2.2 SkriningTriase - newDOrev.5 070820
2.2 SkriningTriase - newDOrev.5 070820
Tim Pengulas:
dr. Aziza Ariyani, SpPK
dr. Asep Purnama, SpPD-FINASIM
dr. Rima Melati, MKK, SpAk, SpOk
Dr. dr. Rita Kusriastuti, MSc
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM
dr. Yohanes Agus Sudarmanto, MKes
Latar Belakang
• COVID-19 menyebar dari ‘orang ke orang’
melalui droplet.
• Penularan dapat terjadi karena menyentuh
permukaan yang terkontaminasi virus,
kemudian menyentuh wajah sendiri
• Penularan juga dapat terjadi karena tindakan
yang potensial menghasilkan aerosol (AGP).
• Tujuannya untuk membatasi penyebaran virus
melalui droplet ke pasien lain atau ke petugas
kesehatan saat pasien tiba di fasyankes anda.
Skrining
6
* Kontak erat, kasus konfirmasi tanpa gejala , kasus konfirmasi gejala ringan tanpa komorbid ( KMK No. HK.01.07. Menkes 413.2020. Rev.5 hal.198)
Skrining 8
1. IDENTIFIKASI
Pemeriksaan thermal scan. Pelaku perjalanan dari daerah terpapar Covid-19?
Kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi Covid-19? Gejala ISPA?
Masuk kriteria kontak erat/suspek/probable? Diperiksa di ruang Covid-19?
2. ISOLASI
Pasien memakai masker bedah dan menjaga jarak dengan petugas
Pasien ditempatkan di ruang tersendiri atau terpisah.
Pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium & radiologi
Pastikan kriteria: kontak erat, suspek, probable
3. INFORMASI
Petugas jaga (perawat, dokter, koordinator).
Kontak erat, kasus suspek gejala ringan, kasus konfirmasi tanpa gejala atau
dengan gejala ringan tanpa komorbid dapat diisolasi mandiri*;
* KMK No. HK.01.07.
Menkes 413.2020. Rev.5 Untuk perawatan di Fasyankes merujuk pada tabel di slide berikutnya
hal.198
9
RINGKASAN MANAJEMEN KESMAS BERDASARKAN KRITERIA KASUS
Suspek dan Kontak Erat
Skrining IDENTIFIKASI
Informasikan
1. Identifikasi Hubungi kementerian kesehatan untuk melaporkan pasien berisiko dan status klinisnya
Perhatikan apa saja yang dibutuhkan untuk mengumpulkan spesimen dalam rangka pengujian 2019-nCoV
2. Isolasi
Tunjuk disposisi
3. Instruksi
INSTRUKSIKAN Pasien
Sesuai kebutuhan, tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan hasil konsultasi dengan kementerian kesehatan
Jika masker tidak tersedia, siapkan area yang berventilasi baik (12 ACH), dengan jarak antar pasien
lebih dari 1 meter
• Alternatif: Mintalah pasien untuk menunggu di luar fasyankes, terpisah dari pasien lain dengan
cara menelpon pasien ketika kamar sudah siap (misalnya: menghubungi ponsel pasien).
Wastafel cuci tangan wajib disediakan beserta perangkat kebersihan tangan.
Contoh
Poster
*Contoh KIE yang ditempatkan
di area skrining
17
Buatlah kelompok kecil, luangkan waktu 15 menit untuk bertukar ide tentang
area tunggu di Fasyankes Anda.
1.Apakah Anda dapat memberikan masker atau memisahkan pasien yang
berpotensi menularkan penyakit?
2.Apakah Anda membutuhkan tanda penunjuk? Bahasa apa yang digunakan?
Apakah perlu ada petunjuk gambar untuk mereka yang tidak dapat membaca?
3.Bagaimana cara Anda menyediakan fasilitas kebersihan tangan?
4.Ada pertimbangan lainnya?
Aktivitas
18
Skrining
Kewaspadaan standard oleh petugas kesehatan di area skrining/penapisan
Buat tim skrining khusus untuk membatasi jumlah petugas kesehatan yang
kontak dengan kasus terduga, sekaligus menghemat pemakaian APD.
Skrining:
Identifikasi
20
Identifikasi
Tanda dan Gejala
Antara lain:
Identifikasi
Tanda dan Gejala
Sakit kepala
Bersin
Batuk
Sesak / sulit
bernapas
SUSPEK a. Orang dengan ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah
sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
PROBABLE Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan
COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR
KASUS Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
KONFIRMASI pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
Isolasi
Elemen Kunci
Terapkan tindakan kewaspadaan transmisi droplet dan kontak terhadap pasien
• Gunakan masker bedah.
Masker bedah untuk petugas kesehatan dan pasien bila persediaan cukup. Saat
persediaan masker bedah tidak mencukupi, pasien dan pengantar bisa memakai
masker kain.
• Isolasi pasien di ruang terpisah
• Alternatif: tempatkan pasien di ruang isolasi secara kohorting*
• Alternatif: tempatkan pasien di ruang tunggu terpisah dari ruang tunggu pasien lain
dan dihubungi melalui ponsel
* Penempatan beberapa pasien dengan diagnosis yang sama dalam satu ruangan (jarak antar tempat tidur 1-2 m)
Skrining:
Instruksi
28
Instruksi
Instruksi
• Pasien yang dicurigai COVID-19 akan menjalani pemeriksaan, uji
laboratorium dan radiologi selagi penempatan pasien ditentukan
(contoh: ruang isolasi IGD)
• Pasien kontak erat, kasus suspek gejala ringan, kasus konfirmasi tanpa
gejala, kasus konfirmasi gejala ringan tanpa komorbid yang melakukan
isolasi mandiri: diminta memonitor gejala yang terjadi, bila terjadi
perburukan diminta menghubungi hotline 119 dan Dinkes setempat.
Informasi lebih lanjut tentang pelaporan dapat dilihat dalam modul Surveilans
Sistem Triase
Definisi
Sistem untuk mengidentifikasi pasien menjadi risiko tinggi, sedang dan
rendah serta memprioritaskan perawatan berdasarkan kategori risiko.
Skor triase juga dapat menunjukkan sumber daya yang mungkin diperlukan.
Pada tindakan yang menimbulkan aerosol (AGP; seperti intubasi) berisiko
lebih. Peralatan tambahan mungkin dibutuhkan untuk waspada transmisi
airborne. Sesuaikan pemakaian APD.
Kenali pasien risiko tinggi dan koordinasikan, beri waktu tim untuk
melakukan perawatan yang aman.
Sistem Triase
Pertimbangan COVID-19
Manfaat:
• Pasien yang sakit dikenali dengan cepat dan diprioritaskan.
• Kewaspadaan tindakan AGP (seperti intubasi) berisiko transmisi
airborne, sehingga membutuhkan APD dan bahan pembersihan
lingkungan sebagai tambahan.
• Mengenali pasien berisiko tinggi dan memberi informasi
kepada tim, untuk menyiapkan perawatan yang aman.
Contoh Alur Tatalaksana Pemeriksaan Penapisan Cepat COVID-19 di RSUD Dr. Soetomo
35
Sistem Triase
Contoh Skala
Triase Afrika
Selatan
36
Triase
Contoh Penggunaan Tanda dan Gejala
DARURAT SANGAT MENDESAK
Jalan napas terhambat - tidak bernafas
Kejang - saat ini Transfer energi
yang tinggi Netrologi fokus - akut Luka bakar
Terbakar - wajah / inhalasi (memutus mekanisme (stroke) -circumferential
Hipoglikemia - glukosa kurang dari 3 mmol/L cedera)
Gagal jantung Napas tersengal - akut Agresi Luka bakar - bahan kimia
Tingkat kesadaran
Anggota tubuh terancam Keracunan / Overdosis
MENDESAK berkurang/bingung
Perdarahan terkontrol Batuk darah Cedera mata
Diabetes - glukosa lebih
Dislokasi jari atau jari kaki dari 11 dan ketonuria
Fraktur – tertutup (tidak ada retak di kulit) Dislokasi sendi yang
Luka Bakar – lainnya Sakit dada lebih besar (bukan jari Muntah darah segar
Sakit perut atau kaki)
Diabetes – glukosa lebih dari 17 (tanpa ketonuria) Fraktur - gabungan Kehamilan dan trauma
Muntah terus menerus Leher seperti ditusuk
(dengan kulit pecah) perut
Kehamilan & trauma
Kehamilan & Pendarahan PV Pendarahan - tidak Luka Bakar lebih dari Kehamilan dan sakit
terkontrol
Nyeri Sedang (pendarahan arteri)
20% perut
Kejang - pasca ictal Bakar - listrik Sakit parah
37
Triase
Contoh Penggunaan Triage Early Warning Score (TEWS)
Tidak Ya
Durasi keseluruhan prosedur: 40-60 detik
Basahi tangan dengan air; Ambil sabun secukupnya untuk Gosok kedua telapak tangan ;
menutupi seluruh permukaan
tangan;
6 Langkah
Kebersihan Gosok punggun dan sela-sela
jari tangan kiri dan kanan dan
Gosok kedua telapak tangan
dan sela-sela jari;
Jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan saling mengunci;
Tangan
sebaliknya;
Gosok ibu jari kiri berputar Gosokkan tangan dengan memutar Bilas tangan dengan air;
dalam genggaman tangan ujung jari-jari tangan kanan di
kanan dan lakukan sebaliknya; telapak tangan kiri dan sebaliknya;
Keringkan tangan sampai Gunakan tisu atau handuk Tangan anda sekarang sudah
benar-benar kering dengan tisu untuk menutup keran; bersih.
atau handuk sekali pakai;
39
Aktivitas
40
1. Saat pasien tiba, petunjuk di layanan harus mengarahkan pasien untuk menjaga jarak,
menerapkan etika batuk, menyediakan sarana kebersihan tangan (pasien mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir atau alcohol handrub), dan menggunakan
masker sesuai petunjuk.
2. Skrining: IDENTIFIKASI, ISOLASI, INFORMASI.
3. Sistem Triase: akan memungkinkan perawatan yang dibutuhkan bagi pasien dengan
COVID- 19 dan perlu tindakan hati-hati oleh petugas kesehatan
4. Jaga Kebersihan tangan.
5. Mengenakan dan melepaskan APD dengan baik dan benar sesuai urutan.
Rangkuman
Skrining, Triase, Kebersihan Tangan
Referensi
• Kementrian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID 19). Maret 2020. Diakses
pada: https://covid19.kemkes.go.id/download/REV-04_Pedoman_P2_COVID-19__27_Maret2020_TTD1.pdf
• 2019 Novel Coronavirus Toolkit; Dapat diakses pada:
https://www.massgeneral.org/assets/MGH/pdf/disaster-medicine/2019-Novel-Coronavirus-(2019-nCoV)-Toolkit-version-1.29.2020.pdf
• Situasi Novel coronavirus (COVID-19) ; Dapat diakses pada: https://experience.arcgis.com/experience/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd
• Novel coronavirus (COVID-19); epidemiologinya, factor risiko; Dapat diakses pada: https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-EN/items/5JusqqDuv43kkIl5vEa0j
• Cheema B, Twomey M. The South African Triage Scale (SATS): Training Manual 2012. Dapat diakses pada:
https://emssa.org.za/wp-content/uploads/2011/04/SATS-Manual-A5-LR-spreads.pdf
• WHO | CARA MEMASANG DAN MENGAMBIL ALAT PELINDUNG DIRI (APD). WHO; Dapat diakses pada: https://www.who.int/csr/resources/publications/putontakeoffPPE/en/
• Pencegahan dan Kontrol Infeksi (COVID-19). OpenWHO; Dapat diakses pada: https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-EN
• COVID-19: Pedoman Perencanaan Operasional dan Platform Mitra COVID-19 untuk mendukung kesiapsiagaan dan respon negara. OpenWHO; Dapat diakses pada:
https://openwho.org/courses/UNCT-COVID19-preparedness-and-response-EN