Anda di halaman 1dari 6

1

BAHAN AJAR (HAND OUT)


MATA KULIAH: FONETIK/FONOLOGI BAHASA INDONESIA

Pokok Bahasan : Proses Pembunyian dan Alat-alat Bicara


(Organ of Speech)
Pertemuan : Ke-3
Subpokok Bahasan :
1. Proses Pembunyian
2. Alat-alat Bicara
3. Fungsi Alat-alat Bicara
Sasaran pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat/mampu:
1. Menjelaskan proses terjadinya bunyi (bahasa)
2. Mengenali organ-organ yang dapat menghasilkan bunyi bahasa
3. Menjelaskan fungsi dari tiap-tiap alat bicara

Uraian Materi
1. Proses Pembunyian
Proses terbentuknya bunyi bahasa secara garis besarnya
terbagi atas empat macam, yakni:
a. proses keluarnya udara dari paru-paru,
b. proses fonasi, yaitu bagaimana lewatnya bunyi dalam tenggorokan,
c. proses artikulasi yaitu proses terbentuknya bunyi oleh artikulator
bekerja sama dengan titik artikulasi, dan
d. proses oro-nasal, proses keluarnya bunyi melalui mulut atau hidung
(Ladefoged, 1973: 2-3).
Seperti yang sudah disebutkan, bahwa fonetik (artikulatoris)
mengkaji cara membentuk bunyi-bunyi bahasa. Adapun sumber
kakuatan utama untuk membentuk bunyi bahasa, yaitu udara yang
keluar dari paru-paru. Udara tersebut dihisap ke dalam paru-paru,
kemudian dikeluarkan ketika bernafas. Ketika udara keluar dari paru-
2

paru melalui tenggorokan, ada yang mendapat hambatan dan ada


yang tidak mendapat hambatan.

2. Alat Bicara (Organ of Speech)


Hampir separuh anggota tubuh manusia (dari perut ke atas
kepala) ikut ambil bagian dalam proses pembentukan bunyi (bahasa).
Tentu saja tidak semua bagian,anggota tubuh yang dimaksud
berfungsi membentuk bunyi bahasa. Telinga, misalnya yang berfungsi
utama untuk mendengarkan bunyi dan tidak memproduksi bunyi oleh
karena itu, berikut ini didaftarkan lebih dua puluan bagian (organ)
tubuh manusia yang berfungsi menghasilkan bunyi bahasa. Patut
dicatat bahwa tidak semua organ berikut juga terlibat langsung, namun
karena secara anatomi tubuh tidak dapat dilepaskan dari bagian lain
ketika memproduksi suatu bunyi. Oleh karena itulah setiap pakar
menunjukkan jumlah alat bicara secara berbeda. Yang disebutkan
berikut merupakan perpaduan dari berbagai sumber.
1. paru-paru (lungs) 13. daun lidah (lamina)
2. tenggorokan (trachea) 14. ujung lidah (apex)
3. pangkal tenggorokan 15. anak tekak (uvula)
(larynx) 16. langit-langit lunak (velum)
4. pita suara (vocal cords) 17. langit-langit keras
5. krikoid (cricoid) (palatum)
6. tiroid (tyroid) atau gondok 18. gusi (alveolum)
laki 19. gigi atas (denta)
7. aritenoid (arythenoid) 20. gigi bawah (denta)
8. rongga anak tekak 21. bibir atas (labia)
(pharynx) 22. bibir bawah (labia)
9. epiglotis (epiglottis) 23. mulut (mouth)
10. akar lidah (root of tangue) 24. rongga mulut (mouth
11. punggung lidah (dorsum) cavity)
12. tengah lidah (medium)
3

25. rongga hidung (nasal cavity)

3. Fungsi Alat Bicara


a. Paru-paru
Fungsi pokoknya adalah untuk pernafasan. Arus udara yang dari
paru-paru inilah yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya
bunyi.
b. Pangkal Tenggorok (Larynx)
Pangkal tenggorok (laring) terdiri atas empat kompenen, yaitu:
tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita
suara, dan tulang rawan tiroid.
Salah satu bagian terpenting yang sangat berfungsi dalam
membentuk bunyi adalah pita suara.
c. Pita Suara
Fungsi utama pita suara ini adalah sebagai pintu klep yang
mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut
4

atau hidung.Dengan peristiwa membuka dan menutupnya pita


suara, maka terbentuklah suatu celah atau ruang di antara
sepasang pita suara. Celah itu disebut glotis. Proses bergetarnya
pita suara disebut fonasi.
d. Rongga Kerongkongan
Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makan dan minum.
Dalam pembentukan bunyi bahasa, peranannya terutama hanyalah
sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara
bergetar. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh faring disebut faringal.
Langit-langit Lunak
Langit-langit lunak (velum) beserta bagian ujungnya yang disebut
anak tekak dapat turun naik sedemikian rupa. Dalam keadaan
bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujung anak tekak
menurun, sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga
hidung. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak ini
disebut bunyi velar. Dalam pembentukan bunyi, ia sebagai
artikulator pasif (dasar atau basis artikulasi), sedangkan artikulator
aktifnya adalah pangkal lidah. Bunyi yang dibentuk oleh pangkal
lidah disebut dorsum.
Langit-langit Keras
Artikulator pasif, sedangkan altikulator aktifnya adalah ujung lidah
atau tengah lidah.
e. Gusi dalam (Alveolum)
Gusi berfungsi sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulotaor
aktifnya adalah ujung lidah.
f. Gigi (Dental)
Gigi bawah tidak memiliki fungsi yang banyak dalam pembentukan
bunyi bahasa. Yang berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar
artikulasi adalah gigi atas bekerja sama dengan bibir bawah atau
ujung lidah.
g. Bibir (Lip, Labia)
5

Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu penjaga rongga


mulut. Dalam pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai
artikulator pasif, bekerja sama dengan bibir bawah sebagai
artikulator aktifnya,juga dapat bekerja sama dengan gigi atas,
h. Lidah
Fungsi pokok lidah adalah seebagai alat perasa dan untuk
memindahkan makanan yang akan atau sedang dikunyah. Dalam
pembentukan bunyi bahasa, lidah sebagai altikulator aktif memiliki
peranan yang sangat penting. Lidah dapat dibagi menjadi lima
bagian, yaitu: akar lidah (root), pangkal lidah (dorsum), tengah lidah
(medium), daun lidah (lamina), dan ujung lidah (apex). Akar lidah
bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan bunyi
radiko-faringal. Pangkal lidah bekerja sama dengan langit-langit
lunak menghasilkan bunyi dorso-velar.Tengah lidah bekerja sama
dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi bahasa medio-
palatal. Ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras
menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Bahan Bacaan
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Marsono. 1996. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada Unipersity Press.

Muslich, Masnur. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia Tinjauan Deskriptif


Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Verhaar, J.W.M, Pengantar Linguistik Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press, 1981.

___________, 2006. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press, 2006
6

Tugas/Latihan ke-3
Nama : ……..……………………………..
Nomor Stambuk : …………………………………….
Fakultas/jurusan : …………………………………….
Pertanyaan:
1. sebutkan sekurang-kurangnya tiga alat bicara yang paling
berperanan dalam pemproduksian bunyi bahasa.
2. secara fisiologis, lidah dapat dibagi menjadi tiga atau lima bagian.
sebutkanlah ketiga dan kelima bagian yang dimaksud!
3. apa nama istilah asingnya untuk alat bicara berikut:
a. daun lidah
b. belakang/pangkal
c. langit-langit keras
d. bibir
4. jika kedua alat bicara beriku masing-masing dipertemukan akan
menghasilkan istilah apa?
a. bibir bawah + gigi atas → ………………
b. tengah lidah + langit-langit keras → ………………
c. ujung lidah + gusi bagin dalam gigi atas → ………………

Anda mungkin juga menyukai