Anda di halaman 1dari 19

i

ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR DAN ELEKTROSTATIS

Diajukan untuk pemenuhan salah satu tugas mata pelajaran fisika


dengan guru mata pelajaran Drs. Ugit Sugiat

Disusun oleh :

Fadhlan Abdurrahman
XII MIPA 3

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 CILEUNYI

BANDUNG

2021
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................0
1.1 Latar Belakang...............................................................................................0
1.2 Tujuan.............................................................................................................0
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................0
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Alat Ukur Kumparan Putar...........................................................................2
2.1.1 Definisi Alat Ukur Kumparan Putar..........................................2
2.1.2 Bagian-Bagian Penyusun Alat Kumparan Putar.......................4
2.1.3 Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar..................................5
2.1.4 Peredaman Alat Ukur Kumparan Putar.....................................7
2.1.5 Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar.....................................................7
2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Kumparan Putar.......................11
2.2 ALAT UKUR ELEKTROSTATIS.............................................................12
2.2.1 Definisi Alat Ukur Elektrostatis............................................................12
2.2.2 Prinsip Kerja Alat Ukur Elektrostatis.......................................12
2.2.3 Kegunaan Alat Ukur Elektrostatis.........................................................14
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Elektrostatis................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses Pengukuran listrik merupakan prosedur yang waji. Dalam
melakukan pengukuran listrik sangat diperlukan piranti untuk membantu
kegiatan tersebut. Piranti untuk membantu kegiatan pengukuran listrik
biasanya disebut alat ukur listrik. alat ukur listrik memiliki banyak jenis. dan
diantaranya memiliki perbedaan cara kerja, bagian-bagian penyusun dan
kegunaannya. kita ambil contoh alat ukur kumparan putar dan alat ukur
elektrostatis. keduanya memiliki perbedaan dari segi cara kerja, bagian
penyusun dll. dari situlah kami memiliki ide untuk membuat paper yang
memaparkan Definisi, prinsip kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaan
dari beberapa jenis alat ukur.

1.2 Tujuan
1. Memahami apa itu alat ukur kumparan putar.
2. Memahami prinsip kerja, bagian-bagian dan kegunaan alat ukur
kumparan putar.
3. Memahami apa itu alat ukur elektrostatis.
4. Memahami prinsip kerja, bagian-bagian dan kegunaan alat ukur
Elektrostatis.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu alat ukur kumparan putar ?
2. Apa bagian-bagian penyusun alat kumparan putar?
3. Bagaimana prinsip kerja kumparan putar?
4. Bagaimana peredaman alat kumparan putar?
5. Apa kegunaan alat kumparan putar?
6. Apa kelebihan dan kekurangan alat kumparan putar?
7. Pengertian alat ukur elektrostatis?
2

8. Bagaimana prinsip kerja alat ukur elektrostatis?


9. Apa kegunaan alat ukur elektrostatis?
10. Apa kelebihan dan kekurangan alat ukur elektrostatis?
11. Apa itu voltmeter elektrostatis?

1.4 Manfaat Penulisan


1. Sebagai referensi dalam penulisan lebih lanjut mengenai alat
ukur kumparan putar dan elektrostatis.
2. Sebagai acuan ataupun menjadi pertimbangan dalam pemilihan alat
ukur listrik yang akan digunakan.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai alat
ukur kumparan putar dan elektrostatis.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat Ukur Kumparan Putar


2.1.1 Definisi Alat Ukur Kumparan Putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas
dasar adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet,
yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui
kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur
kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk
bermacam arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik.
Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian
yaitu bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak
terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk dan beban penyeimbang.
Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan karena magnet permanen,
pegas atau per serta penyangga.
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan
putarnya dibuat dari kerangka berbahan aluminium tembaga atau
alumunium halus dan berosilasi.
Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti
besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus
terhadap kumparan putar Jarum penunjuk merupakan bagian yang
menunjukkan besaran dari suatu hasil pengukuran. Terdapat dua jenis jarum
penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian
tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari
kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik.
Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang
berfungsi sebagai penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk
berada tepat di titik beratnya. Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini
adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk
ketika menyimpang atau berdefleksi.

3
Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan
medan magnet di sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen
gerak pada kumparan putar apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur
kumparan putar ini berfungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta
jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan
poros perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau
per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk
memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat
suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.
Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan
Lorentz. Percobaan Lorentz, maka pada kawat penghantar tersebut akan
timbul gaya. Gaya yang timbul disebut dengan gaya Lorentz. Arahnya
ditentukan dengan kaidah tangan kiri Fleming.

Gambar 2.1 Momen penyimpang

Jika arus yang mengalir pada kumparan adalah I amper, maka


besarnya gaya pada tiap sisi kumparan adalah :
F = B .I . l Newton ........................ (1 -1)
5

Dengan pengertian :
B = kerapatan fluks dalam Wb/m2
l = panjang kumparan dalam meter

Apabila kumparan dengan N lilitan, maka gaya pada masing-masing


kumparan adalah : N . B. I . l
Newton. Besarnya momen penyimpang (Td) adalah gaya dikalikan dengan
lengan atau jarak
tegak lurus. Jika lengan adalah b, maka :

Momen penyimpang (Td) = gaya x lengan


= N. B . I .l . b
Karena l X b merupakan luas penampang kumparan dan dinotasikan A,
maka Momen penyimpang (Td) = N . B . I . A N-m ............. (1 -2).

2.1.2 Bagian-Bagian Penyusun Alat Kumparan Putar


Alat kumparan putar terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk,
beban penyeimbang, magnet permanent, pegas dan penyangga. Kumparan
diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk
silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan
putar. Jarum penunjuk merupakan bagian yang menunjukkan besarann dari
suatu hasil pengukuran. Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum
penunjuk yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum
penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan
biasanya diletakkan pada panel listrik. Beban penyeimbang diletakkan di
belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga
poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan
diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan
serta goncangan pada jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdefleksi.
Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan
magnet di sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak

5
6

pada kumparan putar apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur
kumparan putar ini berfungsi untuk menahan beratkumparan putar beserta
jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan
poros perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin.Pegas atau
per yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk
memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat
suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.

2.1.3 Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar


Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada
penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet (berdasarkan
percobaan Lorentz).Pada alat ukur kumparan putar pada umumnya terdapat
baterai yangmemungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat probe
dihubungkansehingga kemudian jarumpenunjuknya bergerak. Simpangan
atau defleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan
medan magnet padakumparan putar. Arus pada kumparan putar
mengakibatkan gaya elektromagnetisyang memiliki arah tertentu sehingga
jarum menyimpang sebesar θ .

Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan


reaksi yang berbanding lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk
menahan perputaran dengan momen kontrolθτTc.

Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir θ maka


terjadi keadaan seimbang dimana c = TTd

Skema prinsip kerja alat ukur kumparan putar pada pengukuran


besaran listrik arus searah dan bolak balik ditunjukkan pada gambar :

6
7

Gambar 2.2 Skema Prinsip Kerja Kumparan Putar

Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan


jaringan hubung pendek (short circuit), dan memberikan pada kumparan
momen peredam.Magnet permanent terdiri dari sepatu kutub dan magnet
permanent berbentuk U. Magnet permanent terbuat dari logam
ferromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran alumunium nikel
dn cobalt) dan mempunyai kutub besi lunak yang ujungnya dibuat
melengkung. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang
melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arusinduksi. Ini
disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan
magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada
kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan
ini yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka
kumparan.Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet
dalam celah udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen
yang berbanding lurusdengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen
ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran
terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang dapat melawan
perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar mempengaruhi
momen redaman. Apabila luas penampangnya kecil berarti tahanannya
besar dan arus induksi kecil sehingga momen redamannya menjadi kurang.

7
8

2.1.4 Peredaman Alat Ukur Kumparan Putar


Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya
dibentuk kerangka berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut
merupakan jaringan hubung pendek, dan memberikan pada kumparan momen
peredam. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang
melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan
karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah
udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus padakecepatan perputaran akan
diinduksikandalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui
hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi
mengalir ke dalam kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan
memotong fluks magnet dalam celah udara bila kumaran brputar, dan akan
dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi
arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan
perputaran terhambat. Dengan demikian, terjadilah redaman yang berusaha
melawan perputaran.

2.1.5 Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar


A. Pengukur Tegangan (Voltmeter)
Konfigurasi dasarnya adalah dengan menghubungkan suatu
tahananan seri dengan kumparan putar alat ukur arus dimana arus
secara langsung masuk ke dalam kumparan putar.Jika tahanan dari
kumparan putar adalah R1 dan tahanan seri yang dipasang adalah R2,
maka jika tegangan yang akan diukur diletakkan di ujung dari alat ukur
tegangan tersebut, maka arus I akan mengalir melalui kumparan putar
dan dipenuhi persamaan sebagai berikut:

V = (R1 + R2 ) I

Jadi walaupun arus yang mengalir melalui kumparan putar adalah I,


namun jarum penunjuk akan menunjukkan skala berupa tegangan V.
Sebagai contoh, jika terdapat suatu tahanan yang mempunyai harga 7,5
k W dihubungkan secara seri dengan suatu kuparan putar yang

8
9

mempunyai harga skala maksimal 4 mA dan tahanan dalam sebesar 3


Ohm maka diperoleh :

V = (3 + 37.500)0,004 = 150 V pada I = 4mA

Sehingga telah diperoleh pengukur tegangan dengan skala


maksimal 150 V. Sehingga telah diperoleh pengukur tegangan dengan
skala maksimal 150 V. Harga tahanan seri harus dipilih sedemikian
rupa, sehingga jika alat ukur tegangan dipakai untuk tegangan yang
diperuntukkannya, maka arus yang mengalir dalam kumparan putar
adalah pula arus yang diperuntukkannya yang biasanya berkisar antara
beberapa puluh sampai beberapa mA. Biasanya tahanan seri yang
dimaksud telah ada di dalam alat ukur tegangan tersebut bersama
dengan bagian-bagian yang lainnya. Namun jika alat pengukur
tegangan tersebut dipergunakan untuk mengukur tegangan di sekitar
10.000 V atau lebih tinggi, tahanan seri akan menjadi sedemikian
besarnya dan memungkinkan terjadinya panas yang tentunya akan sukar
diisolasikan, sehingga sebaiknya oada keadaan tersebut tahanan seri
sebaiknya ditempatkan di luar dari alat ukurnya.

B. Pengukur arus (Ammeter)


Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur
arus atau pengukur amper. Arus yang dapat dialirkan melalui kumparan
putar dibatasi lebih kurang di bawah 30 mA. Hal ini disebabkan alat-
alat putarnya tidak dapat terlalu berat sehingga kawat-kawat penghantar
dari kumparan tidak terlalu tebal. Harga maksimum yang dapat diukur
oleh pengukur ampare ini lebih kecil dari kira-kira 30 mA. Prinsip kerja
ammeter ditunjukkan pada gambar 6 :

9
10

Gambar 2.3 Prinsip kerja Ammeter kumparan putar

Agar pengukur ampare ini dapat melakukan pengukuran arus


yang lebih besar dari 30 mA, maka dapat dilakukan dengan
menambahkan suatu hambatan yang dihubungkan parallel pada
kumparan putar seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Tahanan yang
dipasang ini biasa disebut sebagai tahanan shunt.

Gambar 2.4 Prinsip (a) Ammeter dengan rangkaian shunt (b) Voltmeter
dengan rangkaian shunt

Jika tahanan total pada kumparan putar dan pegas-pegas


pengontrol disebut R1 , sedangkan arus yang diukur adalah I, kemudian
arus yang masuk ke dalam kumparan disebut dengan I” maka akan
berlaku persamaan –persamaan berikut:

10
11

m adalah harga factor perkalian (multiplikasi) dari shunt.


Walaupun arus yang masuk sebenarnya ke dalam kumparan putar
adalah 'I', tapi harga skala yang diberikan sesuai dengan arus I sehingga
memungkinkan untuk pengukur ampere dengan tahanan shunt ini untuk
mengukur arus sebesar m kali lebih besar.

Sebagai contoh, bila diberikan tahanan shunt sebesar 5,005


mdan dipasang parallel dengan suatu kumparan putar pengukur arus
yang mempunyai harga skala maksimum 100 A dan tahanan dari alat
putarnya (pegas) sebesar 5 k maka faktor perkalian yang diperoleh
adalah sebesar

Sehingga arus yang diuukur adalah

dari perhitungan di atas dimungkinkan untuk membuat alat ukur


arus dengan harga skala maksimal 100 mA.

11
12

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Kumparan Putar


Kelebihan alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen adalah
sebagai berikut :

1. Memerlukan daya rendah.


2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270.
3. Mempunyai rasio torsi / berat tinggi.
4. Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dantahsnan seri untuk
memperbesar batas ukur arus dan tegangan.
5. Tidak mempunyai kehilangan hysterisis
6. Peredaman dengan arus eddy sangat efektif.
7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur
tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar.

Kelemahan alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen


adalah sebagai berikut :

1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan


dan perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal
disbanding dengan alat ukur besi putar.
2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet
permanent yang sudah tua atau lama pemakaiannya. Alat ukur ini
pada umumnya hanya digunakan rangkaian listrik searah tetapi
kadang-kadang juga digunakan dengan diberi penyearah atau
sambungan thermo untuk pengukuran listrik bolak-balik pada
batas-batas frekuensi tertentu. Alat ukur kumparan putar jenis
magnet permanent ini dapat dipakai sebagai ammeter dengan
bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan
tahanan shunt atau dengan bantuan tahanan seri yang besar.

12
13

2.2 ALAT UKUR ELEKTROSTATIS


2.2.1 Definisi Alat Ukur Elektrostatis
Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya
elektrostatis yaitu gaya tarik antara muatan listrik yang didapatkan dari
interaksiantara dua buah elektroda yang masing-masing mempunyai
potensial yang berbeda. Gaya elektrostatis ini dapat menimbulkan torsi
penyimpangan. Biaasanya alat ukur ini digunakan sebagai alat ukur
tegangan bolak-balik dantegangan searah. Untuk beda potensial yang cukup
besar, maka gaya elektrostatisyang dihasilkan kecil, sehingga alat ukur ini
biasanya dikhususkan untuk tegangan yang tinggi.

2.2.2 Prinsip Kerja Alat Ukur Elektrostatis


Alat ukur ini terdiri dari dua buah elektroda yaitu elektroda tetap
danelektroda putar. Agar terhindar dari pengaruh pelepasan muatan listrik
padategangan tinggi, maka tepian plat tadi dibulatkan dengan permukaan
yang sangathalus. Kemudian terdapat cicin pelindung yang terpasang pada
elektroda putar yang bergerak. Cincin pelindung ini memungkinkan
terjadinya medan yang rataantara elektroda putar dan elektroda tetap serta
dapat mengurangi pengaruh medan elektrostatis sekelilingnya. Elektroda
putar akan bergerak dan mendapatkan momen gaya ketika suatu
tegangangan yang akan diukur ditempatkan antara duaelektroda tersebut.
Momen yang dihasilkan sebanding dengan kuadarat tegangandan arahnya
menuju bertambahnya kapasitas kondensator.

Untuk menunjukkan harga tegangan yang diukur, maka sebuuah


jarum penunjuk dihubungkan dengansumbu gerak elektroda putarnya.
Perputaran jarum penunjuk merupakan pergerakan yang linier dari elektroda
putar.

Alat ukur elektrostatis ini merupakan alat ukur arus searah dan arus
bolak balik. Dalam keadaan arus searah, simpangan atau sudut putar jarum
penunjuk bergantung kepada kudaran dari tegangan yang diukur, sedangkan
pada keadaan bolak-balik, sudut putar jarum penunjuk tergantung pada

13
14

harga efektif daritegangan yang diukur. Pada arus searah, mula-mula arus
pengisi mengalir yangkemudian sesudahnya arus hmpir-hampir tidak
mengalir. Pada arus bolah-balik arus pengisi akan terus mengalir di antara
elektroda-elektroda.

Gambar 2.3 Prinsip kerja alat ukur elektrostatis (a) diperrgunakan untuk tegangan
beberapa kilovolt (b) dipergunakan untuk tegangan tinggi.

14
15

2.2.3 Kegunaan Alat Ukur Elektrostatis


Alat ukur elektrostatis banyak dipergunakan sebagai alat ukur
tegangan (volt meter) untuk arus bolak-balik maupun arus searah,
khususnya dipergunakan pada alat ukur tegangan tinggi.

A. Voltmeter

Volmeter atau kilovolmeter merupakan suatu alat ukur yang


digunakan untuk mengukur besarnya potensial listrik. Dalam satuan Volt
(V) atau kilovolt (kV). Untuk satuan yang lebih kecil lagi dapat digunakan
mili-Volt (mV). Volmeter elektrostatik atau elektrometer adalah satu-
satunya instrumen yang langsung daripada menggunakan efek arus yang
dihasilkannya. Instrumen ini mempunyai satu karakteristik lain yaitu : dia
tidak memakai daya (kecuali selama periode yang singkat dari
penyambungan awal ke rangkaian) dan berarti menyatakan impedansi tak
berhingga terhadap rangkaian yang diukur. Tingkah lakunya bergantung
pada reaksi antara dua benda bermuatan listrik. Mekanisme elektrostatik
mirip sebuah kapasitor variabel, dimana gaya yang terjadi antara kedua pelat
pararel merupakan fungsi dari beda potensial yang dihubungkan kepadanya.
Pelat X dan Y berisi sebuah kapasitor yang kapasitasnya bertambah bila
jarum P bergerak ke kanan. Gerakan jarum dilawan oleh pegas kumparan
yang juga berfungsi untuk menghasilkan kontak listrik antara terminal A
dan pelat X. Bila terminal X dan Y dihubungkan ke titik-titik yang
potensialnya berlawanan, dan gaya tarik antara kedua benda yang sama
tetapi bermuatan berlawanan tersebut mendorong jarum bergerak ke kanan.
Jarum akan berhenti bila torsi yang disebabkan oleh tarikan listrik antara
pelat-pelat sama dengan torsi lawan dari pegas kumparan. Skema voltmeter
elektrostatis ditunjukkan pada gambar :

15
16

Gambar 2.4 Skema voltmeter Elektrostatis

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Elektrostatis


Kelebihan alat ukur ini adalah sebagai berikut:

1. Alat ukur ini sangat ideal untuk suatu alat ukur tegangan atau
voltmeter.
2. Pada penggunaan tegangan tinggi, momen geraknya bertambah
besar dengan menaiknya tegangan, dengan kerugian daya yang
kecil.
3. Dapat dibuat dengan kecermatan yang tinggi.
4. Bebas dari kesalahan yang diakibatkan histerisis, arus eddy dan
akibat pengaruh suhu.
5. Hanya menarik arus yang sangat kecil karena kapasitansi alat ukur
pada rangkaian listrik bolak-balik.
6. Dapat digunakan sampai dengan frekuensi 1000 kHz

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :

1. Pada tegangan rendah, momen geraknya sangat rendah sehingga


batas tegangan yang minimal dapat dipakai untuk alat ukur ini ada
di sekitar 100 Volt.
2. Harganya mahal dan tidak mudah membuatnya kuat

16
BAB III
PENUTUP

Dari penjelasan diatas, kesimpulan yang dapat kami ambil adalah bahwa
alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya
suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari
suatu magnet pemanen. Sedangkan, alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang
mempergunakan gaya elektrostatis yaitu gaya tarik antara muatan listrik yang
didapatkan dari interaksiantara dua buah elektroda yang masing-masing
mempunyai potensial yang berbeda. Dari kedua alat tersebut, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga kita dapat memilah-
milah untuk memakai alat pengukur listrik yang kita butuhkan.

17

Anda mungkin juga menyukai