Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN

ACARA I

PENGENALAN ALAT

OLEH :

WIWIN MARLINA

J1A018115

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat kegiatan mahasiswa, dosen, peneliti


dan sebagainya, melakukan kegiatan percobaan. Percobaan dilakukan
dengan berbagai bahan kimia, peralatan penunjang dan instrumentasi khusus
yang mampu menyebabkan terjadinya kecelakaan jika tidak tepat dalam
prosedur yang digunakan. Penanganan alat dan bahan penelitian sangat
tergantung pada fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai
laboratorium. Fasiltas yang dimaksud disini adalah adanya ruang penyimpanan
khusus, ruang persiapan, dan tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan
rak-rak. Bahan dilaboratorium sini menurut penggunaannya dikelompokan
menjadi 2 yaitu bahan khusus, bahan yang penanganannya memerlukan
perlakuan dan persyaratan khusus , karena mempunyai sifat eksplosif, korosif,
irritant. Bahan umum, bahan yang penanganannya tidak memerlukan
perlakuan dan persyaratan khusus , karena mempunyai sifat tidak eksplosif,
tidak korosif, tidak iritant (Raharjo dan Harjanto, 2017).
Kegiatan praktikum sebelum dilkukan didalam laboratorium tentu saja kita
harus mengenal nama-nama, kegunaan dan perawatan peralatan sebuah
laboratorium. Dalam praktikum tentu kita akan banyak menggunakan peralatan
yang ada dalam laboratorium baik alat-alat gelas maupun peralatan mekanik.
Pengenalan alat-alat laboratorium ini penting dilakukan untuk keselamatan kerja
saat melakukan penelitian maupun praktikum. Alat-alat laboratorium dapat rusak
atau bahkan berbahaya apabila penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.

Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil


yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistka, kesalahan seperti ini
digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara
kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum

2
melakukan praktikum di laboratorium. Bukan hal yang mustahil bila terjadi
kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan
penggunaan alat-alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu praktikum yang
berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu pemilihan jenis alat
yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian agar
penelitian berjalan lancar.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mampu


menjelaskan beberapa alat dan bahan kimia yang digunakan dalam praktikum
beserta fungsi, cara penggunaan, label bahan kimia, cara penyimpanan,
bahayanya dan penanggulangannya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan


kegiatan pengujian salah satunya laboratorium kimia yang merupakan salah satu
jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka pelaksanaan
pendidikan. Peralatan laboratorium terdiri dari peralatan mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus digunakan untuk
pengujian produksi dalam skala terbatas. Sebelum memulai melakukan kegiatan
praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus mengenal alat-alat
praktikum dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia. Untuk menghindari kecelakaan dan gagalnya percobaan
dalam kegiatan praktikum maka perlu adanya pemahaman dan pengenalan
terhadap alat-alat praktikum yang digunakan, sehingga memudahkan dalam
proses kegiatan. Alat-alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahya
jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Maka dari itu perlu adanya
pemahaman terhadap alat dan fungsi kerja dari alat tersebut sebelum mulai
melakukan praktikum di laboratorium (Lathifah, 2019).

Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada fasilitas yang
ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium.Fasilitas yang
dimaksud dalam hal ini adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang),
ruang persiapan, dan tempattempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan
rak-rak. Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin,
perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus
dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Maka, hal-
hal harus menjadi diperhatian dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia
meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple
hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah
sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals),
inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).

4
Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan
secara khusus dalam wadah sekunder yang terisofasi: Hal ini untuk mencegah
pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, ledakan atau
degradasi kimia (Raharjo, 2017).

Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin
semua fungsi diutarkan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut
sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam
waktu relative lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan
yang memadai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan
kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata
meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dan lain-lain. Alat –alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis biasanya diberi tambahan graph
seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).

5
BAB III

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari di Laboratorium Kimia dan Biokimia
Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan


poreselen, corong, erlenmeyer, freezer, gelas beaker, gelas ukur, moisture
analyser, mortar, oven dan pastle..

b. Bahan-bahan Praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini


adalah Asam Asetat (CH3COOH), Asam Klorida (HCl), Asam Perklorat
(HClO4), Asam Sitrat (C2H8O7), Asam Sulfat (HSO4), Etanol (C2H5OH),
Kalium Hidroksida (KOH), Natrium Hidroksida (NaOH), Natrium Karbonat
(NaCO3) dan Perak Nitrat (AgNO4).

Prosedur Kerja

disiapkan alat dan bahan

Diamati bentuk, sfesifikasi, dan fungsi dari alat-alat dan

bahan-bahan praktikum

Digambar alat praktikum

serta dituliskan fugsi dan keterangannya

6
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Table 1.1 Hasil Pengamatan Pengenalan Alat


No Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi
1 Cawan Digunakan untuk Bahan =
Porselen mereaksikan zat dalm Keramik
suhu tinggi dan
menghasilkan kertas
saring.

2 Corong Digunakan untuk Bahan =


memasukkan atau Boronsilikat
memindahkan
larutan dari suatu
tempat ke tempat
lain.
3 Erlenmeyer Digunakan sebagai Bahan =
tempat untuk Boronsilikat
membuat larutan, Merk = Iwaki
menampung titran AS
pada saat titrasi. Volume = (25,
50, 100, 250,
300, 500,
1000) mL
4 Freezer Digunakan sebagai Merk = N
tempat penyimpanan Vartz
makanan beku Model = W-
94835
Serial =
09100062
Volt = AC
23050
Rated input =
1070W

7
Amper = 4,7 A
5 Gelas Befungsi untuk Merk = Iwaki
Beaker melarutkan zat/bahan Bahan =
kimia, memanaskan Boronsilikat
cairan dan menampung Ukuran = 5-
zat kimia yang bersifat 100 mL
korosif

6 Gelas Ukur Digunakan untuk Merk = Herma


mengukur volume Bahan =
larutan dengan Boronsilikat
ketelitian rendah Ukuran =50
mL

7 Moisture Digunakan untuk Merk = KERN


Analyzer mengikat kadar
kelembaban pada
suatu sampel

8 Mortar Berfungsi sebagai Bahan =


wadah yang digunakan Keramik
untuk meltakkan bhan Diameter = 10
yang akan dihaluskan cm, 13 cm, 16
cm

8
9 Oven Berfungsi untuk Merk = CT
mengeringkan atau Monaley
mrngurangi kadar air Voltase = 230
suatu bahan. Bagian- V
bagian : Material =
1.Tombol Panel, terdiri Stainless
dari tombol power steel
untuk menghidupkan Frekuensi =
atau mematikan. 50/60 Hz
Tombol suhu dan
timer untuk
mengatur suhu dan
waktu
2.Pintu oven,
digunakan untuk
membuka dan
menutup oven
10 Pastle Digunakan untuk Bahan =
menggerus bahan Keramik

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Pengenalan Bahan


No Nama Sifat Cara Bahaya bagi Cara
Bahan Bahan Penyimpanan kesehatan penanggulangan
jika
terekspos/terhirup
1. Asam - Asam -Jauhkan dari -Uap asap -Jika terkena mata,
Asetat -Bentuk nyala api dapat siram dengan air
(CH3C cairan -Simpan pada mengakibatkan yang bersih
OOH) -Tidak induk tertutup luka bakar sebanyak mungkin
berwarn dan disegel yang parah selama sekurang-
a -Simpan -Kadar yang kurangnya 10 menit

9
dalam wadah tinggi dapat -Jika terkena kulit,
yang kulit dan menyebabkan bersihkan kulit
tahan korosi peradangan di dengan air yang
dalam seluruh bersih dan

ruangan yang pernapasan mengalir kurang


berventilasi, dan lebih 15 menit, dapat
suhu dalam akumulasi diolesi dengan
16oC cairan paru- Polyethilen glycol
paru -Jika terhirup cari
tempat yang ada
udara bersih
-Jika tertelan, minum
air sebanyak
mungkin
2. Asam -Cairan Simpan -Menyebabkan -Jika terkena kulit,
Klorida bening ditempat iritasi dan bersihkan kulit
(HCl) -Tidak dingin, terbakar dengan air yang
berbau kering, dan -Menyebabkan bersih dan mengalir
mempunyai iritasi parah kurang lebih
ventilasi yang pada saluran 15 menit
baik, jauh pernapasan dan -Jika terkena mata,
dari material pencernaan siram dengan air
yang tidak -Iritasi dan yang bersih selama
cocok luka bakar 15 menit -Jika
pada kulit terhirup cari tempat
-Dampak: yang ada udara
erosi gigi, segar, berikan napas
kerusakan buatan
mata. -Jika tertelan,
minum susu atau
minum air
sebanyak
mungkin

10
3. Asam -Cairan -Simpan di Menyebabkan -Jika terkena mata
Perklor -Tidak tempat yang iritasi dan dan kulit, bersihkan
at berwarn terisolasi dan mudah dengan air
(HClO4 a dilengkapi terbakar. sebanyak mungkin
) - dengan pintu -Dapatkan
Higrosko tahan api pertolongan medis
pis -Jangan
-Mudah ditempatkan
larut bersama
dalam air bahn yang
mudah
terbakar
-Ventilasi
memadai
4. Asam -Asam Simpan di Efek fatal yaitu - Jika terkena mata
Sitrat -Serbuk tempat kering dapat atau kulit, bersihkan
(C2H8O Kristal menimbulkan dengan air selama
7) putih iritasi kulit dan 15 menit --Jika
mata terhirup cari tempat
yang ada udara
bersih
5. Asam -cairan -Simpan -Dapat -Jika terkena
Sulfat -Tidak pada wadah menyebabkan mata, siram
(HSO4), berwarn tertutup luka parah dengan air
a -Gunakan sebanyak
mungkin

-Beracun ventilasi yang -Menyebabkan -Jika terkena kulit,


-Korosif memadai iritasi dan basahi kulit dengan
-Simpan di kebutaan air yang bvanyak
tempat yang -Iritasi saluran dan mengalir
kering pernapasan -Jika terhirup, cari
-Simpan tempat yang ada
dalam botol udara

11
berwarna bersih
gelap, serta - Cari pertolongan
jauhi dari medis
bahan yang
mudah
terbakar
6. Etanol -Cairan -Simpan -Jika terkena -Jika iritasi mata
(C2H5O -Tidak pada wadah mata, dan kulit, segera
H) berwarn tertutup, menyebabkan bilas dengan
a gunakan iritasi bersih selama 15
-Mudah ventilasi -Menyebabkan menit serta cari
terbakar yang iritasi kulit pertolongan medis
memadai -Iritasi saluran - Jika terhirup, cari
-Simpan di pernapasan tempat yang ada
tempat -Menyebabkan udara
terpisah agar kantuk dan bersih
mudah gejala
terpapar kerasukan jika
udara dingin terkena
-Wadah
harus dijaga
tertutup
hingga siap
digunakan
7. Kalium -Tidak - Simpan -Jika terkena -Segera bilas
Hidroks berbau pada wadah mata, dengan air yang
ida -Solid tertutup menyebabkan banyak selama 15
(KOH) - rapat luka bakar, menit
Berwarn -Simapn di cedera mata, -Jika terkena kulit,
a putih tempat di kerusakan dapatkan bantuan
atau tempat mata medis
kuning sejuk dan -Jika tertelan segera
kering, dapat
berventilasi menyebabkan

12
baik, jauh kegagalan
dari zat-zat sistem sirkulasi
yang tidak
kompatibel
8. Natrium - Simpan pada -Jika terkena -jika tertelan, minum
Hidroks Berwarn wadah kulit akan susu atau air
ida a putih tertutup menyebabkan -Jika terhirup,
(NaOH) - dan ventilasi iritasi kulit dan lepaskan keudara
Berbentu yang luka segar, berikan
k palet, memadai -Jika terkena napas buatan
serpihan mata -jika terkena kulit,
menyebabkan bilas dengan air
selama 15

atau iritasi dan luka menit


batang bakar parah,
-Keras, kerusakan
rapuh kornea
-Mudah -Menyebabkan
larut iritasi parah
dalam pada saluran
air dan pernapasan
etanol -Menyebabkan
kerusakan pada
kerongkongan
dan saluran
pernapasan
9. Natrium -Solid Simapan -Jika terkena -Jika terkena mta,
Karbon - pada wadah mata segera siram
at Berwarn tertutup rapat. menyebabkan mata dengan air
(NaCO3 a putih Simpan pada iritasi dan selama 15 menit
) -Tak daerah sejuk cedera kornea -Jika terkena kulit
berbau dan kering, - Jika terkena siram dan sabun
berventilasi kulit akan selama 15 menit

13
baik. Jauh menyebabkan -Jika tertelan minum
dari zat yang luka bakar dan susu atau air
tidak iritasi -Jika terhirup berikan
kompatibel -Jika tertelan napas buatan
dapat
menyebabkan
iritasi pada
saluran
pencernaan
10. Perak Cairan Simapn di Dapat Jiak iritasi mata dan
Nitrat bening dalam botol menyebabkan kulit segera bilas
(AgNO4 berwarna dan luka bakar dan selama 15 menit
) ruang gelap. kulit melepuh. serta cari
Jauhkan dari pertolongan medis.
bahan yang
mudah
terbakar.

14
BAB V

PEMBAHASAN

Laboratorium biokimia atau laboratorium kimia adalah laboratorium yang


digunakan untuk melaksanakan praktikum yang berhubungan dengan analisa
kimia kualitatif (kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimia
kuantitatif (penetapan kadar unsur maupun senyawa). Uji mutu maupun quality
control. laboratorium kimia mempunyai tugas pokok dan fungsi biokimia
khususnya dibidang biokimia atau kimia. Dalam melakukan tugas tersebut
laboratorium kimia/biokimia mempunyai fungsi yaitu melakukan pengkajian
tentang mekanisme interaksi serangga hama atau pathogen dengan atau pada
tanaman dan lingkungan yang mencakup interaksi biokimia, fitikimoa dan fisik.
Melakukan pengembangan metode analisis biokimia serta melakukan uji
kesepadanan substansi tanaman dan mikroba hasil rekayasa genetik.

Alat-alat laboratorium dibagi menjadi dua yaitu alat glassware dan non
glassware. Peralatan glassware merujuk pada peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca, yang digunakan pada percobaan ilmiah, terutama dalam
laboratorium kimia. Beberapa peralatan tersebut sekarang telah dibuat dari
plastic, namun peralatan kaca lebih sering digunakan oleh karena sifatnya yang
inert, transparan dan tahan panas, adapun contoh-contoh dan alat-alat
glassware adalah corong kimia, gelas kimia, labu takar, Erlenmeyer, tabung
reaksi dan sebagainya. Sedangkan peralatan non glassware biasanya
diperlukan sebagai pendukung dalam penggunaan perlakuan lain seperti
peralatan dari alat-alat glassware. Peralatan non glassware tidak terbuat dari
kaca, contohnya adalah timbangan analitik, rak tabung reaksi, rubber bulb, statif
dan klem dan sebagainya.

Dalam melakukan percobaan tentunya menggunakan alat-alat


laboratorium. Alat-alat dalam laboratorium memiliki fungsi dan prosedur kerja
yang berbeda beda, jenis peralatan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
praktikum sangat spesifik tergantung dari jenis praktikumnya secara umum
kegiatan praktikum analisa dan kimia pangan menggunakan alat-alat yaitu gelas

15
ukur, beaker gelas, pipet tetes, pipet volume, labu ukur, timbangan analitik,
tabung reaksi, Erlenmeyer, buret, hot plate, pipet ukur, dan kondensor. Sebelum
alat-alat tersebut digunakan terlebih dahulu digunakan pengenalan alat-alat
guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan suatu percobaan karena alat-
alat dilaboratorium dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan penggunaan alat tersebut agar
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang benar.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui alat-alat di dalam


Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan seperti Adapun alat-alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah cawan poreselen, corong, Erlenmeyer,
freezer, gelas beaker, gelas ukur, moisture analyser, mortar, oven dan pastle.
Salah satu alat yang harus sering digunanakan adalah gelas beaker. Gelas
beaker berfungsi untuk melarutkan zat/bahan kimia, memanaskan cairan dan
menampung zat kimia yang bersifat korosif. Selain itu, gelas ukur merupakan
alat yang sering juga digunakan. Gelas ukur Digunakan untuk mengukur volume
larutan dengan ketelitian rendah. Berfungsi sebagai wadah yang digunakan
untuk meltakkan bhan yang akan dihaluskan
Hal selain perlatan yang harus diperhatikan dalam bekerja di
laboratorium adalah bahan kimia. Setiap bahan kimia mempunyai kegunaan
masing-masing. Bahan kimia berbahaya dikelompokkan menjadi bahan yang
mudah meledak, mudah terbakar, bahan oksidator, bahan korosif dan bahan
beracun lainnya. Adapun bahanbahan yang terdapat di dalam laboratorium
kimia dan biokimia pangan yaitu terdapat Asam Asetat (CH3COOH), Asam
Klorida (HCl), Asam Perklorat (HClO4), Asam Sitrat (C2H8O7), Asam Sulfat
(HSO4), Etanol (C2H5OH), Kalium Hidroksida (KOH), Natrium Hidroksida
(NaOH), Natrium Karbonat (NaCO3) dan Perak Nitrat (AgNO4).

Bahan yang terdapat di dalam laboratorium memiliki sifat, cara


penyimpanan, bahaya bagi kesehatan serta cara penanggulangan jika terhirup
atau tertelan atau terekspos yang berbeda-beda. Asam Klorida (HCl) termasuk
asam kuat, sifatnya berupa cairan bening dan tidak berbau. Asam Asetat
(CH3COOH) termasuk asam lemah, sifatnya berupa cairan dan tidak berwarna,
asam asetat dikenal dengan nama dagang cuka. Asam Sitrat (C2H8O7) yaitu
asam dengan bentuk serbuk Kristal putih. Asam sulfat yaitu asam dengan sifat

16
berupa cairan, tidak berwarna, beracun dan korosi. Asam perklorat bersifat
cairan, tidak berwarna, higroskopis, dan mudah larut dalam air. Etanol (C2H5OH)
atau alcohol bersifat cairan, tidak berwarna dan mudah terbakar. Natrium
Hidroksida (NaOH) merupakan basa dengan sifat berwarna putih, berbentuk
palet, serpihan atau batang, keras, rapuh dan mudah larut dalam air dan etanol.
Natrium Karbonat (NaCO3) bersifat solid, berwarna putih dan tidak berbau.
Kalium Hidroksida (KOH) termasuk basa kuat dengan sifat solid, tidak berbau
dan berwarna putih atau kuning. Perak Nitrat (AgNO4) berupa cairan bening.

17
BAB VI

KESIMPULAN

Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Laboratorium biokimia adalah laboratorium yang digunakan untuk


melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia
kuantitatif dan kimia kualitatif.
2. Pengenalan alat-alat dilakukan guna menjamin keselamatan kerja dalam
melakukan suatu percobaan karena setiap alat memiliki fungsi dan prosedur
kerja yang berbeda-beda.
3. Dapat diketahui alat-alat di dalam laboratorium kimia dan biokimia pangan
seperti cawan poreselen, corong, Erlenmeyer, freezer, gelas beaker, gelas
ukur, moisture analyser, mortar, oven dan pastle.
4. Adapun bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam laboratorium kimia dan
biokimia pangan yaitu Asam Asetat (CH 3COOH), Asam Klorida (HCl), Asam
Perklorat (HClO4), Asam Sitrat (C2H8O7), Asam Sulfat (HSO4), Etanol
(C2H5OH), Kalium Hidroksida (KOH), Natrium Hidroksida (NaOH), Natrium
Karbonat (NaCO3) dan Perak Nitrat (AgNO4).
5. Bahan yang terdapat di dalam laboratorium memiliki sifat, cara penyimpanan,
bahaya bagi kesehatan serta cara penanggulangan jika terhirup atau tertelan
atau terekspos yang berbeda-beda.

18
DAFTAR PUSTAKA

Lathifah. M dan Arifin, R. W., 2019. Animasi Interaktif Pengenalan Alat-Alat


Praktikum untuk Siswa Kelas X Kimia Analisis pada SMKN 5 Kota
Bekasi. Jurnal Sistem Informasi bagi Pendidikan dan Profesional. 3(2)
: 189-200.

Moningka. 2008. Prinsip Kerja Praktikum. PT. Gramedia. Jakarta.

Raharjo., 2017. Pengelolaan Alat Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia Sains dan
Aplikasi. 20(2) : 99-104.

Raharjo, dan Harjanto. S., 2017. Penanganan Alat dan Bahan yang Baik dalam
Rangka Menunjang Kegiatan di Laboratorium Kimia. Jurnal Metana.
13(2) : 58-60.

19

Anda mungkin juga menyukai