Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PADA USIA 1-5 TAHUN

DISUSUN
Oleh:

WAHYU GUSNALDI SIMBOLON (4193111025)

NOVEMBER 2021

1
EXECUTIVE SUMMARY
Perkembangan adalah suatu perubahan yang terjadi pada setiap individu yang berawal
pada masa konsepsi baik dalam struktur maupun fungsi (fisik maupun spikis) yang terjadi secara
teratur dan terorganisasi dan berlangsung sepanjang hayat.
Sedangkan pertumbuhan adalah suatu perubahan aspek jasmaniah, seperti perubahan
struktur tulang, tinggi dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan syaraf
dan sejenisnya. Dan pertumbuhan bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang
dialami individu sebagai hasil dari proses pematangan. Dan pertumbuhan terbatas perubahan-
perubahan yang bersifat evolusi ( menuju kearah yang lebih sempurna ).
Perkembangan pada manusia terbagi menjadi perkembangan fisik, perkembangan
intelektual, perkembangan emosi, perkembangan bahasa, dan perkembangan bakat khusus. Pada
mini riset kami ini, akan membahas mengenai perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa
yang kami lihat itu dari anak yang berusia 1-5 tahun.

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya,
sehingga saya menyelesaikan Laporan Mini Riset yang berjudul “Perkembangan Bahasa Anak
Pada Usia 1-5 Tahun” ini sebaik mungkin.
Adapun maksud saya menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Filsafat
Pendidikan yang telah di amanahkan kepada kami, dan untuk menambah wawasan mengenai
perkembangan bahasa.Kami sadar bahwa makalah ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya
kekurangan baik dari segi mutu maupun jumlah dari materi yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang kami miliki.
Oleh sebab itu,saya membutuhkan masukan dan kritik yang bersifat membangun yang
berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap makalah selanjutnya. Harapan saya semoga
makalah ini bermanfaat terlebih bagi saya dan para pembaca.

Medan, November 2021

Penyusun

Wahyu Gusnaldi

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Identifikasi Malsalah................................................................................................1

C. Batasan Masalah......................................................................................................1

D. Rumusan Malasah....................................................................................................2

E. Tujuan Survey.................................................................................................................2

F. Manfaat Survey.....................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................3

BAB III METODE SURVEY...........................................................................................8


A. Tempat dan Waktu Survey..............................................................................................8
B. Subject Survey................................................................................................................8
C. Teknik Pengambilan Data...............................................................................................8
D. Instrumen Survey............................................................................................................8
E. Teknik Analisis Data.......................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleksdalam kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa sertasosialisasi dan kemandirian. Perkembangan berbicara dan
menulis merupakan suatu proses yangmenggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti.
Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu menggumam maupun membeo. Menurut
pendapat Dyson bahwa perkembangan berbicara terkadang individu dapatmenyesuaikan dengan
keinginannya sendiri, hal ini tidak sama dengan menulis.

Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasadan kemampuan
bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada
pula yang membutuhkan waktuagak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat
membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.

Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan !asmaniterutama yang


bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makinmeningkat dan meluas, misalnya
dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan
bersahabat dengannya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan
berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk
lisan. Tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantomim atau seni.
Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk
berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa
tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Orang tua sebaiknya
selalumemperhatikan perkembangan tersebut, sebab pada masa ini, sangatmenentukan proses
belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada
anak untuk belajar dan sebagainya.

B. Identifikasi Malsalah
Dalam hal ini yang menjadi identifikasi masalah adalah seperti apakah perkembangan bahasa
anak pada usia 1-5 tahun dan apakah ada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan
bahasa.

C. Batasan Masalah
Agar dapat memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini maka saya
sebagai penyusun membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas, dan permasalahan

1
ini dibatasi hanya pada “Pentingnya peran orangtua dalam membantu perkembangan bahasa
anak”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian, latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
maka rumusan masalah yang diteliti adalah:

1. Mengapa perkembangan bahasa penting pada anak usia 1-5 tahun


2. Apakah perkembangan bahasa setiap anak itu sama
3. Apakah faktor yang mempengaruhi lambatnya perkembangan bahasa anak

E. Tujuan Survey

Adapun tujuan dari melakukan survey ke sekolah ini adalah:


1. Mengetahui pentingnya perkembangan bahasa pada anak usia 1-5 tahun.
2. Mengetahui seperti apa perkembangan bahasa setiap anak.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi lambatnya perkembangan bahasa anak.

F. Manfaat Survey

Berdasarkan yang telah diidentifikasikan diatas terlihat bahwa manfaat dalam survey
yang dilakukan adalah kita akan mengetahui bagaimana perkembangan bahasa pada anak usia 1-
5 tahun, adakah anak yang mengalami keterlambatan perkembangan bahasa, dan faktor apa yang
menjadi penyebabnya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari,baik
bahasa lisan maupun bahasa tulis Selain itu dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan
pesan/maksud yang ingin disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain akan memahami
apa yang kita sampaikan.Maka dari itu kemampuan berbahasa penting untuk dikembangkan.
Perkembangan bahasa anak usia dini tidak hanya terdiri dari berbicara namun juga menyimak,
membaca dan menulis bagi anak usia dini.

Pada aspek perkembangan bahasa, kompetensi dan hasil yang adalah anak mampu
menggunakan bahasa sebagai pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif
yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar dengan baik.Pengembangan bahasa pada anak usia 1-
5 tahun menekankan pada perkembangan mendengar, berbicara, dan awal membaca/membaca
awal.Perkembangan bahasa anak seperti yang telah dijelaskan oleh Vygotsky (dalam Masitoh
2003: 13) yang menyatakan bahwa anak belajar bahasa dari orang dewasa secara kolaboratif,
setelah itu di internalisasikan dan secara sadar digunakan sebagi alat berfikir dan alat
kontrol.Selain itu hal ini juga dinyatakan oleh Lenneberg (dalam Martinis 2010:137) bahwa
perkembangan bahasa seorang anak itu mengikuti dan sesuai dengan jadwal perkembangan
biologisnya yang tidak dapat ditawar-tawar. Seorang anak tidak dapat dipaksa ataupun dipicu
sekuat apapun untuk dapat mengujarkan/ mengucapkan sesuatu, bila saja kemampuan
biologisnya belum memungkinkan untuk mengujarkan suatu kata.

Sebaliknya, bila saja kemampuan biologis telah dapat dicegah/ditahan untuk tidak
mengujarkan atau mengucapkannya. Pertumbuhan biologi ini akan tampak pula dalam
konstruksi fisik mulut seorang anak. Pada saat seorang anak dilahirkan, fisiologi mulutnya masih
sangat terbatas dimana laringnya (larynx) masih tinggi, lidahnya relative besar , daerah gerak di
mulut sangat sempit, dan lidahnya masih bersandar pada belakang bibirnya. Menurut Chomsky
(dalam Martinis 2010:141) mengatakan bahwa pemerolehan bahasa bersifat kodrati dan
merupakan suatu proses Instingtif yang berlanjut (Continous) dan berjalan secara konstan dari
waktu ke waktu dengan mengikuti jadwal genetik sesuai dengan prinsip-prinsip serta parameter
yang terdapat pada tata bahasa Universal.Pada anak usia 4-5 tahun, perkembangan kemampuan
berbahasa anak ditandai oleh berbagai kemampuan sebagai berikut : 1.Mampu menggunakan
kata ganti saya dalam berkomunikasi 2.Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja,kata sifat,
kata keadaan,kata tanya dan kata sambung.3.Menunjukan pengertian dan pemahaman tentang
sesuatu. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan menggunakan kalimat
3
sederhana. 5.Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.Kondisi tersebut
menunjukan berfungsi dan berkembangnya sel-sel saraf pada otak. Para ahli saraf meyakini
bahwa jika gejala-gejala munculnyapotensi tidak diberikan rangsangan untuk berkembang
kearah yang positif maka potensi-potensi tadi akan kembali menjadi potensi tersembunyi dan
lambat laun fungsinya akan berkurang hingga sel saraf menjadi mati.Belajar menurut teori
Multiple Intellegence (dalam Musfiroh 2005:29)menyatakan bahwa seorang anak untuk belajar
bahasa mungkin mempergunakan elemen bunyi, huruf, cerita, berbicara, mendengarkan,menulis,
atau mungkin bermain kata-kata. Artinya untuk menunjukkan kemampuan bahasa, anak
menempuh cara yang paling sesuai untuk dirinya yang mungkin sekali berbeda dengan anak
yang lain.

Anak-anak merupakan individu yang unik yang mempunyai karakteristik


tertentu.Menurut Jumaris (2004:290) karakteristik kemapuan bahasa anak usia 4-5 tahun adalah
sebagai berikut :1.Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata. 2.Lingkup kosa kata
yang dapat diucapkan anak menyangkut : warna,ukuran, bentuk, bentuk dan warna, rasa, bau,
kecantikan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan,jarak permukaan (kasar-halus). 3.Anak
usia 4-5 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengaryang baik. 4.Dapat berpartisipasi
dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengar orang lain berbicara dan menanggapi
pembicaraan tersebut. 5.Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 4-5 tahun telah menyangkut
berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain serta apa
yang dilihatnya. Anak pada usia 4-5 tahun sudah dapat melakukan ekspresi diri,
menulis,membaca dan bahkan berpuisi.Pemberian stimulus yang baik dan sesuai dengan tahap
perkembangan anak maka kemampuan bahasa anakakan berkembang secara optimal.

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu bidang pengembangan anakusia dini yang
dipersiapkan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap
perkembangannya. Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu
mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi
secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapatberbahasa. Bidang pengembangan
berbahasa anak usia dini meliputi kemampuan mendengarkan, berkomunikasi secara lisan
(berbicara),memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya
untuk persiapan membaca dan menulis anak usia dini.Adapun menurut Depdiknas (2007) yang
menekanan pengembangan berbahasa anak usia dini yaitu sebagai berikut : 1.Mendengar dan
Berbicara Secara umum tujuan dari kegiatan mendengar dan berbicara diharapkan agar anak
dapat :a.Mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan merespon dengan tepat. b.Berbicara
dengan penuh percaya diri c.Menggunakan bahasa untuk mendapatkan informasi dan untuk
komunikasi yang efektif dan interaksi sosial dengan yang lain. d.Menikmati buku, cerita dan
irama. e.Mengembangkan kesadaran bunyi. 2.Awal membaca Pengembangan awal membaca
anak usia dini yang melibatkan unsure auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan) dan
melalui kegiatan ini diharapkan agar anak usia dini mampu : a.Membentuk perilaku membacab.
4
Mengembangkan beberapa kemampuan sederhana dan ketrampilan pemahaman
c.Mengembangkan kesadaran huruf.Berdasarkan paparan di atas sudah jelas bahwa
pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini amatlah penting dan salah satunya yaitu
kemampuan awal membaca anak usia dini. Dengan demikian, pada penelitian ini peneliti
terfokus pada salah satu dari bidang pengembangan berbahasa anak usia dini yaitu kemampuan
awal membaca anak usia dini.

1. Adapun tahap-tahap kemampuan membaca anak usia dini terdiri dari 4 tahap (Jamaris,
2004:51), yaitu : Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan
2. Tahap membaca gambar
3. Tahap pengenalan bacaan
4. Tahap membaca lancer Pada tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan anak mulai
belajarmenggunakan buku dan menyadari bahwa buku itu penting, melihat dan
membolak balik buku dan kadang-kadang ia membawa buku kesukaannya.

Berbagai jenis media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran cukup
bervariatif dan memiliki bentuk yang beraneka ragam yang dirancang agar membuat anak
tertarik dalam penggunaannya. Adapun jenis-jenis media pembelajaran dijelaskan
olehMuhammad (2012:211) media pembelajaran untuk anak usia dini dapat digolongkan
menjadi tiga, sebagai berikut: a.Media Audio Media audio adalah sebuah media pembelajaran
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pendengaran), serta hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio dan kaset. b.Media VisualMedia visual adalah media yang
hanya mengandalkan indrapenglihatan, seperti poster, kartun, komik, dan gambar. c.Media
Audio VisualMedia audio visual adalah media yang memiliki unsur suara dangambar, seperti
film dan video.

Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan


bahasa, yaitu sebagai berikut:

1.       Kesehatan

Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara ketimbang anak yang tidak sehat, karena
motivasinya lebih kuat untuk menjadi anggota kelompok social dan berkomunikasi dengan
anggota kelompok tersebut.

2.       Kecerdasan

Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, belajar berbicaranya lebih cepat dan memperlihatkan
penguasaan bahasa yang lebih unggul ketimbang anaj yang tingkat kecerdasannya rendah.

5
3.       Keadaan Sosial Ekonomi

Anak dari kelompok yang keadaan social ekonominya tinggi akan lebih mudah belajar berbicara,
mengungkapkan dirinya lebih baik, dan lebih banyak berbicara ketimbang anak dari kelompok
yang keadaan social ekonominya lebih rendah. Penyebab utamanya adalah bahwa anak dari
kelompok lebih tinggi lebih banyak didorong untuk lebih berbicara dan lebih banyak dibimbing
utnuk melakukannya.

4.       Jenis Kelamin

Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki tertinggal dalam belajar berbicara. Pada
setiap jenjang umur, kalimat anak lelaki lebih pendek dan kurang betul tata bahasanya, kosakata
yang diucapkan lebih sedikit, dan pengucapannya kurang tepat ketimbang anak perempuan.

5.       Keinginan berkomunikasi

Semakin kuat keinginan utnuk berkomunikasi dengan orang lain, semakin kuat motivasi anak
untuk belajar berbicara, dan semakin bersedia menyisihkan waktu dan usaha yang diperlukan
utnuk belajar.

6.       Dorongan / Motivasi

Semakin banyak anak di dorong utnuk berbiacara dengan mengajaknya bicara, dan didorong
menanggapinya, akan semakin unggul mereka dalam berbicara dan semakin baik kualitas
bicaranya.

7.       Ukuran Keluarga

Anak tunggal atau anak dari keluarga kecil biasanya berbicara lebih awal dan lebih baik
ketimbang dari keluarga besar karena orang tua dapat menyisihkan waktu yang lebih banyak
untuk mengajak anaknya berbicara.

8.       Urutan kelahiran

Dalam keluarga yang sama, anak pertama lebih unggul ketimbang anak yang lahir kemudian. Ini
karena orang tua dapat menyisihkan waktunya lebih banyak untuk mengajar dan mendorong
anak yang lahir pertama dalam belajar berbicara disbanding anak yang lahir kemudian.

9.       Metode Pelatihan Anak

6
Anak-anak yang dilatih secara otoriter yang menekankan bahwa “anak harus dilihat dan bukan
didengar” merupakan hambatan belajar, sedang pelatihan yang memberikan keleluasaan dan
demokratis akan mendorong anak untuk belajar.

10.   Kelahiran kembar

Anak yang lahir kembar umumnya terlambat dalam perkembangan bicaranya terutama karena
mereka lebih banyak bergaul dengan saudara kembarnya dan hanya memahami logat khusus
yang mereka miliki.

11.   Hubungan dengan teman sebaya

Semakin banyak hubungan anak dengan teman sebayanya dan semakin besar keinginan mereka
untuk diterima sebagai anggota kelompok sebaya, akan semakin kuat motivasi mereka untuk
belajar berbicara.

12.   Kepribadian

Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung kemampuan berbicaranya lebih baik,
baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif, dibandingkan anak yang penyesuaian dirinya
jelek. Kenyataanya, bicara seringkali dipandang sebagai salah satu petunjuk anak yang sehat
mental.

7
BAB lll

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengematan saya ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kata pertama kali
di ucapkan si anak walapun kurang jelas pengucapan si anak yaitu
mamam,mama,ayah,papah.Kemudian orang tua selalu berkomunikasi dengan si anak untuk
bahasa terhadap lingkungan sekitar terpantau oleh orang tua.Orang tua membimbing si anak
dengan belajar bahasa arab dan orang tua berencana menambah pengetahuan berbahasa
inggris.Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, dapat digunakan untuk berfikir,
mengekspresikan perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang lain.
Perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman,
penguasaan dan pertumbuhan bahasa.

B. SARAN

8
Hal yang dapat saya sampaikan kepada Orang Tua agar lebih memantau anaknya dari
bahasa lingkungan sekitar supaya si anak dapat berbahasa dengan baik. Kemudian gunakan
media yang dapat mendukung perkembangan bahasa si anak.

9
1

Anda mungkin juga menyukai