Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Prinsip Kerja Activated Sludge

Proses lumpur aktif (pertumbuhan tersuspensi) dan pengolahan film biologi (pertumbuhan lekat).
Proses lumpur aktif memiliki beragam tipe , yakni tipe konvensional /standar, aerasi diperluas
(extended aeration), parit oksidasi (oxidation ditch), proses nitrifikasi dan denitrifikasi.

Proses lumpur aktif pada prakteknya adalah mengalirkan air limbah kedalam bak yang di aliri
udara (bak aerasi). Selanjutnya dalam bak tersebut akan tumbuh koloni bakteri berwarna kelabu
hingga coklat-kehitaman. Koloni bakteri inilah yang disebut sebagai lumpur aktif. Koloni bakteri
akan terus tumbuh membesar sehingga membentuk gumpalan (flok). Gumpalan – gumpalan ini
kemudian di endapkan di bak pengendap II, dengan cara mengalirkan air limbah dari bak aerasi.

Endapan lumpur yang terbentuk di bagian bawah bak pengendap sebagian dibuang dan sebagian
yang lain dikembalikan ke bak aerasi, dan cairan yang ada dibagian atas bak pengendap akan
tampak jernih. Cairan yang jernih ini adalah air limbah yang sudah bersih dari bahan organik
pencemar.

Prinsip dasar sistem lumpur aktif yaitu terdiri atas dua unit proses utama, yaitu bioreaktor (tangki
aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam sistem lumpur aktif, limbah cair dan biomassa dicampur
secara sempurna dalam suatu reaktor dan diaerasi. Pada umumnya, aerasi ini juga berfungsi
sebagai sarana pengadukan suspensi tersebut. Suspensi biomassa dalam limbah cair kemudian
dialirkan ke tangki sedimentasi (tangki dimana biomassa dipisahkan dari air yang telah diolah).
Sebagian biomassa yang terendapkan dikembalikan ke bioreaktor, dan air yang telah terolah
dibuang ke lingkungan (Badjoeri et al., 2002). Agar konsentrasi biomassa di dalam reaktor
konstan (MLSS = 3 - 5 gfL), sebagian biomassa dikeluarkan dari sistem tersebut sebagai excess
sludge. Skema proses dasar sistem lumpur aktif dapat dilihat pada Gambar 2.

Dalam sistem tersebut, mikroorganisme dalam biomassa (bakteri dan protozoa) mengkonversi
bahan organik terlarut sebagian menjadi produk akhir (air, karbon dioksida), dan sebagian lagi
menjadi sel (biomassa). Oleh karena itu, agar proses perombakan bahan organik berlangsung
secara optimum syarat berikut harus terpenuhi bahwa:

1) polutan dalam limbah cair harus kontak dengan mikroorganisme,

2) suplai oksigen cukup,

3) kecukupan nutnien,

4) kecukupan waktu tinggal (waktu kontak),

5) kecukupan biomasa (jumlah dan jenis).


Tujuan pengolahan limbah cair dengan sistem. lumpur aktif dapat dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu:

1) pemisahan senyawa karbon (oksidasi karbon)

2) pemisahan senyawa nitrogen

3) pemisahan fosfor

4) stabilisasi lumpur secara aerobik simultan

Anda mungkin juga menyukai