Anda di halaman 1dari 8

WABAH MEMBAWA BERKAH

Ada sebuah desa di daerah Cimanggis masyarakatnya hidup rukun, tentram dan damai.
Di daerah itu pemandangannya sangat indah. Sawah yang terbentang luas, air sungai
yang mengalir jernih, serta pohon yang rindang dan hijau. Begitu indah untuk
dipandang. Profesi masyarakat daerah tersebut sangat beranekaragam, ada yang
berprofesi sebagai petani, pedagang, guru, pekerja kantoran dan lain sebagainya.

Setiap hari begitu banyak orang bebas melakukan akifitas apapun, seperti anak yang
pergi ke sekolah, ibu-ibu yang pergi ke pasar, bapak-bapak yang bekerja.

Pada tahun 2019 di bulan Desember, ada sebuah berita di negri sebrang. Bahwa terjadi
sebuah wabah yang sangat mengejutkan. Adanya sebuah virus yang begitu cepat
menular kepada setiap manusia. Latar belakang virus tersebut berasal dari hewan.
Sedikit banyaknya korban silih berjatuhan. Tanpa disadari virus tersebut hinggap pada
tubuh manusia.

Satu sama lain saling menularkan, karena manusia banyak melakukan hubungan sosial
baik di rumah, di kantor, sekolah, pasar, dan di tempat umum lainnya.

Seiring berjalannya waktu virus itupun menyebar ke berbagai negara. Hingga para
pemimpin dunia tersentak menyikapi permasalahan baru yang sedang terjadi.

Mulailah mereka berpikir mencari solusi untuk menangani wabah tersebut.

Negara indonesiapun terkena dampak wabah virus itu, hingga mulailah keresahan
terlihat, dari mulai pemerintahan pusat, pemerintatan provinsi, sampai ketingkat daerah.

Aparatur pemerintah di negara Indonesia menghimbau kepada seluruh warga negara


untuk menjaga kesehatan diantaranya melalui program 3 M yaitu mencuci tangan,
memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan dari aktivitas yang
menimbulkan penyebaran virus.

Ciri-ciri virus tersebut adalah demam, batuk, influenza, tenggorokan sakit, pernapasan
tidak normal, dahak kental, anggota tubuh lemas, dan sinar x pada paru-paru.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat virus ini menimbulkan efek yang parah.
Infeksi virus bisa menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, kesulitan bernafas. Biasanya
muncul secara bertahap dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.

Ditengah kehidupan yang nyaman dan damai, timbulah rasa kecemasan dan ketakutan
warga, karena masyarakat dikabarkan dengan adanya sebuah virus yang begitu
berbahaya karena penularannya melalui udara. Dengan keadaan tersebut wargapun
khawatir adanya penyebaran virus tersebut dari kota yang mungkin terbawa oleh warga
yang bekerja dari luar negri. Apalagi masyarakat mendengar diluar kampung Cimanggis
banyak orang yang meninggal secara mendadak.

Suasana pagi haripun di desa Cimanggis tampakya mulai sepi, kegiatan banyak terhenti.
Ya, sejak virus tersebut muncul di Indonesia. Virus itu dinamakan virus Corona atau
Covid 19. Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat.

Setelah adanya wabah virus tersebut pemerintah menghimbau untuk semua aktifitas
diberhentikan terlebih dahulu sampai wabah ini benar-benar hilang. Dengan
menerapkan peraturan “dirumah saja atau work from home”. Banyak kegiatan yang
diliburkan, baik swasta maupun instansi, hal tersebut membuat ruang gerak masyarakat
semakin berkurang. Semua kegiatan dilaksanakan secara daring. Nyatanya, pandemi ini
tidak hanya menggerogoti manusia saja, sektor ekonomi hingga pendidikan juga ikut
merasakan dampaknya.

Untungnya ada seorang tokoh masyarakat yang bernama pak Umar. Ia memberikan
nasihat kepada warganya untuk menyikapi hal yang sedang terjadi dengan sikap yang
tenang.

Pak Umar berkata :” Bapak-bapak, Ibu-ibu apapun yang terjadi di dunia ini, semuanya
atas kehendak Tuhan yang maha Esa. Kita sebagai manusia harus bersabar atas musibah
ini, ikhtiar mencari solusi dan berdoa, supaya bisa keluar dari permasalahan tersebut.
Kita harus mengikuti anjuran pemerintah yang sedang digalakan contohnya : mematuhi
protokol kesehatan, serta melaksanakan vaksinasi. Mudah-mudahan dengan adanya
program ini kehidupan kita bisa lebih baik”. Masyarakat yang ada di daerah Cimanggis
sangat senang mendengar nasehat pak Umar.
Mereka semua merespon apa yang disampaikan pak Umar.

Selama mentari bersinar di pagi hari memberikan cahaya terang benderang pasti masih
ada harapan kehidupan. Mari kita raih dengan penuh semangat supaya mendapatakan
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pak Umar merupakan sosok orang yang bijak terlebih dia sosok ayah yang hebat bagi
Kelvin. Meskipun tidak sedikit masyarat selalu mencibir dan menggunjing keluarganya
karena memiliki seorang anak yang berkekurangan.

Masa pandemi adalah masa yang kurang baik bagi masyarakat. Namun tidak bagi
seorang murid sekolah tingkat menengah ini.

Dia bernama Kelvin. Kelvin adalah seorang anak yang sangat baik dan rajin. Hampir
tidak ada satupun buku yang dia lewatkan untuk dibaca.

Namun kekurangannya adalah mental dan fisiknya. Bulian, hinaan setiap hari selalu
dilaluinya. Tidak hanya di sekolah di lingkungan rumahpun demikian.

Tanggal 15 Agustus merupakan hari penting bagi Kelvin, karena hari itu adalah hari
perayaan sekolah. Pada siang hari Kelvin tengah duduk di taman sekolah sambil
membaca buku dan meneliti tanaman.

Tiba-tiba teman yang selalu ditakuti oleh Kelvin pun datang, mereka memberontak
Kelvin dengan sebutan anak kurang mental.

“Anak kurang mental, anak kurang mental, anak kurang mental” berkali-kali Kelvin
dibuli bahkan membanding-bandingkan kemampuannya. “Bisa apa sih kamu, ko
sekolah disini,tidak nyadar diri coba lihat tuh fisik dan mental mu?” sambil
mengarahkan telunjuk kepada wajah Kelvin.

Kelvin hanya bisa terdiam dan tidak berbicara sedikitpun. Dalam hatinya ia ingin
memberontak tapi dia berpikir “ untuk apa aku meladeni anak-anak seperti itu tidak ada
gunanya”. Karena tidak ada perlawanan sedikitpun dari Kelvin teman-temannyapun
pergi meninggalkan Kelvin.
Kelvin termenung, sambil berkata dalam hatinya. “Akan ku tunjukkan bahwa susatu
saat nanti aku bisa meraih cita-cita ku”. Dia selalu menganggap semua itu hal yang
biasa bahkan ia jadikan sebagai motivasi untuk mewujudkan semua impiannya.

Tetapi tidak jarang ketika Kelvin benar-benar tidak bisa menahan kekesalannya. Ia
adukan perlakuan teman-temannya kepada ayahnya yaitu pak Umar.

Kelvin berkata: “yah kenapa aku terlahir seperti ini?” sambil menangis “teman-teman di
sekolah semuanya mengejek ku yah, bahkan mereka selalu membanding-bandingkan
fisiknya”

Pak Umar pun mencoba menenangkan Kelvin dengan pelukan hangat seorang ayah dan
nasihat yang begitu bijak. “Nak Tuhan tidak mungkin memberikan suatu ujian diluar
batas kemampuan hambanya, jika kamu bersyukur dengan keadaan mu sekarang, dan
mampu melewati berbagai ujian maka kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang telah
Tuhan rencanakan.”Kelvinpun merasa tenang dan semangatnya mulai memuncak
kembali.

Keesokan harinya, ada sebuah pengumuman di mading sekolah yang berisi tentang
“Perlombaan Fisik dan Mental di Era Pandemi”.

Kelvin sangat tertarik dengan perlombaan itu, namun apadaya dia hanya bisa tersenyum
dan termenung karena kekurangan yang dia miliki. Dalam hatinya berkata “apa aku bisa
mengikuti perlombaan itu?”. Iapun langsung menceritakan pengumuman tersebut
kepada ayahnya.“Jika itu keinginan mu maka perjuangkanlah, dan jangan fokus dengan
kekurangan mu”, pesan ayahnya kepada Kelvin.

Selang beberapa waktu ayah Kelvin dikabarkan meninggal dunia. Kelvin merasa
terpukul dengan kepergian seorang ayah yang secara mendadak, tidak ada sosok yang
bisa menguatkan dirinya kembali, bahkan sekarang dia harus berjuang seorang diri.

Hari-hari dia lalui dengan penuh kehampaan dan juga bulian dari berbagai orang yang
menemuinya. “Ihhh lihat tuh ko anak itu fisiknya gitu banget”. Ucapan masyarakat
sekitar

Hingga pada suatu waktu dia merasa putus asa dengan kondisi yang ia alami dan ia
ingin mengakhiri hidupnya. “ Tuhan dimana kasih sayang Mu, dimana pertolongan Mu,
aku cape Tuhan…. kenapa semua harus ku hadapi sendiri dan kenapa Kau tega
membuat ku sengasara”. Kelvin menangis dan berteriak sejadi-jadinya. Ia berniat ingin
menjatuhkan dirinya dari gedung yang paling tinggi supaya penderitaannya berakhir. Ia
pun mulai menaiki gedung yang ada di daerah sekitar hingga banyak masyarakat yang
melihatnya dan membujuknya supaya bisa mengurungkan niat untuk melakukan bunuh
diri. “Ayo nak turun itu berbahaya” seru masyarakat. Kelvinpun kekeh dengan
pendiriannya “nggak aku gak akan turun”. Ucapnya.

Dengan kejadian tersebut membuat masyarakat berkerumun hingga tidak ada jarak sama
sekali, pada saat waktu bersamaan kejadian itu terlihat oleh seorang dokter, kemudian
dokter tersebut mencoba membubarkan masyarakat lalu ia berjalan untuk menemui
Kelvin dan ia mulai membujuk Kelvin turun dari gedung tersebut. “apa yang kamu
lakukan, percuma kamu melakukan hal itu, jika kamu lari dari masalahmu maka nanti
kamu akan menemukan masalah baru, kamu juga harus berpikir karena ulah mu
membuat masyarakat berkerumun dan berakibat penyebaran virus dengan mudah.”

Kelvin malah semakin menjadi “ jangan dekati aku, aku cape tidak ada satu orangpun
yang perduli dengan keadaan ku”. Dokter itu mulai mendekati Kelvin lalu ia
mendekapnya dengan erat, Kelvinpun meronta-ronta tapi dekapan dokter itu semakin
erat bahkan kelvin berteriak “Lepaskan aku! lepaskan aku!”.

Dokter itu terus memberikan pengertian kepada Kelvin hingga akhirnya Kelvinpun
luluh dan dia mulai tenang. Awalnya Kelvin merasa heran kenapa dokter itu begitu
perduli kepadanya hingga mengorbankan waktunya untuk menyelamatkan Kelvin.
“Bapak siapa kenapa bapak menyelamatkan saya?” tanya Kelvin, dokter menjawab “
bapak dulu mengalami hal yang sama dimana bapak memiliki keterbelakangan dan juga
bapak ditinggalkan orang-orang yang bapak sayangi, hati bapak begitu hancur tapi
bapak selalu ingat dengan keinginan orang tua bapak agar bisa berdiri pada kemampuan
sendiri hingga akhirnya bapak bisa seperti ini”. Banyak sekali perkataan-perkataan
dokter tersebut membuat hati Kelvin tersentuh.

Ternyata kelvin bertemu dengan psikolog mental Indonesia dia bernama Dr. Afnan.
Rasa kagum dan haru bercampur seketika karena Kelvin sangat mengagumi dokter
tersebut.
Kelvinpun menceritakan apa yang dia alami, dan akhirnya dokterpun memberikan saran
serta penguatan untuknya. Saran yang pertama adalah penguatan mental, yang kedua
adalah kesabaran, dan yang ketiga adalah kesehatan (vaksinasi).

Kelvin mengikuti semua saran yang diberikan oleh dokter Afnan, menurutnya ia akan
berhasil, namun hanya satu ketakutan Kelvin dalam tiga saran yaitu vaksinasi, karena
hari itu sedang ramai-ramainya orang menceritakan tentang kebohongan vaksin, namun
itu hanyalah perkataan orang lain.

Setelah kejadian tersebut Kelvin sadar sebagai anak muda seharusnya memberikan
contoh yang baik apalagi ketika wabah melanda dan himbauan pemerintah dimana-
mana mengenai vaksinasi. Iapun mulai mencari informasi mengenai alasan diadakannya
vaksinasi. Dan ternyata pelaksanaan vaksin Covid 19 bertujuan untuk memutus rantai
penularan penyakit dan menghentikan wabah Covid 19 . vaksin ini bermanfaat untuk
memberi perlindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat Covid 19 dengan cara
menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dengan pemberian
vaksin.

Efek samping yang ditimbulkan setelah vaksin adalah berupa pegal pada bagian yang
disuntik, demam, sakit kepala, menggigil, diare dan kedinginan menurut WHO sejalan
dengan hasil uji yang dilakukan tim Riset Uji Klinik Vaksin Covid 19 dari Universitas
Padjadjaran yang menyebutkan bahwa efek samping setelah divaksin bersifat ringan.

Dengan informasi tersebut membuat Kelvin tidak memperdulikan perkataan yang tidak
baik untuk kesehatannya, dia selalu ingat bahwa kesehatan itu lebih berharga daripada
uang Kelvin pun akhirnya melakukan vaksinasi di daerah setempat.

Dua minggu kemudian Kevin menjalani proses pengobatan psikis, butuh waktu yang
cukup lama untuk mengembalikan keadaan mentalnya dengan kegigihan dan tekad yang
kuat akhirnya dengan pengobatan tersebut Kelvin dinyatakan sembuh total.

Kini Kelvin tidak malu lagi dengan ejekan orang-orang sekitar bahkan dia sudah mulai
berpikir bahwa “Aku adalah orang hebat dan banyak orang-orang yang sayang bahkan
perduli dengan keadaan diriku untuk itu aku harus menjadi orang yang hebat dan orang
besar” bisikan hatinya. Dan kini Kelvin bermimpi untuk menjadi seorang penulis
psikolog muda yang terkenal.
Kelvin mulai mencoba mengikuti berbagai bentuk perlombaan online. Salah satunya
perlombaan yang diadakan di sekolahnya, Kelvin begitu bersemangat mengikuti
perlombaan tersebut hingga ia berhasil memenangkan perlombaan tersebut.

Dari sinilah hampir tidak ada satupun perlombaan yang tidak dia ikuti, dan benarlah
karena berkat kegigihannya, tidak pantang menyerah, sabar dalam menghadapi ujian,
semangat, berdoa, dan bekerja keras. Kelvin menjadi juara perwakilan akademik
tertinggi se Indonesia tahun 2021.

Kini Kelvin mulai menerbitkan sebuah buku dengan judul “Magic World and Your
Life” sehingga Kelvin mulai dikenal karena karya tulisnya yang sangat bagus dan
banyak menginspirasi banyak orang.

Kini Kelvin menjadi orang sukses dan penulis terkenal. Walaupun dia sudah berhasil
tetapi dia tidak pernah sombong, selalu rendah hati, berbicara sopan kepada siapapun.

Ditengah banyaknya korban jiwa akibat Covid 19 dan juga kondisi perekonomian
masyarakat mulai memburuk, berbeda halnya dengan Kelvin yang meraih banyak
prestasi dan penghargaan, tetapi dia tidak lupa sebagian uang hasil penulisannya dia
sumbangkan ke panti asuhan, pengemis, panti jompo, dan ke pondok pesantren serta
kedinas kesehatan. Semua itu ia lakukan untuk mengurangi beban masyarakat sekitar.

Setelah lulus sekolah Kelvin mulai melanjutkan studinya dan mulai mendaftar pada
salah satu universitas terkenal di Indonesia dengan mengambil jurusan psikologi.
Walaupun perkuliahan masih dilaksanakan secara daring Kelvin tetap semangat dan
selalu mematuhi protokol kesehatan.

Sekarang dia juga mendirikan sekolah (SLB) di kampung halamannya. Dia ingin anak-
anak yang memiliki keterbelakangan mental bisa mewujudkan impian dan cita-citanya.

Kelvinpun selalu merenung dan berkata bahwa:”Tidak akan ada keberhasilan yang
diraih dengan berpangku tangan, tidak akan ada kejayaan yang didapat dengan
melamun, tidak akan ada kebahagiaan yang hanya digenggam dengan sebuah kedipan
mata”. Itu adalah kata-kata yang selalu Kelvin ingat saat ia tengah merasa benar-benar
jatuh walaupun dengan kondisi yang menurut orang lain tidak akan mungkin berhasil,
hanya karena kurang suatu kemampuan dan kondisi.
Namun justru dengan adanya kondisi pandemi ini Kelvin dapat menggunakan waktunya
seperti pelangi, sehingga bisa meraih cita-citanya dan mewujudkan hasil yang bisa
orang lain miliki, tidak ada hal yang mustahil jika kita berusaha dan yakin semua yang
dianggap tidak mungkin bisa terwujud tapi jika Tuhan telah berkehendak tidak ada yang
bisa menghalanginya bahkan menandingi kehebatannya.

Kini Kelvin pun hidup bahagia dan di kelilingi orang-orang yang mengaguminya,
bahkan orang-orang yang dulu sempat mengejek Kelvin kini berubah menjadi orang
yang baik kepadanya, bahkan saat ini Kelvin tidak lagi mendengar bulian dan gunjingan
orang-orang yang ada hanya pujian dari berbagai orang.

Anda mungkin juga menyukai