Anda di halaman 1dari 3

Materi Negosiasi

I. Pembahasan jalannya forum


“Saya tidak dapat mengajar apapun ke siapapun. Saya hanya bisa membuat mereka
berpikir” Merupakan kutipan dari seorang filsuf Yunani bernama Socrates. Merupakan seorang
filosof awalan yang mengajarkan konsep berpikir melalui berbagai pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan
yang mendasar pada setiap realitas yang ada di dunia.
Sebelum masuk kedalam materi yang dipesan sebagai suatu bentuk kurikulum pendidikan
organisasi oleh panitia. Alangkah lebih baiknya jika kita bersama-sama membuat sebuah kesepakatan
guna menjadi rel perbincangan dan pengulasan materi pada mala mini. Materi akan disampaikan
dalam bentuk diskusi terbuka. Pertantayaan yang paling fundamental adalah kenapa kawan-kawan
pada saat ini ada di ruangan ini? Apa yang kawan-kawan lakukan? Apa harapan kawan-kawan setelah
melaksanakan sesi ini?. Mari kita berpikir bersama. Sekolah berasal dari Bahasa Yunani yang artinya
“waktu luang” jadi pada mulanya Socrates yang terkenal pandai karena kebijaksanaanya melakukan
diskusi dan memikirkan hal-hal yang dirasa begitu penting bagi kehidupan. Lambat laun kepandaian
Socrates ini semakin tersohor hingga banyak ibu atau orang tua yang ingin menitipkan anaknya pada
Socrates untuk diajari sesuatu dengan harapan anaknya akan sepandai Socrates dan sebijaksana
Socrates. Jawaban Socrates adalah dia tidak menasehati mereka bahwa jika semua belajar filsafat
belajar bersamanya lalu siapa yang akan jadi petani, pedagang roti, peternak dan lain sebagainya.
Socrates seorang guru yang digurukan oleh masyarakat karena pengaruhnya yang begitu besar pada
lingkungan. Seoorang yang pandai sebab ketika mencari sesuatu dan mengetahuinya dia akan
menemukan hal lain yang akan dicari lagi lebih dalam maka kata-katanya yang tersohor adalah
“semakin aku tahu, semakin aku tidak tahu”. Lalu dari waktu luang kini sekolah menajadi waktu pasti
yang ditentukan, di peradaban modern ini kehidupan manusia terlalu bergantung pada sesuatu yang
pasti.
Apakah kawan-kawan disini membutuhkan materi negosiasi? Kalau iya kenapa? Kalua tidak
kenapa?. Penting untuk menjawab pertanyaan tersebut sebab apa gunanya kita dengan sengaja dan
formal mempelajari sesuatu yang tidak kita butuhkan? Pembicaraan akan saya arahkan terlebih dahulu
pada maksud dan tujuan dari dilaksanakannya pembahasan materi ini sebagai bentuk pendidikan
keorganisasian (……………….). Paulo Frereie seorang pemikir brazil telah mengajukan suatu
gagasan mengenai pendidikan yang membebaskan. Bahwa sejatinya ilmu pengetahuan ada itu untuk
mempermudah hidup manusia. Kenapa diskusi karena hal baru pasti ada sebab ketidak terimaan
(….ex….) yang akhirnya membuat manusia berpikir/berdiskursus menciptakan temuan baru dan itulah
bagian dari fungsi universitas. Mari sama-sama kita coba mengulik mengenai negosiasi. Kita olah apa
yang kawan-kawan bawa dan apa yang telah saya bawa. Kita dorong pengetahuan kita untuk
mengelupas mengenai negosiasi.
II. NEGOSIASI
1. Negosiasi secara harfiah adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan
pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Dalam KBBI Negosiasi. Berbicara
pengertian negosisasi memang sudah berhenti disitu jika kita sekedar mencari
definisinya.
Disinilah bahwa negosiasi adalah bagian kecil dari ilmu politik (kepentingan) yang
masuk kedalam induk ilmu komunikasi
Negosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak atau lebih yang berusaha
mencapai kesepakatan atau penyelesaian masalah melalui pembicaraan dan tawar-
menawar. Tujuan utama dari negosiasi adalah untuk mencapai hasil yang saling
menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam negosiasi, setiap pihak berusaha untuk mempertahankan kepentingan dan


tujuan mereka, namun juga harus bersedia untuk mendengarkan dan memahami
pandangan pihak lain. Negosiasi dapat berlangsung dalam berbagai konteks, seperti
dalam bisnis (misalnya, perundingan harga atau kontrak), hubungan diplomatik antar
negara, perjanjian dalam konflik politik, hingga dalam kehidupan sehari-hari untuk
mencapai kesepakatan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Proses negosiasi melibatkan berbagai langkah, seperti mengidentifikasi masalah


atau isu yang perlu diselesaikan, mendefinisikan tujuan dan batasan, mencari
opsi atau solusi alternatif, serta mencapai kesepakatan melalui diskusi dan
kompromi. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, mendengarkan
dengan baik, mengelola konflik, dan mencari titik temu merupakan
keterampilan kunci dalam negosiasi.

Negosiasi adalah alat penting dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dan


mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak yang terlibat. Dengan
mengutamakan dialog dan saling pengertian, negosiasi dapat menjadi cara yang
produktif untuk mencapai hasil yang diinginkan tanpa merugikan salah satu pihak.

2. Teknik Negosiasi
a. Mendahulukan emosi bukan alasannya ini menghambat.

Bermula pada akademisi Harvard university penelitian yang dibukukan dengan


judul “getting to yes” mengasumsikan bahwa pada dasarnya manusia actor yang
rasional, selalu memaksimalkan kepentingkan sendiri. Pada temuan ini
mengutamakan agar dalam negosiasi manusia menghilangkan emosinya.
Permasalahan pada teori ini bahwa manusia tidak selalu menajadi makhluk yang
rasional justru sering menajadi emasional terutama saat ketakutan. Sifat manusia
sering didorong emosi dan kebutuhan bawah sadar. Manusia sering mengambil
keputusan yang tidak rasional “bias kognitif”

b. Mendengarkan opini lawan bicara

Pendekatan yang keras akan mengundang perlawanan, pendekatan paling efektif


adalah melalui empati. Memberi perhatian pada argument lawan dan seolah
memahami posisinya. Mendengarkan bukan berarti harus selalu mengiyakan
semua argumennya. Memahami kepentingan, kebutuhan, perasaan. Barulah
negosiasi bisa dimulai

c. Meringkas kembali argumennya (agar seolah kita tau dan paham yang dia
sampaikan)
Dimulai dengan “itu benar” lalu mengulang argumen lawan bicara dengan bahasa
sendiri. Hindari perdebatan alot, mungkin menang tapi tidak efektif
d. Melabeli lawan bicara

Memberikan label pada emosi lawan dan memposisikan diri pada posisi lawan
bicara. Memberikan pengertian tentang posisi dan resiko yang akan terjadi di
depan yang berhubungan dengan negosiasi. Agar orang merasa nyaman dan
merasa kita ada di pihak mereka.

e. Siapkan daftar terburuk yang mungkin ada di kepala lawan bicara

Sebutkan perkiraan prasangka buruk dari lawan bicara yang mungkin saja muncul
agar tidak ada kecurigaan dan sangat percaya dengan kita
f. Suara/ Intonasi
Suara yang jernih, tenang, jelas, gunakan nada turun di akhir kalimat
g. Pertanyaan terbuka Apa? Bagaimana?
Seolah kita meminta bantuan mereka
h. Menggunakan pengaruh informasi

Menggunakan kartu AS positif = seolah kita yang punya apa yang mereka
inginkan
Menggunakan kartu AS negatif = seolah mereka terancam dengan apa yang kita
punya
Menggunakan informasi netral = menggunakan aturan pribadi seperti agama,
nasionalisme atau filosofi hidup
i. Aturan blackswann = dulu angsa hitam tidak ada

Peristiwa yang tidak mungkin tapi mungkin saja terjadi, berusaha membawa
lawan bicara kearah depan dengan berbagai kemungkinan yang telah kita pikirkan

j. Deadline
Memainkan waktu, dengan memilih waktu yang tepat dalam keadaan terpojok
seseorang akan lebih cepat mengambil keputusan (tugasnya adalah arahkan
keputusan pada kepentingan kita)

kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan


pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun
sudut kemungkinan untuk berkata “Tidak mungkin”

Anda mungkin juga menyukai