PEMBAHASAN
3. 1 Pengkajian
1. Pengkajian Data
Ruang rawat : Kamboja
Tanggal Dirawat : 8 Agustus 2020
a. Identitas klien
Nama klien : Bumi Hida R Ginting
No. RM : 03 – 59 - 28
Tanggal pengkajian : 17 November 2021
Umur : 44 Tahun
Informan : Keluarga
2. Alasan masuk : Pasien masuk ke RSJ. Prof. DR. M.
Ildrem diantar oleh keluarganya dengan menggunakan kendaraan pribadi
karena pasien dirumah marah – marah, mondar mandir, bicara sendiri,
bingung.
3. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya Tidak
b. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
e. Genogram :
Ket : Ayah
Ibu
OS
Jelaskan : Pasien merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara, pasien
tinggal dengan suaminya. Pola komunikasi dalam keluarga baik dan
yang mengambil keputusan adalah suaminya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
f. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Pasien tidak memiliki pengalaman yang buruk dimasa lalu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
4. Fisik
a. Tanda vital :
TD : 140 / 80 mmHg
N : 80 x / mnt
RR : 20 x / mnt
T : 36 ℃
b. Ukur
BB : 52 kg
TB : 152 cm
c. Keluhan fisik : Ya Tidak
1. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Anak dan suami
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Pasien
mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok /
masyarakat karena malu pernah mengalami gangguan jiwa.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : Klien suka marah –
marah, karena sering diejek – ejek oleh orang disekitar
lingkungannya dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
Jelaskan : Klien mengalami gangguan interaksi sosial
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
2. Spiritual
a. Nilai keyakinan : Klien tidak mengerti tentang nilai agama
dan keyakinan, pasien beragama kristen.
b. Kegiatan beribadah : Klien tidak pernah beribadah selama
dirawat.
Jelaskan : klien tidak pernah melakukan kegiatan beribadah selama
dirawat di RSJ.
Masalah keperawatan : berhubungan dengan pasien yang belum
mengerti tentang nilai agama dan keyakinannya.
6. Status mental
1. Penampilan :
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Berpakaian
tidak seperti biasanya
Jelaskan : Klien tampak afek datar, mau duduk bersama perawat dan
jika ditanya langsung menjawab serta mampu mengikuti maksud
wawancara.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara :
Bermusuhan Tidak kooperatif
Mudah tersinggung Kontak mata kurang
Defensif Curiga
No Data Masalah
11Data subjektif : Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran.
Pasien mengatakan mendengar suara orang
yang mengajaknya untuk pergi dari rumah,
yang tidak berwujud, waktunya di malam
hari.
Data objektif :
- Pasien tampak bingung
- Kontak mata kurang
- Pasien terlihat sering mengatakan
kata – kata “ disuruh pergi“
- Pasien terlihat sering mondar -
mandir
Data objektif :
- Klien tamapak sering melamun.
Data objektif :
- Pasien tampak melamun
Data Objektif :
Inisial : Ny. B
Ruangan : Kamboja
No RM : 03 – 59 - 28
NO Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi
- Bantu pasien - Membantu S : pasien
1. Gangguan untuk pasien mengatakan
persepsi mengenal mengenal suara –
sensori : halusinasinya, halusinasinya suara masih
Halusinasi frekuensi . ada.
pendengaran kapan muncul
halusinasi. O : Pasien
- Ajarkan pasien - Mengajarkan tampak
cara untuk pasien untuk mampu
mengenal mengenal menghardik
halusinasinya. halusinasi. halusinasiny
- Membantu a.
- Bantu pasien pasien untuk
untuk mengisi mengisi A :
jadwal jadwal Gangguan
kegiatan kegiatan persepsi
harian pasien. harian sensori :
pasien. halusinasi
- Mengajarkan pengdengar
pasien an masih
- Ajarkan pasien mengontrol ada.
mengontrol halusinasinya
hakusinasinya dengan cara P :
dengan cara bercakap – Lanjutkan
bercakap – cakap dengan intervensi.
cakap dengan orang lain.
orang lain.
- Ajarkan pasien - Mengajarkan S : Pasien
2, Isolasi Sosial untuk pasien untuk mengatakan
membina membina sudah
hubungan hubungan mampu
saling percaya. saling berinteraksi.
percaya.
- Mengajarkan O : pasien
- Ajarkan pasien pasien untuk mampu
untuk berinteraksi memperken
berinteraksi dengan orang alkan diri
dengan orang lain. dengan
lain. benar.
A : isolasi
sosial sudah
tidak ada.
P : Masalah
sudah
teratasi.
- Ajarkan pasien - Mengajarkan S : pasien
untuk bersikap pasien untuk mengatakan
Harga diri percaya diri. bersikap sudan bisa
rendah percaya diri. melakukan
- Berikan pujian - Memberikan aktivitas
yang realistis pujian yang dengan
dan hindarkan realistis dan semangat.
tiap kali hindarkan
pertemuan tiap kali O : pasien
dengan pertemuan sudah
penilaian dengan tampak
negative. penilaian senang
yang dengan
negative. aktivitasnya
- Bantu pasien - Membantu .
menyebutkan pasien
dan beri menyebutkan A : harga
penguatan dan memberi diri rendah
terhadap penguatan pasien
kemampuan terhadap sudah tidak
pasien. kemampuan ada.
pasien.
P : masalah
sudah
teratasi.
- Ajarkan pasien - Mengajarkan S : pasien
4. Resiko untuk pasien untuk mengatakan
Perilaku mengontrol mengontrol sudah bisa
Kekerasan emosi. emosi. mengontrol
emosi.
O : pasien
mampu
melakukan
cara
mengontrol
emosi
dengan cara
tarik nafas
dalam.
A : resiko
perilaku
kekerasan
sudah tidak
ada.
P : masalah
sudah
teratasi.
3. 2 Diagnosa
Secara teori diagnosa yang muncul pada pasien dengan gangguan
sensori persepsi : Halusinasi, yaitu : Gangguan sensori persepsi :
halusinasi, resiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah.
3. 3 Intervensi
Dari diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny. B penyusun
merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan acuan / protap
yang sudah ditetapkan, yaitu : bina hubungan saling percaya, bantu
pasien untuk mengenal halusinasinya, frekuensi kapan muncul
halusinasi dan ajarkan pasien cara untuk mengenal halusinasinya,
bantu pasien untuk mengisi jadwal kegiatan harian pasien. Dalam
perencanaan tidak ada masalah ataupun kesulitan.
3. 4 Implementasi
Implementasi yang penyusun lakukan mengacu pada rencana
asuhan yang telah dibuat berdasarkan literatur. Akan tetapi pada
pelaksanaannyatidak sesuai dengan urutan TUK dalam literatur, hal ini
karena penyusun menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
pasien. Kendala yang penyusun temui saat melakukan tindakan
keperawatan adalah karena pasien masalah utama dengan halusinasi
kesulitan yang dihadapi yaitu pada saat membina hubungan saling
percaya dengan pasien, pada saat hari pertama pasien belum
kooperatif, solusi yang dilakukan adalah terus membina hubungan
saling percaya dengan pasien dengan cara berinteraksi dengan pasien
dan membuat kontrak dan untuk selanjutnya pasien sudah mulai
kooperatif.
3. 5 Evaluasi
Secara teori hasil yang diharapkan pada pasien dengan gangguan
sensori persepsi Halusinasi setelah dilakukan asuhan keperawatan
adalah pasien mampu membina hubungan seling percaya, membantu
pasien mengenali jenis halusinasi, frekuensi, mengajarkan pasien
mengontrol halusinasinya.
Setelah itu, hasil yang penyusun peroleh setelah melakukan
hasuhan keperawatan selama 1 minggu adalah untuk diagnosa ganguan
sensori persepsi : halusinasi adalah pasien mampu mengetahui jenis
halusinasi nya, cara mengontrol halusinasi jika muncul, dan pasien
sudah mampu memasukkan kegitan dalam jadwal kegiatan harian
pasien.
Untuk diagnosa resiko prilaku kekerasan, pasien sudah mampu
mengontrol emosi.
Untuk diagnosa isolasi sosial adalah pasien mampu membina
hubungan saling percaya, membantu pasien mengenali penyebab
isolasi sosial, pasien mampu berkenalan dan berinteraksi dengan orang
lain.