Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDIKATOR MUTU PELAYANAN

RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH :

nama stambuk
Fanna N21018025
Nisfa Rasinu
Nur Ainun Farkhia
Dian mustika
Ardita Indasari
Elsa aulia sari
Zhafran Aqil

PRODI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan Makalah Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit dengan
membahas mengenai Indikator Mutu.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Palu , 11 feb

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II ISI
A. Pengertian indikator.............................................................................. 3
B. Indikator mutu pelayanan rumah sakit................................................. 5
C. Jenis-jenis indikator pelayanan rumah sakit......................................... 10
D. Indikator Mutu di Rumah Sakit ........................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24
Daftar Pustaka................................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang
amat penting untuk segera diwujudkan sebagai upaya peningkatan kualitas
hidup dalam masyarakat. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Di tengah krisis multidimensi yang melanda di beberapa daerah, terdapat
banyak masalah terjadi yang membuat masyarakat kebingungan untuk
memajukan bangsa ini. Satu per satu masalah muncul, mulai dari bencana
alam sampai penyebaran wabah penyakit. Isu yang paling mengancam saat ini
adalah masalah kesehatan nasional. Masalah kesehatan nasional yang dihadapi
bangsa kita sekarang adalah penyebaran wabah penyakit, pelayanan kesehatan
yang buruk, serta kurangnya biaya pengadaan fasilitas kesehatan padahal
kesehatan nasional merupakan fondasi penting dalam memajukan bangsa ini
dari keterpurukan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sistem pelayanan
kesehatan Indonesia sudah memadai dalam menangani masalah kesehatan
Indonesia.
Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya
memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus
dapat dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan
swasta, sehingga diharapkan masyarakat akan lebih berminat untuk
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat puskesmas,
rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang padat modal, padat teknologi
dan padat karya yang dalam pekerjaan sehari-harinya melibatkan sumber daya
manusia dengan berbagai keahlian. Jangkauan dan kualitas pelayanan

1
kesehatan sangat bergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga di institusi
pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan
profesional personil rumah sakit, efisiensi dan efektivitas pelayanan serta
kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh keseluruhan pelayanan
seperti pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-obatan, sarana dan
peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit. Untuk mengukur mutu
pelayanan kesehatan diperlukan suatu indikator tertentu yang perlu dipenuhi
oleh setiap institusi pelayanan kesehatan agar dapat menjalankan pelayanan
secara optimal.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini bertujuan untuk mengetahui
secara umum tentang indikator mutu pelayanan rumah sakit sehingga kita
dapat melakukan tindakan sesuai protap dan ketentuan yg berlaku.

C. Manfaat
Adapun manfaat penulisan dari makalah tentang indikator mutu pelayanan
kesehatan adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian indikator
2. Untuk mengetahui indikator mutu pelayanan rumah sakit
3. Mengetahui jenis-jenis indikator
4. Mengetahui aspek apa saja yang berhubungan dengan mutu pelayanan
rumah sakit

2
BAB II
ISI

A. Pengertian
1. Pengertian indikator
Indikator adalah suatu perangkat yang dapat digunakan dalam
pemantauan suatu proses tertentu. Indikator dalam layanan kesehatan
adalah suatu ukuran penatalaksanaan pasien atau keluaran dari layanan
kesehatan Indikator dibuat untuk memantau bagian kritis dari layanan
kesehatan.
Indikator mutu adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur terpenuhi atau tidaknya suatu standar yang telah ditetapkan.
Indikator mutu dibuat mengikuti dengan standar mutu yang telah
ditetapkan oleh suatu organisasi, termasuk organisasi pelayanan kesehatan.

B. Indikator Mutu Pelayanan RS


Indikator mutu pelayanan RS akan mempunyai manfaat yang
sangat penting bagi pengelola rs yaitu dengan mengukur kinerja rs itu
sendiri (self assesment)
Manfaat tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan
manajeman kontrol dan juga sebagai alat untuk mendukung pengambila
keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan perbaikan dan
pembelajaran baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.

C. Jenis-jenis indikator mutu pelayanan RS


1. Berikut ini jenis-jenis indikator mutu pelayanan rumah sakit:
a. Indikator Pelayanan Non Bedah, terdiri dari:
1) Angka Pasien dengan Dekubitus;
2) Angka Kejadian Infeksi dengan jarum infus.
3) Angka Kejadian penyulit/infeksi karena Transfusi Darah.
4) Angka Ketidak Lengkapan Catatan Medis.

3
5) Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat.
b. Indikator Pelayanan, yang terdiri dari
1) Angka Infeksi Luka Operasi.
2) Angka Komplikasi Pasca Bedah.
3) Waktu tunggu sebelum operasi  effektif.
4) Angka Appendik normal.
c. Indikator Ibu Bersalin dan Bayi, terdiri dari
1) Angka Kematian Ibu karena Eklampsia Kasus Rujukan dan Bukan
Rujukan.
2) Angka Kematian Ibu karena Perdarahan Kasus Rujukan dan Bukan
Rujukan.
3) Angka Kematian Ibu karena Sepsis Kasus Rujukan dan bukan
Rujukan.
4) Angka Kematian Bayi dengan BB Lahir <= 2000 gram Kasus
Rujukan dan Bukan Rujukan.
d. Indikator Mutu Pelayanan Medis
1) Angka infeksi nosokomial
2) Angka kematian kasar (Gross Death Rate)
3) Kematian pasca bedah
4) Kematian ibu melahirkan ( Maternal Death Rate-MDR)
5) Kematian bayi baru lahir (Infant Death Rate-IDR)
6) NDR (Net Death Rate di atas 48 jam)
7) ADR (Anasthesia Death Rate)
8) PODR (Post Operation Death Rate)
9) POIR (Post Operative Infection Rate)
e. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS
f. Unit cost untuk rawat jalan
1) Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien
2) Jumlah keluhan dari pasien/keluarganya
a) Indikator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri dari

4
b) Jumlah dan pesentase kunjungan rawat jalan/inap menurut
jarak PS dengan asal pasien
 Jumlah pelayanan dan tindakan medik
 Jumlah tindakan pembedahan
 Jumlah kunjungan SMF spesialis
 Pemfaatan oleh masyarakat
 Contact rate
 Hospitalization rate
 Out patient rate
 Emergency out patient rate
g. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien
h. Indikator tambahan
i. Angka Kematian di IGD (IGD).
j. Angka Perawatan Ulang (Rekam Medis).
k. Angka Infeksi RS.
l. Reject Analisis (Radiologi).
m. Angka Ketidaksesuaian Penulisan Diet (Gizi).
n. Angka Keterlambatan waktu pemberian makan (Gizi).
o. Angka Kesalahan Pembacaan Hasil (laboratorium).
p. Angka Waktu Penyelesain Resep (Farmasi).
q. Angka Kesalahan Pemberian Obat (Farmasi).
r. Angka Banyaknya Resep yang Tidak Terlayani (Farmasi).

Mutu pelayanan medis dan kesehatan di RS sangat erat kaitannya


dengan manajemen RS (quality of services) dan keprofesionalan kinerja
SMF dan staf lainnya di RS (quality of care). Keduanya merupakan
outcome dari manajemen manjaga mutu di RS (quality assurance) yang
dilaksanakan oleh gugus kendali mutu RS. Dalam hal ini, gugus kendali
mutu dapat ditugaskan kepada komite medik RS karena mereka adalah staf

5
fungsional (non struktural) yang membantu direktur RS dengan
melibatkan semua staf SMF RS.

D. Indikator Mutu di Rumah Sakit


Tabel 2
Indikator Mutu di Rumah Sakit
No JENIS PELAYANAN INDIKATOR
1 Gawat Darurat Kemampuan menangani life saving anak
dan dewasa
Jam buka pelayanan gawat darurat
Pemberi pelayanan kegawatdaruratan
yang bersertifikat yang masih berlaku
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Kesediaan tim penanggulangan bencana
Waktu tanggap pelayanan dokter di
gawat darurat
Kepuasan pelanggan
Tidak adanya pasien yang diharuskan
membayar uang muka
Kematian pasien ≤ 24 jam
Tidak adanya pasien yang diharuskan
membayar uang muka
2 Rawat Jalan Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik
Spesialis
Ketersediaan pelayanan
Jam buka pelayanan
Waktu tunggu di rawat jalan
Kepuasan pelanggan
a. Penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di Rumah Sakit
3 Rawat Inap Pemberi pelayanan di Rawat Inap

Dokter penanggung jawab pasien rawat


inap

Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

6
Jam Visite Dokter Spesialis
Kejadian infeksi pasca operasi
Kejadian infeksi nosokomial
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakhir kecacatan / kematian
Kematian pasien > 48 jam
Kejadian pulang Paksa
Kepuasan pelanggan
Rawat inap TB :
a.Penegakan Dianogsis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB.
b. Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan TB di rumah
sakit
Ketersediaan pelayanan rawat inap di
rumah sakit yang memberikan pelayanan
jiwa
Tidak adanya kejadian kematian pasien
gangguan jiwa karena bunuh diri
Kejadian re-admission pasien gangguan
jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan
Lama hari perawatan pasien gangguan
jiwa
4 Bedah Sentral (Bedah saja Waktu tunggu operasi elektif
) Kejadian Kematian di meja operasi
Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Tidak adanya kejadian operasi salah
orang
Tidak adanya kejadian salah tindakan
pada operasi
Tidak adanya kejadian tertinggalnya
benda asing / lain pada tubuh pasien
setelah operasi.
Komplikasi anastesi karena overdosis,
reaksi anastesi, dan salah penempatan
endotracheal tube.
5 Persalinan dan Kejadian kematian ibu karena persalinan
Perinatalogi (kecuali
rumah sakit khusus diluar Pemberi pelayanan persalinan normal
rumah sakit ibu dan Anak) Pemberi pelayanan dengan persalinan
penyulit
Pemberi pelayanan persalinan dengan
tindakan operasi

7
Kemampuan menangani BBLR 1500 gr -
2500 gr
Pertolongan Persalinan melalui seksio
cesaria
Keluarga Berencana :
 Persentase KB (Vasektomi &
tubektomi) yang dilakukan oleh
tenaga kompeten dr. Sp.OG, dr.Sp.B,
dr.Sp.U, dokter umum terlatih.
 Persentase peserta KB mantap yang
mendapatkan konseling KB mantap
oleh bidan terlatih.

Kepuasan Pelanggan
6 Intensif Rata-rata Pasien yang kembali ke
perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam
Pemberi pelayanan Unit intensif
7 Radiologi Waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto.

Pelaksana ekspertisi
Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen
Kepuasan pelanggan.
8 Laboratorium Patologi Waktu tunggu hasil pelayanan
Klinik laboratorium.
Pelaksana ekspertisi
Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium.
Kepuasan pelanggan.
9 Rehabilitasi Medik Kejadian Drop Out pasien terhadap
pelayanan rehabilitasi medik yang
direncanakan
Tidak adanya kejadian kesalahan
tindakan rehabilitasi medik
Kepuasan pelanggan.
10 Farmasi Waktu tunggu pelayanan
a. Obat jadi
b. Obat Racikan
Tidak adanya Kejadian kesalahan
pemberian obat.
Kepuasan pelanggan.

8
Penulisan resep sesuai formularium
11 Gizi Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh
pasien.
Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian diet
12 Tranfusi Darah Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan
tranfusi
Kejadian reaksi tranfusi
13 Pelayanan GAKIN Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
datang ke RS pada setiap unit pelayanan
14 Rekam Medik Kelengkapan pengisian rekam medik 24
jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan Informed Concent setelah
mendapatkan informasi yang jelas.
Waktu penyediaan dokomen rekam
medik pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam
medik rawat Inap
15 Pengelolaan Limbah Buku mutu limbah cair

Pengelolaan limbah padat infeksius


sesuai dengan aturan.
16 Administrasi dan Tindak lanjut penyelesaian hasil
manajemen pertemuan direksi
Kelengkapan laporan akuntabilitas
kinerja
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan
pangkat
Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
Karyawan yang mendapat pelatihan
minimal 20 jam setahun.
Cost recovery
Ketepatan waktu penyusunan laporan
keuangan
Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang tagihan pasien rawat inap
Ketepatan waktu pemberian imbalan
(insentif ) sesuai kesepakatan waktu
17 Ambulance/ Kereta Waktu pelayanan ambulance / kereta

9
Jenazah jenazah
Kecepatan memberikan pelayanan
ambulance/kereta jenazah di rumah sakit
Response time pelayanan ambulance oleh
masyarakat yang membutuhkan
18 Pemulasaraan Jenazah Waktu tanggap (response time)
pelayanan pemulasaraan jenazah
19 Pelayanan pemeliharaan Kecepatan waktu menanggapi kerusakan
sarana rumah sakit alat
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
Peralatan laboratorium dan alat ukur
yang di gunakan yang digunakan dalam
pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi
20 Pelayanan Laundry Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
21 Pencegahan dan Adanya anggota tim PPI yang terlatih
Pengendalian Infeksi ( PPI Tersedia APD disetiap instalasi /
) departement
Kegiatan pencatatan dan pelaporan
infeksi nosokomial / HAI (health care
associated infections) di rumah sakit
(minimum 1 parameter)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan sebelumya, maka dapat disimpulkan:

B. Saran
1. Dibutuhkan analisis standar terlebih dahulu ketika
menentukan indikator apa yang akan digunakan.
2. Indikator mutu pelayanan rumah sakit dapat dicapai jika
terdapat sinergisitas tenaga kerjanya, sehingga perlu ada analisis lebih
lanjut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Avedis Donabedian, M.D,MPH. Explorations in Quality Assesment and


Monitoring. The definition of Quality and Approaches to its Assesment.
Health Administration Press. Ann Arbor, Michigan,1980, halaman 79-90.
Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar
harapan.
Jalal, Abdul. 2007. Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan
Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/5/jtptunimus-gdl-s1-2008-abduljalal-
223-1-abstrak.pdf (diakses pada tanggal 6 Mei 2014 pukul 15.30).
Pohan, Imbalo S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar dasar
Pengertian dan Penerapan. Jakarta : ECG.

12

Anda mungkin juga menyukai