Anda di halaman 1dari 14

KONSEP SUPERVISI PEMBELAJARAN

TERINTEGRASI KEISLAMAN

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah: Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu: M. Saufi Rahman, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 2


Nazmudin
Amalia 06
Dewi Mahmudah
Herlina Novita Sari

Lokal: B/24

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RASYIDIYAH KHALIDIYAH
AMUNTAI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Konsep Supervisi
Pembelajaran Terintegrasi Keislaman”. Kemudian, tidak lupa pula salawat serta
salam kami panjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. yang telah memberi
bimbingan sehingga umat Islam bisa mengenal Allah.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian supervisi pembelajaran,
prosedur atau langkah-langkah melakukan supervisi pembelajaran, serta strategi
pemecahan masalah supervis pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik berupa
penyajian materi maupun segi penulisan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Meskipun demikian, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Aamiin.

Amuntai, 28 September 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HLM
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pembelajaran..........................................3

B. Fungsi dan Tujuan Supervisi Pembelajaran..............................4

C. Prosedur Supervisi Pembelajaran..............................................6

D. Strategi Pemecahan Masalah Supervisi Pembelajaran.............8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................10

B. Saran........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan
karena berpengaruh terhadap kinerja guru sekaligus hasil belajar siswa. Ada
beberapa yang mendasari pentingnya supervisi diantaranya pekembangan
kurikulum yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menimbulkan
perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Perubahan tersebut memerlukan
penyesuaian dengan keadaan nyata di lapangan. Oleh sebab itu, setiap guru
senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya dalam
melaksanakan pembelajaran.
Supervisi disekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak
sebagai supervisor, dengan demikian ia harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru. Pengawasan
dan pengendalian dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan oleh
guru ketika mengajar di kelas. Selain itu juga bertujuan untuk memberikan
bimbingan kepada guru yang mengalami kesulitan mengajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, kami menemukan rumusan
masalah yang akan dibahas pada bab selanjutnya, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian supervisi pembelajaran?
2. Bagaimana tujuan dan fungsi supervisi pembelajaran?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan supervisi pembelajaran?
4. Bagaimana strategi memecahkan masalah yang berkaitan dengan supervisi
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, maka kita diharapkan agar mampu
mengambil beberapa manfaat, sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian supervisi pembelajaran.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi supervisi pembelajaran.

1
3. Mengetahui prosedur pelaksanaan supervsis pembelajaran.
4. Menguasai strategi pemecahan masalah supervisi pembelajran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pembelajaran


Supervisi pembelajaran disebut juga dengan supervisi kelas. Supervisi
kelas tergolong dalam jenis supervisi internal yaitu supervisi yang dilakukan
dalam skala micro atau dilakukan oleh lembaga yang bersangkutan itu sendiri.
Secara bahasa supervisi kelas terdiri dari dua kata yaitu supervisi dan kelas.
Menurut Pidarta yang dikutip oleh Kristiawan dkk, “Supervisi merupakan
proses bimbingan dari pihak atasan kepada guru-guru dan para personalia
sekolah lainnya yang langsung menangani belajar para siswa untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar agar tercapai tujuan pendidikan”.1
Selanjutnya Kristiawan dkk juga mengutip pendapat dari Priansa, “Kelas
adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam kelas tersebut”.2
Berdasarkan dua kutipan tersebut, pemakalah menyimpulkan bahwa supervisi
pembelajaran yaitu suatu bimbingan yang dilakukan oleh pihak atasan (kepala
sekolah) kepada guru tertentu dalam menangani situasi belajar-mengajar pada
suatu kelompok siswa (kelas) agar tercipta suasana pembelajaran yang
kondusif dan efektif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
maksimal.
Dalam kegiatan supervisi pembelajaran pada hakikatnya kepala sekolah
(supervisor) hendaknya memberikan pertolongan kepada guru yang yang
bersangkutan (objek supervisi). Pertolongan yang dimaksud berupa usaha
untuk menstimulus, mengkoordinasi, serta membimbing secara kontinu
pertumbuhan/perkembangan kompetensi guru-guru di sekolah tersebut, baik
secara individual maupun kolektif.3 Hal ini sebagaimana dalil Al-Qur’an
dalam Q.S. al-Ma’idah/5:2 sebagai berikut:

1
Muhammad Kristiawan, dkk, Supervisi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2019), Cet. I,
hlm. 21.
2
Ibid.
3
E Joenaidi Sastradihardja, Supervisi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an, Jurnal: Mumtäz,
Vol. 1, No. 2, Tahun 2017, hlm. 51.

3
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ن ۖ َواتَّقُوا َ‌ؕ اِ َّن َ َش ِد ۡي ُد ۡال ِعقَا‬
.‫ب‬ ‌ِ ‫اونُ ۡوا َعلَى ااۡل ِ ۡث ِم َو ۡالع ُۡد َوا‬
َ ‫ َوتَ َعا َونُ ۡوا َعلَى ۡالبِ ِّر َوالتَّ ۡق ٰوى‌ ۖ َواَل تَ َع‬...

“... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”4

Berdasarkan ayat diatas menunjukkan dengan jelas tentang perintah


saling menolong dalam kebaikan, termasuk dalam hal membimbing guru yang
mengalami kesulitan-kesulitan ketika melakukan perbaikan hasil belajar
siswa. Dengan kata lain, supervisi pembelajaran dilakukan dengan suasana
kemitraan yang akrab. Antara kepala sekolah (supervisor) dan guru yang
disupervisi terjalin hubungan yang demokratis, artinya tidak ada rasa sungkan
atau segan dalam menyampaikan pendapat serta solusi yang diperlukan guru
dalam mengatasi kesulitan mengajarnya.
D. Fungsi dan Tujuan Supervisi Pembelajaran
Secara umum tujuan supervisi pembelajaraan pada satuan pendidikan
madrasah adalah membantu perbaikan berkelanjutan dan peningkatan
pengelolaan pembelajaarn sehingga terwujud kondidi proses yang baik Fungsi
utama supervisi pembelajaran adalah upaya pendampingan yang bersifat
konsultatif dalam rangka mewujudkan perbaikan berkelanjutan dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran di madrasah. Secara mendasar
fungsi supervisi pembelajaran adalah membantu seluruh warga madarsah
mewujudkan tujuan pembelajaran yaitu membantu perkembangaan individu
para peserta didik5. Secara rinci fungsi umum supervisi pembelajaran sebagai
berikut:
1. Sebagai penjamin mutu aktivitas pembelajaran di madrasah;
2. Sebagai pendorong aktivitas guru untuk senantiasa kreatif, inovatif,serta
profesional dalam menjalankan tugas sebagai pendidik;
4
Al-Qur’an Terjemah Q.S. al-Ma’idah/5:2.
5
Abdul Kadim Masaong, “Supervisi Pembelajaraan Dan Pengembangan Kapasitas Guru”,
(Bandung; ALFABETA, 2003), Hal 3-4

4
3. Sebagai instrumen pendamping guru dalam melakukan perbaikan yang
berkelanjutan dalam pengelolaan pembelajaran di madrasah.
Secara khusus, fungsi supervisi pembelajaran, adalah:
1. Sebagai instrumen koordinasi semua komponen madrasah dalam usaha
mewujudkan pembelajaran bermutu,
2. Sebagai instrumen dalam mewujudkan tugas kepemimpinan madrasah,
3. Sebagai instrumen dalam memperkaya pengalaman guru dalam mengelola
pembelajaran,
4. Sebagai instrumen untuk menstimulasi usaha-usaha yang kreatifdalam
mewujudkan pembelajaran yang bermutu,
5. Menjadi media upaya perbaikan mutu pembelajaran secara terus menerus,
Secara umum tujuan supervisi pembelajaran pada satuan pendidikan
madrasah adalah membantu perbaikan berkelanjutan dan peningkatan
pengelolaan pembelajaran sehingga terwujud kondisi proses pembelajaran
yang sebaik-baiknya. Tindak lanjut dari hasil supervisi pembelajaran dapat
diwujudkan dengan melakukan pembinaan yang diberikan kepada seluruh
warga madrasah agarsecara keseluruhan dapat meningkatkan kemampuannya
untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik di madrasah. 6
Secara khusus tujuan supervisi pembelajaran adalah:
1. Memberi bantuan kepada guru dalam membuat perencanaan pembelajaran;
2. Membantu guru agar tepat dalam memilih pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaiakan kepada
peserta didik.
3. Mengetahui kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas;
3. Memberi bantuan kepada guru dalam mengembangkan instrumen
penilaian;
5. Membantu guru dalam melaksanakan penilaian baik selama proses
pembelajaran atau hasil pembelajaran;
6. Membantu guru dalam memberikan tindak lanjut pembelajaran kepada
6
Ali Imron, Supervisi Pembelajaraan Tingkat Satuan Pendidkan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Hal 11

5
peserta didik;
7. Mengetahui kelengkapan administrasi pembelajaran yang diperlukan
dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai seorang tenaga profesional
di bidang pendidikan
E. Prosedur Supervisi Pembelajaran
Prosedur merupakan tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas.
Jika dikaitkan dengan supervisi pembelajaran maka prosedur disini bermakna
sebagai langkah-langkah yang harus diselesaikan oleh supervisor (kepala
sekolah) dalam melaksanakan pengawasan dan bimbingan terhadap objek
supervisi (guru yang bersangkutan). Menurut Tim Pakar Pendidikan dalam
Larasati, prosedur supervisi pembelajaran yaitu: 1) perencanaan; 2)
pelaksanaan; 3) evalusai; dan 4) tindak lanjut.7
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi
permasalahan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan
supervisi yaitu:
a. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau
rapat staf.
b. Mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data
yang dikumpulkan.
c. Mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan.
d. Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
e. Menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau
meningkatkan profesionalisme pendidik.
2. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan pendidik. Pidarta dalam
buku ”Supervisi Pendidikan Kontekstual” menguraikan bahwa proses

7
Larasati, Proses dan Teknik Supervisi, Artikel Ilmiah, Universitas Negeri Padang, 2019,
hlm. 2.

6
supervisi dimulai ketika guru dan supervisor masuk kelas. Adapun yang
perlu diperhatikan dalam proses supervisi yaitu8:
a. Supervisor harus bisa membawa diri agar tampak tidak mencolok
sehingga suasana pembelajaran tidak begitu terpengaruh.
b. Supervisor mengamati guru mengajar secara kontinu selama
pembelajaran berlangsung sehingga semua data yang diinginkan dapat
diketahui.
c. Banyak hal yang harus supervisor amati diantaranya: (1) Kepribadian
guru, watak, dan bakatnya; (2) Gaya mengajar dan mendidik; (3)
Intonasi dna kejelasan suara guru; (4) Pakaian dan penampilan guru;
(5) Kemampuan guru dalam mengelola kelas selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
d. Membuat catatan hasil supervisi yang dilengkapi dengan pendapat
ataukomentar supervisor sebagai aspek supervisi kontekstual.
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan
proses dan hasil pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara
komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi ditujukan kepada semua orang
yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervsi. Hasil dari evaluasi
supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun progam perencanaan
berikutnya.
4. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam supervsi pembelajaran dapat dilakukan melalui
kegiatan pembinaan secara langsung dan pembinaan tidak langsung.
Pembinaan secara langsung dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan perbaikan segera dari hasil analisis supervisi.
Sedangkan pembinaan tidak langsung dilakukan terhadap hal-hal yang
sifatnya umum dan memerlukan perbaikan serta perhatian setelah
memperoleh hasil analisis supervisi.

8
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), Cet. I,
hlm. 93-95.

7
Seorang supervisor wajib menjalankan setiap langkah demi langkah
tahapan supervisi dengan tuntas. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari supervisi
memiliki kredibiltas yang efektif. Selain itu, hal ini juga termasuk dalam
pengamalan hadis Rasulullah sebagai berikut:

‫ان هللا عزوجل يحب اذا عمل احدكم عمال ان يتقنه‬

“Sesungguhnya Allah mencintai orabg yang jika melakukan suatu pekerjaan


dilakukan secara itqan (tepat, terarah, dan tuntas).”9

F. Strategi Pemecahan Masalah Supervisi Pembelajaran


Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. Dalam pemecahan masalah supervisi pembelajaran
strategi memiliki hubungan dengan prinsip-prinsip supervisi. Mushlih dan
Suryadi mengutip pendapat Sahartian yang mengemukakan bahwa prinsip
supervisi meliputi hal-hal berikut:10
1. Prinsip ilmiah, mengandung ciri-ciri: (a) kegiatan supervisi dilaksanakan
berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan
proses belajar mengajar; (b) untuk memperoleh data perlu diterapkan alat
perekam data seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dst; (c) setiap
kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis terencana.
2. Prinsip demokratis, bercirikan bahwa layanan dan bantuan yang diberikan
kepada guru dengan berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan
kehangatan. Sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan
tugasnya.
3. Prinsip kerjasama, yakni mengembangkan usaha bersama atau menurut
istilah supervisi “sharing of idea, sharing of experience” memberi support,
menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.

9
HR. Thabrani
10
Aguslani Mushlih dan Rudi Ahmad Suryadi, Supervsi Pendidikan Teori dan Praktik,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), Cet. I, hlm. 53-54.

8
4. Prinsip konstruktif dan kreatif, dimana setiap guru akan merasa
termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi
mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
Dalil Al-Qur’an yang berhubungan dengan strategi pembelajaran ini yaitu
Q.S. an-Nahl/16:90, sebagai berikut:

‌ِۚ ‫{ر َو ۡالبَ ۡغ‬


ۡ‫ى يَ ِعظُ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكم‬ ۡ ۡ ۡ {ِِٕ {َ‫اِ َّن هّٰللا َ يَ{ ۡ{ا ُم ُر بِ ۡال َع{ ۡ{د ِل َوااۡل ِ ۡح َس {ا ِن َواِ ۡيت‬
ِ {‫{ٓإى ِذى القُ{ ۡ{ر ٰبى َويَ ۡن ٰهى َع ِن الفَ ۡح َش {ٓا ِء َوال ُم ۡن َك‬
. َ‫تَ َذ َّكر ُۡون‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,


memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran.”11

Hubungan ayat diatas dengan prinsip supervisi pembelajaran yaitu perintah


adil. Dengan keadilan strategi pemecahan masalah supervisi pembelajaran
akan lebih efektif dilaksanakan.

11
Q.S. an-Nahl/16:90

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi pembelajaran yaitu suatu bimbingan yang dilakukan oleh pihak
atasan (kepala sekolah) kepada guru tertentu dalam menangani situasi belajar-
mengajar pada suatu kelompok siswa (kelas) agar tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif dan efektif sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan maksimal.
Prosedur supervisi pembelajaran bermakna sebagai langkah-langkah yang
harus diselesaikan oleh supervisor (kepala sekolah) dalam melaksanakan
pengawasan dan bimbingan terhadap objek supervisi (guru yang
bersangkutan).
Selanjutmya strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus. Dalam pemecahan masalah supervisi
pembelajaran strategi memiliki hubungan dengan prinsip-prinsip supervisi.
G. Saran
Sebagai mahasiswa calon guru, hendaknya kita mempelajari makalah ini
dengan sungguh-sungguh. Kemudian kita juga diharapkan membaca referensi
dari sumber lain agar wawasan kita makin bertambah dan berkembang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kristiawan, Muhammad. Dkk. Supervisi Pendidikan. Bandung. Alfabeta. 2019.

Larasati. Proses dan Teknik Supervisi. Artikel Ilmiah. Universitas Negeri Padang.
2019.

Mushlih, Aguslani dan Rudi Ahmad Suryadi. Supervsi Pendidikan Teori dan
Praktik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2018.

Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta. PT Rineka Cipta. 2009.

Sastradihardja, E Joenaidi. Supervisi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. Jurnal:


Mumtäz. Vol. 1. No. 2. Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai