Anda di halaman 1dari 3

Anibar susanti

Nim 19020075

Topik yang di bahas : jenis – jenis layanan bk

Nama anggota kelompok yang tampil :

Abda Rani Puspita Sari ( 19052001 )

Monika Laurensia (19052022)

Puja Yuriska (19052077)

Nama penanya : 1. Defri Ramadhan

2. Jennifah Zahara 19003016

3. Popi Anjani Putri (19022032)

4. Roza Amelia nim 19086430 .

5. Aminah Daulay 19006006

6. - Khairul Nisa NIM 19129243

7. . Aminah Daulay 19006006

Nama penambah an materi : Jennifah Zahara 19003016, Mutiara Nur Alifah (19022029), . Ega Mifta
Nur Syahfitri (19016155, - Popi Anjani Putri (19022032), - Aminah Daulay NIM 19006006.

Pertanyaan :1. Jelaskan strategi-strategi yang dapat dilakukan guru dalam membantu permasalahan
akademik pada anak seperti kegagalan-kegagalan yang sering dialami anak?

2.Saya ingin bertanya “Bagaimanakah cara menagani peserta didik yang membutuhkan pelayanan
BK tetapi dia enggan untuk diberikan pelayanan tersebut?”

3. Saya ingin bertanya, Mengapa guru mapel harus mempelajari jenis layanan BK padahal guru
mapel itu mengajar bukan memberikan bantuan layanan? Bagaimana Peran guru mata pelajaran
dalam penerapan layanan BK? Serta bagaimana implikasi pelaksanaan dari layanan penguasaan
konten?

4. Bagaimana mana cara kera layanan orientasi dan layanan informasi?

Materi yang di tambahkan:

1. Aminah Daulay 19006006. Menambahkan Materi tentang Pengertian layanan orientasi Prayitno
(2009) menjelaskan bahwa layanan orientasi merupakan layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan peserta didik baru atau seseorang terhadap lingkungan baru yang dimasukinya.
Sehingga Bagi peserta didik, ketidak kenalan atau ketidak tahuannya terhadap lingkungan lembaga
pendidikan (sekolah) yang baru dimasukinya itu dapat memperlambat kelangsungan proses
belajarnya kelak. Bahkan lebih jauh dari itu dapat membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Oleh sebab itu, diperlukannya layannan orientasi tentang lingkungan sekolah, Alasan
diadakannya layanan orientasi peserta didik di sekolah adalah agar peserta didik siap menghadapi
kondisi dan situasi sekolah yang baru. Bagaimanapun juga, kondisi dan situasi sekolah yang baru,
akan berbeda dengan kondisi dan situasi sekolah yang lama.

2. Popi Anjani Putri (19022032) Menambahkan materi yaitu Layanan penempatan dan penyaluran
yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang
sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Layanan penempatan penyaluran yaitu
layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang tepat
sesuai dengan potensi,Dan minat serta kondisi pribadi, sehingga perencanaan karir dapat
dilaksanakan dengan baik melalui layanan-layanan yang ada pada bimbingan konseling. Pelaksanaan
layanan penempatan atau penyaluran di sekolah harus mendapat dukungan dari semua pihak
sekolah agar terlaksana dengan baik karena dukungan layanan ini termasuk yang penting untuk
perencanaan karir siswa. Tujuan agar setiap individu dapat mengembangkan diri secara optimal
tentunya dengan kemampuan yang ada dalam diri individu. Penempatan dan penyaluran siswa di
sekolah dapat berupa: 1. Penempatan siswa di dalam kelas 2. Penempatan dan penyaluran ke dalam
kelompok belajar 3. Penempatan ke dalam ekstrakurikuler 4. Penempatan ke dalam ekstrakurikuler

3. Dini Putri Yanti 19022011 Penambahan materi. Yaitu Menurut Tohirin (dalam Gusnimar dan
Siahaan, 2019: 215-219) menyatakan bahwa secara teoritis tujuan layanan orientasi yaitu sebagai
berikut : a. Tujuan umum Layanan orientasi (ORIN) berupaya mengantarkan individu untuk
memasuki suasana atau lingkungan baru. Melalui layanan ini individu mempraktikkan berbagai
kesempatan untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Melalui layanan ini individu
mempraktikkan berbagai kesempatan untuk memahami dan mampu melaksanakan kontrak secara
konstruktif dengan berbagai elemen suasana baru tersebut. b. Tujuan khusus Tujuan khusus layanan
orientasi dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling. Fungsi pemahaman, individu memahami berbagai
hal yang penting dari suasana yang baru dijumpainya, kemudian mengolah hal tersebut sehingga
dapat digunakan untuk hal-hal baru tersebut sehingga dapat digunakan untuk sesuatu yang
menguntungkan. Fungsi pencegahan, dengan adanya pemahaman terhadap elemen suasana baru
beserta berbagai keterkaitannya itu, individu yang bersangkutan dapat terhindar dari hal-hal negatif
yang dapat timbul apabila dia tidak memahaminya. Fungsi pengembangan dan pmeliharaan,
kemampuan menyesuaikan diri dan pemanfaatan secara konstruktif sumber-sumber yang ada pada
situasi, lingkungan dan objek-objek baru itu, individuu dapat mengmbangkan potensi dirinya. Fungsi
pengentasan, pemahaman dan kemampuan konstruktif ini merupakan jalan bagi pengentasan
masalah individu. Fungsi advokasi, memberla hak pribadi diri sendiri. 4. Roza Amelia 19086430
Menambahkan materi kegiatan layanan orientasi menyangkut : 1. Pengenalan lingkungan dan
fasilitas sekolah. 2. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa. 3. Organisasi dan wadah-wadah
yang dapat membantu dan meningkat kan hubungan sosial siswa. 4. Kurikulum dengan seluruh
aspek-aspeknya. 5. Peranan pelayanan bimbingan konseling dalam membantu segala jenis masalah
dan kesulitan siswa. Materi kegiatan layanan informasi menyangkut: 1. Usaha yang dapat dilakukan
dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya. 2. Tata
tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun. 3. Nila-nilai sosial, adat istiadat,
dan upaya yang berlaku dan berkembang dimasyarakat. 4. Mata pelajaran dan pembidangannya
seperti program inti, program khusus, dan program tambahan. 5. Sistem penjurusan, kenaikan kelas,
syarat-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS. 6. Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah. Materi
kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi: 1. Penempatan kelas siswa, program
studi/jurusan dan pilihan ekstrakulikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan,
kemampuan, bakat dan minat. 2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok
belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah. 3. Membantu dalam kegiatan
program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program
pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN. Materi kegiatan layanan
konseling perorangan meliputi:

1. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta
penyalurannya.

2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.

3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat,


bertingkah laku sosial, baik dirumah, sekolah, dan masyarakat. Layanan penguasaan konten Layanan
penguasaan konten merupakan layanan yg membantu peserta didik menguasai konten tertentu,
terutama kompetensi dan kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan
masyarakat

5.Marlis Putri Nandita 19023138 Menambahkan materi tentang : D. Layanan Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di
sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar
tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalanitu terjadi
disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Layanan bimbingan belajar
dilaksanakan melalui tahap-tahap :

1. Pengenalan Siswa yang Mengalami Masalah Belajar Di sekolah, disamping banyaknya siswa yang
berhasil secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang gagal, seperti,
angka-angka rapor rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya. Secara umum,
siswa-siswa yang seperti itu dapat dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah belajar.
Secara lebih luas, masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh yang disebutkan itu.
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya dapat digolongkan
atas : Keterlambatan Akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki inteligensi yang
cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal. Ketercepatan dalam belajar, yaitu
keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memiliki IQ 130 lebih, tetapi
masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya
yang amat tinggi. Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik
yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapat pendidikan atau pengajaran
khusus. Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar,
mereka seolah-olah tampak jera dan malas. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu
kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang
seharusnya, seperti menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau
bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai