Anda di halaman 1dari 20

MANJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu:
Erni Zulfa Arini, ST.,M.M

Disusun oleh:
Heni Meilian Putri (20402174)
Ahmad Zaimudin (20402164)
Lina Indriani Aryanto (20402009)
M. Firza Alfandi (20402175)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Pilihan-
Pilihan Untuk Mengatur Perusahaan Kecil dan Besar”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
tidak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu Ibu Erni Zulfa Arini, S.T, M.M yang telah membimbing penulis. Makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun para pembaca
umumnya.

Hormat Kami

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………. .1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3

BAB I…………………………………………………………………………………..4

LATAR BELAKANG…………………………………………………………………4

RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………4

TUJUAN PENULISAN..………………………………………………………………4

BAB II…………………………………………………………………………………6

PENGERTIAN RUANG LINGKUP MAJEMEN ……………………………..…….6

KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN………………………………………...11

MACAM ALTERNTIFE UNTUK TATA LETAK……………………………..13

LANGKAH DALAM PROSES PENGENDALIAN…………………………….16

MANFAAT PENGENDALIAN MUTU…………………………………………18

BAB III……………………………………………………………………………19

KESIMPULAN……………………………………………………………………20

3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.Sejalan dengan itu maka
manajemen produksi dan operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam
usaha untuk menghasilkan barang atau jasasehingga dapat sasaran yang berupa tepat
waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen
produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan
operasi.Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorangmanajer
diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apayang dia dapat
lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalammencapai tujuan
organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yangakan menentukan
keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik,selanjutnya keberhasilan
usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dansasarannya ditentukan oleh
kemampuan manajer produksi dan operasi, sertakemampuan manajer pemasaran dan
manajer keuangan disamping kemampuanmajemen puncak atau direksi untuk
menciptakan hasil sinergi dari seluruhkegiatan bersama perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian ruang lingkup majemen produksi dan oprasi ?
2. Bagaimana keputusan dalam manajemen produksi dan oprasi ?
3. Bagaimana macam alterntife untuk tata letak ?
4. Bagaimana langkah dalam proses pengendalian produksi ?
5. Bagaimana manfaat pengendalian mutu ?
C. TUJUAN PENULISAN

4
1. Untuk mengetahui pengertian ruang lingkup manajemen produksi dan oprasi
2. Untuk mengetahui keputusan dalam manajemen produksi dan oprasi.
3. Untuk mengetahui macam alterntife untuk tata letak.
4. Untuk mengetahui langkah dalam proses pengendalian produksi.
5. Untuk mengetahui manfaat pengendalian mutu

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI


A. Pengertian Produksi Dan Operasi
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi
diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan
menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan atau
transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas
untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku
cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit,
maka dipergunakanlah istilah produksi dan operasi, sehingga mencakup pembahasan
dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi keluaran (output) yang berupa
barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas
suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah
penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga
membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi
terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan manajerial
(managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.1

1
Julyanthry, dkk, Manajemen Produksi dan Oprasi, (Yayasan Kita Menulis, 2020), 96.

6
B. Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu manajemen
yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai
manajemen produksi atau manajemen operasional. Berikut ini adalah definisi
manajemen operasi dan produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
1) Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
2) Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan
secara efisien.
3) Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien
dalam rangka mencapai tujuan.

Dari definisi definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan
barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah
manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.2

C. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi


Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan
alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat
diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan
demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan
2
Julyanthry, dkk, Manajemen Produksi dan Oprasi, (Yayasan Kita Menulis, 2020), 97

7
yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis
kuantitatif serta kenyataan yang terjadi. Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan
yang harus diambil, maka terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
1) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly)
4) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.

Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai
lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja,
dan mutu atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas
yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa.
Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak
(lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa
pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka
panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.
b) Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas
yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
c) Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan
operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan
pemesanan dilakukan.
d) Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber
daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena

8
tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga
kerja yang mengerjakan.
e) Mutu atau kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang
lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.
D. Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada point sebelumnya
setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan
dan keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi
dan operasi terdapat:
1) Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
2) Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
3) Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
4) Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
5) Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau
penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi,
serta sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah
semata-mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak
langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan
barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran
lainnya.

Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:

1) Penyusunan rencana produksi dan operasi.


2) Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
3) Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
4) Pengendalian mutu.
5) Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
E. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

9
Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur.
Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut
pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi
jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi
jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui
bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat dipergunakan secara
efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan atau dijual.
Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan
(inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output)
yang berupa barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu
membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (output), serta
mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi
produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi
masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber
daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan
secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan
dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana.
Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus
dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda,
waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur
pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus
diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan
peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi
produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini
terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen
Produksi dan Operasi yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan
operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk

10
menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau
operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah
satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada
pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar
untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses
pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem
keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar
produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen
prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer
bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama
dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di
dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
a) Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolalahan masukan (inputs)
b) Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c) Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau
periode tertentu
d) Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
pengunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat
dilaksanakan.
2. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Oprasi

11
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi dan operasi.
Karena semua manajer produksi dan operasi harus membuat keputusan-keputusan, maka
tidak ada salahnya bila kita membicarakan pembuatan keputusan sebagai awal pembahasan.
Keputusan-keputusan manajer operasi akan menentukan efektivitas dan efisiensi fungsi-
fungsi produktif.

Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Dari sudut
pandang sempit, pembuatan keputusan adalah kegiatan pemilihan diantara berbagai alternatif
yang berbeda (choice making). Dari sudut pandang lebih luas, pembuatan keputusan
menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu
masalah tertentu. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-
alternatif sampai pemilihannya.

Pembuatan keputusan dapat digambarkan sebagai suatu urutan langkah-langkah : perumusan


masalah, pengembangan alternatif-alternatif, pemilihan, implementasi, dan evaluasi hasil-
hasil. Walaupun langkah-langkah ini disusun dalam urutan logik, tetapi tidak perlu selalu
diselesaikan satu sesudah yang lain.Dalam hal ini interasi atau proses ulang mungkin
diperlukan langkah-langkah antara sebelum keputusan dicapai. 3

Karena manajer produksi dan operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan dalam
fungsi operasi-operasi, maka diperlukan suatu kerangka yang mengkategorikan dan
merumuskan keputusan –keputusan dalam berbagai operasi. Meskipun banyak kerangka yang
berbeda dapat dipakai, salah satu yang akan digunakan adalah pengelompokan keputusan-
keputusan secara fungsional. Kerangka keputusan-keputusan ini menyatakan bahwa operasi-
operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yang dapat diuraikan sebagai
berikut :

a) Proses. Keputusan-keputusan dalam kategori ini dimaksudkan untuk merancang


proses produksi secara phisik yang mencakup seleksi tiap proses, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas dan layout fasilitas, dan
penanganan bahan (materials handling). Keputusan-keputusan proses merumuskan
3
Andy Wijaya, Majemen Oprasi Produksi (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), 10.

12
cara pembuatan produk atau pemberian jasa. Disain proses berhubungan erat dengan
desain produk sehingga memerlukan koordinasi antara pemasaran dan operasi-operasi
b) Kapasitas. Keputusan-keputusan kapasitas ditujukan pada penyediaan volume
keluaran yang optimal bagi organisasi – tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit.
Keputusan-keputusan ini menyangkut pengembangan rencana-rencana kapasitas
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek; kemudian keputusan-
keputusan tentang forecasting; perencanaanfasilitas, perencanaan agregat, dan
scheduling; dan keputusan-keputusan perencanaan dan pengawasan kapasitas lainnya

c) Persediaan. Persediaan adalah harta penting yang harus dikelola secara baik. Para
manajer persediaan membuat keputusan-keputusan yang berkenaan dengan kapan
harus memesan dan berapa banyaksetiap kali pesan. Mereka mengelola sistem
logistik dari pembelian sampai menyimpan persediaan bahan mentah barang dalam
proses dan produk akhir.

d) Tenaga kerja. Bidang tanggung jawab keputusan ini bersangkutan dengan


perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi-operasi. Keputusan-
keputusan yang dibuat meliputi disain pekerjaan, alokasi tenaga kerja, pengukuran
kerja, peningkatan produktivitas, pemberian kompensasi, dan penciptaan lingkungan
kerja yang aman dan sehat.

e) Kualitas. Fungsi operasi-operasi terutama bertanggung jawab atas kualitas barang-


barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

Lima bidang keputusan ini merupakan kunci keberhasilan bagi manajemen produksi
dan operasi. Bila setiap bidang keputusan dibuat secara tepat dan dipadukan secara baik
dengan bidang-bidang keputusan lain, maka fungsi operasi-operasi dapat dikatakan “ well
managed”4

3. Macam Alternative Untuk Tata Letak

4
A Kadim, Penerapan Manajemen Produksi Dan Operasi Di Industri Manufaktur (Bogor: Mitra Wacana Media,
2017), 35.

13
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak ialah mengatur area kerja dan segala
fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk beroperasi produksi aman, dan nyaman
sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik
lagi tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem
produksi, yaitu antara lainsebagai berikut :

a) Menaikkan outout produksi. Suatu tata letak yang baik akan memberikan
keluaran (output) yang lebih besar atau lebih sedikit,man haurs yang lebih kecil
dan mengurangi jam kerja
b) Mengurangi waktu tunggu (delay) Mengatur keseimbangan antara waktu operasi
produksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin adalah bagian
kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak. Pengaturan
tata letak yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu
tunggu (delay) yang berlebihan
c) Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling) Proses perencanaan
dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-
usaha memindahkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses
produksi berlangsung
A. Tujuan Penyusunan Tata Letak

Dalam penyusunan tata letak para manajer mempertimbangkan banyak hal seperti
ruang gerak bahan kariawan ,ruang untuk perbaikan dan pemeliharaan tempat untuk
mesin dan peralatan pendukungnya atau perubahan kebijakan tata letak pada waktu
akan dating (re-layout) sesuai dengan kebutuhan produksi secara lebih efektif dan lebih
efesien sebagai berikut :

a. Mengurangi inventory in process System produksi pada dasarnya menghendaki


sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung ke operasi
berikutnya secepat-cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah
jadi (material in process). Problem ini terutama bisa dilaksanakan dengan mengurangi
waktu tunggu (delay) dan bahan yang menunggu untuk segera diproses
b. Proses manufacturing yang lebih singkat Dengan memperpendek jarak antara operasi
satudengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yangmenunggu serta storage

14
yang tidak diperlukan maka waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain dalam pabrik dapat diperpendek sehingga secara
total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.
c. Mengurangi risiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja perencanaan tata letak
pabrik adalah juga ditujukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan aman
bagi mereka yang bekerja didalamnya. Hal-hal yang bisa dianggap membahayakan
bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator haruslah dihindari.
d. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja pada dasarnya orang menginginkan untuk
bekerja dalam suatu pabrik yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi dan baik.
Penerangan yang cukup, sirkulasi yang enak, dan lain-lain akan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja akan dapat
lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja berupa performance kerja
yang lebih baik dan menjurus ke arah peningkatan produktivitas kerja
e. Mempermudah aktivitas supervise tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat
mempermudah aktivitas supervise Dengan meletakkan kantor atau ruangan di atas,
maka seorang supervisor akan dapat dengan mudah mengamati segala aktivitas yang
sedang berlangsung di area kerja yang berada di bawah pengawasan dan tanggung
jawabnya.
f. Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran material yang menunggu, gerakan
pemindahan yang tidak perlu, serta banyaknya perpotongan (intersection) dari lintas
yang ada akan menyebabkan kesimpangsiuran yang akhirnya akan membawa ke arah
kemacetan. Dengan memakai material secara langsung dan secepatnya, serta
menjaganya untuk selalu bergerak, maka labor cost akan dapat dikurangi sekitar 40%
dan yang lebih penting hal ini akan mengurangi problema kesimpangsiuran dan
kemacetan di dalama ktivitas pemindahan bahan. Layout yang baik akan memberikan
luasan yang cukup untuk seluruh operasi yang diperlukan dan proses bisa
berlangsung mudah dan sederhana.
B. Jenis-Jenis Tata Letak
1. Tata letak posisi tetap
Tipe tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan
lokasi yang tetap, sementara karyawan dan pelaratan di datangkan ke lokasi tersebut.

15
Tata letak posisi tetap digunakan apabila produk yang dihasilkan sulit di bawah,
seperti gedung, lokomotif bendungan.
2. Tata letak yang berorientasi proses
Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat
menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional
untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di
saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan,
pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada
proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi.
Dalam perancangan tata-letak berorientasi proses, taktik yang paling umum adalah
mendekatkan departemen-departemen yang mempunyai interaksi tinggi sehingga
meminimumkan biaya penanganan material.
C. Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi Pada Proses

Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses
produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin
lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani
produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi
beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda. Kelemahan tata letak ini
terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan
menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang
sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai
tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang
terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya
pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi
membutuhkan modal yang lebih banyak.

4. Langkah dalam proses pengendalian produksi

Menurut British Standards Institute, ada empat tahap, langkah, teknik, atau hal-hal
penting dalam proses perencanaan dan pengendalian produksi. Empat tahap atau langkah
dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah:

16
A. Routing (Penyusunan Alur)
Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol produksi.
Routing dapat didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan dan urutan
operasi.
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah:
a) kuantitas dan kualitas produk.
b) Karyawan, mesin, dan bahan yang akan digunakan.
c) .Jenis, jumlah dan urutan operasi pabrik, dan
d) Tempat produksi.

Singkatnya routing menentukan apa ,berapa, dengan mana ,bagaimana dan


dimana akan diproduksi . Tujuan utama routing adalah untuk menentukan (memperbaiki
) urutan operasi terbaik dan termurah dan untuk mempastikan bahwa ururtan ini dibuktii
di pabrik

B. Scheduling (Penjadwalan)

Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol produksi.


Muncul setelah routing.Penjadwalan berarti:

a) Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan.


b) Atur operasi pabrik yang berbeda sesuai urutan prioritas.
c) Atur waktu kapan mulai dan selesai. Juga anggal dan waktu, untuk setiap operasi.
d) Penjadwalan juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dll. Jadi, ini seperti
tabel waktu produksi

C. Dispatching (penugasan)
Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan
pengendalian produksi. Ini adalah tahap tindakan, tindakan atau implementasi. Muncul
setelah routing dan scheduling.Dispatching meliputi:
a. .Masalah bahan, peralatan, perlengkapan, dll. Yang diperlukan untuk proses
produksi aktual.
b. .Masalah pesanan, instruksi, gambar, dll. Untuk memulai pekerjaan.

17
c. Menyimpan catatan yang tepat untuk memulai dan menyelesaikan setiap
pekerjaan tepat waktu.
d. Memindahkan pekerjaan dari satu proses ke proses lainnya sesuai jadwal.
e. Mulai prosedur kontrol.
f. Merekam waktu idle mesin.
g. Follow-up

Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan dan
pengendalian produksi. Ini adalah perangkat pengendali dan berkaitan dengan evaluasi
hasil.

Proses ini untuk menemukan dan menghilangkan cacat produk, keterlambatan,


keterbatasan, kemacetan, gap, dan masalah lainnya dalam proses produksi.

5. Manfaat pengendalian mutu

Pengendalian mutu yang digunakan dalam sebuah bisnis diperlukan untuk menjaga
daya saing dengan produk bisnis lainnya. Menjaga daya saing ini mengenai kualitas yang
perlu di cek secara berkala, serta merupakan suatu keharusan untuk bisnis apa pun. Selain itu,
kontrol kualitas menawarkan banyak manfaat, seperti kesadaran kualitas, kepuasan
konsumen, pengurangan biaya dan pemanfaatan sumber daya. Oleh sebab itu, mari kita bahas
lebih lanjut mengenai manfaat pengendalian mutu dalam sebuah bisnis.

a. Memiliki Kesadaran Akan Kualitas Produk


b. Kepuasan Konsumen
c. Pengurangan Biaya Produksi
d. Pemanfaatan Sumber Daya
e. Dapat Mengurangi Biaya Pemeriksaan
f. Dapat Meningkatkan Belanja Konsumen
g. Semangat Kerja Karyawan
h. MeningkatHubungan Antara Atasan dan Karyawan
i. Semakin Kondusif
j. Munculnya Metode dan Teknik Produksi
k. Memiliki Iklan yang Efektif

18
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas
suatu barang atau jasa.. sedangkan manajemen operasi dan produksi merupakan
serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk
dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pada kerangka keputusan-keputusan menyatakan bahwa operasi-operasi mempunyai


lima tanggung jawab keputusan utama, yang dapat diuraikan yaitu proses, kapasitas,
persediaan, tenaga kerja dan kualitas fungsi.

Adapun manfaat pengendalian mutu yaitu Memiliki Kesadaran Akan Kualitas


Produk Kepuasan Konsumen, Pengurangan Biaya Produksi

Pemanfaatan Sumber Daya Dapat Mengurangi Biaya Pemeriksaan, Dapat Meningkatkan


Belanja Konsumen, Semangat Kerja Karyawan, MeningkatHubungan Antara Atasan dan
KaryawanSemakin Kondusif ,Munculnya Metode dan Teknik Produksi ,Memiliki Iklan
yang Efektif

19
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?id=PCvmDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=manaje
men+produksi+dan+operasi&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=manajemen%20p
roduksi%20dan%20operasi&f=false

https://books.google.co.id/books?id=6EwCEAAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#
v=onepage&q&f=false

20

Anda mungkin juga menyukai