Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016

ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

PEMANFAATAN APLIKASI STATPLANETS


UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN
VISUALISASI DATA STATISTIK BERBASIS SPASIAL
Priyono1, Rudiyanto2
Geography Faculty of Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: pri222@ums.ac.id

ABSTRAK
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 menyatakan bahwa
esensi dari penyelenggaraan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Selama ini dalam kegiatan pembelajaran kebanyakan belum memanfaatkan teknologi
informasi, sehingga hasil yang didapat kurang optimal. Data atau statistik memiliki peranan
penting dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, sehingga wajar di setiap institusi pendidikan tinggi mata kuliah statistik
menjadi mata kuliah wajib yang harus diberikan kepada mahasiswa. Fakultas Geografi UMS
sebagai salah satu institusi pendidikan juga mengajarkan ilmu statistik dalam kegiatan belajar
mengajarnya. Selama ini pemberian mata kuliah statistik pada umumnya masih bersifat pada
pemberian materi yang bersumber dari text book serta microsoft office exel dalam visualisasi
datanya. Geografi yang menitikberatkan kajiannya berdasarkan pendekatan keruangan tentu
harus memiliki perbedaan dengan disiplin ilmu lain dalam mempelajari ilmu statistik, sehingga
pemanfaatan teknologi spasial dirasa tepat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada mata
kuliah statistik. Selain itu pemanfaatan data spasial untuk visualisasi data statistik diharapkan
dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar statistik berbasis spasial. Tujuan dari
makalah ini adalah untuk mengenalkan peran aplikasi software StatPlanets dalam menunjang
kegiatan pembelajaran dan visualisasi data statistik berbasis spasial. Metode yang digunakan
dalam penulisan makalah ini adalah dengan deskriptif kualitatif. Hasil yang bisa didapatkan
adalah penerapan aplikasi ini pada mata kuliah statistik dapat memberikan visualiasi data
satatistik berbasis spasial yang atraktif dan menarik, sehingga meningkatkan minat mahasiswa
dalam belajar ilmu statistik. Selain itu adanya penerapan aplikasi ini dapat dijadikan sebagai
sebuah inovasi baru dalam pembelajaran ilmu statistik pada ilmu geografi. Aplikasi Statplanets
ini bisa dikembangkan ke dalam bentuk web-GIS, sehingga visualisasi lebih lebih aksesible dan
interoperable.

Kata Kunci: Aplikasi, StatPlanets, Pembelajaran, Visualisasi Data, Statistik

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 menyatakan bahwa


esensi dari penyelenggaraan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia baik itu pendidik maupun peserta didiknya (RISTEKDIKTI, 2016). Selama ini dalam
kegiatan pembelajaran kebanyakan belum memanfaatkan teknologi informasi, sehingga hasil
yang didapat kurang optimal. Data atau statistik memiliki peranan penting dalam kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di
segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sehingga wajar di setiap
institusi pendidikan tinggi mata kuliah statistik menjadi mata kuliah wajib yang harus diberikan
kepada mahasiswa. Fakultas Geografi UMS sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi juga
mengajarkan ilmu statistik dalam kegiatan belajar mengajarnya. Selama ini kendala yang
dihadapi pendidik dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan data statistik umum
8
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

adalah minimnya pemanfaatan teknologi informasi, sehingga kegiatan belajar mengajar masih
bersifat pada pemberian materi yang bersumber dari text book serta microsoft office exel dalam
visualisasi datanya. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka pemanfaatan teknologi informasi
menjadi sangat penting dalam menunjang kegaiatanpembelajaran.

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknologi informasi


yang telah diterap kan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama
adalah memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang biasa
dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training
(CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada
peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan
cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan
baik, dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau
juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya. Pemakaian
kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan Internet. Materi ajar
dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif (CAI atau CBT).
Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke Internet sehingga
dapat diambil oleh peserta ajar baik dengan memakai Web-Browser ataupun File Transport
Protocol (aplikasi pengiriman file). Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media
komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta ajar lain. Komunikasi ini dapat
digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat
supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta ajar bisa mendapat
umpan balik baik dari pakar atau nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.

Geografi yang menitikberatkan kajiannya berdasarkan pendekatan keruangan tentu harus


memiliki perbedaan dengan disiplin ilmu lain dalam mempelajari ilmu statistik, sehingga
pemanfaatan teknologi informasi berbasis spasial dirasa tepat untuk meningkatkan mutu
pembelajaran pada mata kuliah statistik. Pemanfaatan data spasial untuk visualisasi data statistik
ini diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar statistik berbasis spasial.
Salah satu software yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan
memvisualisasikan data statistik umum tersebut adalah StatsPlanets. StatsPlanet merupakan
salah satu aplikasi berbasis GIS, sehingga dapat memvisualisasikan data statistik ke dalam
bentuk spasial. StatPlanet dan adalah alat untuk memvisualisasi data secara interaktif dan juga
sebagai alat untuk pemetaan. StatPlanet sudah digunakan oleh berbagai organisasi, termasuk
agensi-agensi PBB, Perusahaan-perusahaan, Instansi pemerintah, LSM, sekolah-sekolah dan
Universitas, untuk menginformasikan, menyebarkan dan mengekplorasi data. StatPlanet tidak
hanya untuk orang dewasa, tetapi dapat juga digunakan oleh anak-anak (usia 9 tahun keatas)
untuk belajar mengenai dunia melalui peta interaktif. StatsPlanet juga memungkinkan untuk
dikembangkan ke dalam bentuk web, sehingga akan lebih interporable dan aksesible.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengenalkan peran aplikasi software StatPlanets
dalam menunjang kegiatan pembelajaran dan visualisasi data statistik berbasis spasial.

9
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah dengan analisis data sekunder.
Data diperoleh dari hasil studi literatur dari berbagai sumber diantaranya internet, makalah
prosiding seminar, dan jurnal. Aplikasi StatsPlanets di pilih sebagai objek dalam penelitian ini
karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah:

a. dapat memvisualisasikan data atribut ke dalam spasial atau GIS


b. aplikasi StatsPlanets merupakan software opensource sehingga tidak memerlukan licensi
dalam pemanfaatannya
c. aplikasi ini dapat dikembangkan ke dalam web, sehingga lebih interporable dan aksesible

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Kegiatan Pembelajaran

Teknologi informasi dan komunikasi mencakup 2 aspek, yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi
komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke yang lainnya. Karena
itu, teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi adalah:

1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi


yang terus berubah, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi
dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk
belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan
dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa
terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa
bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggungjawab dalam penggunaan teknologi informasi, komunikasi
untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sangat membantu meningkatkan


kualitas pendidik dan mutu hasil belajar peserta didik. Adapun hubungan antara teknologi
informasi dan komunikasi dengan pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 1.

10
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

Gambar 1. Hubungan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan


Kegiatan Pembelajaran (Sumber: Cepi, 2004)

B. Peran Peta dan Fungsi Kartografi sebagai Pendukung Sistem Informasi Geografis
(SIG)

Peta digunakan untuk visualisasi data keruangan (geospasial), yaitu data yang
berkenaan dengan lokasi atau atribut dari suati objek atau fenomena di permukaan bumi.
Peta membantu penggunanya untuk memahami hubungan geospasial secara lebih baik.
Dari peta, informasi tentang jarak, arah dan luasan dapat diperoleh, diketahui pola dan
hubungannya serta dapat diketahui ukurannya. Perkembangan data geospasial digital telah
meningkat dengan pesat. Akibatnya lingkungan dimana peta tersebut digunakan telah
berubah drastis untuk sebagian besar penggunanya. Peta dapat ditampilkan di layar
komputer (on screen map). Melalui peta jenis tersebut, basisdata yang tersusun dari peta
dapat diolah dan beberapa fungsi analisis dapat diakses melalui menu atau legendanya.

Peta juga mempunyai peran lain dengan adanya Infrastruktur Data Geospasial/IDG
(Geospasial Data Infrastructure), infrastruktur diperlukan untuk mengakses data
geospasial yang telah dibuat dan dikelola sehingga membutuhkan prosedur pencarian yang
komplek, yang dapat dipermudah dengan menggunakan peta untuk menunjukkan daerah
yang sesuai dengan data yang diinginkan. Dalam lingkungan IDG, visualisasi digunakan
dalam empat situasi berbeda:

1. visualisasi dapat digunakan untuk menyelidiki (explore)


2. visualisasi digunakan untuk analisis
3. visualisasi digunakan untuk penyajian
4. kemudahan akses data pada data yang berupa peta

Perangkat lunak yang memungkinkan bagi pencarian dan analisis data geospasial
dinamakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG mengenalkan integrasi data geospasial
dari beberapa sumber data yang berbeda. Fungsi ini menyebabkan SIG mampu
memanipulasi, menganalisis dan memvisualisasi gabungan data. Peta tidak lagi sebagai
hasil akhir seperti yang selama ini dipahami. Peta kertas hasil cetakan berfungsi sebagai
media untuk menyimpan dan menampilkan data geospasial. Pengenalan pada layar
11
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

komputer dan hubungan basisdatanya telah membedakan fungsi diantara kedua peta
tersebut. Bagi ahli kartografi on screen map telah membawa ketersediaan basisdata dan
teknik komputer grafis untuk menghasilkan tampilan yang baru, misalnya bentuk tiga
dimensi dan peta animasi. Dalam lingkungan SIG, analisis geospasial selalu diawali
dengan peta, dan peta mendukung proses pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, peta memainkan peran yang sangat penting dalam proses analisis
geospasial. Hasil operasi analisis geospasial dapat ditampilkan dalam peta yang didesain
dengan baik sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh publik. Disiplin kartografi
menyediakan aturan desain tersebut secara baku.

Beberapa alasan bahwa kartografi dianggap sebagai pendukung penting untuk seluruh
aspek dalam menangani SIG, antara lain:

1. Peta merupakan tampilan SIG secara langsung dan interaktif, yang menggambarkan
dimensi geospasial.
2. Peta dapat digunakan sebagai indeks visual fenomena suatu objek yang terkandung
dalam suatu sistem informasi.
3. Peta sebagai bentuk visualisasi, dapat membantu eksplorasi data secara visual dan
komunikasi visual hasil dari suatu SIG.
4. Sebagai output, perangkat lunak desain interaktif dari desktop kartografi mempunyai
fungsi yang sangat penting sebagai output dari SIG yang mutakhir

Berdasarkan empat dasar visualisasi dalam SIG (eksplorasi, analisis, penyajian dan
akses data), media presentasi merupakan alat yang paling berkembang pesat (Robinson et
al, 1995 dalam Kraak dan Ormeling, 2007). Pada saat membuat peta untuk
mengkomunikasikan informasi geospasial, penggunaan kaidah kartografi sangat diperlukan
guna menghasilkan sajian peta yang lebih efektif. Namun demikian, karena kaidah
kartografi tersebut buan merupakan bagian dari perangkat lunak SIG, maka pengguna SIG
dalam membuat peta tanpa mengikuti kaidah-kaidah kartografi.

C. Proses Komunikasi Kartografis

Komunikasi adalah proses pengiriman informasi (Salichtchev, 1983). Informasi


adalah data yang dikirim dari seseorang ke orang lain, secara lisan, tertulis, atau dengan
berbagai peralatan teknis. Pada postingan sebelumnya tercantum bahwa kartografi dapat
didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (Menno-Jan
Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007:37).

Berdasarkan pernyataan diatas, informasi memegang peranan penting dalam proses


komunikasi kartografi lebih tepatnya sebagai titik awal proses tersebut. Dalam hal ini data
atau informasi umumnya dikumpulkan oleh pihak ketiga (ahli geodesi, ahli geografi, orang
statistik dan lain-lain), oleh karenanya ahli kartografi harus mempelajari dan memahami
informasi bersangkutan sebelum menyajikan informasi tersebut dalam bentuk peta. Adapun
salah satu contoh bentuk komunikasi kartografis dapat dilihat pada Gambar 2.

12
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

Gambar 2. Proses Ilustrasi Komunikasi Kartografis

D. Pemanfaatan Software StatPlanets untu Menunjang Pembelajaran dan Visualisasi


Data Statistik

1. Visualisasi data ke peta-peta tematik


a) Peta choropleth
Peta ini adalah jenis peta tematik utama pada StatPlanet. Legenda peta
menyajikan warna-warna peta yang berkaitan dengan tiap kelas data, misalnya nilai
yang lebih tinggi akan diberi warna yang lebih gelap. Baik warna peta maupun
warna pada kelas data dapat diatur sendiri (dapat dilihat pada bagian legenda peta).
Pada versi 2.1 sebelumnya, baru diperkenalkan kemungkinan untuk membuat peta
kualitatif atau deskriptif. Peta-peta seperti ini dapat menggambarkan informasi
yang bukan numerik, dimana kata-kata dapat menjelaskan perbedaan wilayah.

b) Peta simbol proporsional


Peta Simbol Proporsional menggambarkan ukuran simbol (biasanya berupa
lingkaran) sesuai dengan indikator yang dipetakan. Setiap simbol mewakili sebuah
negara atau wilayah tertentu. Pada StatPlanet, simbol ditumpangkan diatas peta
choropleth (lihat dibagian atas). Ini berarti dua buah dataset dapat ditampilkan
bersamaan, yang satu sebagai peta choropleth dan yang satu lagi sebagai peta
simbol. Untuk menampilkan peta simbol, klik pada icon simbol (pada bagian kiri)
di sudut kiri-bawah layar.Bila sebelumnya sudah menandai (bookmark) suatu
indikator, peta simbol akan menampilkan data dari indikator yang sudah ditandai
tadi, dimana peta choropleth menampilkan data dari indikator yang dipilih. Apabila
indikator yang sedang ditandai, juga sedang dipilih, peta simbol dan choropleth
akan menampilkan indikator yang ditandai. Secara detail mengenai contoh peta
choropleth dan peta simbol proporsional dapat dilihat pada Gambar 3.

13
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

Gambar 3. Visualiasi Peta Choropleth dan Peta Simbol Proporsional

2. Panel grafik
a) Diagram batang
Visualisasi diagram batang pada software StatPlanets dilakukan dengan
memilih tombol ‘graph’ pada bagian kiri-bawah layar untuk membuka atau
menutup panel grafik. Tombol ini juga terdapat pada panel grafik dan juga
digunakan untuk mengatur tampilan diagram batang menjadi horizonal ataupun
vertikal. Sementara itu fungsi dari tombol ‘sort’ untuk mengurutkan grafik dengan
pilihan nilai terkecil ke terbesar, terbesar ke terkecil, terbesar ke terkecil yang
dimulai dari tengah dan alfabetis.

b) Time series
Pada bagian kiri-atas dari panel grafik, ada fungsi tombol bernama time series.
Apabila tombol itu diaktifkan, grafik akan meminta untuk memasukan nama
wilayah atau negara. Langkah selanjutnya adalah dengan memilih daftar nama
negara atau wilayah untuk menambahkan dan pilih ulang sekali lagi untuk
menghapusnya. Fungsi time series dalam software ini adalah untuk menampilkan
rentang waktu data tersebut.

c) Scatter plot
Pada bagian kiri-atas panel grafik software StatsPlanet juga terdapat tombol
Scatter Plot yang apabila diaktifkan, secara otomatis indikator yang terpilih akan
menjadi variabel sumbu-X. Langkah selanjutnya memilih indikator lain yang akan
dijadikan sebagai variabel sumbu-Y. Variabel sumbu-X dan Y dapat ditentukan
melalui panel grafik atau pada panel indikator.

Tekan tombol ‘play’ untuk melihat animasi perubahan sesuai waktu, dimana
setiap lingkaran (titik) akan bergerak sesuai dengan posisi x dan y (tergantung dari
ketersediaan data pada tiap interval waktu). Jika tombol ‘Show trails’ tercentang
(disebelah tombol ‘play’), tiap titik akan meninggalkan jejak untuk menandai
posisi sebelumnya sesuai urutan waktu.

14
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

Klik lingkaran pada scatter plot akan menampilkan label dari data yang
bersangkutan. Labellabel ini juga dapat digeser dengan cara di-klik lalu geser, yaitu
setelah klik kanan dan memilih ‘Move text labels or map points’. Indikator ketiga
dapat divisualisasi melalui parameter dari ukuran lingkaran. Indikator ini
ditentukan dengan menggunakan menu drop-down diatas grafik scatter plot.
Ukuran lingkaran akan mengikuti formula nilai atau nilai maksimum. Secara detail
mengenai panel grafik pada software StatsPlanet dapat dilihat pada Gambar 3.

Panel Grafik

Gambar 3. Letak Panel Grafik pada Software StatsPlanet

KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa:

a. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu menunjang kegiatan


pembelajaran
b. StatsPlanet memiliki fungsi yang sama dengan GIS, sehingga dapat memvisualisasikan
data statistik ke dalam bentuk spasial
c. Software StatsPlanet layah digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran karena
sifatnya yang interporable dan berbasis open source.

15
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2016
ISBN 978-602-74194-1-4
Purwokerto, 06 Agustus 2016

DAFTAR PUSTAKA

RISTEK DIKTI. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Alamat URL. File: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-Sisdiknas.pdf

Cepi, Riyana. (2004). Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
menerapkan Konsep Instructional Technology. Jurnal Edutech. Bandung: .Jurusan
Kurtek.

Jan Kraak, Menmo dan Ormeling, Frejan. Kartografi, Visualisasi Data Geospasial.
(Terjemahan). Yogyakarta: UGM Press.

Salichtchev, K. A. Cartographic communication: a theoretical survey. In: Taylor, D. R. F. (ed.).


Graphic communication and design in contemporary cartography. New York, John Wiley
& Sons, 1983. v. II, p.

16

Anda mungkin juga menyukai