Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

PEMBELAJARAN IPA
di SD

NAMA : INDAH SUSI SUSANTI


NIM : 855874146
KELAS : A

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
2021
MODUL 1: TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA

 Kegiatan Belajar 1: Teori Piaget dan Penerapannya dalam


PembelajaranIPA
A. Teori Peaget
Piaget mengemukakan suatu teori bahwa cara berfikir
seseorang berkembang secara bertahap. Ada empat tahapan perkembangan
mental anak secara berurutan. Setiap tahapan ditandai dengan tingkah
laku tertentu serta jalan pikiran dan pemecahan masalah tertentu pula.
Secara ringkas dapatdilihat pada tablel berikut.

B. Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajaran IPA di SD


Teori Piaget ini dapat dipakai dalam penentuan proses
pembelajaran di kelas SD. Terutama pembelajaran IPA. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan pembelajaran dikelas antara lain bahwa
Piaget beranggapan anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siap
untuk diisi melainkan anak secara aktif akan membangun
pengetahuan dunianya. Teori Piaget mengajarkan kita pada suatu
kenyataan bahwa seluruh anak mengikuti pola perkembangan yang sama
tanpa mempertimbangkan kebudayaan dan kemampuan anak secara
umum. Hanya umur anak dimana konservasi muncul berbeda.
Penerapan selanjutnya adalah guru harus selalu ingat bahwa anak
menangkap dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Implikasi lain
yang perlu diperhatikan bahwa apabila hanya kegiatan fisik yang
diterima anak tidak cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak.
Selain itu ide-ide anak juga harus dipakai. Dengan memberikan
kesempatan kepada anak untuk menilai sumber ide-idenya akan
memberikan kesempatan pada mereka untuk menilai proses pemecahan
masalah. Dengan demikian guru lebih membantu anak dalam proses
perkembangan intelektualnya. D a r i pembahasan di atas terlihat bahwa
proses pembelajaran dikelas menurut Piaget harus meletakkan anak
sebagai factor yang utama. Hal ini sering disebut sebagai pembelajaran
yang berpusat pada anak.

 Kegiatan Belajar 2: Model Bruner dan Penerapanya


dalam pembelajaran IPA SD
A. Model Belajar Bruner
Model menganggap bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu kegiatan
pengolahan informasi yang menemukankebutuhan-kebutuhan untuk
mengenaldan menjelaskan gejala yang ada dilingkungan kita.
Bruner beranggapan bahwa interaksi kita dengan lingkungan
sekeliling kita selalu menggunakan kategori-kategori. Brunner mengatakan
bahwa pengkategorian mempunyai beberapa keuntungan antara lain
mengurangi kompleksitas dari benda atau kejadian sekitar kita.
Dengan kategorisasi memungkinkan kita untuk mengenali objek dengan
benar. Kategorisasi mengurangi keharusan untuk selalu belajar. Selain itu
juga memberikan arahan dan tujuan terhadap akti&itas kita dan
memberikan kesempatan kepada kita untuk menghubungkan objek dengan
kelas dari kejadian alam.
Teori Brunner tentang cara seseorang anak memperoleh dan
memproses informasi baru sejajar dengan apa yang Piaget kemukakan. Anak
tumbuh melalui tahapan-tahapan yang berbeda. Tahap penampilan mental
enaktif. Tahap enaktif sejajar dengan tahap sensori motor pada
Piaget dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan
motoric dan kesadaran dirinya dengan
lingkungannya. Tahap ikonik adalah tahap penampilan anakk sangat
dipengaruhi oleh persepsinya yang bersifat egosentris dan tidak stabil.
Tahapan ini sejajar dengan tahapan pre-operasional pada teori Piaget. Tahap
simbolik adalah pengembangan keterampilan bernahasa dan kemampuan
untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan idenya.
Mereka masuk ke dalam tahap operasi logis formal yang
disampaikan oleh Piaget. Bruner menyusun suatu model belajar yang
disebut dengan model belajar penemuan. Pengetahuan yang diperoleh
melalui belajar penemuan mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain
pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lama atau dengan kata lain akan
lama untuk diingatnya dan akan lebih mudah untuk diingat disbanding dengan
cara belajar yang lainnya.

B. Penerapan Model Belajar Bruner dalam Pembelajaran IPA di SD


Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas
bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada
prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya mengunakan
barang yang nyata. Peran guru dalam pembelajaran ini
bukanlahsebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun
untuk mendapatkan informasi. Guru harus mempunyai cara yang baik untuk
tidak secara langsung memberikan informasi yang dibutuhkan siswa. Dalam
penerapan model ini guru mungkin terganggu dengan kebisingan dan keributan
siswa.

 Kegiatan Belajar 3: Teori Belajar Gagne dan Penerapannya dalam


Pembelajaran IPA SD
A. Teori Belajar menurut Robert M. Gagne
Menurut Gagne belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang
untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan tersebut bersifat
relati&e tetap sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali
setiap menghadapi situasi yang baru.
a) Level belajar menurut Robert M. Gagne
Tingkatan belajar menurut gagne didasarkan atas pernyataan bahwa belajar
dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
b) Hasil-hasil belajar menurut gagne
Adapun taksonomi gagne tentang hasil-hasil belajar meliputi :
1) Informasi verbal
2) Keterampilan-keterampilan intelektual
 Konsep-konsep Konkret
 Konsep-konsep terdefinisi
 Diskriminasi
 Aturan-aturan
3) Strategi-strategi Kognitif
4) Sikap-sikap
5) Ketrampilan-ketrampilan

c) Menerapkan teori gagne dalam mengajarkan IPA di SD


Model mengajar menurut gagne meliputi delapan langkah yang sering
disebut kejadian-kejadian intruksional meliputi1
1) Mengaktifkan moti&asi
2) Memberitahu siswa9pelajar tentang tujuan-tujuan belajar
3) Mengarahkan perhatian
4) Merangsang ingatan
5) Menyedi akan bimbingan belajar
6) Meningkatkan retensi
7) Membantu transfer belajar
8) Mengeluarkan perbuatan dan memberikan umpan balik.

 Kegiatan Belajar 3: Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran IPA


SD
A. Teori Belajar Ausubel
Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif. Teori belajarnya adalah
belajar bermakna. Menurut Ausubel belajar bermakna akan terjadi apabila
informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam
struktur kognitif seseorang.

B. Menerapkan Teori AuSubel dalam Pengajaran IPA SD


Ausubel dalam bukunya menyatakan bahw *actor yang paling penting
yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa. Informaksi
yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak.
Belajar secara &erbal diajarkan melalui pengajaran langsung seperti
ceramah dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Ausubel menyebutkan
bahwa pengajaran secara &erbal lebih efisien dari segi waktu yang telah diperlukan
untuk menyajikan pelajaran dan menjanjikan bahwa pebelajar dapat
mempelajari materi pelajaran dalam jumlah yang lebih banyak.

Modul 2 Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA SD

 Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA
Pendidikan IPA bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses
penemuan, serta sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan
alam sekitarnya. Dengan pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu melalui kegiatan
observasi atau eksperimen yang dibuktikan secara empiris.Pemahaman dan penguasaan
terhadap pendekatan pembelajaran sangatlah penting bagi seorang guru, karena dengan
kemampuan tersebut dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

A. Pengertian Dan Prinsip Pemilihan Pendekatan


Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian,
filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan
outcomes pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga pembelajaran
lebih menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan,
serta bermakna bagi hidup baik untuk sekarang maupun yang akan datang.
Tujuan pendekatan adalah menggiring persepsi dan atau proses pengkajian dengan
suatu terminologi sehingga diperoleh pembentukan perilaku yang diharapkan. Prinsip
pemilihan pendekatan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait antara lain
adalah tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemapuan siswa, psikologi belajar,
dan sumber daya.
B. Jenis Pendekatan
1) Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akaan
menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang
dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan. Sehingga
dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan
memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa.
Penggunaaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna
sebab anak dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya sehingga dapat memecahkan
masalah lingkungan, dan menanamkan sikap cinta lingkungan.

2) Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran
yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan
manusia sehari-hari. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan diharapkan mampu
menerapkan prinsip-prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau
solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat
munculnya produk teknologi. Dengan demikian dapat menggunakan pendekatan sains
teknologi masyarakat untuk menanamkan pemahaman konsep dan pengembangannya
untuk kemaslahatan masyarakat.
Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan
terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan
terjadi belaajr, apabila terjadi prsoes perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil
dari suatu pengalaman.
3) Pendekatan Faktual
Pendekatan faktual adalah suatu cara mengajar dengan menyampaikan hasil-hasil
penemuan IPA kepada siswa, dimana pada akhir suatu intruksional siswa akan
memperoleh informasi tentang hal-hal penting.Terkadang menarik bagi siswa, namun
kurang merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri. Biasanya, siswa tidak dapat
mengingat tentang fakta dalam waktu lama karena tidak mendapatkan sajian tentang
gambaran menyeluruh.
4) Pendekatan Konseptual
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau
sekelompok orang yang dinyatakan dalam defenisi sehingga menjadi pengetahuan yang
meliputi prinsip-prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman melalui generalisasi, dan berpikir abstrak. Konsep dapat mengalami
perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan konsep
adalah menjelaskan dan meramalkan.
Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret, berkembang menjadi
simbol sehingga menjadi abstrak yang berupa ucapan atau tulisan yang mengandung
konsep yang lebih kompleks. Konsep yang kompleks memerlukan permunculan
berulang kali dalam satu pertemuan dalam kelas, didukung media atau sarana yang tepat.
Contoh : Kalau pengajar menjelaskan konsep “mata”, maka pembelajar dapat
memperlihatkan mata mereka secara konkret. Pengajar bertanya, “ Dimana matamu ?,
Apa gunanya mata ?, Berapa matamu ? “. Dan pertanyaan-pertanyaan ini pembelajar
dapat menghubungkan benda konkret dengan fungsinya dan kegiatannya. Semua ini
memunculkan pengalaman baru. Dalam proses internalisasi suatu konsep perlu
diperhatikan dari beberapa hal, antara lain:
a) Memperkenalkan benda-benda yang semula tak bernama menjadi bernama.
b) Memperkenalkan unsur benda, sehingga memberi kemungkinan unsur lain. Contoh :
Bunga-berbau (harum/tak harum), Berwarna (bermacam-macam), Berdaun (kecil,
besar), Berduri (lunak, keras).
c) Menunjukkan ciri-ciri khusus pada benda yang diperlihatkan.
d) Menunjukkan persetujuan dengan membandingkan contoh dan bukan contoh..
5) Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan tang digunakan dalam
mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual
menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatika prosedur
pemecaha yang sistematis.
Alasan menggunakan pendekatan ini, yaitu: 1. Pendekatan ini terpusat pada
masalah.2. Pendekatan ini singkat.3. Pendekatan ini inovatif.4. Pendekatan ini bersifat
mengarahkan.5. Pendekatan ini lebih sistematis.6. Pendekatan ini terpusat pada
pribadi.7. Pendekatan ini memiliki ukuran.
6) Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengerjakan IPA dengan menggunakan pandangan suatu
nilai, misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal, nilai yang terkait dengan
kepercayaan/ agama, atau nilai yang terkait dengan politik, sosial, budaya suatu negara/
daerah. Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk IPA serta prilaku yang
diharapkan yang terkait produk dan prose tsb, namun tidak secara langsung tentang
proses bagaimana produk tsb dihasilkan.
7) Pendekatan Inkuiri
Adalah suatu strategi pembelajaran dimana guru dan murid mempelajari
peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan yang dipakai oleh ilmuwan. Arti inkuiri
adalah proses penemuan dan penyelidikan masalah-masalah, menyusun hipotesa,
merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang hasil
pemecahan masalah. Sehingga anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka
ajukan.
Adapun tujuan pendekatan inkuiri yaitu:
a) Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan
pelajarannya.
b) Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman
belajarnya.
c) Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar yang tiada habisnya.
d) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.

Alasan penggunaan pendekatan inkuiri, yaitu:


a) Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.
b) Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah tetapi juga lingkungan sekitar.
c) Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya.
d) Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup.

8) Pendekatan Keterampilan Proses


Pendekatan ketrampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan
berbagai ketrampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan
atau memformulasikan hasil IPA.
9) pendekatan Sejarah
Adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan yang dihasilkan
oleh para ilmuwan/ahli IPA tentang perkembangan temuan-temuan tsb dikaikan dengan
ilmu IPA sendiri. Dengan menggunakan metode membaca buku atau menjelaskan.

 Kegiatan Belajar 2 : Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA


A. Pendekatan Lingkungan
Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan
ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis
karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan
sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal
ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa.
B. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan keragaman siswa
dengan bertujuan agar siswa memiliki pemahaman sains, teknologi, lingkungan, dan
masyarakat mendukung pengembangan kognitif.
Dalam menggunakan pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan di lingkungan
alam dan sosialnya (masyarakat). Prosedurnya meliputi :
1) Curah pendapat tentang suatu topik
2) Mendefinisikan fenomena tertentu
3) Curah pendapat tentang sumber informasi
4) Menggunakan sumber untuk mendapatkan informasi
5) Melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan
6) Melakukan tindakan
C. Pendekatan Faktual
Pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan IPA dan pada akhirnya siswa
diharapkan memperoleh informasi IPA. Metodenya antara lain dengan :
1) Membaca
2) Menyampaikan pendapat
3) Demonstrasi
4) Latihan (drill)
5) Dan memberikan tes
D. Pendekatan Konseptual
Pembelajaran memerlukan objek yang konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan
melakukan manipulasi atau pemrosesan pendapat secara mental. Siswa diberi kesempatan
mengorganisasikan fakta ke dalam suatu model atau penjelasan tentang alam semesta.
E. Pendekatan pemecahan masalah
Pembelajaran bertolak dari suatu permasalahan dimana guru dapat merumuskan dan
mendemonstrasikan penyelesaian suatu masalah kemudian meminta siswa memecahkan
permasalahan yang serupa atau guru membimbing siswa merumuskan dan memecahkan
permasalahan yang diajukan atau guru mengombinasikan kedua cara tersebut.
F. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai
dan pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nlai tsb dalam
keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kesepurnaan kehidupa, lingkungan, dan alam
semesta.
G. Pendekatan Inkuiri.
Pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan fakta-fakta hasil penemuan IPA dengan
harapan siswa dapat memperoleh informasi tersebut. Metodenya antara lain adalah dengan
membaca, menyampaikan pendapat ahli dari buku, demonstrasi, latihan ( drill), dan
memberikan test.
H. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah suatu cara untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan yang menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep
serta penumbuhan sikap dan nilai
I. Pendekatan Sejarah
Siswa diajak untuk membaca buku atau mendengarkan informasitemuan-temuan IPA bukan
untuk melakukan suatu kegiatan. Seperti halnyapendekatan faktual dan pendekatan
konseptual, pendekatan ini lebih menekankan penyampaian produk atau hasil IPA, sedikit
menjelaskan proses mendapatkantemuan tsb, namun tidak banyak melibatkan siswa dengan
bagaimana proses konkret yang dilaluinya.

MODUL 3: METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA


 Kegiatan Belajar 1: Metode Dalam Pembelajaran Ipa
A. Pengertian
Metode belajar berbeda dengan teknik mengajar. Metode mengajar menyangkut
pengertian yang luas. Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang teratur.
Teknik merupakan sesuatu yang diangap menyangkut pengertian yang lebih sempit.
Hubungan antara metode dan teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan strategi dan
taktik. Taktik bersifat lebih praktis dan merupakan penjabaran dari strategi
B. Jenis metode dalam pembelajaran IPA
Jenis metode pembelajaran IPA yang dapat dilakukan :
1) Metode penugasan
Penugasan yang baik adalah yang bersifat menantang dan bersifat lentur
sesuai minat dan bakat murid anda. Tugas yang diberikan tidak selalu dari anda
sebagai guru, mungkin murid anda itu memperoleh tugas dari ketua kelompoknya.
Dalam IPA banyak tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.
Dalam metode tugas murid harus membuat laporan, sebelum tugas
dilaksanakan oleh murid anda, maka tolok ukur penilaian perlu ditentukan dan
disampaikan kepada murid anda. Cara mengevaluasi ini penting disampaikanpada
murid, agar mereka melaksanakan tugas dengan baik dan meningkatkan hasrat
belajar.
Dalam metode tugas guru harus melakukan pemeriksaan, apakah tugas itu
dikerjakan sungguh-sungguh. Apakah betuk dikerjakan sendiri atau
kelompoknya?apakah meniru orang lain atau kelompok lain?
2) Metode diskusi
Diskusi kelompok merupakan metode pembelajaran yang kerap digunakan
dalam IPA.
Dalam pembelajaran IPA metode diskusi perlu anda lakukan sebab banyak
kebaikannya antara lain :
a. Semua murid bebas mengemukakan pendapat
b. Cara efektif untuk mengajukan permasalahan
c. Mempertinggi peran serta murid secara perorangan
d. Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial
e. Mengembangkan kepemimpinan dan menghayati kepemimpinan bersama
3) Metode tanya jawab
Manfaat menggunakan metode tanya jawab antara lain :
a. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman murid andamengerti dan mengingat
tentang fakta yang dipelajari dan didengarnya
b. Untuk merangsang siswa berfikir, atau memperoleh umpan balik
c. Meneliti kemampuan daya tangkap siswa terhadap bahan pelajaran yang baru
diberikan
Pada tingkat dasar bentuk pertanyaan dapat berupa pertanyaan tertutup dan
terbuka. Pertanyaan tertutup adalah yang dapat dijawab dengan sejumlah jawaban
terbatas yang benar. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang dapat dijawab
dengan banyak jawaban yang dapat diterima.
4) Metode latihan
Dalam pembelajaran IPA banyak hal yang perlu dilatihkan seperti penggunaan
mikroskop, penggolongan berbagai jenis hean dan tumbuhan. Dalam metode latihan
IPA guru harus meneliti hambatan atau kesukaran yang ditemui oleh murid, dari
hambatan yang ditemukan guru dapat melakukan perbaikan pada latihan berikutnya.
5) Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling tradisional. Dalam pembelajaran
IPA metode ceramah kurang dianjurkan, karena untuk murid dituntut aktif dan
mempelajari informasitangan pertama. Oleh sebab itu, menyampaikan metode
ceramah harus mengikutsertakan peran siswa. Sebelum cermah diberikan sebaiknya
murid anda ditugasi membaca terlebih dahulu melakukan sesuatu atau membawa
sesuatu sebelumnya.
6) Metode simulasi
Simulasi adalah tingkah laku. Dalam pembelajaran IPA murid dapat berperan sedang
melakukan pemasangan alat, mengukur, menimbang, mengamati, mencatat hasilnya
dan menyampaikan kesimpulan dalam bentuk lisan
7) Metode proyek
Dalam melaksanakan proyek, perlu peran aktif guru dalam membimbing dan
membantu. Dalam melakukan sesuatu proyek IPA, maka murid akanterangsang minat
dan kesenangan, mendorong rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
mengembangkan murid berfikir bebas
8) Metode studi lapangan
Metode Studi lapangan jauh lebih memberikan pengalaman luas kepada
murid anda dibanding hanya di dalam ruangan yang dibatasi empat dinding atau
kelas. Studi Lapangan IPA juga merupakan pengalaman langsung, melihat objek
sebenarnya, dan diperoleh dari tangan pertama.
Studi Lapangan IPA tidak berarti harus dilakukan ke tempat jauh, dengan
waktu yang lama, biaya transport, dan perlengkapan yang lengkap, tetapi dapat
dilakukan pada alam sekitar seperti halaman sekolah atau kebun sekolah.
Di waktu Guru dan Murid melakukan Studi lapangan IPA seluruh pancaindera
akan difungsikan.
Dalam melakukan Studi Lapangan, Guru hendaknya hanya berperan
sebagai pembimbing atau nara sumbe. Muridmurid yang akan mengamati,
mengukur, menghitung, menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri. Sebelum
terjun ke lapangan, hendaknya murid-murid, anda di kelompok- kelompokkan,
dirumuskan tujunnnya dengan jelas, di berikan rambu-rambu tugasnya,
pembagian tugas dan pengaturan waktunya.
9) Metode demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi adalah Metode Mengajar dengan cara mempe
ragakan barang, kejadian, aturan, dan melakukan kegiatan, baik secara langsung mau
pun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
Saat melaksanakan demonstrasi Ilmu Pengetahuan Alam biasanya guru sendir
ilah yang melakukannya, tetapi alangkah baiknya bila murid yang melakukannya.
Demonstrasi IPA dilakukan guru sendiri, apabila alatnya mudah pecah, benda
atau bahan yang mahal, mudah rusak, berbahaya jumlahnya hanya satu. Agar supaya
di waktu anda melakukan demonstrasi IPA itu tidsk gagal, sebaiknya guru
sebelumnya telah melakukan sendiri terlebih dahulu. Sehingga jalannya demonstrasi
lebih lancar dan menghemat waktu.
Pelaksanaan demokrasi harus dapat dilihat oleh seluruh murid.Dalam demonst
rasi IPA hasil yang akan terjadi harus anda sampaikan pada murid. Sehingga murid
tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa
yang disaksikannya.
10) Metode eksperimen
Metode Eksperimen adalah Metode yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam. Eksperimen atau percobaan dilakukan tidak selalu harus dilaksan
akan di dalam laboratorium tetapi dapat dilakukan pada akam sekitar.

 Kegiatan Belajar 2: penggunaan metode dalam pembelajaran IPA


Memilih metode belajar untuk pembelajaran IPA
Faktor – faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih metode belajar tertentu
adalah metode belajar hendaknya :
1) Sesuai dengan tujuan
2) Diadaptasikan dengan kemampuan siswa
3) Sesuai dengan psikologi belajar
4) Disesuaikan dengan bahan pengajaran
5) Disesuaikan dengan alokasi dan sarana prasarana yang tersedia
6) Sesuai dengan pribadi guru

Anda mungkin juga menyukai