Disusun Oleh:
Arini Mutmainnah
1992040013
Pendidikan Akuntansi A
1
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum langkah-langkah PTK akan membentuk suatu siklus yang
membentuk suatu siklus sampai dirasa ada suatu perbaikan. Langkah-langkah
tersebut yaitu penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan
perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi, evaluasi
dan refleksi, serta simpulan dan tindak lanjut. Kelima langkah ini dapat diperinci
lagi menjadi langkah-langkah operasional sebagai berikut:
1. Menetapkan fokus masalah
Menetapkan fokus masalah adalah mencari dan menetapkan
masalah yang di pandang kritis dan betul-betul memerlukan tindakan
perbaikan dalam sistem pembelajaran. Untuk menuntut anda dalam
menetapkan fokus masalah, jawablah pertanyaan-pertanyaan apa yang
sedang terjadi sekarang, apakah yang sedang terjadi itu ada masalah,
jika ada bagaimana cara mengatasinya, bisakah saya memperbaikinya
dan seterusnya.
2. Melakukan diskusi awal
Maksudnya, kita harus mengadakan pertemuan diantara
kelompok yang terlibat, seperti guru, peneliti, penasihat, dan sponsor,
untuk mendiskusikan masalah kritis yang perlu di perbaiki dan
berakhir dengan suatu draft (konsep awal) usulan (proposal).
3. Melakukan kajian pustaka
2
Maksudnya melaksanakan penelitian tindakan yang meliputi
tahap-tahap rencana, tindakan, observasi, merekam data, evaluasi dan
refleksi.
7. Menafsirkan dan memberi makna
3
pelaksanaan monitoring tentang pembahan-perubahan yang terjadi
selama proses tindakan, dan (f) jenis dan bentuk data yang akan
dikumpulkan.
Selanjutnya, melakukan tindakan sesuai dengan rencana.
Dalam praktiknya, tindakan yang dilakukan tidak sesederhana yang
dipikirkan. Pelaksanaan tindakan dapat berubah atau dimodifikasi
sesuai dengan keperluan di lapangan, tetapi jangan sampai
dimodifikasi terlalu jauh sehingga menyimpang dari rencana
sebelumnya. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak dapat
dilaksanakan, maka guru hendaknya merumuskan perencanaan
kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh. Tindakan dapat
dilakukan dengan cara guru menyajikan permasalahan kepada peserta
didik, dan guru bisa memulai pembelajaran dengan langkah-langkah
sesuai dengan model pembelajaran PAKEM.
Jika dalam perencanaan telah menetapkan untuk menilai
kinerja setiap kali pertemuan, maka lakukanlah secara konsisten. Hasil
penelitian dianalisis sekaligus diberi komentar pada masing-masing
konsep yang menjadi materi kinerja peserta didik. Komentar
hendaknya menyatakan penilaian kuantitatif pada setiap tahap yang
dikehendaki secara logis. Komentar dan nilai tersebut harus
dikembalikan kepada peserta didik untuk dibahas pada pertemuan
berikutnya. Di samping itu, perlu dilakukan
identifikasi misunderstanding atau misconception peserta didik dan
mengklasifikasikannya. Setelah pembahasan hasil penilaian selesai,
mulailah pembelajaran topik baru, dan demikian seterusnya.
Tahap selanjutnya adalah observasi, sebagai masukan
atau feedback untuk memodifikasi rencana tindakan. Jika perlu,
dilakukan tindakan ulang (seperti rumusan masalah) apabila rencana
awal dianggap kurang tepat. Selama tindakan berlangsung, perlu
dilakukan monitoring secara cermat dan produktif, kemudian
melakukan observasi sambil mencatat hal-hal yang penting. Tujuan
observasi adalah untuk menjelaskan apa yang terjadi selama tindakan
berlangsung. Semua hasil observasi dan informasi yang diperoleh
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan teknik dan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika observasi berfungsi
untuk mengenali mutu proses tindakan, maka evaluasi berfungsi untuk
mendeskripsikan hasil tindakan yang secara optimis telah dirumuskan
melalui tujuan tindakan. Dengan kata lain, monitoring dilakukan untuk
mengamati pembelajaran berlangsung, mengamati interaksi selama
proses penyelidikan berlangsung, mengamati respon peserta didik
terhadap proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi ditujukan kepada
hasil belajar peserta didik melalui evaluasi kinerja portofolio, tes, dan
angket.
4
Tahap terakhir adalah melakukan refleksi akhir yang terdiri
dari beberapa komponen yaitu analisis, sintesis, memberikan makna,
eksplanasi, dan membuat simpulan. Kelima komponen itu dapat terjadi
secara berurutan atau bersamaan. Jika guru telah memiliki gambaran
menyeluruh tentang apa yang terjadi pada fase sebelumnya, dan juga
guru ingin melanjutkan tindakan berikutnya, maka guru harus
memikirkan faktor-faktor penyebabnya. Analisis seperti itu dilakukan
dengan tetap memperhatikan keseluruhan tema sentral PTK yang
sedang berjalan dan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai atau
perubahan yang diharapkan. Untuk menetapkan tindakan selanjutnya,
guru jangan hanya terpaku pada faktor-faktor penyebab yang berhasil
dianalisis, tetapi hal yang lebih penting adalah menetapkan langkah
berikutnya sebagai hasil renungan kembali mengenai kekuatan dan
kelemahan tindakan yang telah dilakukan, perkiraan peluang yang
akan diperoleh, kendala atau kesulitan bahkan ancaman yang mungkin
dihadapi. Hasil refleksi hendaknya didiskusikan sebelum diambil suatu
keputusan, lebih-lebih hasil refleksi yang akan digunakan sebagai
dasar simpulan dan rekomendasi.
Contoh ilustrasi refleksi misalnya, hasil observasi terungkap
bahwa dari penerapan model pembelajaran PAKEM, ternyata peserta
didik masih ribut, kurang bertanggung jawab, dan kesiapannya kurang.
Hasil observasi terhadap proses pembahasan hasil evaluasi diperoleh
data bahwa peserta didik kurang aktif berinteraksi terhadap materi
pelajaran, temannya, dan terhadap guru. Hasil analisis kompetensinya
terungkap masih rendah atau belum mencapai target minimal. Respons
peserta didik tidak bisa mengikuti pembelajaran secara optimal dalam
waktu singkat, sulit mendapat giliran dalam diskusi kelas, tidak ada
kesesuaian antara materi diskusi dan materi tes, dan lain-lain.
Berdasarkan semua data tersebut, guru harus melakukan refleksi.
Misalnya, model pembelajaran PAKEM diubah menjadi model
pembelajaran diskusi kelompok, lebih banyak menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan dalam diskusi, memberikan tugas sebelumnya kepada
peserta didik, menunjuk secara bergiliran peserta didik untuk
mengerjakan tugas sekaligus menilai secara kualitatif atau kuantitatif,
hasil evaluasi didiskusikan kepada peserta didik sebelum pembelajaran
berikutnya, sasaran belajar diluruskan secara realistis yang mudah
diukur, dan lain-lain.