0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitas pertukaran kation dalam tanah dan pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Kapasitas pertukaran kation merupakan jumlah ion yang dapat ditukar oleh tanah dan dipengaruhi oleh kandungan mineral tanah serta bahan organik. Kapasitas pertukaran kation berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitas pertukaran kation dalam tanah dan pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Kapasitas pertukaran kation merupakan jumlah ion yang dapat ditukar oleh tanah dan dipengaruhi oleh kandungan mineral tanah serta bahan organik. Kapasitas pertukaran kation berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitas pertukaran kation dalam tanah dan pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Kapasitas pertukaran kation merupakan jumlah ion yang dapat ditukar oleh tanah dan dipengaruhi oleh kandungan mineral tanah serta bahan organik. Kapasitas pertukaran kation berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Reaksi Asam Basa dan Pertukaran Ion di Dalam Tanah
Kemampuan suatu sedimen atau tanah untuk menukar kation
dinyatakan sebagai “kapasitas pertukaran kation”
Kapasitas Pertukaran Kation adalah jumlah miliequivalen dari kation-
kation monovalent yang dapat ditukar per 100 g tanah kering. - Pada tanah liat, mineral-mineral menukar kation karena adanya muatan negatif pada permukaan mineral tersebut, yang dihasilkan dari subtitusi suatu atom dengan bilangan oksidasi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi Mis: Magnesium kepada aluminium
- Bahan-bahan organik menukar kation karena adanya gugus
karboksilat dan gugus fungsional lainnya. - Humus merupakan komponen tanah yang mempunyai kapasitas pertukaran kation yang cukup tinggi. Tanah yang subur memiliki kapsitas menukar ion berkisar antara 300- 400meq/100 g.
Pertukaran kation dalam tanah merupakan mekanisme dimana kalium,
kalsium, magnesium dan logam-logam mikro esensial menjadi tersedia bagi tanaman. Ketika ion-ion logam hara terserap oleh akar tanaman, ion hidrogen bertukar dengan ion-ion metal. Proses ini terjadinya dengan adanya leaching dari kalsium,magnesium, dan ion-ion metal lainnya pada tanah oleh air yang mengandung asam karbonat yang akan cenderung membuat tanah menjadi asam.
Tanah bertindak sebagai buffer untuk menjaga perubahan pH
Oksidasi dari pyrit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam sulfat tanah yang disebut cat clay
Untuk mengetahui terjadi pembentukan asam sulfat tanah dapat
dilakukan tes dengan pereaksi hidrogen peroksida 30 %
Kemudian dilakukan pengukuran pHnya. Jika diketahui pHnya kurang
dari 3 maka telah terjadi pembentukan asam sulfat. Tanaman akan dapat tumbuh dengan baik jika pH tanah mencapai netral, tetapi bila tanah terlalu asam maka dapat dilakukan penambahan 𝐶𝑎𝐶𝑂3 ke dalam tanah Untuk lahan yang curah hujan rendah, tanah akan cenderung basa karena terdapat garam-garam seperti 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 Tanah basa ini dapat dihilangkan dengan dengan menambahkan aluminium atau besi sulfat yang melepaskan asam dalam proses hidrolisis. Unsur-unsur Hara dalam Tanah
Hara dalam tanah digolongkan menjadi 2 yaitu:
- Hara makro merupakan unsur-unsur yang terjadi dalam konsentrasi tinggi di dalam tanaman atau cairan dalam tanaman.
- Hara mikro merupakan unsur-unsur yang hanya penting pada
konsentrasi yang sangat rendah dan umumnya dibutuhkan untuk kerja dari enzim-enzim esensial. Yang termasuk unsur-unsur hara makro esensial yakni Karbon Fosfor Hidrogen Kalium Oksigen Kalsium Nitrogen Magnesium Belerang. Unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen diperoleh dari atmosfer dan air, sedangkan nitrogen dapat diperoleh melalui kerja bakteri pengikat nitrogen yang dapat diperoleh dari atmosfer.
Sehingga bila tanaman kurang mendapatkan unsur-unsur hara
nitrogen, fosfor dan kalium maka perlu diberikan pupuk. Tanah yang kekuranagn kalsium relatif tidak umum. Pengambilan kalsium oleh tanaman-tanaman dan pencucian oleh asam karbonat dapat menyebabkan defisiensi kalsium dalam tanah.
Tanah yang bersifat asam masih dapat mengandung kapur dalam
jumlah cukup, tetapi karena adanya persingan dengan ion-ion hidrogen maka ion kalsium tidak tersedia untuk tanaman. Perlakuan tanah asam dengan menaikan pH sampai mendekati netral, umumnya kan memulihkan defisiensi kalsium. Dalam tanah yang bersifat basa, adanya kandungan Na, Mg, dan K yang tinggi menyebabkan defisiensi kalsium karena terjadi persingan ion- ionnya, sehingga Ca tidak tersedia.
Magnesium terikat kuat di dalam mineral-mineral. Unsur ini tersedia di
dalam tanaman karena terikat kuat oleh bahan organik atau clay melalui pertukaran kation. Belerang di dalam tanah diasimilasi oelh tanaman sebagai ion sulfat
Bila di suatu daerah terjadi pencemaran 𝑆𝑂2 di atmosfer, maka
belerang dapat diabsorpsi oleh daun-daun tanaman sebagai sulfur dioksida.
Kandungan 𝑆𝑂2 yang cukup tinggi dapat membuat tanaman menjadi
mati. Yang termasuk unsur-unsur hara mikro esensial yaitu : Boron Mangan Klor Molibden Tembaga Natrium Besi Vanadium Seng Unsur-unsur ini hanya diperlukan tanaman dalam konsentrasi yang rendah, dan dapat toksik bila tinggi.