Anda di halaman 1dari 10

AUDIT MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA

(Studi Kasus pada PG Kebon Agung)


Eftin Ula Kurnia
Dwiatmanto
Devi Farah Azizah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: eftinulakurnia@gmail.com

Abstract
The development in the business world causes the company to have qualified and competent human resources.
The company requires to manage human resources efficiently, effectively, and economically, so that it can
continue to grow. Management audit is associated with the activities to evaluate the efficiency, effectiveness, and
economic of company's operating activity. The study attemps to understand the implementation of the
management audit and assess the efficiency, effectiveness, and economic of human resources at PG Kebon Agung.
The study is done at PG Kebon Agung which is the sugar industry in Malang with 728 employees. Type of this
research is descriptive research. Focus of this research is steps of management audit that are preliminary audit,
review of management control, detailed auditing, reporting, and follow up. The result of the study shows that the
management audit at PG Kebon Agung is performed by internal auditor. The results of data analysis in 2014
shows that the efficiency, effectiveness, and economic of human resources at PG Kebon Agung are not fully
accomplished. The management of PG Kebon Agung needs to acknowledge recommendations from auditor to be
followed up performance of human resources could increased again effeciency, effectiveness, and economic.

Keywords: effeciency, effectiveness, economic

Abstrak
Perkembangan dalam dunia bisnis menyebabkan perusahaan untuk memiliki SDM yang berkualitas dan
kompeten. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola SDM dengan efisien, efektif, dan ekonomis, sehingga
dapat terus berkembang. Audit manajemen berhubungan dengan aktivitas mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan
ekonomisasi kegiatan operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan audit
manajemen dan menilai tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi pada bagian SDM PG Kebon Agung.
Penelitian ini dilakukan pada PG Kebon Agung yang merupakan perusahaan industri gula di Malang dengan
jumlah karyawan 728 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Fokus pada penelitian ini adalah
tahapan-tahapan audit manajemen, yang meliputi audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian
manajemen, audit lanjutan, pelaporan, dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukan bahwa audit manajemen
pada PG Kebon Agung dilakukan oleh auditor internal. Hasil analisis data pada tahun 2014 menunjukan bahwa
tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi SDM PG Kebon Agung belum sepenuhnya berhasil. Pihak
manajemen PG Kebon Agung perlu untuk memperhatikan rekomendasi auditor untuk ditindaklanjuti agar kinerja
bagian SDM yang akan datang dapat ditingkatkan lagi efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi.

Kata kunci: efisiensi, efektivitas, ekonomisasi

PENDAHULUAN efisien, efektif, dan ekonomis akan tercapai jika


Perkembangan dalam dunia bisnis penyimpangan-penyimpangan dapat ditekan
menyebabkan perusahaan untuk memiliki Sumber serendah mungkin.
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam
kompeten. Perusahaan dapat terus berkembang audit manajemen adalah menilai efisiensi,
karena mampu mengelola SDM dengan efisien, efektivitas, dan ekonomisasi dari setiap fungsi yang
efektif, dan ekonomis. Pengelolaan SDM secara terdapat dalam perusahaan (Agoes dan Hoesada,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2012: 167). Audit manajemen juga memberikan apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
rekomendasi perbaikan terhadap penyimpangan- secara efisien, efektif, dan ekonomis.
penyimpangan yang terjadi. Audit manajemen dapat 2. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
diterapkan ke berbagai bagian perusahaan, salah Menurut Agoes (2012: 63), tujuan dan manfaat
satunya bagian SDM. Audit manajemen diperlukan audit manajemen, yaitu:
oleh bagian SDM untuk melakukan penilaian a. Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi terhadap fungsi dalam perusahaan.
berbagai aktivitas SDM dalam mencapai tujuannya. b. Menilai berbagai sumber daya yang dimiliki dan
Berdasarkan survei pendahuluan, PG Kebon digunakan perusahaan secara efisien dan
Agung mengalami inefisiensi terhadap produktivitas ekonomis.
SDM pada tahun 2014. Produktivitas SDM bernilai c. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai
inefisien karena aktual produktivitas SDM sebesar tujuan yang telah ditetapkan oleh top
6,54% lebih kecil daripada yang dianggarkan yaitu management.
7,68%. Efisiensi produktivitas SDM tersebut d. Memberikan rekomendasi kepada top
mengalami inefisiensi sebesar (-1,14%). Audit management untuk memperbaiki kelemahan-
manajemen perlu dilakukan untuk memeriksa lebih kelemahan dalam rangka meningkatkan efisiensi,
mendalam aktivitas-aktivitas SDM. efektivitas, dan ekonomisasi dari kegiatan operasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perusahaan.
pelaksanaan audit manajemen dan mengetahui Tujuan dan manfaat audit manajemen tersebut
tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi pada bersifat objektif. Terkait dengan sifat tersebut, maka
tahun 2014 bagian SDM PG Kebon Agung. audit manajemen mencakup tiga elemen, yaitu:
a. Criteria, merupakan standar yang harus dipenuhi
KAJIAN PUSTAKA oleh setiap bagian dalam perusahaan.
A. Audit b. Causes, merupakan tindakan-tindakan yang
1. Pengertian Audit dilakukan oleh manajemen, termasuk tindakan
Menurut Ulum (2009: 3), audit adalah suatu yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi
proses sistematik untuk memperoleh dan criteria tetapi tidak dilakukan.
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai c. Effect, merupakan akibat dari tindakan-tindakan
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan dari standar yang berlaku.
kejadian, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat 3. Jenis-jenis Audit Manajemen
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut Jusuf (2001: 76) menyebutkan tiga jenis-jenis
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta audit manajemen, antara lain audit fungsional,
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang organisasi, dan penugasan khusus.
berkepentingan.
2. Unsur-unsur Audit C. Audit Manajemen Bagian Sumber Daya
Mulyadi (2005: 9) menyatakan unsur-unsur Manusia
yang terkandung dalam audit antara lain suatu proses 1. Langkah-langkah Audit Manajemen SDM
sistematis, memperoleh dan mengevaluasi bukti Menurut Bayangkara (2013: 64), secara umum
secara objektif, pernyataan mengenai kegiatan dan langkah-langkah audit manajemen SDM dibagi atas
kejadian ekonomi, menetapkan tingkat kesesuaian, lima tahapan, yaitu audit pendahuluan, review dan
kriteria yang telah ditetapkan, penyampaian hasil, pengujian pengendalian manajemen, audit lanjutan,
dan pemakai yang berkepentingan. pelaporan, dan tindak lanjut.
2. Program Kerja Audit Manajemen SDM
B. Audit Manajemen Bayangkara (2013: 68) membagi program kerja
1. Pengertian Audit Manajemen audit manajemen SDM menjadi delapan bagian,
Menurut Agoes (2012: 62), audit manajemen yaitu perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan
atau disebut juga audit operasional, audit fungsional, penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian
audit sistem adalah suatu pemeriksaan terhadap kinerja, kompensasi dan balas jasa, keselamatan dan
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kesehatan kerja serta pemutusan hubungan kerja.
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang
telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
D. Efisiensi, Efektivitas, dan Ekonomisasi pengujian pengendalian manajemen, audit lanjutan,
Agoes (2012: 67) menyebutkan pengertian pelaporan, dan tindak lanjut.
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi sebagai
berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Efisiensi adalah bertindak dengan cara A. Audit Pendahuluan
meminimalisasi pemborosan sumber daya dalam PG Kebon Agung merupakan perusahaan yang
menghasilkan sesuatu. Efisiensi dalam bergerak di bidang usaha industri gula. PG Kebon
meminimalisasi pemborosan sumber daya dalam Agung dipimpin oleh seorang Pemimpin yang
menghasilkan sesuatu dapat dilakukan dengan dibantu oleh empat kepala bagian dalam
mengukur produktivitas SDM. Pengukuran melaksanakan kegiatan perusahaan. Pemimpin
terhadap produktivitas SDM dapat dihitung bertugas untuk mengkoordinir tugas-tugas keempat
menggunakan rumus: kepala bagian tersebut, untuk membentuk sebuah
Volume Produksi yang Dihasilkan hubungan kerja yang dinamis.
Produktivitas= x100%
Total Direct Labour x Jam Kerja PG Kebon Agung senantiasa melakukan
(Tunggal, 2003: 165) perencanaan kegiatan untuk mendukung tercapainya
2. Efektivitas adalah bahwa produk akhir suatu tujuan perusahaan. Perencanaan kegiatan dilakukan
kegiatan operasi telah mencapai tujuannya. pada setiap awal tahun dan tertuang dalam program
Pengukuran terhadap ketercapaian tujuan dapat kerja perusahaan. PG Kebon Agung juga melakukan
dinilai menggunakan rumus achievement rate, pengendalian manajemen yaitu berupa audit
yaitu: manajemen.
Keluaran Aktual yang Dicapai
AR = x 100% PG Kebon Agung melakukan audit manajemen
Rencana yang Ditetapkan
(Tunggal, 2003: 162) untuk membantu proses evaluasi aktivitas-aktivitas
3. Ekonomisasi adalah cara penggunaan suatu SDM. Pada penilaian produktivitas SDM ditemukan
barang (hal) secara berhati-hati dan bijak agar bahwa pada tahun 2014 aktual produktivitas SDM
diperoleh hasil yang terbaik. Tingkat ekonomisasi sebesar 6,54% lebih kecil daripada yang dianggarkan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: yaitu 7,68%. Hal ini menyebabkan inefisiensi
Biaya Aktual terhadap produktivitas SDM.
Ekonomisasi = x 100% Berdasarkan analisis dari informasi latar
Biaya yang Dianggarkan
(Mardiasmo, 2009: 133) belakang, maka dapat diperoleh sasaran audit
sementara. Sasaran audit sementara berisi tentang
METODE PENELITIAN kelemahan yang ada pada PG Kebon Agung, dalam
Penelitian ini dikelompokkan dalam jenis hal ini adalah bagian SDM. Hal ini dikarenakan
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah terjadi inefisiensi pada produktivitas SDM, sehingga
suatu metode dalam meneliti taraf atau kadar kajian aktual produktivitas SDM tidak bisa mencapai
dan analisis untuk mengeksplorasi dan atau anggaran produktivitas SDM.
memotret situasi sosial yang akan diteliti secara
menyeluruh, luas, dan mendalam (Sugiyono, 2011: B. Review dan Pengujian Pengendalian
209). Lokasi penelitian ini adalah PG Kebon Agung Manajemen
yang terletak di Jalan Raya Kebon Agung No. 1 Pada tahap ini auditor melakukan review dan
Pakisaji, Malang. Teknik pengumpulan data dalam pengujian pengendalian manajemen PG Kebon
penelitian ini menggunakan metode wawancara, Agung. Berikut merupakan review dan pengujian
dokumentasi, dan observasi. Analisis data adalah pengendalian manajemen PG Kebon Agung untuk
tahap pertengahan dari serangakaian tahap dalam menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi:
sebuah penelitian dimana pada dasarnya peneliti 1. Analisis Struktur Organisasi
harus mengurai dan mengolah data mentah menjadi Struktur organisasi PG Kebon Agung dibagi
data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara menjadi empat bagian utama, yaitu Bagian Tata
lebih spesifik sehingga hasilnya tidak bias atau Usaha dan Keuangan (TUK), Bagian Tanaman,
menimbulkan perspektif yang berbeda (Herdiansyah, Bagian Pabrikasi, dan Bagian Teknik. Masing-
2010: 158). Analisis data yang digunakan pada masing memiliki tugas dan wewenang yang
penelitian ini mengacu pada tahapan audit dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang
manajemen, yaitu audit pendahuluan, review dan terpisah dengan yang lain. Setiap Kepala Bagian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
memiliki seksi dan subseksi yang bertugas Teknik baru pemurnian nira menggunakan sistem
membantu masing-masing Kepala Bagian baru, yaitu dari multi tray clarifer menjadi single
sehingga terbentuk hubungan kerja yang dinamis. tray clarifer. Dari total 42 karyawan yang terdapat
Hal ini menunjukan bahwa perusahaan telah pada stasiun pemurnian nira, hanya 15 karyawan
memiliki pengendalian intern yang baik atas yang mendapat pelatihan. Diharapkan pelatihan
struktur organisasi. dan pengembangan yang hanya dilakukan 15
2. Analisis Aktivitas-aktivitas Bagian SDM karyawan dapat disebarluaskan kepada 27
a. Perencanaan SDM karyawan yang tidak mengikuti pelatihan.
Perencanaan SDM PG Kebon Agung tahun 2014 e. Penilaian kinerja
sebesar 687 orang. Namun, pada tahun 2014 total Penilaian kinerja dilakukan secara periodik, yaitu
keseluruhan karyawan sebesar 728 orang. Diduga dua kali dalam setahun. Petugas penilai
jumlah karyawan yang berlebih dapat merupakan kepala bagian dari karyawan yang
meningkatkan hasil produksi. Dalam perencanaan dinilai, karena seorang kepala bagian telah
SDM harus mencantumkan kualifikasi SDM yang mengetahui keseharian karyawan pada
dibutuhkan. Calon karyawan berlatar belakang bagiannya.
pendidikan SMK diperuntukan untuk bagian f. Kompensasi dan balas jasa
operator dan D3 atau S1 sebagai staf atau kepala Kompensasi dan balas jasa yang dilakukan harus
divisi. Pencantuman kualifikasi SDM digunakan melebihi batas Upah Minimum Regional (UMR)
sebagai persyaratan umum calon karyawan. Kabupaten Malang pada tahun 2014, yaitu sebesar
b. Rekrutmen Rp 1.635.000,00.
Pelaksanaan rekrutmen karyawan harus g. Keselamatan dan kesehatan kerja
mencantumkan persyaratan umum calon PG Kebon Agung menanggung keselamatan dan
karyawan tentang latar belakang pendidikan. PG kesehatan kerja karyawan beserta keluarga. Pada
Kebon Agung telah mencantumkan secara jelas waktu memasuki lokasi pabrik, PG Kebon Agung
tentang latar belakang pendidikan yang memberikan peralatan pengamanan seperti helm
diinginkan perusahaan, namun banyak calon dan sepatu safety guna menghindari resiko
karyawan yang tidak memperhatikan persyaratan terjadinya kecelakaan kerja. PG Kebon Agung
tersebut. Penyebaran informasi tentang adanya terus melakukan sosialisasi keselamatan kerja
rekrutmen yaitu dengan bekerja sama dengan melalui papan dan banner.
pihak sekolah kejuruan, universitas, koran h. Pemutusan hubungan kerja
nasional, job fair, dan website perusahaan. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan PG
Rekrutmen karyawan PG Kebon Agung Kebon Agung disebabkan karena usia karyawan
dilakukan secara bertahap, yaitu melalui psikotes, telah melebihi usia kerja yang ditetapkan
wawancara dengan pihak perusahaan, dan tes perusahaan, yaitu 55 tahun. Dalam pemutusan
kesehatan. hubungan kerja, PG Kebon Agung tidak pernah
c. Seleksi dan penempatan melakukan pemecatan karyawan. Dalam program
Seleksi dan penempatan karyawan PG Kebon pemutusan hubungan kerja, karyawan diberikan
Agung harus melibatkan calon atasan dari pelatihan masa persiapan pensiun. Namun ketika
karyawan, hal ini digunakan untuk mengetahui memasuki usia pensiun, karyawan tidak mendapat
dan mengenal calon karyawan yang akan menjadi pelatihan tersebut.
bagian dari unitnya. Seleksi dan penempatan Berdasarkan hasil review dan pengujian
karyawan harus dilakukan secara selektif, sesuai pengendalian manajemen dengan menyelaraskan
dengan latar belakang pendidikan dan pada hasil audit pendahuluan, maka dapat ditentukan
kemampuan yang dimiliki calon karyawan. sasaran audit sesungguhnya yaitu menganalisis
d. Pelatihan dan pengembangan keseluruhan aktivitas SDM pada PG Kebon Agung
Pelaksanaan program pelatihan dan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
pengembangan karyawan ditetapkan oleh SK agar aktual produktivitas SDM dapat lebih besar dari
Direksi. Pelaksanaan program pelatihan dan anggaran produktivitas SDM sehingga efisiensi
pengembangan karyawan terhadap teknik baru produktivitas SDM dapat tercapai.
pemurnian nira tidak mencakup 42 karyawan
yang terdapat pada stasiun pemurnian nira.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
C. Audit Lanjutan menyebabkan PG Kebon Agung tidak mencapai
1. Analisis untuk Menilai Tingkat Efisiensi target produksi gula.
a. Aktivitas-aktivitas Bagian SDM b) Pencantuman kualifikasi SDM yang jelas
1) Perencanaan SDM berdasarkan latar belakang pendidikan, akan
Criteria: meminimalisir kemungkinan pemilihan SDM
a) Perencanaan SDM PG Kebon Agung tahun 2014 yang tidak tepat.
menargetkan bahwa jumlah SDM sebesar 687 2) Rekrutmen
orang, dengan masing-masing rincian 124 orang Criteria:
pada bagian TUK, 130 orang pada bagian a) Rekrutmen secara tegas menginformasikan
tanaman, 193 pada bagian pabrikasi, dan 240 pada persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon
bagian teknik. karyawan. Perusahaan mencari karyawan sesuai
b) Perencanaan SDM memuat secara jelas dengan posisi yang dibutuhkan yaitu tenaga kerja
kualifikasi SDM yang dibutuhkan sesuai dengan yang berlatar belakang pendidikan SMK untuk
posisi masing-masing. Untuk calon karyawan ditempatkan sebagai operator dan D3 atau S1
berlatar belakang pendidikan SMK diperuntukan sebagai staf atau kepala divisi.
sebagai bagian operator dan D3 atau S1 sebagai b) Proses rekrutmen dilakukan secara bertahap
posisi staf atau kepala divisi. sesuai dengan SOP, yang meliputi psikotes,
Causes: wawancara dengan pihak perusahaan, dan tes
a) Terdapat kelebihan terhadap jumlah SDM yang kesehatan.
didapat berdasarkan perencanaan SDM. Pada c) Metode rekrutmen yang digunakan perusahaan
tahun 2014 jumlah SDM mencapai 728 orang, adalah bekerja sama dengan sekolah kejuruan dan
dengan masing-masing rincian 90 orang pada universitas, job fair, koran, dan website
bagian TUK, 165 orang pada bagian tanaman, 243 perusahaan.
orang pada bagian pabrikasi, dan 240 orang pada Causes:
bagian teknik. Jumlah SDM secara aktual yang a) Meskipun rekrutmen yang dilakukan telah
melebihi jumlah SDM pada perencanaan mencantumkan secara jelas tentang latar belakang
menyebabkan inefisiensi pada produksi gula yang pendidikan yang diinginkan perusahaan, namun
dihasilkan. Produksi gula dilakukan pada bagian banyak calon karyawan yang tidak
pabrikasi dan bagian teknik. Jumlah SDM bagian memperhatikan persyaratan tersebut.
pabrikasi dan bagian teknik sebesar 473 orang. b) PG Kebon Agung telah memberlakukan proses
Sedangkan perencanaannya sebesar 433 orang. rekrutmen secara bertahap, yaitu psikotes,
PG Kebon Agung merencanakan produksi gula wawancara dengan pihak perusahaan, dan tes
untuk tahun 2014 sebesar 153.196,80 ton. Namun kesehatan. Adanya proses rekrutmen yang
hasil produksi gula hanya mencapai 142.480,80 bertahap bertujuan untuk menjaring karyawan
ton. sehingga perusahaan dapat menemukan calon
b) Perencanaan SDM telah mencantumkan karyawan yang berkualitas.
kualifikasi SDM yang dibutuhkan pada masing- c) Perusahaan merekrut karyawan dengan bekerja
masing posisi secara jelas dan kualifikasi SDM sama dengan sekolah kejuruan, universitas, dan
beserta latar belakang pendidikan yang koran nasional. Perekrutan karyawan belum
dibutuhkan tercantum pada persyaratan umum pernah menggunakan job fair dan belum
calon karyawan. memanfaatkan website perusahaan.
Effect: Effect:
a) PG Kebon Agung mengalami kelebihan terhadap a) Adanya calon karyawan yang tidak mematuhi
jumlah SDM, terutama bagian teknik dan bagian persyaratan umum rekrutmen tentang latar
pabrikasi. Kelebihan jumlah SDM diharapkan belakang pendidikan menyebabkan perusahaan
dapat menngkatkan jumlah produksi gula. Tetapi harus melakukan proses seleksi secara ketat
pada tahun 2014, produksi gula tidak mencapai karena berhubungan dengan keahlian yang
target. Hal ini berbanding terbalik dengan rencana dimiliki calon karyawan dan upah yang akan
yang diharapkan perusahaan. PG Kebon Agung diberikan.
mengalami inefisiensi terhadap jumlah SDM b) Untuk mendapat karyawan yang berkompeten di
dalam perusahaan. Inefisiensi tersebut bidangnya, perusahaan menetapkan tahapan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
rekrutmen, yaitu psikotes, wawancara dengan pelatihan. Hasil dari pelatihan tersebut belum tentu
pihak perusahaan, dan tes kesehatan. Tahapan- disebar luaskan kepada 27 karyawan yang tidak
tahapan tersebut terbukti menjaring tenaga kerja mengikuti pelatihan.
yang berkualitas. Effect:
c) Metode rekrutmen yang digunakan perusahaan Hasil dari pelatihan dan pengembangan pemunian
belum dapat membantu untuk menyebarluaskan nira yang dilakukan hanya 15 karyawan dan belum
informasi rekrutmen perusahaan. tentu disebar luaskan, menyebabkan hanya sebagian
3) Seleksi dan penempatan karyawan yang mengalami peningkatan kompetensi
Criteria: dan pelatihan yang hanya dilakukan 15 karyawan ini
a) Teknik seleksi yang digunakan memberikan berdampak pada hasil gula yang diproduksi.
kesempatan yang sama bagi pelamar. 5) Penilaian kinerja
b) Petugas seleksi harus memiliki kemampuan di Criteria:
bidang penyeleksian. Petugas seleksi dapat a) Penilaian kinerja mempunyai instrumen dan
berasal dari calon atasan karyawan baru. standar yang dinyatakan secara tegas dan
Causes: digunakan sebagai pedoman dalam penilaian
a) Selama menjalankan proses seleksi, bagian SDM kinerja.
berusaha mematuhi peraturan yang berlaku pada b) Perusahaan mengadakan pelatihan terlebih dahulu
perusahaan. Namun, pada waktu pelaksanaan bagi petugas penilai.
seleksi, banyak calon karyawan yang tidak Causes:
mematuhi persyaratan umum yang telah a) Perusahaan telah mempunyai instrumen dan
tercantum pada lowongan pekerjaan, berupa latar standar penilaian yang jelas dan sebelumnya telah
belakang pendidikan. disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
b) Petugas penyeleksi karyawan baru berasal dari b) Petugas penilai diberikan edukasi maupun
bagian SDM dan calon atasan karyawan baru. pelatihan untuk mengetahui alasan dilakukannya
Effect: penilaian kinerja dan tata cara penilaian. Petugas
a) Pada proses seleksi karyawan, petugas penilai penilai merupakan kepala bagian, yang sudah
meloloskan calon karyawan yang memiliki latar memiliki pengalaman dan mengetahui keseharian
belakang pendidikan yang sesuai dan tidak sesuai karyawan pada bagiannya.
dengan persyaratan pada lowongan kerja. Proses Effect:
seleksi yang dilakukan terkesan kurang selektif a) Adanya instrumen dan standar penilaian yang
dan tidak mematuhi peraturan yang berlaku. jelas memudahkan bagian SDM untuk
b) Terlibatnya calon atasan dari karyawan baru, mengetahui perkembangan karyawan, selain itu
menyebabkan pelamar tersebut dapat diuji secara penilaian kinerja dapat terarah dan seragam.
teknis, sehingga dapat mengetahui keahlian dan b) Penilaian kinerja tidak dilakukan secara
kemampuan yang dimiliki. sembarangan, melainkan melalui penilaian ahli
4) Pelatihan dan pengembangan sehingga dapat tepat sasaran. Petugas penilai
Criteria: kinerja juga membuat laporan berupa track record
Setiap karyawan mempunyai hak untuk berdasarkan masa kerja dan prestasi.
mendapatkan pelatihan di setiap bidangnya dan 6) Kompensasi dan balas jasa
karyawan diharapkan mampu meningkatkan Criteria:
kompetensinya. a) Terdapat pedoman perusahaan yang mengatur
Causes: secara tegas mengenai kompensasi dan balas jasa
Pelatihan dan pengembangan karyawan yang terkait skala upah yang diterima masing-masing
dilakukan PG Kebon Agung tidak mencakup karyawan sesuai dengan golongan jabatannya.
keseluruhan karyawan. Hal ini dikarenakan program b) Program kompensasi dan balas jasa harus dapat
pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap menarik dan memotivasi karyawan.
teknik baru pemurnian nira tidak mencakup 42 Causes:
karyawan yang terdapat pada stasiun pemurnian nira. a) Kompensasi dan balas jasa berupa upah yang
Teknik baru pemurnian nira menggunakan sistem diberikan PG Kebon Agung melebihi batas UMR
baru, yaitu multi tray clarifer menjadi single tray Kabupaten Malang pada tahun 2014, yaitu Rp
clarifer. Hanya 15 karyawan yang mendapat 1.635.000,00.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b) PG Kebon Agung memberikan kompensasi dan Effect:
balas jasa diluar upah pokok, yaitu tunjangan Tidak terselenggarakannya pelatihan masa
sewa rumah, listrik, air, bahan bakar, tunjangan persiapan pensiun menyebabkan ketidaksiapan
pengobatan, dan tunjangan meninggal dunia. karyawan yang akan pensiun sehingga kurang
Effect: mampu merencanakan masa depan pasca pensiun.
a) Besaran upah merupakan hasil perhitungan yang b. Produktivitas SDM
disesuaikan dengan hasil evaluasi kerja dan Berikut perhitungan aktual produktivitas SDM
peraturan-peraturan yang berlaku sehingga PG Kebon Agung tahun 2014:
karyawan mendapat hak-hak yang seharusnya. 142.480,80
Produktivitas = x 100% = 6,54%
b) Program kompensasi dan balas jasa tidak hanya 473 x 4.608
melihat kesejahteraan karyawan dari segi upah Criteria:
pokok, tetapi juga tunjangan-tunjangan di luar Produktivitas SDM dikatakan efisien apabila aktual
upah pokok. Pekerjaan dapat dilakukan lebih produktivitas SDM melebihi anggaran produktivitas
cepat dan baik dengan adanya kompensasi dan SDM.
balas jasa yang baik. Berikut perhitungan anggaran produktivitas
7) Keselamatan dan kesehatan kerja SDM PG Kebon Agung pada tahun 2014:
153.196,80
Criteria: Produktivitas = x 100% = 7,68%
a) Perusahaan memiliki program keselamatan dan 433 x 4.608
Causes:
kesehatan kerja yang dijadikan sebagai pedoman
Efisiensi produktivitas SDM dapat diketahui dari
kerja.
selisih aktual produktivitas SDM dikurangi anggaran
b) Perusahaan harus memiliki sistem komunikasi
produktivitas SDM. Apabila dari hasil perhitungan
bahaya di setiap lokasi kerja.
bersifat positif, maka dapat dikatakan efisien. Akan
Causes:
tetapi, apabila hasil perhitungan bersifat negatif,
a) PG Kebon Agung menanggung keselamatan dan
maka dapat dikatakan inefisien.
kesehatan kerja karyawan beserta keluarga, yang Tabel 1 Perhitungan Selisih Produktivitas SDM PG
meliputi karyawan itu sendiri, istri karyawan, dan Kebon Agung Tahun 2014
tiga orang anak. Aktual Anggaran Selisih Ket.
b) PG Kebon Agung memiliki papan dan banner (a) (b) (c=a-b) (d)
yang bertuliskan persyaratan yang harus 6,54 % 7,68 % (-1,14%) Inefisien
digunakan karyawan sebelum bekerja, serta Sumber: Data Diolah, 2015
memiliki tim tanggap darurat. Effect:
Effect: Inefisiensi produktivitas SDM tahun 2014 sebesar (-
a) Program keselamatan dan kesehatan kerja pada 1,14%). Inefisiensi produktivitas SDM dapat
PG Kebon Agung merupakan bukti kepedulian mengakibatkan kenaikan pada beban perusahaan
terhadap karyawan, sehingga karyawan dapat sehingga menurunkan laba perusahaan.
bekerja dengan aman nyaman. Rasa aman dan 2. Analisis untuk Menilai Tingkat Efektivitas
nyaman yang terbentuk dengan adanya program Efektivitas merujuk pada tingkat ketercapaian
keselamatan dan kesehatan kerja membuat tujuan (achievement rate) dari perencanaan
aktivitas perusahaan berjalan lancar. perusahaan. Berikut perhitungan tingkat efektivitas
b) Adanya petunjuk pemakaian peralatan terhadap tujuan PG Kebon Agung, yaitu produksi
keselamatan, dapat memudahkan karyawan untuk gula pada tahun 2014:
menggunakannya bila sewaktu-waktu terjadi 142.480,80
kecelakaan kerja di perusahaan. AR = x 100% = 93%
153.196,80
8) Pemutusan hubungan kerja Criteria:
Criteria: Hasil perhitungan terhadap efektivitas dikatakan
Terdapat pelatihan masa persiapan pensiun bagi efektif apabila tingkat achievement rate ≥100%.
karyawan yang akan memasuki masa pensiun. Semakin besar achievement rate, maka semakin
Causes: tercapai tingkat efektivitas perusahaan.
PG Kebon Agung belum memberikan pelatihan Causes:
masa persiapan pensiun bagi karyawan yang Tingkat efektivitas pada tahun 2014 mencapai
mendekati masa pensiun, yaitu usia 55 tahun. ≤100%, yaitu 93%. Hal ini disebabkan karena aktual
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 7
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
produksi gula lebih rendah dibandingkan dengan c) Seleksi dan penempatan
rencana produksi gula. Seleksi dan penempatan karyawan belum berjalan
Effect: dengan baik. Petugas seleksi meloloskan calon
Rendahnya aktual produksi gula dibandingkan karyawan yang memiliki latar belakang
dengan produksi gula yang dianggarkan, pendidikan yang sesuai maupun yang tidak sesuai
menyebabkan inefektivitas terhadap aktual produksi dengan persyaratan lowongan kerja.
gula. d) Pelatihan dan pengembangan
3. Analisis untuk Menilai Tingkat Ekonomisasi Pelatihan dan pengembangan karyawan pada
Analisis tingkat ekonomisasi bertujuan untuk teknik pemurnian nira tidak mencakup 42
mengetahui seberapa besar pengeluaran upah karyawan yang terdapat pada stasiun pemurnian
karyawan. Berikut perhitungan tingkat ekonomisasi nira, hanya 15 karyawan yang mendapat
terhadap upah karyawan PG Kebon Agung bagian pelatihan.
pabrikasi dan teknik pada tahun 2014: e) Penilaian kinerja
9.793.614.359 Program penilaian kinerja telah memiliki
Ekonomisasi = x 100% = 100,57%
9.738.084.887 instrumen dan standar penilaian yang jelas.
Criteria: Petugas penilai kinerja tidak dilakukan secara
Perusahaan dikatakan ekonomis apabila tingkat sembarangan, karena merupakan kepala bagian,
ekonomisasinya ≤100%. Semakin kecil persentase yang sudah memiliki pengalaman dan mengetahui
tingkat ekonomisasi, maka semakin kecil biaya yang keseharian karyawan pada bagiannya.
akan dikeluarkan perusahaan. f) Kompensasi dan balas jasa
Causes: Kompensasi dan balas jasa yang diberikan telah
Perhitungan persentase upah karyawan pada tahun melebihi batas UMR Kabupaten Malang pada
2014 bernilai inekonomis. Terbukti dengan adanya tahun 2014. PG Kebon Agung juga memberikan
tingkat ekonomisasi pada tahun 2014 mencapai kompensasi dan balas jasa di luar upah pokok,
≥100%, yaitu 100,57%. yaitu tunjangan sewa rumah, listrik, air, bahan
Effect: bakar, pengobatan, dan meninggal dunia.
Tingkat ekonomisasi pada tahun 2014 mencapai g) Keselamatan dan kesehatan kerja
≥100%, yaitu 100,57%. Hal ini berakibat pada PG Kebon Agung telah menanggung kesehatan
semakin besarnya dana perusahaan yang dikeluarkan karyawan beserta keluarga. PG Kebon Agung
terhadap upah karyawan dan berpengaruh terhadap juga telah memiliki sistem komunikasi bahaya di
semakin kecilnya laba perusahaan yang diperoleh. setiap lokasi kerja.
h) Pemutusan hubungan kerja
D. Pelaporan PG Kebon Agung tidak memberikan pelatihan
1. Temuan masa persiapan pensiun karyawan yang dapat
a. Analisis untuk Menilai Tingkat Efisiensi digunakan ketika karyawan telah pensiun.
1) Aktivitas-aktivitas Bagian SDM 2) Produktivitas SDM
a) Perencanaan SDM Produktivitas SDM belum berjalan dengan
Pelaksanaan perencanaan SDM mengalami efisien. Aktual produktivitas SDM sebesar 6,54%
kelebihan terhadap jumlah SDM. Pada tahun 2014 lebih kecil dari anggaran produktivitas SDM yaitu
jumlah SDM mencapai 728 orang. Jumlah SDM 7,68%. Selisih antara aktual dan anggaran
ini melebihi jumlah SDM yang dianggarkan, yaitu produktivitas SDM bernilai negatif, yaitu (-
687 orang. Pada pencantuman kualifikasi calon 1,14%).
karyawan, bagian SDM telah mencantumkan b. Analisis untuk Menilai Tingkat Efektivitas
secara jelas persyaratan umum calon karyawan Tingkat efektivitas merujuk pada ketercapaian
berupa latar belakang pendidikan. tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan PG Kebon
b) Rekrutmen Agung yang dinilai dengan menggunakan
Publikasi rekrutmen karyawan belum pernah achievement rate pada tahun 2014 ≤100%, yaitu
menggunakan job fair dan belum memanfaatkan 93%. Hal ini menunjukan bahwa ketercapaian tujuan
website perusahaan. Selain itu, banyak calon perusahaan belum berjalan efektif.
karyawan yang tidak memperhatikan persyaratan
tentang latar belakang pendidikan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c. Analisis untuk Menilai Tingkat Ekonomisasi E. Tindak Lanjut
Tingkat ekonomisasi berdasarkan upah 1. PG Kebon Agung meninjau ulang karyawan yang
karyawan yang terdapat pada bagian pabrikasi dan terlibat dalam perencanaan SDM dengan
bagian teknik pada tahun 2014 mencapai ≥100%, melibatkan karyawan yang berkompeten di
yaitu 100,57%. Hal ini menunjukan bahwa upah bidangnya, agar pemenuhan perencanaan SDM
karyawan bernilai inekonomis. sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Rekomendasi 2. PG Kebon Agung lebih memanfaatkan website
a. Pelaksanaan perencanaan SDM mengalami perusahaan dan lebih sering mengikuti job fair,
kelebihan terhadap aktual jumlah SDM. sehingga publikasi rekrutmen karyawan dapat
Sebaiknya, aktual jumlah SDM harus sesuai meluas diketahui masyarakat.
dengan perencanaan SDM agar pemenuhan 3. PG Kebon Agung lebih selektif dalam seleksi dan
jumlah SDM sesuai dengan kebutuhan dan target penempatan karyawan, karena hal ini
perusahaan. berhubungan dengan keahlian yang dimiliki
b. Publikasi rekrutmen karyawan hanya dilakukan karyawan.
melalui koran dan surat yang disebarkan ke 4. PG Kebon Agung harus melibatkan karyawan
berbagai sekolah kejuruan dan universitas. secara keseluruhan dalam pelatihan dan
Sebaiknya, PG Kebon Agung lebih pengembangan karyawan, karena hal ini
memanfaatkan website perusahaan dan mengikuti berhubungan dengan peningkatan kompetensi
job fair sehingga publikasi rekrutmen dapat karyawan.
meluas diketahui masyarakat. 5. PG Kebon Agung hendaknya mengadakan
c. Pada program seleksi dan penempatan karyawan, pelatihan kepada karyawan yang hendak
sebaiknya petugas penyeleksi lebih selektif dalam memasuki masa pensiun, agar karyawan
memilih dan menempatkan karyawan karena hal mempunyai bekal ketika menghadapi masa
ini berhubungan dengan keahlian yang dimiliki pensiun.
karyawan. 6. PG Kebon Agung sebaiknya lebih selektif dalam
d. Pelatihan dan pengembangan karyawan penerimaan karyawan dengan
sebaiknya dilakukan kepada keseluruhan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki,
karyawan agar tidak terjadi peningkatan sehingga produktivitas SDM semakin tinggi dan
kompetensi yang terjadi hanya kepada sebagian menghasilkan output yang maksimal.
karyawan yang mengikuti pelatihan. 7. PG Kebon Agung meninjau ulang ketercapaian
e. Program pemutusan hubungan kerja karyawan tujuan perusahaan terhadap produksi gula,
perlu ditinjau ulang. Sebaiknya PG Kebon Agung sehingga pada tahun berikutnya produksi gula
memberikan pelatihan persiapan masa pensiun yang dihasilkan dapat melebihi anggaran
karyawan agar karyawan mempunyai bekal ketika produksi gula.
menghadapi masa pensiun. 8. PG Kebon Agung lebih memperhatikan
f. Berkaitan dengan produktivitas SDM, sebaiknya penggunaan upah karyawan, sehingga pada tahun
produktivitas SDM disesuaikan dengan jumlah berikutnya aktual upah karyawan tidak melebihi
kebutuhan SDM dan setiap rekrutmen karyawan anggaran.
benar-benar dipilih SDM yang berkualitas,
kreatif, dan cekatan serta mampu bekerja optimal KESIMPULAN DAN SARAN
di bidangnya sehingga dapat menghasilkan nilai Kesimpulan
tambah bagi perusahaan. 1. Audit manajemen pada bagian SDM dilakukan
g. Ketercapaian tujuan perusahaan dalam oleh auditor internal perusahaan yang tergabung
memproduksi gula sebaiknya ditinjau ulang agar dalam Sistem Pengawasan Internal. Tahapan
anggaran produksi gula dapat dicapai perusahaan audit manajemen yang dilakukan oleh PG Kebon
selama masa giling. Agung meliputi lima tahap, yaitu audit
h. Penggunaan dana terhadap upah karyawan pendahuluan, review dan pengujian pengendalian
sebaiknya lebih memperhatikan pengeluaran manajemen, audit lanjutan, pelaporan, dan tindak
aktual upah karyawan terhadap anggaran upah lanjut. Audit manajemen dilakukan untuk menilai
karyawan, sehingga pengeluaran upah karyawan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
tidak terjadi pembengkakan. perusahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Penilaian tingkat efisiensi perusahaan dapat Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada. 2012. Bunga
dinilai dari aktivitas-aktivitas bagian SDM dan Rampai Auditing. Edisi 2. Jakarta: Salemba
produktivitas SDM. Penilaian terhadap aktivitas- Empat.
aktivitas bagian SDM belum dikatakan efisien Bayangkara, IBK. 2013. Audit Manajemen Prosedur
pada program perencanaan SDM, rekrutmen dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
karyawan, seleksi dan penempatan, pelatihan dan
pengembangan serta pemutusan hubungan kerja. Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian
Penilaian terhadap produktivitas SDM pada tahun Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
2014 mengalami inefisiensi, karena aktual Salemba Humanika.
produktivitas SDM lebih kecil daripada yang Jusuf, Al Haryono. 2001. Auditing. Yogyakarta:
dianggarkan. Penilaian tingkat efektivitas STIE YKPN.
berdasarkan tingkat ketercapaian perusahaan
yaitu produksi gula mencapai ≤100%. Hal ini Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
menunjukan bahwa terdapat inefektivitas Yogyakarta: Andi.
terhadap ketercapaian tujuan perusahaan. Mulyadi. 2005. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Penilaian ekonomisasi upah karyawan bagian
pabrikasi dan bagian teknik pada tahun 2014 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
mencapai ≥100%. Persentase tersebut
menunjukan bahwa penilaian terhadap upah Tunggal, Amin Widjaja. 2003. Audit Manajemen
karyawan bernilai inekonomis. Kontemporer. Jakarta: Harvarindo.
Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik Suatu
Saran Pengantar. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi
1. PG Kebon Agung sebaiknya meninjau ulang
Aksara.
terhadap beberapa aktivitas SDM, yang meliputi
perencanaan SDM, rekrutmen karyawan, seleksi
dan penempatan, pelatihan dan pengembangan
serta pemutusan hubungan kerja. PG Kebon
Agung juga perlu meninjau ulang terhadap
produktivitas SDM, agar selisih antara aktual dan
anggaran produktivitas SDM bernilai positif.
Pada penilaian terhadap ketercapaian tujuan
perusahaan yaitu produksi gula, PG Kebon Agung
sebaiknya meninjau ulang terkait produksi gula
yang dihasilkan, sehingga pada tahun berikutnya
produksi gula yang dihasilkan dapat melebihi
anggaran. Pada penilaian tingkat ekonomisasi, PG
Kebon Agung lebih memperhatikan penggunaan
upah karyawan, agar pada tahun berikutnya aktual
upah karyawan tidak melebihi anggaran.
2. Menindaklanjuti penerapan audit manajemen,
sebaiknya pihak manajemen PG Kebon Agung
memperhatikan rekomendasi auditor untuk
ditindaklanjuti, agar kinerja bagian SDM yang
akan datang dapat lebih ditingkatkan lagi
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis
Pemeriksaaan Akuntan oleh Akuntan Publik.
Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai