sumber: lazada.com
1. Fitrah kebenaran.
Setiap manusia itu punya kecendrungan pada kebenaran.
Sehingga, jiwanya selalu mencari, mengejar dan mendekat
pada kebenaran.
Dalam proses pencarian tersebut, dia akan dihadapkan
dengan situasi/peristiwa debat dalam rangka memperoleh
suatu kebenaran.
2. Sunnatullah keragaman.
Fitrah kebenaran merupakan situasi sunnatullah. Ketika,
kita mencari kebenaran, orang lain juga mencari kebenaran,
kita ketemu yang menurut kita benar dan mereka juga
ketemu dengan yang menurut mereka benar.
Sehingga, ketika keduanya kita pertemukan ada kalanya
keduanya ternyata berbeda. Itulah, dunia manusia, selalu di
warnai dengan situasi ini.
3. Ego.
Manusia selalu ingin kebenarannyalah yang paling benar,
lebih benar, pasti benar. Tidak cuma kita, orang lain juga
seperti itu.
4. Kepentingan.
Aku butuh ini, itu, sehingga ini harus benar, itu jangan
sampai benar, itulah kepentingan.
5. Kebutuhan akan pilihan dan keputusan.
Hidup ini membutuhkan keputusan-keputusan dan
pilihan-pilihan. Sehingga dari banyak kebenaran, mana saja
yang akan dipilih? Nah, ini akan meniscayakan terjadinya
diskusi/perdebatan.
Jadi perdebatan lahir karena fitrah manusia yang selalu mencari
kebenaran, kemudian dalam hidup sudah merupakan suatu
sunnatullah adanya keragaman.
dan, Jimenez dalam (Wang & Buck, 2018: 30) menjelaskan bahwa
metode debat merupakan salah satu cara pembelajaran yang
efektif untuk mengajarkan berpendapat karena melibatkan
bantahan-bantahan diantara orang-orang yang berbeda,
biasanya saling bertolak belakang atas topik yang dipertanyakan.
Terkait dengan beberapa pandangan atau teori debat dalam
memahami bagaimana cara berdebat dengan benar, silahkan
anda untuk simpulkan sendiri apa itu debat atau metode debat!
Pengelompokan Debat
Pengelompokan debat berdasarkan pelaksanaannya dapat di
kelompokkan berupa debat secara individu/kelompok, debat
formal dan debat informal.
• Debat Individu/kelompok.
Baca Juga: Debat Kusir, Sejarah, Hukum & Cara Terhindar Dari
Debat Model Ini.
Pola Debat
Dalam teori debat, ada beberapa beberapa pola debat yang perlu
anda hindari, yakni:
1) Berdebat untuk meruntuhkan kebenaran;
2) Mendebat hal yang sudah jelas kebenarannya.
Menurut Imam Syafi’i, tidak setiap ajakan debat harus kita ladeni,
jikapun harus berdebat maka pastikan tujuan debat kita adalah
menemukan yang paling benar, bukan mencari salahnya lawan
debat.
Insya Allah, kalo bekal kita maksimal di 6 ini, maka kita akan
memenangkan debat. Kebenaran yang akan menang, jangan lupa
kemenangan debat kita adalah menangnya kebenaran, bukan
jatuhnya lawan debat kita.
Kalau engkau belum yakin 100% dengan pengetahuannu,
jangan berdebat.
Jika engkau belum yakin 100% dengan kemampuan
komunikasimu, jangan berdebat.
Kalau engkau belum yakin 100% dengan kontrol emosimu,
jangan berdebat.
1. Pemahaman.
Kemampuan memahami yang tinggi. Jadi baik memahami
gagasan kita, maupun mamahami gagasan lawab debat.
Kesalahan dalam memahami akan membuat kita jatuh.
mampu memahami dengan baik.
Untuk itu, aspek adab dan sopan santun tentang bagaimana cara berdebat dengan
benar yang perlu di perhatikan yakni: