1267 2900 1 PB
1267 2900 1 PB
ABSTRAK
Sereh (Cymbopogon winterianus) adalah salah satu tanaman rempah, biasa digunakan sebagai bumbu
masakan, dan obat-obatan. Minyak sereh secara umum digunakan untuk pengusir nyamuk, akan tetapi dewasa ini
minyak sereh juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya: dapat meregangkan otot yang kaku,
dan sebagai penambah nafsu makan. Minyak atsiri dari sereh dapat dihasilkan dengan berbagai metode misalnya
ekstraksi. Keuntungan dari metode ini adalah tidak membutuhkan suhu yang tinggi, sehingga minyak tidak akan
mudah rusak.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis pelarut, dan waktu ekstraksi terhadap yield
minyak atsiri yang dihasilkan, mengetahui senyawa-senyawa/komponen kimia yang terdapat dalam minyak sereh,
dan selain itu juga untuk mengetahui kadar air, kadar abu yang terdapat dalam tanaman sereh. Mula-mula sereh
dikecilkan ukurannya menjadi sekitar ¼ x ¼ x ¼ cm, ditimbang sebanyak 40 gram, sereh kemudian diekstrak
selama beberapa jam (2, 4, 6 ,8 ,10 jam) menggunakan jenis pelarut yang berbeda (n-heksana, metanol, dan
aseton) sebanyak 400 mL. Untuk proses pemurnian, pelarut dipisahkan dari minyak atsiri menggunakan rotary
evaporator. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metanol menghasilkan yield minyak atsiri lebih besar
(6,73%) dibandingkan dengan aseton (3,15%) dan n-heksana (0,44%), dan mengekstrak lebih banyak komponen
kimia seperti senyawa neral, geranial, β-myrcene, sitronellal, dan limonene.
Kata kunci: Sereh, ekstraksi pelarut, minyak atsiri, yield, komponen kimia
PENDAHULUAN
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama 1. Warna : minyak atsiri yang baru dipisahkan
minyak eteris atau minyak terbang (essential oil, biasanya tidak berwarna. Oleh karena
volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman[1], penguapan, dan mungkin oksidasi, warnanya
minyak tersebut mudah menguap pada suhu dapat bermacam-macam, seperti: hijau,
kamar, berbau wangi sesuai dengan bau coklat, kuning, biru ,dan merah.
tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam 2. Rasa: bermacam-macam (ada yang manis,
pelarut organik, dan tidak larut dalam air[2]. pedas, asam, pahit, dan ada pula yang
Minyak atsiri mengandung resin, dan lilin mempunyai rasa membakar).
dalam jumlah kecil yang merupakan komponen 3. Bau : merangsang dan khas untuk tiap jenis
tidak mudah menguap[1,3]. Komponen kimia minyak atsiri.
minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi dua 4. Berat jenis: berkisar antara 0,698-1,188
golongan, yaitu hydrocarbon, dan oxygenated (gr/cm3) pada 15oC. Kisaran nilai koreksinya
hydrocarbon[1,3]. Persenyawaan yang termasuk adalah antara 0,00042-0,00084 untuk tiap
golongan hidrokarbon terbentuk dari unsur perubahan 1oC.
hidrogen (H), dan karbon (C). Jenis hidrokarbon 5. Kelarutan: tidak larut dalam air, larut dalam
yang terdapat dalam minyak atsiri terutama alkohol, eter, kloroform, asam asetat pekat,
terdiri dari persenyawaan terpene, selain itu juga dan pelarut organik lain; kurang larut dalam
parafin, olefin, dan hidrokarbon aromatik, alkohol encer yang kadarnya kurang dari
sedangkan persenyawaan yang termasuk dalam 70%.
golongan oxygenated hydrocarbon terbentuk 6. Sifat: pelarut yang baik untuk lemak,
dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen minyak, resin, kamfer, sulfur, dan fosfor.
(O), yaitu persenyawaan alkohol, aldehida, 7. Indeks bias: berkisar antara 1,3-1,7 pada
keton, oksida, ester, dan eter. Sifat-sifat fisis suhu 20oC. Kisaran nilai koreksinya adalah
minyak atsiri secara umum adalah sebagai antara 0,00039-0,00049 untuk tiap
o
berikut: perubahan 1 C.
1)
Mahasiswi di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Ariyani: EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN SEREH DENGAN MENGGUNAKAN …
125
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No.2, 2008 (124-133)
126
Ariyani: EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN SEREH DENGAN MENGGUNAKAN …
Distilasi uap adalah suatu cara yang keadaan vakum, sehingga dapat meminimalkan
digunakan untuk memisahkan dan memurnikan komponen yang terdekomposisi, tetapi biaya
senyawa-senyawa organik. Distilasi uap hanya operasionalnya akan jauh lebih mahal. Agar
dapat dilakukan pada senyawa organik yang diperoleh minyak yang bermutu tinggi, maka
tidak larut dalam air dan mempunyai tekanan perlu diusahakan proses penyulingan
uap yang tinggi. Campuran zat organic cair dan berlangsung pada suhu yang rendah, atau dapat
air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah juga pada suhu yang tinggi namun dengan waktu
dibandingkan dengan titik didih kedua zat cair yang singkat.
dalam keadaan murni. Pada sistem ini, Lama penyulingan tergantung dari tekanan
penyulingan lebih baik digunakan untuk uap yang dipergunakan dan faktor kondisi
mengekstraksi minyak dari biji-bijian, akar, dan terutama kadar air daun sereh. Pada prinsipnya,
kayu-kayuan yang umumnya mengandung tekanan yang dipergunakan tidak boleh terlalu
komponen minyak bertitik didih lebih tinggi, tinggi untuk menghindarkan pengeringan bahan
tetapi tidak baik dilakukan terhadap bahan yang yang disuling. Penyulingan pada tekanan dan
mengandung minyak atsiri yang mudah rusak suhu yang terlalu tinggi akan menguraikan
oleh pemanasan dan air. komponen kimia minyak, dan dapat
Proses pengambilan minyak atsiri dengan mengakibatkan proses resinifikasi minyak.
cara penyulingan mempunyai beberapa Sistem penyulingan ini baik digunakan untuk
kelemahan, yaitu: mengekstraksi minyak yang komponennya
a. tidak baik digunakan terhadap beberapa jenis memiliki titik didih tinggi, karena pada tekanan
minyak yang mudah rusak oleh adanya air yang terlalu tinggi minyak akan terdekomposisi,
dan panas; terutama pada waktu penyulingan yang terlalu
b. minyak atsiri yang mengandung fraksi ester lama. Suatu hal yang penting dalam penyulingan
akan terhidrolisis karena adanya air dan minyak sereh adalah agar suhu, dan tekanan
panas; tetap seragam.
c. komponen minyak yang larut dalam air tidak Ekstraksi minyak atsiri dengan cara
dapat diekstraksi; pengepresan umumnya dilakukan terhadap
d. bau wangi minyak yang dihasilkan sedikit bahan berupa biji, buah yang dihasilkan dari
berubah dari bau wangi alamiah; tanaman yang termasuk citrus. Cara ini hanya
e. komponen minyak yang bertitik didih tinggi dilakukan apabila kandungan minyak atsiri
yang menentukan bau wangi sebagian tidak dalam bahan cukup banyak (30-70%), sehingga
ikut tersuling, dan tetap tertinggal dalam dapat dilihat tetes-tetes minyaknya dengan mata
bahan. telanjang, atau dapat ditekan[3]. Supercritical
Ciri paling mendasar dari distilasi uap fluid extraction adalah suatu metode untuk
adalah bahwa distilasi uap ini memungkinkan mendapatkan minyak atsiri menggunakan suhu,
suatu senyawa atau suatu campuran senyawa dan tekanan kritis yaitu di atas suhu 31ºC dan
didistilasi pada suhu yang lebih rendah daripada tekanan di atas 74 bar.
suhu didih konstituen individual. Dengan adanya Pada proses ekstraksi padat-cair, ada
uap air, senyawa-senyawa kimia ini menguap beberapa langkah yang terjadi dalam
pada suhu lebih rendah daripada 100°C pada keseluruhan prosesnya. Pelarut berpindah dari
tekanan atmosfer (1 atm). Campuran uap panas badan larutan pelarut menuju ke permukaan
tersebut setelah melewati suatu sistem padatan, selanjutnya pelarut berdifusi ke dalam
pendinginan akan terkondensasi membentuk padatan, sehingga solut larut dalam pelarut,
cairan dengan dua lapisan yang jelas antara air kemudian solut berdifusi melalui campuran
dan senyawa organik (minyak essential). padatan-pelarut menuju ke permukaan partikel,
Kebanyakan (tapi tidak semua) minyak-minyak dan akhirnya solut berpindah menuju ke badan
essential lebih ringan daripada air, dan akan larutan. Dalam proses ektraksi padat-cair, terjadi
menempati lapisan bagian atas. kontak antara dua fase yang menyebabkan solut
Kelebihan dari proses ini adalah berdifusi dari fase padatan ke fase cairan. Pada
sederhana, dan ekonomis, sehingga dapat proses ini, zat yang diekstrak harus memiliki
diaplikasikan dalam industri rumah tangga. kelarutan yang tinggi dalam pelarut, sedangkan
Untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri yang padatan inert tidak boleh larut dalam pelarut.
dihasilkan, proses distilasi ini dilakukan dalam
127
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No.2, 2008 (124-133)
128
Ariyani: EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN SEREH DENGAN MENGGUNAKAN …
diketahui polaritas senyawa tersebut. Setelah Rotary evaporator atau rotavapor adalah
polaritas senyawa tersebut diketahui kemudian alat yang digunakan dalam laboratorium kimia,
dipilihlah pelarut yang sesuai dengan polaritas dan biokimia untuk menguapkan pelarut.
senyawa tersebut. Komponen utama dalam rotary evaporator
Jenis-jenis pelarut yang biasa digunakan adalah vacuum system, yang terdiri dari vacuum
untuk mengekstraksi minyak atsiri adalah etanol, pump dan controller, labu evaporasi yang
heksana, propilen glikol, air, dan petroleum eter. berputar dapat dipanaskan dalam pemanas fluid
Yang cenderung lebih larut dalam air disebut bath dan kondenser dengan labu penampung
memiliki sifat yang polar, dan sebaliknya yang kondensat. Sistem dapat bekerja karena tekanan
cenderung larut dalam pelarut organik disebut rendah, dan titik didih dari pelarut yang rendah,
non-polar. Kelarutan senyawa dalam pelarut termasuk pelarut. Alat ini membuat pelarut dapat
tergantung pada sifat polaritas senyawa, dan dipisahkan tanpa pemanasan berlebih. Rotary
pelarut tersebut. Bahan-bahan dari senyawa evaporator sangat efektif untuk memisahkan
kimia akan mudah larut dalam bahan pelarut sebagian pelarut organik selama proses
yang sama polaritasnya dengan bahan yang akan ekstraksi. Gambar rotary evaporator disajikan
dilarutkan. Tingkat polaritas suatu senyawa pada Gambar 5 sebegai berikut:
dapat ditunjukkan dengan lebih pasti melalui
pengukuran konstanta dielektrikum suatu bahan
solvent. Semakin besar konstanta dielektrikum
suatu bahan pelarut disebut semakin polar. Nilai
konstanta dielektrikum untuk beberapa pelarut
disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Sifat kelarutan pelarutdalam air
Pelarut Konstanta
Dielektrikum (D)
n-heksana 1,89
aseton 20,70
metanol 33,60
Dalam penelitian ini pelarut yang akan
digunakan dalam ekstraksi adalah aseton, Keterangan Gambar:
metanol, dan n-heksana yang mempunyai sifat- 1. Condenser
sifat fisis dan kimiawi sebagaimana disajikan 2. Tombol pemutar
pada Tabel 4 sebagai berikut: 3. Labu evaporasi
4. Controller
Tabel 4. Sifat-sifat fisis dan kimiawi dari pelarut
5. Air masuk
n-heksana, metanol, dan aseton
6. Air keluar
Sifat-sifat fisis n- Metanol Aseton
7. Labu penampung kondensat
dan kimiawi heksana (CH4O) ((CH3)2CO)
8. Water bath
(C6H14)
9. Pengatur suhu
Titik didih(0C) 68,5 64,7 57
10. Tombol pemanas
Titik leleh (0C) -95,30 -98 -95
11. Vacuum pump
Densitas(g/cm3) 0,66 0,786 0,79
Warna bening bening bening Gambar 5. Rotary Evaporator
Kelarutan -tidak -dapat -dapat larut
larut larut dalam air Tujuan dari penelitian ekstraksi minyak
dalam dalam atsiri dari sereh ini adalah untuk mempelajari
air air pengaruh jenis pelarut (metanol, aseton, dan n-
-larut heksana) terhadap yield minyak atsiri yang
dalam
dihasilkan oleh tanaman sereh serta mempelajari
pelarut
organik komponen-komponen kimiawi yang terdapat
-sangat minyak atsiri sereh.
larut
dalam
alkohol
129
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No.2, 2008 (124-133)
130
Ariyani: EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN SEREH DENGAN MENGGUNAKAN …
Tabel 5. Hubungan waktu dan yield minyak atsiri terhadap minyak atsiri sereh yang didapat dari
untuk berbagai jenis pelarut ekstraksi disajikan pada Tabel 6 sebagai berikut.
Minyak atsiri dari sereh
Jenis Waktu Yield Tabel 6. Komposisi senyawa-senyawa kimia dalam
Keterangan
pelarut (jam) (%) minyak atsiri sereh
2 0,0062 Cairan Jenis pelarut
4 0,1204 berwarna Senyawa-
6 0,3540 n-heksana aseton metanol
Heksana kuning jernih senyawa *) **)
8 0,4397 B E B E B E
kimia
10 0,4363 (%) (%) (%) (%) (%) (%)
131
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No.2, 2008 (124-133)
132
Ariyani: EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN SEREH DENGAN MENGGUNAKAN …
dalam minyak atsiri yang dihasilkan. Semakin 3. Kondisi optimum diperoleh pada saat
banyak komponen berantai panjang seperti ekstraksi menggunakan pelarut metanol dan
sequiterpen atau komponen bergugus oksigen 10 jam waktu ekstraksi. Yield minyak atsiri
ikut tersuling, maka kerapatan medium minyak yang diperoleh pada kondisi ini adalah 6,73
atsiri akan bertambah sehingga cahaya yang %.
datang akan lebih sukar dibiaskan. Hal ini
menyebabkan indeks bias minyak menjadi lebih DAFTAR PUSTAKA
besar. Semakin banyak kandungan airnya, maka [1] Ketaren, S., Pengantar Teknologi Minyak
semakin kecil nilai indeks biasnya. Ini karena dan Lemak Pangan, Hlm. 4-16, 19, 22-34,
sifat dari air yang mudah untuk membiaskan Universitas Indonesia Press, Jakarta, 1985
cahaya yang datang[7]. [2] Anonim, Parameter Kualitas Minyak Atsiri,
Indeks bias minyak atsiri dengan pelarut http://ferry-atsiri.com/2007/11/parameter-
metanol mempunyai nilai indeks bias lebih besar kualitas-minyak-atsiri.html, 2007
dibandingkan dengan nilai indeks bias minyak [3] Anonim, Cymbopogon winterianus,
atsiri dengan pelarut n-heksana, dan aseton, hal http://toiusd.multiply.com/journal/item/6
ini disebabkan oleh komponen bergugus oksigen 6/Cymbopogon_winterianus, 2007
dalam minyak atsiri yang terekstrak oleh [4] Guenther, E., Minyak Atsiri, Edisi Pertama,
metanol tersuling lebih banyak sehingga Universitas Indonesia, Jakarta, 1987
kerapatan minyak akan bertambah dan cahaya [5] Santosa, H.B., Bertanam Nilam, Bahan
yang datang akan sulit dibiaskan menyebabkan Industri wewangian, Hlm. 65-73, Kanisius,
nilai indek biasnya menjadi lebih besar[7]. Jadi Yogyakarta
minyak atsiri dengan nilai indeks bias yang lebih [6] Onawunmi, G.O., Evaluation of the
besar lebih mendekati kemurnian minyak atsiri antimicrobial activity of citral, Lett. Appl.
sereh dibandingkan dengan minyak atsiri dengan Microbial, Vol. 9, Hlm.105-108, 1989
nilai indeks bias yang kecil. [7] Anonim, Essential Oil of Lemongrass,
http://ferry-atsiri.com/2006/10/minyak-
KESIMPULAN
sereh-dapur-lemongrass-oil.html, 2006
Dari hasil penelitian dan pembahasan,
[8] Phuong Ha, H., Hunynh., Extraction of
dapat disimpulkan bahwa:
Essential Oil From Lemongrass using
1. Ekstraksi sereh dengan menggunakan pelarut
Supercritical Carbondioxidem, Chemical
metanol menghasilkan yield minyak atsiri
Engineering Departement De La Salle
yang lebih besar dan dapat mengekstrak
University, Manila, March 2008
komponen kimia yang lebih banyak
[9] Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi,
dibandingkan dengan ekstraksi
Analisa Bahan Makanan dan Pertanian,
menggunakan pelarut aseton dan n-heksana.
Liberty, Yogyakarta, 1996
2. Untuk semua jenis pelarut yang digunakan
dalam ekstraksi, semakin lama waktu
ekstraksi, maka minyak atsiri yang terekstrak
semakin banyak.
133