Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ْ‫اَلنَّ ْق ُد ِع ْن َد ْال َع َرب‬

(KRITIK SASTRA DALAM PANDANGAN ARAB)

Oleh Kelompok 1 :
Muhammad Yusuf Alfa Resky (2020203879203023)
Andi Muammal Zakki (2020203879203001)

FAKULTAS USLUHUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
PAREPARE
2021
Daftar Isi :

DAFTAR ISI..................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1

1.3 MANFAAT DAN TUJUAN....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

2.1 AWAL MULA KRITIK SASTRA...........................................................................................3

2.2 DEFENISI KRITIK SASTRA..................................................................................................4

2.3 KRITIK SASTRA DALAM PANDANGAN ORANG ARAB...............................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................9

3.1 SIMPULAN..............................................................................................................................9

3.2 SARAN.....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................iii

i
Kata Pengantar :

Alhamdulillahi Rabbil „Alamiin, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Tuhan semesta alam atas segala limpahan karunia dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang kritik sastra dalam pandangan orang Arab.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan pembelajaran maupun
manfaat untuk pembaca.

Parepare, 17 September 2021


Hormat kami,

Kelompok 1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sastra adalah bagian dari entitas budaya yang praktiknya tercennin dalam karya-karya
sastra. Semua kebudayaan dan peradaban di dunia mengalami suatu periode perubahan yang
mendalam (Peursen, 1990:72), tennasuk kebudayaan dan peradaban bangsa Arab dengan segala
totalitasnya. Para penulis Arab telah banyak mewamai peradaban manusia dengan keahlian dan
kecakapan khas mereka dalam bersastra. Peradaban itu berkaitan dengan term kolektif untuk
menunjukkan kondisi suatu masyarakat yang beradab (Weintraub, 1969:27). Di antara ciri
masyarakat beradab itu adalah kemampuan mengkreasi budaya dan mewujudkannya dalam
entitas budaya yang adiluhung. Dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Arab mampu
mengkreasi budaya sehingga dapat mencapai tingkat peradaban yang tinggi, yang tercermin,
antara lain, pada produk budayanya yang berwujud karya sastra berbentuk puisi, prosa, dan
drama.

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana sejarah awal kritik sastra?

B. Apa itu kritik sastra?

C. Bagaimana kritik sastra dalam pandangan orang Arab?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PEMBAHASAN

A. Untuk mengetahui bagaimana sejarah awal kritik sastra

1
B. Untuk mengetahui apa itu kritik sastra

C. Untuk mengetahui bagaimana kritik sastra dalam pandangan orang Arab

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AWAL MULA KRITIK SASTRA


Kegiatan kritik sastra pertama kali di dunia dilakukan dua orang Yunani,
yaitu Xenophanes dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophanes dan Heraclitus mengecam
keras seorang pujangga besar bernama Homerus yang sering bercerita tentang hal-hal yang tidak
senonoh tentang dewa-dewi. Hal inilah yang mengawali pemikiran Plato tentang "pertentangan
purba antara puisi dan filsafat. Pada tahun 405 SM. Aristophanes secara lebih tebuka
mengkritik Euripides yang begitu menjunjung nilai seni tanpa memperhatikan nilai
sosial. Aristoteles kemudian menulis buku mengenai kritik sastra yang mulai menemukan bentuk
yang berjudul Poetica. Pada masa ini Plato memunculkan tiga poin penting mengenai baiknya
suatu karya sastra: memberikan ajaran moral yang lebih tinggi; memberikan kenikmatan; dan
memberikan ketepatan dalam bentuk pengungkapannya.
Kritik sastra dan sejarah sastra memiliki hubungan yang akrab, maka tidak tidak
kekurangan kritik sastra tanpa sejarah sastra. Akan tetapi, keduanya memiliki wilayahnya sendiri
dalam dunia sastra dan memiliki perbedaan. Sejarah sastra akan menjelaskan "A" bermula dari
"B", sementara kritik sastra menilai "A" bertambah baik dari "B". Sejarah sastra berdasarkan
pembuktian data-data historis, sementara kritik sastra berdasarkan pada pendapat dan keyakinan
seorang kritikus sastra. Kaitan yang pasti selang sejarah sastra dan kritik sastra adalah kritik
sastra yang baik akan menganalisa suatu karya sastra dengan membawa-bawa konsep dan sikap
orang-orang dalam suatu zaman lahirnya sebuah karya sastra. Hal ini penting karena setiap
periode sastra memiliki konsep dan konsep yang berbeda-beda. Sementara itu, tidak tidak
kekurangan sejarah sastra yang ditulis tanpa dasar penilaian dan seleksi yang dibuat bentuk
sebagai ciri khas kritik sastra. Sejarah sastra mempunyai peran berproduksi kritik sastra yang
melampaui penilaian atas dasar suka atau tidak suka. Kritikus sastra yang sadar akan sejarah
sastra berdaya untuk melainkan asli atau tidaknya sebuah karya sastra yang sedang dihadapi.
Selanjutnya, dalam sejarah kritik sastra Arab, kritik sastra telah muncul sejak masa

3
Jahiliyah (pra-Islam), khususnya dalam moment Pasar Raya Ukaz yang tidak saja berfungsi
sebagai pasar material, tetapi juga sastra dan budaya yang melahirkan karya sastra al-
mu’allaqat (karya sastra monumental yang digantung di dinding Ka’bah).

2.2 DEFENISI KRITIK SASTRA


Kritik sastra adalah salah satu cabang pengetahuan sastra untuk menghakimi suatu karya
sastra. Kritik sastra mencakup penilaian artian memberi keputusan berharga tidaknya suatu karya
sastra. Kritik sastra biasanya dibuat oleh kritikus sastra.  Penting untuk seorang kritikus sastra
untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya
sastra, sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan pengetahuan
lain yang terkait. Kritik sastra memungkinkan suatu karya bisa dianalisis, diklasifikasi dan
dihabisi dinilai  Seorang kritikus sastra mengungkapkan konsep, paham-paham, filsafat,
pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra.  Sebuah kritik sastra yang baik harus
menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik terus maupun tidak terus dalam penilaiannya. 
Jenis-jenis Kritik Sastra
Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, jenis kritik sastra mampu dibedakan menjadi :
 Kritik Mimetik
Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra yaitu gambaran atau rekaan dari
lingkungan kehidupan dan kehidupan manusia.
 Kritik Pragmatik
Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra. Kegunaan ini diteliti dari bagian hiburan, estetika,
pendidikan, dan hal lainnya.
 Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau
menuangkan idenya dalam wujud sastra. Kebanyakan pendekatan ini untuk mengkaji puisi.
 Kritik Objektif
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. Karya sastra yaitu objek
yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai lingkungan kehidupannya sendiri.

4
2.3 KRITIK SASTRA DALAM PANDANGAN ORANG ARAB
Sebelum membahas lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu
apa itu sastra Arab.

Sastra Arab merujuk pada khazanah kesusastraan di wilayah Arab atau Timur Tengah
yang mencakup negara-negara di Asia Barat dan Afrika Utara. Sastra Arab merupakan beragam
tulisan dan/atau cerita lisan berupa natsr (‫ )نثر‬atau syi'r (‫ )شعر‬yang ditulis dalam bahasa Arab atau
penulis-penulis berkebangsaan negara-negara Arab. Natsr (‫ثر‬YY‫ )ن‬adalah genre prosa Arab,
sedangkan si'yir (‫ )شعر‬adalah genre puisi Arab yang memiliki karakteristik puitika yang khas,
seperti memiliki akhir bunyi yang sama (qafiah, ‫ )قافية‬dan disusun dalam pola tertentu (arudh,
‫)عروض‬.

Sastra Arab dikenal sejak sebelum masuknya Islam (sebelum abad ke-7 Masehi). Masa
pra-Islam tersebut disebut sebagai sastra Arab klasik atau sastra Arab masa jahiliyah.
Setelah Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul pada 6 Agustus 611 M, sastra Arab
dipengaruhi secara kuat oleh ajaran Islam. Setelah itu, sastra Arab semakin berkembang dan
mengalami puncaknya pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Setelah kekhalifahan Abbasiyah
mundur, wilayah Arab mengalami perpecahan menjadi beberapa dinasti kecil, termasuk
kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Hal tersebut berdampak pada terminologi sastra Arab yang
secara geografis terbatas pada negara-negara yang berbahasa Arab hingga berdirinya negara-
negara modern di wilayah Arab atau Timur Tengah, seperti: Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Irak,
dan sebagainya.

Sastra Arab sudah ada dan terus berkembang sejak awal kemunculan bahasa tersebut.
Sastrawan di setiap zaman mewarnai perkembangan sastra tersebut. Mereka berasal dari berbagai
latar belakang budaya. Ada yang berasal dari budaya Mesir, Persia, Yunani, dan banyak lagi.

Alquran juga menjadi inspirasi bagi per kembangan sastra Arab. Kalam Ilahi itu hadir
dalam ben tuk sajak yang indah didengar. Wahyu Ilahi itu akan semakin indah bila dibaca
dengan nada tilawah, sebagaimana dipraktikkan ulama dahulu.

Orang-orang Arab telah lama menganggap bahasa mereka sebagai instrumen presisi,
kejernihan, dan kefasihan yang sempurna, sebagaimana dibuktikan oleh Alquran dan karya sastra
setelahnya. Sastra Arab terus berkembang dalam bentuk literatur selama 1. 400 tahun.
Sastra Arab yang paling awal dikenal adalah puisi kepahlawanan suku populer di Arab

5
pada masa sebelum Islam. Dari sanalah sastra Arab berkembang seperti kasidah berisikan puisi
panjang yang sering menceritakan kehidupan penyair atau tentang sukunya. Kisah itu disajikan
secara dramatis. Puisi pra-Islam tetap bertahan secara lisan hingga akhir abad ketujuh.

Untuk lebih lengkapnya, alangkah lebih baiknya kalo kita menganalisi bersama :
1. ANALISIS MAKNA KATA NAQD ATAU KRITIK
Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian, analisis, pengecekan, pembedaan yang
baik dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan diskusi.
Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian, analisis, pengecekan, pembedaan yang baik
dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan diskusi. Sedangkan dari bahasa Yunani kata
naqd atau kritik berasal dari kata krites (hakim) yang berarti menghakimi, membandingkan atau
menimbang.
Istilah ”kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”.
Krites sendiri berasal dari krinein, ”menghakimi”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman”
dan kritikos berarti ”hakim kasustraan.

2. ANALISIS MAKNA KATA ADAB ATAU SASTRA


Secara bahasa, adab memiliki minimal tiga arti : sopan santun, ilmu humaniora dan
sastra. Dalam pengertian sastra, adab (sastra) terbagi ke dalam dua bagian besar : al-adab al-
wasfi (sastra deskriptif/nonimajinatif) dan al-adab al-isya’i (sastra kreatif). Al-adab al-wasfi
sering disebut juga dengan Al-‘ulûm al-adabiyyah. Al-adab al-wasfi terdiri dari tiga bagian :
sejarah sastra (tariikh adab), kritik sastra (naqd al-adab), dan teori sastra (nazariyah al-adab).
Sastra, kata sastra dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa Sansekerta. Akar kata sasdalam
kata kerja turunan “mensarahkan, mengajar, memberi ptunjuk atau intruksi”. Akhiran –tra
biasanya menunjukkan alat, sarana. Maka dari sastra dapat berarti “alat untuk mengajar, buku
petunjuk, buku petunjuk mengenai seni cinta”. Kata sastra secara etimologi dalam dunia arab
dikenal dengan istilah al-Adab. Kata al-Adab pada masa pra Islam (Jahiliyah) mengandung
pengertian ; etika, moral (alkhalq dan al-mahdab), prilaku yang baik (al-thabu ‘al-qourm), dan
interaksi sosial yang baik antar sesama manusia (al-mu’amalah al-karimah). Syauqi Dhef
mengatakan; sastra pada hakekatnya adalah gambaran realitas yang obyektif, mengacu pada
kondisi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya maupun baik secara khusus

6
maupun secara umum.
adab atau sastra dalam hal ini menunjukkan pengertian al-adab al-insyai yang artinya
ekspresi bahasa yang indah yang menggunakangaya bahasa yang indah juga menggunakan gaya
bahasa yang berbeda darigaya bahasa biasa, karena mengandung estetika bentuk dan makna.
Sedangkan adab atau sastra dalam hal ini menunjukkan pengertian al-adab al-insyai yang artinya
ekspresi bahasa yang indah yang menggunakan gaya bahasa yang indah juga menggunakan gaya
bahasa yang berbeda dari gaya bahasa biasa, karena mengandung estetika bentuk dan makna.
Sastra adalah satu media seni komunikasi yang sering disebut-sebut. Karya sastra dapa berupa
novel, novella, serita pendek, puisi, drama, dan epic.
Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, gagasan, semangat,keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa
sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Menurut Engleton, sastra yang disebutnya "karya tulisan yanghalus" (belle letters)
adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa
yangdipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang tipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil

3. ANALISIS MAKNA KATA NAQD AL-ADAB ATAU KRITIK SASTRA


Kritik sastra ialah bagian ilmu sastra yang memperbincngkan pemahaman, penghayatan,
penafsiran, dan penilaian terhadap karya sastra. Ketiga bagian ilmu sastra tersebut saling
berkaitan. Teori sastra tidak dapat dilepaskan dari sejaraha dan kritik sastra, dan sejarah sastra
tidak dapat dipisahkan dari teori dan kritik sastra. Begitu juga dengan kritik sastra, ia
memerlukan teori dan sejarah sastra. Keterkaitan itu menyebabkan masing-masing saling
ketergantungan dengan yang lain. Sebuah karya sastra tidak akan dapat dipahami dan dihayati,
apabila ditafsirkan dan dinilai dengan sempurna, tanpa bantuan ketiga bidang ilmu sastra
tersebut. Teori sastra tidak akan pernah sempurna tanpa bantuan sejarah sastra dan kritik sastra,
sejarah sastra juga tidak dapat dipaparkan apabila teori dan kritik sastra itu tidak jelas; juga
dengan kritik sastra, ia tidak akan mencapai sasaaran manakala teori dan sejarah sastra tidak
dijadikan landasan berpijak.

7
Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra)
yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.
naqd adab atau kritik sastra berarti pengkajian terhadap karya sastra yang menganalisis dan
menjelaskannya agar dapat dipahami dan dinikmati pembaca dan kemudian dinilainya secara
objektif. Dan kritik sastra ini adalah kajian yang menerangkan tentang pemahaman, penghayatan,
penafsiran juga penilaian terhadap karya sastra.
Namun menurut Andre Hadjana, dalam bukunnya mendefinisikan bahwa kritik sastra
sebagai hasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat
pemahaman dan penafsiran sistematik: yang dinyatakan dalam bentuk tertulis.
Abrams dalam Pengkajian sastra (2005: 57) mendeskripsikan bahwa kritik sastra
merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan
penilaian karya sastra.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian,
analisis, pengecekan, pembedaan yang baik dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan
diskusi. Lalu Sastra atau adab memiliki minimal tiga arti : sopan santun, ilmu humaniora dan
sastra. Dalam pengertian sastra, adab (sastra) terbagi ke dalam dua bagian besar : al-adab al-
wasfi (sastra deskriptif/nonimajinatif) dan al-adab al-isya’i (sastra kreatif). Jadi, Kritik sastra
ialah bagian ilmu sastra yang memperbincngkan pemahaman, penghayatan, penafsiran, dan
penilaian terhadap karya sastra. Sastra adalah bagian dari entitas budaya yang praktiknya
tercennin dalam karya-karya sastra. Semua kebudayaan dan peradaban di dunia mengalami suatu
periode perubahan yang mendalam.

3.2 SARAN
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang
kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan
agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menjadi referensi belajar yang bermanfaat.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/ouoyap313/sastra-arab-dari-berbagai-zaman (Diakses pada 16


September. Pukul 14.43 WITA)
http://studi-arab.blogspot.com/2015/12/kritik-sastra_43.html (Diakses pada 16 September. Pukul
14.45 WITA)
https://repository.ugm.ac.id/33018/1/9._SEJARAH_PERKEMBANGAN_KESUSASTRAAN_A
RAB_KLASIK_DAN_MODERN-Fadlil.pdf (Diakses pada 19 September. Pukul 02.21 WITA)
http://maktabahkamila.blogspot.com/2016/09/kritik-sastra-arab-klasik.html (Diakses pada 19
September. Pukul 10.24 WITA)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Arab (Diakses pada 19 September. Pukul 10.34 WITA)
http://kelaskaryawan.untara.ac.id/en3/2-2770-2657/Kritik-Sastra_65139_kelaskaryawan-
untara.html (Diakses pada 19 Septembet. Pukul 11.23 WITA)

iii

Anda mungkin juga menyukai