Uraian Materi
1. Pengantar
Fonologi sebagai salah satu aspek besar linguistik telah
menjadi payung bagi dua subbidangnya, yaitu fonetik dan fonemik.
Secara etimologis dan epistemologisnya fonologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari bunyi. Atas dasar ini pula, baik fonetik maupun
fonemik sama-sama mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan bunyi
(bahasa). Sudah barang tentu, setiap kata/istilah yang berbeda akan
mengacu kepada makna yang berbeda pula. Jadi, selain kedua
subbidang fonologi ini memiliki kesamaan, keduanya memiliki
perbedaan. Hal yang terakhir inilah (tentang perbedaan keduanya)
yang sering dipertanyakan orang. Untuk itu pembahasan pada pokok
bahasa ini diawali dengan upaya menemukan ciri pembeda keduanya.
Secara sekilas, keduanya memang mirip. Apalagi kalau
dihubungkan dengan konsep etik dan emik. Berikut dikemukakan
beberapa perbedaan keduanya.
a. Fonetik adalah ilmu yang mempelajari produksi bunyi bahasa,
sedangkan fonemik adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi
bahasa sebagai pembeda makna.
b. Deskripsi bunyi bahasa secara fonetis dinilai belum lengkap,
sedangkan deskripsi bunyi secara fonemis akan memperlengkapi
kekurang pada deskripsi fonetis.
c. Secara teknis, bentuk singkat yang cocok untuk fonetis adalah fon,
sedangkan bagi fonemik menggunakan istilah fonem.
d. Perbedaan terakhir antara keduanya adalah menyangkut lambang
yang didasarkan pada International Phonetic Alphabetic (IPA)
bahwa simbol untuk fon adalah diapit oleh kurung siku ([.]),
sedangkan untuk fonemik digunakan tanda garis miring dua untuk
mengapit suatu fonem (/./).
2. Jenis-Jenis Fonetik
Tampaknya hampir semua linguis bersepakat bahwa fonetik
sebagai subbidang fonologi yang mengkaji ciri-ciri fisik beserta cara
menghasilkan bunyi dibagi dalam tiga jenis, yakni:
a. Fonetik artikulatoris atau fonetik organis atau fonetik fisiologi,
mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia
bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-
bunyi itu diklasifikasikan.
b. Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis
atau fenomena alam (bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getaranya,
aplitudonya,dan intensitasnya.
c. Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan
bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan
dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang
berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia. Sementara fonetik akustik lebih
berkenaan dengan bidang fisika, dan fonetik auditoris berkenaan
dengan bidang kedokteran.
Bahan Bacaan
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Tugas/Latihan ke-2
Nama : ……..……………………………..
Nomor Stambuk : …………………………………….
Fakultas/jurusan : …………………………………….
Pertanyaan:
1. Jelaskan perbedaan ketiga jenis fonetik.
2. mengapa objek kajian kita hanya berfokus pada jenis fonetik
artikulatoris. Kemukakan alasan Saudara!
3. Apa saja manfaat praktis mempelajari fonetik?