SI
Ada seorang bapak yang mewariskan 17 ekor sapi kepada 3 anaknya, jika
kelak ia meninggal. Ia menuliskan dalam surat warisannya, anak pertama akan
mendapatkan ½ dari jumlah sapi yang ada. Anak kedua mendapatkan 1/3
sedangkan anak ketiga mendapatkan 1/9nya. Setelah ayahnya meninggal.
Problem mulai muncul. Anak-anaknya justru bingung bagaimana membaginya
supaya adil sesuai dengan warisan bapaknya. Pertengkaran dan perkelahian
nyaris terjadi soal bagaimana akan dibagi. Apakah sapinya perlu dipotong dulu
lalu dibagi?
BAGAIMANA
MEMBAGINYA?
Akhirnya, mereka minta tolong pada orang bijak di kampungnya. Keesokan
harinya orang bijak itu datang dengan jawabannya. Ia meminjamkan 1 ekor
sapi sehingga jumlahnya sekarang menjadi 18 sapi. Setelah itu orang bijak
itu mulai membagi-bagi sesuai warisan yang ditulis oleh ayah mereka.
Anak pertama mendapatkan ½ dari 18 sapi menjadi 9 sapi. Anak kedua
mendapatkan 1/3 dari 18 menjadi 6 sapi. Anak ketiga mendapatkan 1/9 dari
18 menjadi 2. Total nya 17 ekor dan orang bijak itu pun pulang dengan 1
ekor sapinya lagi. Dan semua puas membawa pulang sapi-sapi yang jadi
haknya.
Kisah di atas, memang mendekati kisah problem solving. Tapi, dibalik
kemampuan problem solving ini, tentunya adalah hadirnya semangat untuk
berdialog, membicarakan dan berunding agar semua pihak merasa puas.
Itulah bagian dari semangat negosiasi yang penting. Bagaimana setiap
orang meninggalkan tempat berunding, tempat jualan, tempat bisnis dengan
merasa tidak “dipecundangi”?
KEAHLIAN NEGOSIASI BAWAAN
OROK
NEGOSIASI YG KIT
MAKSA A
BU

Mengurangi Konflik
- Mendinginkan persoalan
(Cooling down)
- Membuat musuh bersama
Metode
Penanganan Konflik
Menyelesaikan Konflik
Dominasi
Memaksa, membujuk, menghindari,
keinginan mayoritas
Integratif
Consensus, Konfrontasi dan Penggunaan
tujuan-tujuan superordinat
Metode
Penanganan Konflik
KompetisiWin-lose orientation
Win-Lose (Menang – Kalah)
Lose-Win (Kalah – Menang).
Lose-Lose (Kalah – Kalah)
Win (Menang)
Win-Win (Menang-Menang)
Langkah Manajemen
Menangani Konflik
èMendengarkan
èBertingkah laku Asertif
èMenyelesaikan Konflik
èMembaca Situasi
è Melakukan Persuasi
Tingkat Hubungan Komunikasi
∆Komunikasi intrapersonal
∆Komunikasi interpersonal
∆Komunikasi massa
Komunikasi informatif
1. Membuka diri
Komunikasi dalam
Manajemen
Keperawatan
Penelitian Swanburg (1990)
qLebih 80 % waktu manajer untuk
berkomunikasi
q16 % untuk Membaca
q9 % untuk Menulis