KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu
Disusun oleh
Universitas Trisakti
Akuntansi
Pertemuan 11 ( Produksi dan Operasional dalam Bisnis )
Manajemen produksi dan operasi merupakan pengelolaan dari suatu sistem informasi
yang mengonversikan masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ) yang berupa barang dan
jasa. Sistem produksi mempunyai unsur – unsur, yaitu masukan, pentransformasian, dan
keluaran. Sedangkan produksi dan operasi meurpakan suatu sistem untuk menyediakan
barang – barang dan jasa – jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasikan oleh anggota
masyarakat.
Unsur – unsur tersebut tidak boleh bertentangan satu sama lain. Adapun yang
dimaksud dengan sistem produksi dan operasi menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam
industry jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi
dan operasi dalam industry jasa menggunakan hauran yang berbeda darii masukan yang
dipeergunakan dalam industry manufaktur.
A. SISTEM OPERASI
Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai
masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ) . Dengan demikian, maka kegiatan usaha jasa
seperti dijumpai pada usaha angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi menjalankan juga
kegiatan produksi.
GAMBAR
Input : bahan – bahan, orang, uang, informmasi, mesin, dan factor lainnya.
Transformasi : mengoversikan input menjadio produk yang di inginkan konsumen.
Output : produk atau jasa yang dihasilkan untuk kepuasan masyarakat.
Dalam memulai operasi sebuah bsinis, hal yang perlu diperhattikan untuk seorang
wirausaha antara lain sebagai berikut:
1. Memilih Lokasi yang Tepat dan Starategis
Pabrik ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku,
pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke Gudang.
Lokasi yang di kenal wirausaha dengan nama kantor pusat digunakan sebagai
tempat membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan, melakukan pengendalian atau
pengontrolan terhadap semua aktivitas bisnis, serta membuat laporan usaha kepaada
berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu
yang memiliki nilai strategis.
5. memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan
datang.
6. meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat.