Dan pada Scopus memiliki fungsi utama Scopus adalah membuat indeks literatur ilmiah untuk
memberikan informasi yang akurat mengenai metadata masing-masing artikel ilmiah secara
individual, termasuk di dalamnya adalah data publikasi, abstrak,
referensi, dll..
Di samping itu, Scopus juga memberikan agregat data untuk menunjukkan tingkat
pengaruh suatu jurnal (institutional impact) atau institusi (institutional impact) dalam dunia
publikasi ilmiah berdasarkan hubungan sitasi dari dan ke artikel-artikel yang diterbitkan oleh
sebuah jurnal atau oleh peneliti-peneliti dari suatu institusi. Scopus dengan mudah mendapatkan
informasi mengenai apa yang sudah ditemukan oleh penerbit-penerbit atau lembaga-lembaga
riset dari seluruh dunia.
Bagaimana cara mengecek jurnal yang terindeks pada Scopus?
(1).Cara yang pertama yaitu menggunakan situs scimagojr.com . SJR ini sering dikunjungi untuk
melihat ranking sebuah jurnal yang dibagi menjadi 4 kuartil yaitu Q1, Q2,Q3, dan Q4.
-Buka halaman utama di situs scimagojr.com
-Pilih subjeck area journal yang dituju. Misalkan, karena bidang farmasetika maka akan dicari
“farmakologi, toksikologi, & farmasi”.
-Pilih subjek kategori jurnal yang diinginkan. Subjek kategori adalah subkategori dari subjek area
jurnal internasional yang dicari
-Cari quartile yang diinginkan, download data ke excel
-Pastikan jurnal terindeks scopus
(2).Cara yang kedua ini bisa dilakukan apabila kamu sudah memiliki daftar nama jurnal yang
akan dicek. Simak caranya berikut ini:
-Buka laman resmi Scopus di scopus.com
-Klik “Sources” di bagian atas
-Isikan nama jurnal di kolom “Enter title” lalu tekan enter atau klik “Find Sources”
-Jika nama jurnal yang kamu ketik sudah ditemukan di kolom search, klik jurnal tersebut dan cek
tahun coveragenya.
-Cek juga “Cakupan Konten Scopus” di bagian bawah. Jurnal masih terindeks Scopus, jika telah
masuk data 2020.