tanah yang lebih asam(pH


rendah), terbentuknya lapisan dengan kandungan aluminium yang
lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan organik karbon dan
nitrogen, unsur-unsur hara yang lebih rendah, dan terbentuknya
lapisan bawah yang lebih padat.
Dengan terjadinya erosi ini maka menimbulkan pelumpuran sistem
irigasi disamping terjadinya pencemaran air dan berkurangnya
kapasitas waduk.

Erosi tanah dan pelumpuran air sungai makin lama makin bertambah,
salah satu penyebabnya adalah penggundulan hutan di hulu sungai dan
tofografi/ kemiringan tanah.
Limbah padat atau sampah

Istilah sampah diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan


buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak
terpakai dalam bentuk padat.

Sampah merupakan campuran dari berbagai bahan baik yang tidak


berbahaya seperti sampah dapur (organik) maupun bahan-bahan
berbahaya yang banyak dibuang oleh pabrik dan rumah tangga yang
dapat digunakan kembali atau didaur ulang maupun yang tidak dapat di
daur ulang.
Dengan meningkatnya populasi penduduk di suatu daerah, maka
jumlah sampah yang dihasilkan akan meningkat.

Dampak negatif dari sampah-sampah tersebut dapat terjadi di tempat


penampungan sementara (TPS) maupun tempat penampungan sampah
akhir (TPA).

Dampak pada TPS biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap
karena terjadi penguraian anaerob, terdapatnya banyak kumpulan lalat
di atas sampah yang dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit.
Penanganan Sampah untuk Mencegah Pencemaran

- Pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill) dengan mengisi tanah


kemudian menutupnya, tetapi membutuhkan tanah yang banyak.
- Pencacahan sampah (grinding).
Limbah organik dmasukkan ke dalam alat penggiling sehinga menjadi
kecil-kecil, kemudian diolah lebih lanjut
- Pengomposan (composting), yakni pengolahan limbah untuk
memperoleh pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.
- Proses pirolisis yakni mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia
pada suhu tinggi dengan pembakaran tidak sempurna, atau dengn suatu proses
isomerisasi, deoksigenasi, denitrogenasi misalnya menjadi cairan, gas, dan padatan
dari limbah asal selulosa.

Selain itu bentuk pengolahan limbah tanah juga dilakukan dengan metode-metode
:
Bioremediasi : pembersihan permukaan tanah dengan bantuan mikroorganisme
seperti jamur dan bakteri
Fitoremediasi : pembersihan, penghilangan atau pengurangan bahan polutan
dalam tanah seperti logam berat, pestisida, atau bahan organik berbahaya dalam
anah atau air dengan bantuan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai