0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan30 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan pada manusia, yang merupakan konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari akibat berkurangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring bertambahnya usia. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teori yang mencoba menjelaskan proses penuaan, serta perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada berbagai sistem tubuh seseorang saat memasuki usia
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan pada manusia, yang merupakan konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari akibat berkurangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring bertambahnya usia. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teori yang mencoba menjelaskan proses penuaan, serta perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada berbagai sistem tubuh seseorang saat memasuki usia
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan pada manusia, yang merupakan konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari akibat berkurangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri seiring bertambahnya usia. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai teori yang mencoba menjelaskan proses penuaan, serta perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada berbagai sistem tubuh seseorang saat memasuki usia
mencapai titik perkembangan yang maksimal.Setelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel yang ada didalam tubuh,sebagai akibatnya tubuh juga akan mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan.itulah yg dikatakan proses penuaan. Menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tdk dpt bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Nugroho 2000) Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunya cadangan hampir semua sistem fisiologis dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. (http://athearobiansyah.blogspot) Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994) TEORI-TEORI PROSES PENUAAN. A. Teori Biologis Proses penuaan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan perubahan secara komulatif dan merupakan perubahan serta berakhir dengan kematian. Teori biologis tentang penuaan dibagi menjadi : 1. Teori Instrinsik Teori ini berati perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab dalam diri sendiri. 2. Teori Ekstrinsik Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi diakibatkan pengaruh lingkungan. B. Teori Sosial Salah satu teori sosial yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori pembebasan ( disengagement teori ). Teori tersebut menerangkan bahwa dengan berubahnya usia seseorang secara berangsur – angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun, baik secara kualitatif maupun kuantitasnya sehingga sering terjadi kehilangan ganda yaitu : 1. kehilangan peran 2. hambatan kontak fisik 3. berkurangnya komitmen C. Teori Psikologi Teori tugas perkembangan : Menurut Hangskerst, ( 1992 ) bahwa setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung pada maturasi fisik, penghargaan kultural masyarakat dan nilai serta aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan income.penerimaan adanya kematian dari pasangannya dan orang – orang yang berarti bagi dirinya. D. Teori lain menyatakan bahwa teori biologis dapat dibagi menjadi :
1. Teori Genetik Clock
Teori tersebut menyatakan bahwa menua telah terprogram secara genetik untuk species – species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuklei ( inti selnya ) suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan akan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal. Konsep ini didukung kenyataan bahwa ini merupakan cara menerangkan mengapa pada beberapa species terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang nyata. 2. Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe ) Menurut teori ini faktor lingkungan yang menyebabkan mutasi somatik sebagai contoh diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur sebaliknya menghindarinya dapqaat mempperpanjang umur. Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsi sel tersebut. 3. Teori Auto imun Dalam proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi oleh zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut, sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. 4. Teori Radikal Bebas Radikal bebas dapat dibentuk di alam bebas. Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksigenasi bahan – bahan organik seperti KH dan protein. Radikal ini menyebab kansel – sel tidak dapat beregenerasi. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANJUT USIA Perubahan-perubahan fisik • Sel ▫ Lebih sedikit jumlahnya ▫ Lebih besar ukurannya ▫ Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler ▫ Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati. ▫ Jumlah sel otak menurun. ▫ Terganggunya mekanisme perbaikan sel ▫ Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10% SISTEM PERSARAFAN
Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel
otaknya dalam setiap harinya) Cepatnyan menurun hubungan persarafan Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres. Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin. Kurang sensitif terhadap sentuhan SISTEM PENDENGARAN
◦ Presbiakusis (gangguan pada pendengaran).
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun ◦ Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis. ◦ Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena menginkatnya keratin. ◦ Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres. SISTEM PENGLIHATAN Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya respon terhadap sinar. Kornea lebih berbentuk sferis (bola) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan. Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap Hilangny daya akomodasi Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya. Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala. SISTEM KARDIOVASKULER ◦ Elastisitas dinding aorta menurun ◦ Katup jantung menebal dan menjadi kaku ◦ Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. ◦ Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (menyebabkan pusing mendadak) ◦ Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90 mmHg. SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUBUH
Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus
dianggap bekerja sebagai suatu termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran terjadi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain; 1. Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik <> 35 derajat ini akibat metabolisme yang menurun 2. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot. SISTEM RESPIRASI ◦ Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku ◦ Menurunnya aktivitas dari silia ◦ Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat, menarik nafas menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun ◦ Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang ◦ O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg. ◦ CO2 pada arteri tidak berganti ◦ Kemampuan untuk batuk berkurang ◦ Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan akan menurun seiring degan bertambahnya usia. SISTEM GASTROINTESTINAL Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang bisa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi indera pengecap ( 80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit. Ensofagus melebar Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), asam labung menurun, waktu mengosongkan menurun. Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu) Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah. SISTEM REPRODUKSI Menciutnya ovari dan uterus Atrofi payudara Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi spermatosoa, meskipun adanya penurunan secara beransur-ansur Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal kondisi keksehatan baik), yaitu; Ø Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia Ø Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual Ø Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan terjadi perubahan-perubahan warna. SISTEM GENITO URINARIA Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia mengecil dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya; kurang kemapuan mengkonsentrasi urine, berat jenis urine menurun, proten uria. Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan retensi urine. Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun Atrofi vulva SISTEM ENDOKRIN ◦ Produksi hampir semua hormon menurun ◦ Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah ◦ Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih rendah tetapi rendah dan hanya dalam pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, LH. ◦ Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun. SISTEM KULIT
Kulit mengerut atau keriput akibat
kahilangan jaringan lemak Kulit kasar dan bersisik,
Mekanisme proteksi kulit menurun
Ø Produksiserum menurun Ø Gangguan pigmentasi kulit
Kulitkepala dan rambut menipis
Kelenjar keringat berkurang jumlahnya SISTEM MUSKULOSKELETAL
Tulang kehilangan density (cairan) dan
makin rapuh Kifosis
Discus intervertebralis menipis dan menjadi
pendek Persendian membesar dan menjadi pendek
Tendon mengerut dan mengalami skelrosis
PENYAKIT PADA LANSIA Diabetes Melitus Hipertensi GagalJantung Osteoartritis Osteoporosis PPOK 1. Penanggulangan masalah akibat perubahan fungsi tubuh. - Perawatan diri sehari-hari. - senam/latihan pergerakan secara teratur. - Pemeriksaan kes secara teratur. - mengikuti kegiatan yg masih mampu dilakukan. - minum obat secara teratur jika sakit. - memakan makanan bergizi. - minum paling sedikit 8 gelas setiap hari. 2. PENANGGULANGAN MASALAH AKIBAT PERUBAHAN PSIKOLOGIS.
Mengenal masalah yg sedang dihadapi.
Memiliki keyakinan dalam memandang
masalah. Menerima proses penuaan.
Memberi nasehat dan pandangan.
Beribadah secara teratur.
Terlibat dalam kegiatan sosial maupun
keagamaan. Sabar dan tawakkal.
Mempertahankan kehidupan seksual.
Memiliki pandangan / wawasan. Saling mengunjungi. Melakukan kegiatan rekreasi. SEKIAN DAN TERIMA KASIH