Anda di halaman 1dari 9

i

PERAN TOKOH NASIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN


KEUTUHAN NEGARA DAN BANGSA INDONESIA

Diajukan untuk pemenuhan salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia
dengan guru mata pelajaran Lenny Walti, S.Pd.

Disusun oleh :

Fadhlan Abdurrahman

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 CILEUNYI


BANDUNG
2021
Ir. Soekarno 

 PROFIL
Nama Lengkap : Koesno Sosrodihardjo
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 6 Juni 1901
Tempat, Tanggal Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
Pendidikan : Technische Hogere School (THS)
Orang Tua : Raden Soekemi Sosrodiharjo, Ida Ayu Nyoman
Rai
Istri : Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Kartini
Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike
Sanger, Heldy Djafar, Fatmawati Soekarno
Anak : Megawati Soekarnoputri, Mohammad Guruh
Irianto Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra,
Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati
Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra , Bayu
Soekarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari

Dewi Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri.

 BIOGRAFI
Dr. Ir. H. Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat
pada periode 1945–1967. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan
Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
 PERAN 
Kontribusi Ir. Soekarno dalam mempertahankan negara Indonesia sudah dimulai
sejak pembentukan bangsa Indonesia, pencapaian kemerdekaan Indonesia, sampai
dengan dijalankannya proses tiada henti dari pembinaan bangsa dan negara. Ir.
Soekarno memiliki peran utama atau peran penting dalam mempertahankan
bangsa dan negara Indonesia. 

2
3

2. Tan Malaka

 PROFIL
Nama Lengkap : Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka
Tempat, Tanggal Lahir : Nagari Pandam Gadang, 2 Juni 1897
Tempat, Tanggal Wafat : Kediri, 21 Februari 1949
Pendidikan : Rijkswijk School
Orang Tua : Rasad Caniago, Sinah Simabur

 BIOGRAFI
Tan Malaka adalah sosok laki laki kelahiran Suliki, Sumatra Barat pada
tanggal 02 Juni 1897 dengan nama asli Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka.
Anak dari pasangan Rasad Caniago dan Sinah Sinabur ini merupakan tamatan
Kweekschool Bukit Tinggi pada umur 16 tahun di tahun 1913, dan dilanjutkan
ke Rijks Kweekschool di Haarlem, Belanda. Setelah lulus dari Rijks
Kweekschool, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan mengajar di sebuah
perkebunan di Deli, dari sinilah Tan Malaka menemukan ketimpangan sosial
di lingkungan sekitar dan muncullah sifat radikal Tan Malaka. Tan Malaka
merupakan sosok yang memiliki sifat sosialis dan politis. Pada tahun 1921 dia
pergi ke Semarang untuk mulai menerjuni dunia politik. Kiprahnya dalam
dunia politik sangat mengesankan. Hal ini didukung dengan pemikiran Tan
Malaka yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
 PERAN
Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Tan malaka
menhadapi berbagai rintangan mulai dari penangkapan dan pembuangan
di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, seringnya konflik dengan
Partai Komunis Indonesia hingga pernah diduga kuat sebagai dalang
dibalik penculikan Sutan Sjahrir pada bulan Juni 1946. Berbagai peran
pentingpun diraih Tan Malaka, diantaranya kepemimpinan dalam
berbagai organisasi dan partai. Sempat mendirikan partai PARI pada
tahun 1927 dan Partai Murba pada tahun 1948, hingga mendirikan
sekolah serta mengajar di China pada tahun 1936 dan sekolah tinggi
Singapura. Ada hal yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia
pada tahun 1945,dimana peranan Tan Malaka dalam mendorong para
4

pemuda yang bekerja di bawah tanah masa pendudukan Jepang agar


mencetuskan "Revolusi" yang tepatnya pada tanggal 17 Agustus.

3. Moh. Hatta

 PROFIL
Nama Lengkap : Mohammad Athar
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Tempat, Tanggal Wafat : Jakarta, 19 Maret 1980
Pendidikan : Universitas Erasmus Rotterdam
Orang Tua : Hj. Muhammad Djamil, Siti Saleha
Istri : Siti Rahmiati Hatta
Anak : Meutia Farida Hatta Swasono, Gemala
Hatta, Halida Hatta
 BIOGRAFI
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Pria yang akrab
disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang
kerap disandingkan dengan Soekarno. Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan,
Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik,
negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di
Indonesia.
 PERAN
Kontribusi Bung Hatta dalam mempertahankan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia adalah memimpin Delegasi Indonesia dalam
5

Konferensi Meja Bundar di Den Haag negeri Belanda. Rakyat puas dengan
hasil KMB karena akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Bung
Hatta pun mewakili Indonesia saat pengakuan kedaulatan Indonesia di
Belanda.

4. Achmad Soebarjo

 PROFIL
Nama Lengkap : Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo 
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 23 Maret 1896
Tempat, Tanggal Wafat : Jakarta, 15 Desember 1978
Pendidikan : Universitas Erasmus Rotterdam
Istri : Poedji Soebardjo

 BIOGRAFI
Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat,
tanggal 23 Maret 1896. Ia bersekolah di Hogere Burger School, Jakarta (saat
ini setara dengan Sekolah Menengah Atas) pada tahun 1917. Ia kemudian
melanjutkan pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda dan memperoleh
ijazah Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Sarjana Hukum) di
bidang undang-undang pada tahun 1933.

 PERAN
Semasa masih menjadi mahasiswa, Soebardjo aktif dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi
seperti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada
bulan Februari 1927, ia pun menjadi wakil Indonesia bersama
6

dengan Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia


pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan
Penindasan Penjajah" yang pertama di Brussels dan kemudiannya
di Jerman. Pada persidangan pertama itu juga ada Jawaharlal Nehru
dan pemimpin pemimpin nasionalis yang terkenal dari Asia dan
Afrika. Sewaktu kembalinya ke Indonesia, ia aktif menjadi
anggota Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
dan kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

5. Jenderal Soedirman

 PROFIL
Nama Lengkap : Soedirman
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 24 Januari 1916
Tempat, Tanggal Wafat : Yogyakarta, 29 Januari 1950
Pendidikan : HIK Muhammadiyah
Orang Tua : Karsid Kartawiraji, Siyem
Istri : Alfiah
Anak : Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi,

Ahmad Tidarwono, dan lainnya.


 BIOGRAFI
Jenderal Soedirman ialah salah seorang Pahlawan Revolusi Nasional
Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia merupakan
Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Pada usia yang masih
cukup muda, yaitu 31 tahun, Soedirman telah menjadi seorang jenderal.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih. Meskipun ia sedang
menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap berjuang dan bergerilya
bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda pada Agresi
Militer II.
 PERAN
7

Kontribusi Jenderal Soedirman dalam mempertahankan negara


Indonesia yaitu berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
dengan segala kekurangan keadaan pasukan dan melemahnya
kesehatan dirinya. Jenderal Soedirman merupakan salah satu pejuang
dan pemimpin teladan bangsa ini. Nama Soedirman semakin menonjol pada
waktu memimpin pasukan untuk mengusir Sekutu dari Ambarawa. Pada saat
terjadi Agresi Militer Belanda II, Jenderal Sudirman memimpin langsung
pasukannya bergerilya melawan Belanda.

6. Mr. Mohammad Roem

 PROFIL
Nama Lengkap : Mohammad Roem
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Kabupaten Temanggung, 16 Mei 1908
Tempat, Tanggal Wafat : Jakarta, 24 September 1983
Pendidikan : Rechtshoogeschool te Batavia
Orang Tua : Dulkarnaen Djojosasmito, Siti Tarbijah
Istri : Markisah Dahlia
Anak : Rumeisa, Roemoso

 BIOGRAFI
Mohammad Roem adalah seorang diplomat dan salah satu pemimpin
Indonesia di perang kemerdekaan Indonesia. Selama masa kepemimpinan
presiden Soekarno, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri
Luar Negeri, dan kemudian Mendagri.
 PERAN
Mohammad Roem adalah menjadi delegasi di perjanjian Linggarjati
pada tahun 1946 dan perjanjian Renville pada tahun 1948.Pada tahun 1949,
Roem dipercaya untuk menjadi pemimpin dalam perundingan antara Dr. Jan
Herman van Roijen (Belanda) dengan dirinya. Kemudianperundingan ini
disebut perjanjian Roem-Roijen atau sering disebut Roem- Roiyen.
8

Kegigihan Roem dalam berdiplomasi menguntungkan pihak Indonesia dan


dianggap membuka jalan kepada KMB. Hingga akhirnya KMB
diselenggarakan dan Roem menjabat sebagai wakil delegasi dari Indonesia
yang dipimpin oleh Mohammad Hatta.

7. Ismail Marzuki

 PROFIL
Nama Lengkap : Ismail Marzuki
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, , 11 Mei 1914
Tempat, Tanggal Wafat : Jakarta, 25 Mei 1958
Pendidikan : Sekolah Tinggi Pelayaran (STP)
Orang Tua : Marzuki
Istri : Eulis Zuraidah
Anak : Rahmi Aziah

 BIOGRAFI
Ismail Marzuki dikenal sebagai komponis yang aktif dan produktif. Dia
lahir di Jakarta, 11 Mei 1914. Karya-karyanya seolah tak akan pernah padam
hingga kini. Kesyahduan, lirik yang penuh jiwa nasionalis-romantis, syair
yang kuat, melodi yang indah, serta memiliki nilai keabadian yang tinggi
adalah ciri khas hasil karya komposer pelopor senior, Ismail Marzuki.

 PERAN
Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang
menggugah rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lain Rayuan
Pulau Kelapa (1944), Halo-Halo Bandung (1946) yang diciptakan ketika
9

terjadi peristiwa Bandung Lautan Api, Selendang Sutera (1946) yang


diciptakan pada saat revolusi kemerdekaan untuk membangkitkan semangat
juang pada waktu itu dan Sepasang Mata Bola (1946) yang menggambarkan
harapan rakyat untuk merdeka.

Anda mungkin juga menyukai