Oleh Kelompok 1 :
Muhammad Yusuf Alfa Resky (2020203879203023)
Andi Muammal Zakki (2020203879203001)
DAFTAR ISI..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
3.1 SIMPULAN..............................................................................................................................9
3.2 SARAN.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................iii
i
Kata Pengantar :
Alhamdulillahi Rabbil „Alamiin, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Tuhan semesta alam atas segala limpahan karunia dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang kritik sastra dalam pandangan orang Arab.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan pembelajaran maupun
manfaat untuk pembaca.
Kelompok 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Untuk mengetahui apa itu kritik sastra
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jahiliyah (pra-Islam), khususnya dalam moment Pasar Raya Ukaz yang tidak saja berfungsi
sebagai pasar material, tetapi juga sastra dan budaya yang melahirkan karya sastra al-
mu’allaqat (karya sastra monumental yang digantung di dinding Ka’bah).
4
2.3 KRITIK SASTRA DALAM PANDANGAN ORANG ARAB
Sebelum membahas lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu
apa itu sastra Arab.
Sastra Arab merujuk pada khazanah kesusastraan di wilayah Arab atau Timur Tengah
yang mencakup negara-negara di Asia Barat dan Afrika Utara. Sastra Arab merupakan beragam
tulisan dan/atau cerita lisan berupa natsr ( )نثرatau syi'r ( )شعرyang ditulis dalam bahasa Arab atau
penulis-penulis berkebangsaan negara-negara Arab. Natsr (ثرYY )نadalah genre prosa Arab,
sedangkan si'yir ( )شعرadalah genre puisi Arab yang memiliki karakteristik puitika yang khas,
seperti memiliki akhir bunyi yang sama (qafiah, )قافيةdan disusun dalam pola tertentu (arudh,
)عروض.
Sastra Arab dikenal sejak sebelum masuknya Islam (sebelum abad ke-7 Masehi). Masa
pra-Islam tersebut disebut sebagai sastra Arab klasik atau sastra Arab masa jahiliyah.
Setelah Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul pada 6 Agustus 611 M, sastra Arab
dipengaruhi secara kuat oleh ajaran Islam. Setelah itu, sastra Arab semakin berkembang dan
mengalami puncaknya pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Setelah kekhalifahan Abbasiyah
mundur, wilayah Arab mengalami perpecahan menjadi beberapa dinasti kecil, termasuk
kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Hal tersebut berdampak pada terminologi sastra Arab yang
secara geografis terbatas pada negara-negara yang berbahasa Arab hingga berdirinya negara-
negara modern di wilayah Arab atau Timur Tengah, seperti: Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Irak,
dan sebagainya.
Sastra Arab sudah ada dan terus berkembang sejak awal kemunculan bahasa tersebut.
Sastrawan di setiap zaman mewarnai perkembangan sastra tersebut. Mereka berasal dari berbagai
latar belakang budaya. Ada yang berasal dari budaya Mesir, Persia, Yunani, dan banyak lagi.
Alquran juga menjadi inspirasi bagi per kembangan sastra Arab. Kalam Ilahi itu hadir
dalam ben tuk sajak yang indah didengar. Wahyu Ilahi itu akan semakin indah bila dibaca
dengan nada tilawah, sebagaimana dipraktikkan ulama dahulu.
Orang-orang Arab telah lama menganggap bahasa mereka sebagai instrumen presisi,
kejernihan, dan kefasihan yang sempurna, sebagaimana dibuktikan oleh Alquran dan karya sastra
setelahnya. Sastra Arab terus berkembang dalam bentuk literatur selama 1. 400 tahun.
Sastra Arab yang paling awal dikenal adalah puisi kepahlawanan suku populer di Arab
5
pada masa sebelum Islam. Dari sanalah sastra Arab berkembang seperti kasidah berisikan puisi
panjang yang sering menceritakan kehidupan penyair atau tentang sukunya. Kisah itu disajikan
secara dramatis. Puisi pra-Islam tetap bertahan secara lisan hingga akhir abad ketujuh.
Untuk lebih lengkapnya, alangkah lebih baiknya kalo kita menganalisi bersama :
1. ANALISIS MAKNA KATA NAQD ATAU KRITIK
Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian, analisis, pengecekan, pembedaan yang
baik dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan diskusi.
Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian, analisis, pengecekan, pembedaan yang baik
dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan diskusi. Sedangkan dari bahasa Yunani kata
naqd atau kritik berasal dari kata krites (hakim) yang berarti menghakimi, membandingkan atau
menimbang.
Istilah ”kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”.
Krites sendiri berasal dari krinein, ”menghakimi”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman”
dan kritikos berarti ”hakim kasustraan.
6
maupun secara umum.
adab atau sastra dalam hal ini menunjukkan pengertian al-adab al-insyai yang artinya
ekspresi bahasa yang indah yang menggunakangaya bahasa yang indah juga menggunakan gaya
bahasa yang berbeda darigaya bahasa biasa, karena mengandung estetika bentuk dan makna.
Sedangkan adab atau sastra dalam hal ini menunjukkan pengertian al-adab al-insyai yang artinya
ekspresi bahasa yang indah yang menggunakan gaya bahasa yang indah juga menggunakan gaya
bahasa yang berbeda dari gaya bahasa biasa, karena mengandung estetika bentuk dan makna.
Sastra adalah satu media seni komunikasi yang sering disebut-sebut. Karya sastra dapa berupa
novel, novella, serita pendek, puisi, drama, dan epic.
Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, gagasan, semangat,keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa
sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Menurut Engleton, sastra yang disebutnya "karya tulisan yanghalus" (belle letters)
adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa
yangdipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang tipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil
7
Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra)
yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.
naqd adab atau kritik sastra berarti pengkajian terhadap karya sastra yang menganalisis dan
menjelaskannya agar dapat dipahami dan dinikmati pembaca dan kemudian dinilainya secara
objektif. Dan kritik sastra ini adalah kajian yang menerangkan tentang pemahaman, penghayatan,
penafsiran juga penilaian terhadap karya sastra.
Namun menurut Andre Hadjana, dalam bukunnya mendefinisikan bahwa kritik sastra
sebagai hasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat
pemahaman dan penafsiran sistematik: yang dinyatakan dalam bentuk tertulis.
Abrams dalam Pengkajian sastra (2005: 57) mendeskripsikan bahwa kritik sastra
merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan
penilaian karya sastra.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, Naqd atau kritik menurut bahasa ialah penelitian,
analisis, pengecekan, pembedaan yang baik dan yang buruk, penampakan hal yang buruk, dan
diskusi. Lalu Sastra atau adab memiliki minimal tiga arti : sopan santun, ilmu humaniora dan
sastra. Dalam pengertian sastra, adab (sastra) terbagi ke dalam dua bagian besar : al-adab al-
wasfi (sastra deskriptif/nonimajinatif) dan al-adab al-isya’i (sastra kreatif). Jadi, Kritik sastra
ialah bagian ilmu sastra yang memperbincngkan pemahaman, penghayatan, penafsiran, dan
penilaian terhadap karya sastra. Sastra adalah bagian dari entitas budaya yang praktiknya
tercennin dalam karya-karya sastra. Semua kebudayaan dan peradaban di dunia mengalami suatu
periode perubahan yang mendalam.
3.2 SARAN
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang
kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan
agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menjadi referensi belajar yang bermanfaat.
9
DAFTAR PUSTAKA
iii